Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X1 = Usia .168 60 .000 .929 60 .002
Y = Kecerdasan Emosi .110 60 .068 .960 60 .045
Pada hasil test uji normalitas, didapatkan pada variable usia memilini nilai p<0.05 sehingga
data tidak berdistribusi normal
Pada haasil test uji normalitas didaptkan pada variable kecerdasan emosi memilini nilai
p>0.05 sehingga data berdistribusi normal
Correlations
Y = Kecerdasan
X1 = Usia Emosi
Spearman's rho X1 = Usia Correlation Coefficient 1.000 .651**
Sig. (2-tailed) . .000
N 60 60
Y = Kecerdasan Emosi Correlation Coefficient .651 **
1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Interpretasi:
Kekuatan korelasi antara Usia dan Kecerdasan aadalah positif 65.1% dan memiliki hasil
signifikan secara statistic (p<0.05). Artinya ada korelasi yang signifikan atau bermakna
antara Usia dan Kecerdasan emosi.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 976.389a 957 .324
Likelihood Ratio 293.487 957 1.000
Linear-by-Linear Association 23.677 1 .000
N of Valid Cases 60
a. 1020 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .02.
Rumus masalah :
Apakah terdapat hubungan bermakna antara usia dan kecerdasan
emosi?
Hipotesis:
Hipotesis null (H0) tidak ada hubungan antara usia dan kecerdasan
emosi.
Hipotesis kerja (h1) : ada hubungan antara usia dan kecerdasan
emosi.
Hipotesis Statistika
Dari hasil diatas didapatkan bahwa p value p 0.324, (P>0.05),
sehingga hipotesis H0 diterima (tidak ada hubungan atau
perbedaan antara usia dankecerdasan emosi.
Kesimpulan :
-data usia tidak bersitribusi normal
-Data kecerdasan emosi berdistribusi normal
-Tidak ada hubungan atau perbedan antara usia dan kecerdasan emosi
Statistics
X1 = Usia
N Valid 60
Missing 0
Mean 32.8000
Std. Error of Mean 1.25882
Median 29.0000
Std. Deviation 9.75079
Variance 95.078
Minimum 18.00
Maximum 52.00
X1 = Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18.00 1 1.7 1.7 1.7
19.00 2 3.3 3.3 5.0
20.00 3 5.0 5.0 10.0
21.00 3 5.0 5.0 15.0
22.00 2 3.3 3.3 18.3
23.00 1 1.7 1.7 20.0
24.00 1 1.7 1.7 21.7
25.00 1 1.7 1.7 23.3
26.00 3 5.0 5.0 28.3
27.00 2 3.3 3.3 31.7
28.00 9 15.0 15.0 46.7
29.00 3 5.0 5.0 51.7
30.00 1 1.7 1.7 53.3
31.00 1 1.7 1.7 55.0
32.00 1 1.7 1.7 56.7
33.00 1 1.7 1.7 58.3
34.00 1 1.7 1.7 60.0
35.00 1 1.7 1.7 61.7
36.00 1 1.7 1.7 63.3
37.00 1 1.7 1.7 65.0
38.00 1 1.7 1.7 66.7
39.00 1 1.7 1.7 68.3
40.00 2 3.3 3.3 71.7
41.00 1 1.7 1.7 73.3
42.00 1 1.7 1.7 75.0
43.00 1 1.7 1.7 76.7
44.00 3 5.0 5.0 81.7
45.00 3 5.0 5.0 86.7
46.00 3 5.0 5.0 91.7
47.00 1 1.7 1.7 93.3
48.00 1 1.7 1.7 95.0
49.00 1 1.7 1.7 96.7
50.00 1 1.7 1.7 98.3
52.00 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Jadi pada pengelompokan usia, didapatkan, usia <= 29 tahun sebnayak 31 dan usia >29
tahun sebanyak 29.
Statistics
Y = Kecerdasan Emosi
N Valid 60
Missing 0
Mean 109.3500
Std. Error of Mean 1.82122
Median 109.0000
Std. Deviation 14.10713
Minimum 87.00
Maximum 144.00
Berdasarkan distribusi kecerdasan emosi,
Nilai minum kecerdasan emosi 87 dan maksimum 144, maka kategori
kecerdasan usia dikelompokan berdasarkan nilai Median yaitu 109,
sehingga penulis membuat pengelompokan
- Katerogi 1 : <= 109 tahun
- Katerogi 2 : > 109 tahun.
Kat_Kecederdasan_emosi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <= 109 32 53.3 53.3 53.3
>109 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Jadi pada pengelompokan Kecerdasan emosi, didapatkan, Kecerdasan Emosi <= 109
sebnayak 32 dan Kecerdasan emosi > 109 tahun sebanyak 28.
4. Lakukan analisis untuk mengetahui arah, kuat, dan signifikansi korelasi
antara usia dan kecerdasan emosi yang sudah dikatagorikan.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kat_Usia .348 60 .000 .636 60 .000
Kat_Kecederdasan_emosi .357 60 .000 .635 60 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Pada uji normalitas didaptkan bahwa,
- Kategori usia tidak berdistribusi normal (p<0,05)
- Kategori Kecerdasan emosi tidak berdistribusi normal (p<00.5)
Maka uji selanjtnya dialkukan dengan uji phi and Cramer dan Lamda
Directional Measures
Asymptotic
Standard Approxima Approximate
Value Error a
te T b
Significance
Nominal by Lambda Symmetric .614 .114 3.851 .000
Nominal Kat_Usia Dependent .621 .112 3.786 .000
Kat_Kecederdasan_emosi .607 .121 3.457 .001
Dependent
Goodman and Kat_Usia Dependent .401 .126 .000c
Kruskal tau Kat_Kecederdasan_emosi .401 .127 .000c
Dependent
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
Value Standard Error a
Approximate T b
Significance
Nominal by Nominal Phi .633 .000
Cramer's V .633 .000
Interval by Interval Pearson's R .633 .100 6.225 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .633 .100 6.225 .000c
N of Valid Cases 60
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Nilai p Value dari hasil korelasi dengan phi and Cramer adalah Positif 63,3% dengan nilai
signifikan p value < 0.005 (P<005), sehingga data memiliki hasil yang berkolerasi.
- Hipotesis Statistik
Dari hasil diatas didapatkan bahwa p value 0.000, (P<0.05),
sehingga hipotesis H0 ditolak, Hipotesis H1 diterima (ada
hubungan atau perbedaan antara usia dankecerdasan emosi).
- Kesimpulan
Hipotesis H0 ditolak, hipotesis H1 diterima, terdapat korelasi antara usia
dan kecerdasan emosi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4819.350 2 2409.675 19.842 .000b
Residual 6922.300 57 121.444
Total 11741.650 59
a. Dependent Variable: Y = Kecerdasan Emosi
b. Predictors: (Constant), X2 = IQ, X1 = Usia
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95,0% Confidence Interval for B
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 75.980 6.140 12.375 .000 63.685 88.274
X1 = Usia .853 .162 .590 5.267 .000 .529 1.177
X2 = IQ .055 .059 .105 .941 .351 -.062 .173
a. Dependent Variable: Y = Kecerdasan Emosi
Keterangan:
Berdasarkan hasil regresi ganda, didapatkan
- Nilai signifikan sebearn 0.000 (0%) atau p value < 0.05, maka hasil Kecerdasan
emosi terhadap usia dan nilai IQ memiliki hasil yang signifikan.
- Korelasi kecerdasan emosi terdapat usia sebesar 0.59 (59%) dan korelasi kecerdasan
terhadap nilai IQ sebesar 0.105 (dan nilai IQ yaitu sebesar 10.1
- Usia= 0.632 -> bermakna berpengaruh positif.
- Didapatkan Regresi = Y= 75.980 + 0.055X2(IQ) + 0.853X1(Usia)
Keterangan:
Berdasarkan hasil regresi ganda dengan variable Binar dan Dummy, didapatkan
- Nilai signifikan sebesar 0.000 (0%) atau p value < 0.05, maka hasil Kecerdasan
emosi terhadap usia, jenis kelamin dan nilai IQ memiliki hasil yang signifikan.
- Korelasi kecerdasan emosi terdapat usia sebesar 0.164 (16,4%)
- korelasi kecerdasan terhadap nilai Jenis kemalin sebesar 2,990 (290.0%)
- Korelasi kecerdasan emosi terhadap IQ sebesar 0.062 (6,2%)
- Usia = 0.847 -> bermakna berpengaruh positif.
- Jenis kelamin = -0.913 -> Bermakna Negatif.
- Nilai IQ = 0.61 -> Bermakna pengaruh Positif
- Didapatkan Regresi = Y= 76.101 + 0.847X1 – 0.913X2 + 0.061X3
*Tidak ada data variable IMT, maka pada proses belejaran ini menggunakan
variable yang ada yaitu Variabel Obesitas.
Dengan g(x)= -.969 + 0.517x dengan p-value= 0.019 atau CI for exp
(B)= 1.090 – 2583
Keterangan :
-Kategori pada LDL tinggi memiliki risiko 1,678x terkena penyakit jantung
coroner, dan nilai signifikan sebesar p=0.019 (P<0.05), sehingga hubungan
bermakna secara statistik.
Analisis Regresi Logistik Biner Kejadian Penyakit jantung Koroner (PJK
terhadap Obesitas.
- Rumusan masalah :
o Apakah terdapat hubungan yang bermakna antara Penyakit jantung
coroner (PJK) terhadap LDL dan Obesitas?
o Berapa kali risiko Nilai LDL tinggi dan Obesitas terhadap kasus
Penyakit jantung Koronor (PJK)?
o Berapa kali risiko Obesitas terhadap kasus Penyakit jantung Koronor
(PJK)?
- Hipotesis penelitian
Hipotesis null (H0) tidak ada hubungan yang bermakna antara
kasus PJK terhadap LDL dan Obesitas.
Hipotesis kerja (h1) : ada hubungan yang bermakna antara kasus
PJK terhadap LDL dan Obesitas
- Hipotesis Statistik
Kategori pada LDL tinggi memiliki risiko 1,678x terkena penyakit
jantung coroner, dan nilai signifikan sebesar p=0.019 (P<0.05),
sehingga hubungan bermakna secara statistik.
- Kesimpulan
Terdapat hubungan yang bermakna kasus PJK terhadap LDL tinggi
Tidak Terdapat hubungan yang bermakna kasus PJK terhadap
Obesitas
LDl tinggi memiliki 1,678x lipat terjadi PJK
Obesitas memilik nilai 0,963 lipat terjadi PJK
***Selamat Mengerjakan***