Anda di halaman 1dari 8

Hakikat Belajar matematika dan

Teori-teori pendidikan matematika


Disusun Oleh:
kelompok 2

Carlos Federico Tarigan


Chintia Sirait
Esrah Retorika Simanullang
Titin Theresia Nisalia Sinaga

Dosen Pengampu:
Elvi Mailani., S.Si., M.Pd. / Nurhudayah, S.Pd., M.Pd.
A. Pengertian Matematika
Menurut (Russeffendi ET, 1980). Kata matematika berasal dari perkataan Latin
mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang
berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti
pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula
dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya
belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika
berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih
menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil
eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran
manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran
B.Definisi Para Ahli Mengenai Matematika

1. Russefendi (1988 : 23)


2. James dan James (1976)
3. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)
4. Reys - dkk (1984)
5. Kline (1973)
Pada Hakikat 1. Matematika Adalah Ilmu Deduktif
Matematika 2. Matematika Adalah Ilmu Terstruktur
adalah 3. Matematika Adalah Bahasa Simbol
4. Matematika sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu
C. Teori – teori Pendidikan Matematika

1. Teori Jean Piaget


2. Teori Bruner 9. Teori Dienes (Zoltan P.
3. Teori Hebb Dienes)
4. Teori Cattel 10. Teori Van Hiele
5. Teori Hoffer 11. Teori Thorndike
6. Teori Thurstone
7. Teori Gestalt, John
12. Teori Skiner
Dewey 13. Teori Ausubel
8. Teori Brownell
D. Matematika Sekolah
Matematika yang diajarkan di jenjang persekolahan yaitu Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum disebut
Matematika Sekolah. Sering juga dikatakan bahwa Matematika Sekolah
adalah unsur-unsur atau bagian-bagian dari Matematika yang dipilih
berdasarkan atau berorientasi pada kepentingan kependidikan dan
perkembangan IPTEK. Matematika yang dipilih adalah matematika yang
dapat menata nalar, membentuk kepribadian, menanamkan nilai-nilai,
memecahkan masalah, dan melakukan tugas tertentu. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Matematika Sekolah tidaklah sepenuhnya sama dengan
Matematika sebagai ilmu. Dikatakan tidak sepenuhnya sama karena memiliki
perbedaan antara lain dalam hal
(1) penyajian matematika
(2) pola piker matematika
(3) keterbatasan semesta,
(4) tingkat keabstrakan.
E. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Matematika

Matematika sekolah berfungsi


mengembangkan kemampuan
menghitung, mengukur, menurunkan
dan menggunakan rumus matematika
yang diperlukan dalam kehidupan
seharihari diantaranya melalui materi
pengukuran dan geometri, aljabar dan
trigonometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan
bahasa melalui model matematika yang
dapat berupa kalimat dan persamaan
matematika, diagram, grafik, atau tabel.
KESIMPULAN

Matematika disebut ilmu deduktif, karena dalam matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pada
pengamatan (induktif) seperti pada ilmu pengetahuan yang lain. Kebenaran generalisasi matematika harus
dibuktikan secara deduktif. Matematika adalah ilmu terstruktur yang terorganisasikan dengan baik karena
matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma / postulat dan
akhirnya ke dalil / teorema. Komponen-komponen matematika ini membentuk sistem yang saling berhubungan
dan terorganisasikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari konsep-konsep matematika yang tersusun secara
hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis dari konsep yang paling sederhana sampai ke konsep yang kompleks.
Matematika disebut juga ilmu tentang pola karena dalam matematika sering dicari keseragaman seperti
keterurutan, keteraturan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model
tertentu yang merupakan representasinya untuk dapat dibuat generalisasi yang dibuktikan secara deduktif.
Matematika adalah ilmu tentang hubungan karena konsep-konsep matematika satu dengan lainnya saling
berhubungan. Matematika yang diajarkan di jenjang persekolahan yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Umum disebut Matematika Sekolah Matematika Sekolah tidaklah sepenuhnya
sama dengan Matematika sebagai ilmu. Dikatakan tidak sepenuhnya sama karena memiliki perbedaan antara
lain dalam hal (1) penyajian, (2) pola pikir, (3) keterbatasan semesta, dan (4) tingkat keabstrakan.Kegunaan
Matematika adalah Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika dan
Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai