Anda di halaman 1dari 4

2.

5 Manifestasi Klinis
Tanda gejala pada penderita anemia tergantung pada tipe yang diderita.
Gejala yang paling umum yaitu sesak napas setelah beraktivitas, kelelahan,
denyut nadi kuat, jantung berdebar, dan dapat juga merasa sesak meskipun
sedang beristirahat. Gejala lain yang dapat menandakan anemia yaitu:
a. kuku sendok/ kuku berubah menjadi rapuh dan memiliki gariis-garis
vertikal dengan cekungan yang mirip dengan sendok
b. terjadi atropi pada lidah dimana permukaan lidah akan tampak licin
dan mengkilap
c. adanya peradangan pada sudut mulut yang tampak seperti bercak
pucat keputihan
d. disfagia yang terjadi akibat kerusakan epitel hipofaring.
2.6 Patofisiologis
Patofisiologi dari anemia utamanya pada kasus kekurangan zat besi yang
berlangsung lama dibagi menjad 3 tahap.
a. Tahap yang pertama ditandai dengan berkurangnya zat besi ataupun
habisnya cadangan zat besi dalam tubuh.
b. Tahap kedua ditandai dengan ketidakcukupan suplai zat besi untuk
menunjang pembentukan eritrosit, yang kemudian pada hasil
laboratorium didapatkan nilai besi serum menurun dan saturasi
transferin menurun.
c. Tahap ke tiga terjadi apabila zat besi yang menuju eritroid sumsum
tulang tidak cukup sehingga mengakibatkan penurunan kadar
hemoglobin.
2.7 Pathway

2.8 Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Laboratorium
- Hemoglobin
Pemeriksaan dengan parameter status besi yang menunjukkan suatu
ukuran kuantitatif mengenai beratnya defisiensi zat besi setelah
berkembangnya anemia.
- Penentuan indeks eritrosit
Pemeriksaan dengan penentuan indeks eritrosit secara tidak langsung
melalui rumus volume rata-rata eritrosit (MCV) dan berat
hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah (MCH)
b. Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan sumsusm tulang dilakukan untuk menilai jumlah
hemosiderin pada sel-sel retikulum dimana salah satu ciri kekurangan zat
besi yaitu tidak adanya besi retikuler.
2.9 Penatalaksanaan Farmakologi dan Non-Farmakologi
Penatalaksanaan terapi farmakologis yang dapat diberikan pada pasien
anemia yaitu terapi farmakologis diberikan bersamaan dengan pengaturan
pola makan dan pelatihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis
yang diberikan adalah Sulfas ferrous 1 x200 mg yang diberikan sampai
dengan Hb klien kembali normal.
Penatalaksanaan Non Farmakologis berupa edukasi kepada pasien terkait
definisi anemia, faktor pencetus anemia, gejala anemia, pencegahan anemia
dan penatalaksanaan anemia.
Daftar Pustaka

Priyanto, L. Dwi. 2018. Hubungan Umur, Tingkat Pendidikan, Dan Aktivitas


Fisik Santriwati Husada Dengan Anemia. Jurnal Berkala
Epidemiologi. 6(2): 139-146.

Rahayu, L., Maesaroh. 2022. Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan
Sistem Hematologi Akibat Anemia Di Ruang Cendana 2 RSUD
Kardinah Kota Tegal. Jurnal Akper Buntet Jurnal Ilmiah. 6(1): 15-
32.

Raka, T., R. Zuraida. 2020. Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi pada Laki-
laki Usia 46 Tahun Melalui pendekatan Kedokteran Keluarga.
Medula. 10(1): 121-128.

Anda mungkin juga menyukai