Anda di halaman 1dari 1

Keuangan Publik

Konsep dari Keseimbangan Model Keseimbangan Politik Proses Politik Partai Politik dan
Politik (Political Equilibrium) Keseimbangan Politik

Misalkan Q mewakili jumlah barang yang diproduksi oleh negara dan Pokok dari politik adalah upaya untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapainya
biarkan V(Q) mewakili nilai agregat yang dinikmati oleh mereka yang harus ada proses yang dilewati yang kemudian disebut sebagai proses politik. Apa yang diperbuat oleh partai-partai yang baru ikut di dalam perhelatan
Pendekatan yang diambil di sini juga sepenuhnya memasukkan prinsip
mengkonsumsinya. Biaya produksi C(Q) diasumsikan ditanggung oleh Pada dasarnya, menurut Miriam Budiardjo, dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu politik di Indonesia. T idak lain adalah menjaga keseimbangan politik. Arti-
marjinalisme yang menyatakan bahwa partisipan dalam sistem politik wajib pajak. Secara khusus, pembayar pajak akan menikmati pendapatan Politik, Proses politik adalah pola-pola politik yang dibuat oleh manusia dalam
selalu dapat secara bertahap meningkatkan atau menurunkan tingkat nya partai-partai baru ini tidak ikut arus dengan partai-partai "tradisional"
pribadi Y dengan tunduk pada mengatur hubungan antara satu sama lain. Proses dalam setiap sistem dapat yang sudah sebelumnya ada di Indonesia. Mereka bisa melakukan penja-
upaya yang ingin mereka lakukan untuk mempengaruhi hasil politik;
                                                    Y(Q) = Y₀ - C(Q), dijelaskan sebagai input dan output. Input itu sendiri merupakan tuntutan serta gaan keseimbangan itu dengan cara membuat alternatif kebijakan, yang
dan perubahan inkremental ini selalu berdampak pada keseimbangan
di mana Y₀ adalah jumlah pendapatan swasta ketika Q₀. Kami mengasum aspirasi masyarakat dan juga dukungan dari masyarakat. Input ini kemudian meski sebelumnya kurang popular, lama-kelamaan akan menjadi partai-
politik, tidak peduli seberapa kecil (Goodman, 1976)
sikan seluruh mekanisme perpajakan yang tidak ditentukan yang memung diolah menjadi output, kebijaksanaan, dan keputusan-keputusan, yang akan partai lain, bahkan partai yang sudah ada sebelumnya. Salah satu upaya
kinkan pemerintah untuk mengubah Y menjadi Q. Fungsi V (Q) dan C(Q) dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
itu misalnya adalah kebijakan untuk tidak menerima politisi kutu loncat.
diasumsikan kontinu dan dua kali terdif erensiasi, dengan sif at normal Kebijakan ini mungkin tidak populer sekarang tetapi akan memberi sum-
Prinsip ini juga tidak ada dalam model satu orang satu suara (misalnya,
bangan positif pembangunan politik di masa depan.
model pemilih median) yang membuat keputusan pemilih seluruhnya
Lain daripada itu, Ramlan Surbakti berpandangan bahwa proses politik akan
atau tidak sama sekali dan tidak menyisakan ruang untuk ekspresi
menimbulkan gejala kekuasaan, meskipun hal itu bukan satu-satunya hal.
intensitas pref erensi yang ditemukan dalam model pemungutan suara
Suatu proses politik, pada intinya adalah penyelesaian konf lik yang melibatkan Orang akan harus hati-hati untuk hengkang dari partai asal semata-mata
probabilistik (Hinich , Ledyard dan Ordeshook, 1972). Justru karena
pemerintah. T ahapan proses ini adalah politisasi dan/atau koalisi, pembuatan
mereka melanggar prinsip marginalis, model satu-orang-satu-suara karena tidak mendapatkan jabatan. Partai-partai baru ini juga harus bera-
keputusan serta pelaksanaan dan integrasi
hampir tidak pernah memiliki solusi ekuilibrium kecuali dibatasi secara ni mencari kader baru dan hanya mencalonkan kadernya untuk menjadi
artif isial (Ordeshook dan Shepsle, 1982; Goodman, 1984). Ketika mereka anggota legislatif atau kepala daerah. Partai tidak menjadi lembaga mura-
memiliki solusi ekuilibrium, solusi tersebut terkenal tidak responsif : han yang "menjual" partai hanya untuk menjadi wadah bagi pencalonan
perubahan kecil dalam pref erensi pemilih di kedua sisi pemilih median Jelas bahwa proses politik diawali dari proses tuntutan masyarakat, di Indonesia kepala daerah, padahal yang bersangkutan bukan kader. Jadi, kaderlah yg
tidak berpengaruh pada platf orm pemenang. hal semacam ini diejawantahkan dalam konstitusi / dasar Negara yg memberikan akan mendapatkan prioritas. T entu positif apabila partai politik konsentra
kedaulatan secara penuh kepada rakyat. T entu dalam tataran pelaksanaannya si dan meningkatkan peran wanita di dalam aktivitas dan prof esi politik.
ada intrumen yang digunakan untuk memperjuangkan tuntutannya. Ini akan menjadi model baru di Indonesia.

Proses politik berada di ruang hampa jika tdk ada objek/ tujuan dari proses politik.
Objek politik yang utama adalah Negara, Negara yang merupakan organisasi
kemayarakatan terbesar menjadi garapan utama utk mencapai kekuasaan (power)
dlm kerangka menyebarkan pengaruh (inf luence). Dalam pelaksanaan kekuasaan
tentu melalului mekanisme tertentu, seperti pengambilan keputusan (decision
making), kebijakan public (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or
distribution).

Anda mungkin juga menyukai