Anda di halaman 1dari 19

ANXIETY SUFFERED BY THE MAIN CHARACTER OF

INSIDE OUT MOVIE

A THESIS PROPOSAL

In Partial Fulfilment of the Requirements for


the Bachelor Degree Majoring Indonesian Scientific & Writing
Faculty of Communication LSPR

Submitted by:

HAPPY WAHYU APRILLIANI


21121040121

FACULTY OF COMMUNICATION
LSPR COMMUNICATION & BUSINESS INSTITUTE
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

ABSTRAK.................................................................................................................... iv

BAB 1: PENDAHULUAN……..……………………………………………………..1

1.1 Latar belakang studi……................................................................................ 1

1.2 Masalah penelitian.......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Studi………….................................................................................... 2

1.4 Studi Sebelumnya…....................................................................................... 2

1.5 Organisasi Penulisan……. …......................................................................... 3

BAB 2: METODE DAN TEORI……………………………………………………….4

KerangkaTeoritis…………………………………….…………………………..4

2.1.1 AspekIntrinsik………….........…………………………………….4

2.1.1.1 Unsur Narasi………………………………………… .................4

2.1.1.1.1 Karakter…………………….………………………………….4

2.1.1.1.2 Sinematografi………………....………………………………..4

2.1.1.1.2.1 Jarak Kamera………………………….……………………..5

2.1.2 Aspek Ekstrinsik …………………………….…………………………… 5

2.1.2.1 Teori Kepribadian………………………….…………………….5

2.1.2.2 Teori Kecemasan………………………….……………………..6

2.2 Metode Penelitian………………………………..…………………..8

2.2.1 Data dan Sumber Data…………………………..…………………8

ii
2.2.2 Metode Pengumpulan Data……………...……………..…………8

2.2.3 Metode Analisis Data………..…………...………….……………8

2.2.2 Metode Pengumpulan Data………………...…………..…………8

2.2.3 Metode Analisis Data………..……………...……….……………8

BAB 3: ANALISIS………………………………….………………….9

3.1 Aspek Intrinsik……………………………………………...………9

3.1.1 Karakter…………………………………………….….................9

3.1.1.1 Riley Anderson............................................................................9

3.2 Aspek Ekstrinsik………………………………………..…………10

3.2.1 Kecemasan Riley Anderson……….…………………………….10

3.2.1.1 Kecemasan Realitas …………………………………….…… 10

3.2.1.2 Kecemasan Neurotik………………………………………..…13

3.2.1.3 Kecemasan Moral………………………………………….….14

DAFTAR PUSTAKA……………...………………………………………….….….15

iii
ABSTRAK

Penelitian ini mengelaborasi kondisi psikologis remaja putri dalam film Inside Out.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan Riley, penyebab kecemasannya
dan jenis kecemasannya. Untuk menganalisis kecemasan Riley, teori psikoanalisis
Freud tentang kecemasan digunakan. Menurut Freud ada tiga struktur kepribadian; id,
ego dan superego: dan tiga jenis kecemasan: kecemasan neurotik, kecemasan realistis
dan moral. Dampak dari kecemasan Riley: dia menjadi orang yang anti sosial; dia
merasa terlalu cemas.

Kata kunci: psikoanalisis, kecemasan, kepribadian manusia, kecemasan neurotik

iv
BAB I

PENGANTAR

1.1 LATAR BELAKANG STUDI

Dalam karya sastra, aspek psikologi banyak dijumpai dalam karya sastra. Karya sastra
seringkali mewakili keadaan psikologis pengarangnya. Sebagai asal mula psikologi,
konsep itu sendiri ditemukan dalam tulisan-tulisan Yunani kuno. Metode psikoanalitik
secara khusus menghadirkan tidak hanya kepribadian pengarang tetapi juga terjadi pada
karya-karya pengarang sebagai hasil imajinasi pikirannya yang diperlukan untuk proses
penciptaannya. Isu psikologi dapat ditemukan dalam bentuk karya apapun termasuk puisi,
novel, dan film melalui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.

Kecemasan merupakan respon alami tubuh yang terjadi setiap orang. Perasaan tersebut
muncul dalam bentuk ketakutan terhadap beberapa kejadian yang mungkin terjadi.
Namun, perasaan itu terjadi sebagai dorongan yang normal dan dapat dialami oleh
seseorang untuk jangka waktu tertentu. Ini intens namun melemahkan pada saat yang
sama. Ada berbagai aspek yang datang sebagai pemicu kecemasan seperti peristiwa
traumatis, stres dan kepribadian. Orang-orang entah bagaimana mengatasi kecemasan
mereka dengan mencari kebahagiaan dan kepuasan diri. Di sisi lain, tindakan mereka
untuk mengurangi kecemasan dapat menyebabkan mereka mengalami bentuk kecemasan
lainnya.

Penelitian ini menganalisis Riley Anderson, yang merupakan pemeran utama film Inside
Out, sebagai seorang gadis remaja dengan emosi yang rumit. Karakter Riley Anderson
menarik untuk dianalisis karena kepribadiannya yang labil. Isunya bisa menjadi contoh
yang bagus untuk memahami penerapan teori psikoanalisis oleh Sigmund Freud.
1.2 MASALAH PENELITIAN

Penelitian ini terdiri dari tiga masalah utama yaitu;

1. Apa penyebab perilaku kecemasan Riley?

2. Apa saja jenis kecemasan Riley?

1.3 TUJUAN STUDI

Penelitian ini memuat dua tujuan penelitian sebagaimana tercantum dalam urutan di
bawah ini;

1. Untuk menjelaskan penyebab perilaku kecemasan Riley.

2. Untuk mengidentifikasi jenis kecemasan Riley

1.4 STUDI SEBELUMNYA

Ada banyak penelitian yang menggunakan metode yang sama. Penelitian pertama adalah
Ma’s Anxiety in Emma Donoghue’s Room oleh Himmah Mursyidah dari Universitas
Negeri Surabaya. Ia menghadirkan peristiwa pasca trauma sebagai munculnya perilaku
kecemasan Ma. Penelitian kedua oleh Aldi Fahrizal dari Universitas Diponegoro yang
berjudul Alice’s Journey as a Dreaming Form of Anxieties Towards Adulthood in Alice’s
Adventure in Wonderland yang menyampaikan hubungan antara kecemasan Alice
dengan aspek kehidupan nyata masa dewasa. Penelitian ketiga adalah Anxiety Suffered
by Elizabeth Holland dalam Anna Godbersen’s Splendor karya Fiqih Farokhah dari
Universitas Islam Maulana Malik Malang yang menganalisis masalah kecemasan
Elizabeth Holland. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang disebutkan, penelitian ini
menggunakan teori yang sama untuk menganalisis perilaku kecemasan dalam film.
Sebaliknya, penelitian ini menganalisis film Inside Out sebagai objek penelitian yang
berfokus pada Riley Anderson sebagai tokoh utama.

2
1.5 ORGANISASI PENULISAN

Bab 1 PENDAHULUAN

Bab satu berisi tentang latar belakang penelitian, ruang lingkup


penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan organisasi penulisan.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis akan menjelaskan ringkasan dari film Inside Out.

Bab 3 KERANGKA TEORITIS

Dalam bab ini, penulis menyebutkan teori-teori yang digunakan dalam bab
empat.

3
BAB II

TEORI DAN METODE

2.1 KERANGKA TEORITIS

2.1.1 ASPEK INTRINSIK

Unsur intrinsik merupakan faktor yang mendukung berkembangnya sebuah cerita. Dalam
penelitian ini, penulis hanya akan menampilkan dua elemen yaitu naratif dan
sinematografi.

2.1.1.1 ELEMEN NARRATIF

2.1.1.1.1 KARAKTER

Karakter, dalam istilah karya fiksi, adalah individu dalam karya seni naratif, terutama
dalam novel, drama, serial televisi atau film (Baldick, 2001: 37). Sebuah karakter dalam
beberapa karya sastra mungkin merupakan manifestasi dari sifat manusia tertentu, bukan
seluruh identitas. Orang disajikan melalui sikap, moral, dan kualitas emosional pada
khususnya. Selanjutnya, dialog menyajikan pesan kepada penonton tentang isi cerita.
Untuk menonjolkan nilai cerita secara khusus, penampilan lebih dari satu karakter
diperlukan. Ada dua jenis karakter, yang pertama adalah karakter datar yang muncul
dalam cerita yang memiliki karakter tunggal dan tidak mengubah throughput cerita.
Sedangkan tokoh bulat adalah tokoh yang sepenuhnya digambarkan dan berubah
wataknya sebagai berikut (Forster, 1927: 4-5).

2.1.1.1.2 SINEMATOGRAFI

Unsur sinematografi adalah teknik fotografi gambar bergerak. Beberapa elemen


sinematografi adalah pergerakan kamera, jarak kamera, mise-en-scene, dan suara.

4
2.1.1.1.2.1 JARAK KAMERA

Teknik jarak kamera sering diterapkan pada pembuatan film untuk meningkatkan
pesan, emosi, ketegangan, dan suasana hati dalam adegan. Teknik datang dalam berbagai
jenis. Ekstrim panjang akan menunjukkan keadaan suatu tempat atau daerah secara luas
dan menyeluruh. Teknik ini digunakan untuk membingkai lanskap pemandangan kota
dan pemandangan lainnya. Objek manusia yang diambil menggunakan teknik ini hampir
tidak terlihat. Dalam teknik long shot, sosok akan terlihat jelas dalam tampilan penuh.
Bidikan ini digunakan untuk menggambarkan objek dan pemandangan sebagai latar
belakang pengaturan. Medium long shot menggambarkan objek dari lutut hingga ujung
kepala.

2.1.2 ASPEK EKSTRINSIK

2.1.2.1 TEORI KEPRIBADIAN

Kepribadian manusia adalah studi tentang pribadi, yaitu individu manusia


seutuhnya. Kebanyakan orang, ketika mereka memikirkan kepribadian sebenarnya
memikirkan perbedaan tipe kepribadian dan sifat dan sejenisnya. Ini tentu saja merupakan
bagian penting dari psikologi kepribadian, karena salah satu karakteristik orang adalah
bahwa mereka dapat berbeda satu sama lain. Secara praktis, itu berarti psikolog
kepribadian harus mempertimbangkan biologi, evolusi dan genetika, sensasi dan persepsi,
motivasi dan emosi, pembelajaran dan memori, psikologi perkembangan, psikopatologi,
psikoterapi, dan apa pun yang mungkin berada di antara celah-celah. Kepribadian
manusia adalah organisasi dinamis dalam individu dari sistem psikofisik yang
menentukan karakteristik perilaku dan pemikirannya (G.W. Allport, 1961: 28).

Karena kepribadian adalah interpretasi teoritis, perbedaan interpretasi harus


diharapkan dan diakui. Nilai penting terakhir dalam definisi kepribadian adalah bahwa
kepribadian dan perilaku mampu berubah dan menyesuaikan diri. Ini berarti bahwa tujuan
psikologi industri untuk meningkatkan penyesuaian dan kepuasan individu adalah
realistis dan dapat dicapai. Kepribadian manusia adalah pola pemikiran, emosi, dan
perilaku yang bertahan lama dan khas yang mencirikan cara dan

5
cara individu beradaptasi dengan dunia (Laura A. King, 2014: 396). Dan
kepribadian sebagai konsep yang menggambarkan dan menjelaskan perbedaan individu
dan konsistensi dalam perilaku. Sistem utama yang dikembangkan oleh psikiater dan
psikolog sejak Sigmund Freud untuk menjelaskan proses mental dan perilaku manusia
dapat dianggap sebagai teori kepribadian.

Dalam sebagian besar kepribadian, Id merupakan komponen yang secara total


diakui oleh kepribadian. Id tidak memiliki kontak dengan dunia nyata; Namun, Id selalu
berusaha untuk menahan stimulus dengan memuaskan keinginan dasar. Ego adalah
wilayah pikiran yang memiliki kontak dengan realitas. Aspek selanjutnya adalah Ego.
Ego berkembang dari Id. Ego menjadi satu-satunya sumber bagi seseorang untuk
berkomunikasi dengan dunia luar pada masa bayi dan dikendalikan oleh prinsip realitas.
Sebagian besar bagian Ego adalah alam sadar, prasadar dan bawah sadar. Aspek terakhir
adalah Superego yang menyampaikan aspek moral dan ideal yang berbeda dengan Id dan
Ego. Superego terbentuk selama lima tahun pertama kehidupan sebagai respons terhadap
hukuman dan persetujuan orang tua. Pelanggaran terhadap standar superego
menimbulkan perasaan bersalah atau cemas (Mark, 2000: 1563).

2.1.2.2 TEORI KECEMASAN

Kecemasan adalah keadaan umum ketakutan atau kegelisahan yang dirasakan seseorang
sebagai respons terhadap bahaya yang nyata atau yang dibayangkan (Kasschau, 2003:
455). Tanggapan dapat dilihat sebagai visi dari ancaman masa depan. Situasi
mempengaruhi kecemasan mereka di alam bawah sadar. Kecemasan adalah karakteristik
tertentu yang dimiliki bersama, termasuk perasaan cemas dan ketidakmampuan pribadi
dan penghindaran untuk menghadapi masalah (Kasschau, 2003: 455).

Gejala kecemasan muncul dalam berbagai macam seperti intensitas kecemasan yang
tinggi, perubahan suasana hati yang tidak terduga, ketegangan otot atau bahkan kelelahan.
Kecemasan juga digambarkan sebagai pengalaman menyakitkan yang dihasilkan oleh
eksitasi dalam tubuh. Jika pengalaman di luar kendali, itu membuat orang menderita. Dari
faktor eksternal, kecemasan cenderung memperingatkan orang tersebut bahwa mereka

6
harus waspada. Freud sebagai pionir jika psikoanalisis mengemukakan bahwa kecemasan
mungkin merupakan tanda kesadaran akan bahaya internal dan bahaya eksternal. Freud
mengelaborasi tiga jenis kecemasan berdasarkan sumbernya, yaitu kecemasan neurotik,
kecemasan realitas, dan kecemasan moral (Hall, 1999: 62).

A. Kecemasan Realitas

Kecemasan realitas dihasilkan oleh stimulus eksternal yang menyebabkan orang


tersebut mengalami gejala kecemasan. Persepsi bahaya berasal dari penampakan objek
atau kondisi tertentu dari masa hidup seseorang. Misalnya, ketakutan akan kegelapan
yang terjadi pada anak-anak sebagai akibat dari pemikiran mereka tentang bahaya
sepanjang malam. Organisme muda sering diliputi rasa takut karena egonya belum
berkembang ke titik di mana ia dapat menguasai rangsangan yang berlebihan (Hall, 1999:
64).

B. Kecemasan Neurotik

Kecemasan neurotik adalah kecemasan dengan persepsi bahaya dari naluri.


Fenomena tersebut terjadi ketika ego gagal mencegah objek instingtual melepaskan diri
dalam beberapa tindakan impulsif (Hall, 1999: 65). Kecemasan ini melibatkan hubungan
antara sadar dan tidak sadar. Hasilnya digambarkan dalam bentuk kekerasan. Hal ini
dapat terlihat dari seseorang yang melakukan sesuatu di luar kebiasaan.

C. Kecemasan Moral

Kecemasan moral adalah perasaan bersalah atau malu pada ego, yang
dibangkitkan oleh persepsi bahaya dari hati nurani. Hati nurani cenderung mengancam
orang tersebut untuk melakukan sesuatu atau memikirkan sesuatu yang menyimpang dari
konsep hati nurani dari orang tua. Kecemasan adalah efek dari konflik antara kesadaran
dan hati nurani. Misalnya, ketika seseorang yang menderita rasa malu kronis atau
perasaan bersalah karena tidak memenuhi standar yang layak mengalami kecemasan
moral (Abel, 2018: 3). Kekuatan hati nurani menuntun seseorang untuk memenuhi
harapan yang lebih tinggi.

7
2.2 METODE PENELITIAN

Metode penelitian menyajikan alat metode untuk mengumpulkan data untuk


keperluan analisis. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dalam tiga bagian: Data dan
Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, dan Metode Analisis Data.

2.2.1 DATA DAN SUMBER DATA

Untuk menyusun penelitian ini, data dikumpulkan dari adegan dan dialog dalam
film Inside Out, yang menggambarkan kecemasan dalam berbagai jenis kecemasan. Data
primer dari penelitian ini adalah film Inside Out oleh Disney dan data sekunder diperoleh
dari jurnal tentang kecemasan dan psikoanalisis dan tesis yang membahas tentang
kecemasan.

2.2.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif


sebagai metode penelitian. Penelitian kualitatif menyediakan pengumpulan aspek visual
dari objek penelitian ini. Penelitian kepustakaan juga diterapkan oleh penulis yang terdiri
dari membaca dekat dan mengumpulkan data tambahan yang terkait dengan pokok
bahasan penelitian.

2.2.3 METODE ANALISIS DATA

Penulis menggunakan metode kontekstual untuk menganalisis film Inside Out.


Metode kontekstual diterapkan untuk menganalisis masalah kecemasan yang dialami oleh
tokoh utama penelitian ini. Analisis kontekstual muncul sebagai analisis teks dengan
berbagai medium. Metode ini memberikan penilaian bahwa tidak hanya teks dalam
konteks setting budaya tetapi juga dari segi tekstualitasnya. Metode terdiri dari korelasi
antara teks itu sendiri, penulis, dan pembaca. Selain itu, ia menggabungkan materi
intrinsik dan materi ekstrinsik.

8
BAB III

ANALYSIS

3.1 ASPEK INTRINSIK

3.1.1 KARAKTER

3.1.2 RILEY ANDERSON

Riley Anderson muncul sebagai karakter utama film Inside Out. Riley
digambarkan sebagai gadis remaja dengan mata cokelat dan rambut cokelat sebahu. Riley
adalah anak tunggal dari keluarganya. Di awal film, Riley digambarkan sebagai gadis
ceria yang penuh dengan kacang-kacangan. Dia benar-benar menjadi dirinya sendiri
ketika tinggal di Minnesota.

Gambar 1: Riley sedang bermain ice skating. Gambar 2: Riley meminum Slurpee.
dengan keluarganya. (Inside Out, 00:10:58)
(Inside Out, 00:05:10)

Dari gambar 1 dan gambar 2, jelas terlihat adegan-adegan yang menghadirkan


kebahagiaan Riley di Minnesota. Riley diilustrasikan dengan senyum cerah dan mata
berbinar. Adegan difilmkan dengan medium long shot untuk memberikan detail tentang
ekspresi Riley. Ketika keluarganya memutuskan untuk pindah di San Francisco, Riley
mulai merasa tidak bahagia sejak hari pertama.

9
Gambar 3: Reaksi Riley di Rumah barunya
(Inside Out, 00:08:35)

Gambar 3 menunjukkan reaksi sebenarnya ketika dia tiba di rumah barunya.


Kesan pertama adalah reaksi paling jujur dari seorang manusia. Dari bukti ini,
kepribadian Riley berubah perlahan di film.

3.2 ASPEK EKSTRINSIK

3.2.1 KECEMASAN RILEY ANDERSON

Kecemasan dapat muncul kapan saja dalam kehidupan setiap manusia, dapat
disebabkan oleh berbagai masalah di sekitar seperti keluarga, teman, dan lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kecemasan mampu membuat seseorang menjadi tidak
nyaman dan merasa begitu takut akan sesuatu. Freud membagi jenis kecemasan menjadi
tiga bagian, yaitu; realitas, moral, dan kecemasan neurotik

3.2.1.1 KECEMASAN REALITAS

Kecemasan pertama yang dialami Riley adalah kecemasan realitas. Ini adalah
kecemasan individu akan ketakutan menghadapi kenyataan. Kecemasan realitas adalah
pengalaman emosional yang menyakitkan yang dihasilkan dari persepsi bahaya di dunia
luar (Hall, 1999: 62)..

10
Picture 4: Riley tells her story with
enthusiasm.
(Inside Out, 00:23:20)

Gambar 5: Riley memperkenalkan dirinya Gambar 6: Riley mulai menangis.


Di kelas. (Inside Out, 00:23:58)
(Inside Out, 00:22:59)

Hari pertama sekolah Riley, seperti yang terlihat pada gambar 5, dia dipanggil
oleh gurunya untuk memperkenalkan diri dan latar belakangnya. Gambar 4 digambarkan
dengan medium shot untuk menonjolkan semangat Riley dalam bercerita yang
disampaikan dengan senyumnya, matanya yang bulat besar, dan gerakan bahunya. Dia
juga mengenakan jaket kuning untuk mewakili kegembiraannya. Namun, pada gambar 6,
yang disajikan dengan kamera close up, dia tiba-tiba merasa sedih, senyumnya memudar,
matanya mulai sayu dan dia menangis saat ini. Kemudian, siswa lain di kelas menatap
Riley dengan bingung dan khawatir yang ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7 juga
digambarkan dengan close-up shot sedang untuk memberikan semangat siswa lain
melalui ekspresi mereka sesuai dengan masalah Riley.

11
Picture 7: Murid takut dengan Riley.
(Inside Out, 00:23:50)

Hal ini menimbulkan kecemasannya dan dia memikirkan persepsi siswa lain
tentang keanehannya. Kekhawatiran terus-menerus ini juga menjadi salah satu gejala
kecemasan realitas.

Selanjutnya saat istirahat makan siang, dia mencari meja dengan kursi yang
tersedia tetapi meja-meja itu penuh dengan siswa lain yang sudah saling kenal. Riley
merasa khawatir setelah apa yang terjadi di kelas dan takut mereka akan melihatnya
sebagai siswa baru yang aneh.

Picture 8: Riley is afraid to join another Picture 9: Riley decides to sit alone.
student. (Inside Out, 01:02:59)
(Inside Out, 00:41:41)

Gambar 8 diambil dengan medium shot. Dari gambar terlihat bahasa tubuh Riley yang
tidak nyaman yang ditunjukkan dengan postur kepalanya, jaket hitamnya, dan wajahnya
yang cemberut. Pindah ke gambar 9, gambar menunjukkan kesepian dan kesedihan
Riley dengan gangguan untuk membatasi pembingkaiannya. Sudut teduh juga mewakili
emosi Riley.

12
3.2.1.2 KECEMASAN NEUROTIK

Kecemasan neurotik adalah kecemasan yang dibangkitkan oleh persepsi bahaya


dari naluri. Ini adalah ketakutan akan apa yang mungkin terjadi ketika ego gagal
mencegah objek naluriah melepaskan diri mereka sendiri dalam beberapa tindakan
impulsif (Hall, 1999: 65).

Picture 10: Riley notices that Mag has Picture 11: Riley’s confused reaction.
new friends in Minnesota. (Inside Out, 00:36:25)
(Inside Out, 00:36:15)

Gambar 10 menyajikan video call antara Riley dan temannya. Riley digambarkan
dengan ekspresi terkejut saat temannya bercerita. Setelah menyaksikan kebenaran bahwa
temannya sedang bersenang-senang dengan seorang siswa baru di Minnesota melalui
panggilan video, Riley khawatir bahwa dia akan menghadapi kesepian sepenuhnya dan
kehilangan satu-satunya teman yang dia miliki seperti yang diilustrasikan pada gambar
11. Terutama, dia tahu bahwa ini terjadi karena tentang dia pindah dari Minnesota. Itu
membuatnya sangat terkejut dan shock karena dia tidak pernah menyangka bahwa
temannya akan mendapatkan persahabatan baru dengan orang lain. Dia tahu akhir dari
persahabatan mereka akan menjadi hukuman atas tindakannya. Ini membuktikan bahwa
dia menderita kecemasan neurotik.

3.2.1.3 KECERDASAN MORAL

Kecemasan terakhir yang dialami Riley adalah kecemasan moral. Ini adalah
ketakutan akan hati nuraninya. Hal ini terjadi karena adanya konflik antara Ego dan

13
Superego. itu terjadi jika kita gagal melakukan apa yang kita anggap sebagai hal yang
baik menurut nilai moral. Ketika dia terus-menerus terbangun dari mimpi buruknya, dia
menyadari bahwa dia benar-benar mengalami hari yang buruk dan San Francisco tidak
memberikan kebahagiaan padanya. Tiba-tiba, dia berencana untuk lari dari rumahnya.
Dari gambar 12, dia mendapat keberanian untuk mencuri kartu kredit ibunya. Dia
menunggu di tangga yang gelap dan dengan hati-hati mencari saat yang tepat untuk
mencuri kartu karena ibunya ada di dapur. Setelah menemukan momen yang tepat, dia
memulai aksinya dan kembali ke kamarnya dengan selamat..

Picture 12: Riley steals her mother


credit card.
(Inside Out, 01:02:59)

Keesokan paginya, dia berbohong kepada orang tuanya bahwa dia akan pergi ke
sekolah tetapi sebenarnya dia melarikan diri ke Minnesota. Dia melakukannya dengan
sengaja. Dari keputusannya, itu memberinya pukulan yang sangat keras ke dalam
jiwanya. Tampaknya tidak mungkin bagi seorang gadis yang memiliki sopan santun
untuk melakukan sesuatu yang buruk seperti itu. Namun demikian, dia tidak tahan dengan
tempat barunya. Dia harus pergi ke tempat dia seharusnya berada di Minnesota. Dia
seharusnya merasa lebih senang dan Minnesota adalah satu-satunya tempat dia bisa
menemukan kebahagiaan.

Analisis ini menunjukkan kepribadian struktural pengalaman Riley Anderson dari


konflik psikologisnya yang membawanya ke dalam kecemasan neurotik, realitas dan
moral. Kecemasan semacam ini mengganggu hidupnya. Mereka tidak hanya mengganggu

14
hidupnya tetapi juga mengubah hidupnya sepenuhnya. Dia merasa bersalah ketika dia
mengingat tindakannya. Sikapnya sesuai dengan sopan santun dan lingkungannya telah
berubah. Dia bukan gadis yang bahagia seperti dulu.

DAFTAR PUSTAKA

Abel, Steve. 2018. “Personality Psychology.” Doctor Steve Abel. Retrieved from
https://doctorlabel.us/personality-psychology/types-of-anxiety.html
Allport, G. W. 1961. Personality: A psychological Interpretation. New York: H. Holt.
Baldick, Chris. 2001. The Concise Oxford Dictionary of Literary Terms. 2nd ed. Oxford:
Oxford UP.
Barry, Peter. 2002. Beginning Theory an Introduction to Literary and Cultural History.
Second Edition. New York: Manchester University Press.
Bordwell, David; and Thompson, Kristin. 2008. Film Art: An Introduction. New York:
The McGraw-Hill Companies. Inc.
Boyd, Brian. 2014. Psychology of Literature: Mindful Close reading. Mindful Aesthetics:
Literature and the Science of Mind. New York: Bloomsbury Collections.
Bruner, J.S. 1956. “Freud and the Image of Man”. Partisan Review, Summer.
Clelland, Mc and David, C. 1951. Personality. New York: William Sloane Associates.
Feldman, Robert S. 1990. Understanding Psychology. 4th ed. USA: McGraw-Hill, Inc.
Forster. E.M. 1927. Aspects of the Novel. New York. RosettaBooks.
Hall, Calvin S. 1999. A Primer Freudian Psychology. New York: A Meridian Book.
Jelle, Larry A. 1992. Personality Theories. New York: McGraw-Hill, Inc.
Kasschau, Richard A. (2003). Understanding Psychology. New York: Glencoe/McGraw-
Hill.
King, Laura A. 2014. The Science of Psychology: An Appreciative View. 3rd ed. New
York: McGraw-Hill Education.
Miller, A George. 1962. Psychology. United States: New York.
Ridgway, Ian. “Sigmund Freud (1856-1939)”. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/149518495/lect3freud07.

15

Anda mungkin juga menyukai