0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian terjemah dan penerjemah
2. Proses terjemah yang terdiri dari tiga tahap yaitu analisis, pengalihan, dan penyerasian
3. Metode terjemah menurut Newmark yang terbagi menjadi semantik dan komunikatif
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian terjemah dan penerjemah
2. Proses terjemah yang terdiri dari tiga tahap yaitu analisis, pengalihan, dan penyerasian
3. Metode terjemah menurut Newmark yang terbagi menjadi semantik dan komunikatif
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian terjemah dan penerjemah
2. Proses terjemah yang terdiri dari tiga tahap yaitu analisis, pengalihan, dan penyerasian
3. Metode terjemah menurut Newmark yang terbagi menjadi semantik dan komunikatif
Nim :19104020009 Kelas :B Matkul :Tarjamah Tahririyah
1. pengertian terjemah dan penerjemah adalah
Terjemah secara bahasa kataterjemah berasal dari bahasa arab (tarjama) yang setelah di serap kedalam bahasa indnesia menjadi terjemah atau tarjamah.menurut asal kata tersebut mengandung arti menjelasakn dengan bahsa lain atau memindahkan mana dari satu bahsa ke bahsa lain sedangkan Penerjemah adalah Orang atau mesin atau buku yang berperan menerjemahkan kata atau text Kepada seseorang. Misalnya pada acara pertemuan dua kepala negara, biasanya pihak masing masing negara akan membawa penerjemah. 2. Karakteristik terjemah Tehnik penerjemah berpengaruh terhadap hasil terjemahan Tehnik penerjemah membandingkan Bsu dan Bsa Tehnik penerjemah berpengaruh terhadap satuan satuan teks terkecil,misalnya kata,frase dan kalimat. Tehnik penrjemahan bersifat diskursif (logis) alami dan kontekstual Tehnik penerjemahan itu fungsional 3. maksud dari terjemah sebagai proses dan terjemah sebagai Secara sederhana penerjemahan dapat diartikan sebagai kegiatan pemindahan suatu maksud yang terkandung dalam suatu bahasa ke dalam bahasa lain dengan tetap memperhatikan berbagai aspek sehingga makna dapat dialihan secara utuh dengan bahasa yang terasa wajar.Larson mendefinisikan penerjemahan sebagai proses pengalihan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Larson juga menyebutkan ”it is meaning which is being transferred and must be held constant. Only the form changes‖. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa Larson berpendapat bahwa yang mengalami perubahan bentuk dalam penerjemahan hanyalah bentuknya. Makna yang ada dalam bahasa sumber ditransfer ke bahasa sasaran dan makna ini haruslah konstan. 4. Tujuan utama penerjemah Secara implisit penerjemahan merupakan proses penyampaian pesan dari penulis Tsu kepada pembaca Tsa. Jadi tujuan utama menerjemahkan dalah membantu pembaca mendapatkan informasi melalui bahan bacaan yang di tulis dalam bahasa arab.karena itu, hasil terjemahan harus bisa di paha,i dengan mudah oleh pembaca sasaran, kalimat yang di gunakan harus berstandart umum dan sesuai dengan kelas pembacanya.intinya hasil terjemah harus enak dbaca oeh orang lain bukan enak di baca oleh dirinya sendiri. 5. Jelaskan mengenai bagaimana proses terjemah roses penerjemahan terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) analisis, (2) pengalihan, dan (3) penyerasian, yang masing-masing dapat diulangi untuk lebih memahami isi teks. Analisis dilakukan untuk memahami (1) maksud penulisan, (2) cara atau gaya penyampaian, serta (3) pemilihan satuan bahasa. Pengalihan dilakukan untuk menggantikan unsur TSu dengan TSa yang sepadan baik bentuk maupun isinya dengan mengingat bahwa kesepadanan bukanlah kesamaan. Penyerasian dilakukan untuk penyesuaian hasil terjemahan dengan kaidah dan peristilahan dalam bahasa sasaran. Dalam analisis dan pengalihan, dapat dimanfaatkan konstruk konteksi situasi yang terdiri dari tiga unsur: bidang (field), suasana atau nada (tenor), dan cara (mode). Setelah analisis, seorang penerjemah harus memilih orientasi ke bahasa sumber (BSu) atau bahasa sasaran (BSa) dengan mempertimbangkan (1) maksud penerjemahan, (2) pembaca, (3) jenis teks, serta (4) kesenjangan waktu.
6. Metode tarjamah menurut newmark terbagi menjadi 2 yaitu semantik dan
komunikatif. a. Penerjemahan kata demi kata. Dalam metode penerjemahan jenis ini biasanya kata-kata teks bahasa sumber langsung dilekatkan di bawah versi teks bahasa sasaran. Kata-kata clalam teks bahasa sumber diterjemahkan ke luar konteks, clan kata-kata yangmengandung nilai kultural dialihka apa adanya. Umumnyametode penerjemahan ini bisa diterapkan untuk mengenal dan memehami mekaniks bahasa sumber atau bisa juga digunakanuntuk mendekati teks yang sulit dalam proses penerjemahan. b. Penerjemahan harfiah. Dalam penerjemahan harfiah konstruksigramatika dicarikan padanannya yang terclekat dalam Tsa, tetapi penerjemahan leksikal atau kata-katanya dilakukan terpisah clari konteks. Metode ini bisa digunakan clalam tahapan awal proses penerjemahan untuk melihat masalah yang harus diatasi. c. Penerjemahan seiia. Penerjemahan setia berupaya mereprocluksi makna kontekstual Tsu dang masih dibatasi oleh struktur gramatikanya. Di sini kata-kata yang bermuatan · buclaya diterjemahkan, tetapi penerjemahan ini berpegang teguh pada maksud dan tujuan penulis Tsu. d. Penerjemahan semantis. Perbedaan penerjemahan semantis dan penetjemahan setia adalah bahwa penetjemahan semantis selain memperhatikan nilai estetika dan kewajaran TSu, ia juga berkompromi pada tataran makna bila diperlukan. Selanjutnya,penetjemahan semantis kata yang· hanya sedikit bermuatan budaya dapat ditetjemahkan dengan kata yang netral atau istilah yang fungsional. Ringkasnya, perbeclaan clari keduanya, adalah bahwa penerjemahan setia bersifat tclaik kompromistis dan dogmatis, sedangkan penerjemahan semantis lebih luwes,meberikan ruang dan empati intuisi penetjemahnya terhadap Tsu. e. Penetjemahan adaptasi, atau lebih tepatnya adaptasi. Adaptasi merupakan metode penetjemahan yang paling bebas dan paling dekat dengan BSa. Sehingga · menurut kritik Kridalaksana, tidak tepat disebut metode penrtjemahan. Metocle ini digunakan terutama sekali untuk menyaclur drama atau komedi dan puisi. Buclaya BSu dialihkan ke dalam buclaya Bsa clan teksnya ditulis ulang clengan tetap mempertahankan tema, karakter serta alur·dalam TSu. f. Penetjemahan bebas. Metocle penerjemahan bebas mengutamakan isi clan mengorbankan bentuk. Biasanya, hasil penerapan penetjemahan bebas berbentuk sebuah parafrase yang bisa lebih panjang atau lebih penclek dari bahasa aslinya, yang biasanya disebut dengan penerjemahan intralingual. g. Penetjemahan idiomatis. Penerjemahan idiomatis ini bertujuan mereprocluksi amanat dalam teks Bsu tetapi cenderung mendistorsi nuansa makna karena menggunakan kolokialisme dan idiom yang ticlak terdapat dalam teks BSu. h. Penerjemahan komunikatif. Metode penetjemahanmengupayakan reproduksi makna kontekstual Bsu seclemikianrupa, sehingga baik aspek kebahasaan maupun aspek isi langsungdapat diterima clan dipahami oleh pembaca teks Bsa
7. Bunuh diri ateis Maroko Ryan Bidan meninggalkan pesan tragis.
Saya menjadi usang, minum alkohol dan makan daging babi. Namun, Barat tidak puas dengan saya. Mereka menggunakan saya sebagai alat untuk memerangi Islam. Dan setelah kebutuhan mereka dari saya berakhir, mereka berhenti membiayai saya dan melemparkan saya seperti tikus. Jangan tanya alasan saya bunuh diri, semuanya menjadi jelas. Dari sini kita dapat mengatakan bahwa masalahnya bukan karena bahasa Arab itu sendiri, tetapi lebih karena stagnasi intelektual banyak dari mereka yang bertanggung jawab, dan karena kelemahan gagasan tentang kepemilikan, yang merupakan pengembangan dan mengikuti perkembangan zaman.Bahasa adalah lambang bangsa yang paling penting dan mengekspresikan entitas, kepribadian, dan identitasnya. • Untuk menghadapi semua tantangan tersebut, perlu memperkuat rasa memiliki, karena melestarikannya adalah melestarikan identitas, dan itu adalah tugas suci, yang tidak meniadakan keterbukaan terhadap budaya lain, dan juga perlu meningkatkan digital konten di Internet, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa penelitian, tidak melebihi satu persen di halaman web global, dan oleh karena itu konten digital di web harus ditingkatkan dengan meningkatkan situs pendidikan dan budaya Arab dan perpustakaan elektronik, di samping semua bahwa perlu untuk melokalkan perangkat lunak dan menggunakan bahasa Arab di dalamnya, dan dalam perangkat lunak administrasi dan pemerintah.