Anda di halaman 1dari 27

KEKERASAN TERHADAP

ANAK
UU No.23 Th 2003 tentang Perlindungan Anak
Riza Rivani Machfudz
Pengertian
Perlindungan Anak dan Hak Anak

-Se g a l a k e g i a t a n u n t u k m e n j a m i n d a n
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta
me nda pa t pe r l indu nga n da r i ke ke ra s a n
diskriminasi
(pasal 1 UU No.23 Th 2003 tentang
Perlindungan Anak)
• UUD 1945, sebagaimana telah
diamandemen hingga tahun 2002, telah
memberikan perlindungan kepada setiap
orang, termasuk anak-anak, atas hak asasi
anak a.l:
• Ps 288 ayat (2) setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
• Ps 28 D ayat (1): berhak atas kepastian
hukum dan perlakuan yg sama didepan
• Ps 28 G ayat (1): setiap orang berhak atas
perlindungan dan rasa aman
ayat (2): berhak untuk bebas dari
penyiksaan, merendahkan derajat
martabat kemanusiaan dan suaka
politik dari negara lain.
• Pasal 28 H ayat (1): berhak hidup sejahtera,
memperoleh pelayanan kesehatan.
• Pasal 281 ayat (1): Hak hidup, hak
beragama, tidak diperbudak
Ayat (2): hak dilindungi dari sifat
diskriminatif
• Pasal 34:
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
negara.
• Konvensi Hak Anak disetujui oleh Majelis Umum
PBB tgl 20 November 1989, anak < 18 th.
• Pasal 18:
- Negara menjamin, kedua orang tua
bertanggungjawab terhadap perkembangan
anak
• Pasal 19:
- Perlindungan anak dari: Kekerasan,
penyalahgunaan, penelantaran dan eksploitasi
• Pasal 63 ayat (3) : Perlindungan khusus
bagi anak yg menjadi korban tindak pidana,
melalui:

Rehabilitasi, perlindungan dari pemberitaan
identitas, jaminan keselamatan bagi saksi
korban dan s aksi ahl i, pemberian
aksesibilitas informasi perkembangan
perkara
Pengertian Kekerasan Terhadap
Anak

• Peraturan perUU di Indonesia belum


mendef inisikan istilah “ Child Abuse and
neglect”
• Penganiayaan dan penelantaran anak,
kekerasan pada anak, perlakuan salah
terhadap anak, atau penyalahgunaan anak.
1. Kekerasan
- Fisik
- Seksual
- Emosional

2 Penelantaran
- Kesehatan
- Pendidikan
- Perkembangan emosional
- Nutrisi
- Tempat bernaung
- keamanan
3 Kelalaian

- Kesehatan
- Pendidikan
- Emosional

4 Ekploitasi
Aspek Etika dan Hukum
1. Ketentuan Pidana Kekerasan Terhadap Anak
a. Kekerasan seksual

- KUH P, Ps 285, la ki2 dg kekera s a n da n
ancaman seorang anak perempuan
berhubungan seksual dengannya. Atau
- KUHP, ps 289, berbuat cabul dengannya.
- UU No.23/2002 Ttg Perlindungan Anak, Ps
81 dan 82, hukuman lebih berat.

• KUHP ps 287, tanpa paksaan melakukan
hub seksual dg anak perempuan < 12 th.
Dan

• KUHP ps 287 jo ps 291 dan 294, bila anal
perempuan luka berat atau mati, pada
anak, anak tiri, anak angkat atau dibawah
pengampuan.

• KUHP ps 290, perbuatan cabul pd anak <
15 th, membujuknya, melakukan bersama
orang lain, KUHP ps 293, dg penyesatan
dan menyalahgunakan pembawanya,
KUHP ps 295 memudahkan dilakukannya
perbuatan cabul

• KUHP ps 292, perbuatan cabul dg sesama
jenis kelamin yg usianya belum dewasa

b. Kekerasan Fisik

-KUHP ttg Penganiayaan (ps 351, 352, 353,
354, 355, 356)
-UU No.23/2002 Ttg Perlindungan Anak,
-K U H P , p s 3 5 9 , 3 6 0 , k e l a l a i a n n y a
mengakibatkan luka, luka berat atau mati,
KUH P 3 6 1 , l e bih be ra t s a nks inya bil a
berkaitan dg jabatannya/pekerjaanya
c. Penculikan dan Perdagangan Anak

-KUHP, ps 297, perdagangan anak
-UU No.23/2002 Ttg Perlindungan Anak
-KUHP, ps 328, penculikan
-K U H P p s 3 3 0 , m e m b awa an ak k e lu ar d ar i
kekuasaan orangtua dan walinya
-KUHP ps 332, membawa lari anak perempuan
-KUHP ps 336, melakukan ancaman perbuatan
kejahatan asusila
-U U N o. 23/ 2003 Tt g Pe r l in d u n g an An ak p s
77,78,80,85,88,89
2. Kewajiban Moral dan Kewajiban Hukum
Tenaga Kesehatan:

Word Medical Association Sidang ke 44, di
Marbelia Spanyol, September 1992, ttg Child
Abuse and neglect. Tentang:
Peran dokter:
-Menemukan kasus kekerasan terhadap
anak
-Menolong anak dan keluarganya utk proses
pemulihan

• Cara:
- Pelatihan khusus
- Membentuk Tim Multidisiplin.
• Tindakan Dini:
- Melaporkan kasus ke KPAI
- Merawat korban (tahap Awal)
- Memberitahuna pada orang tua mengenai
diagnosis dan Diferensial diagnosis
• EVALUASI MEDIS:
- Riwayat cedera
- Pemeriksaan fisik
- Survei radiologis trauma
- Pemeriksaan kelainan perdarahan
- Pemotretan berwarna
- Pemeriksaan fisik saudara kandungnya
- Laporan medis tertulis resmi
- Skrining pelaku
- Skrining tumbuh kembang pada bayi dan anak pra
sekolah
• PENANGANAN MEDIS KEKERASAN
SEKSUAL
3 HAL:
1. Pengobatan trauma fisik dan psikologi
2. Pengumpulan dan pemotretan bukti
3. Penangan dan pencegahan kehamilan dan
penyakit hubungan seksual
Wajib Lapor
• KUHAP ps 108, setiap orang, PNS Wajib
melaporkan bila menyaksikan ada tindak
pidana
• UU No.23/2002 Ttg Perlindungan Anak ps
78
3. Prinsip-prinsip Penatalaksanaan Kasus

-Kepentingan yg terbaik bagi anak
-Penghargaan terhadap pendapat anak
-P e n a t a l a k s a n a a n k a s u s “ S e g e r a ,
komprehensif dan Holistik”
-UU No.23/2002 Ttg Perlindungan Anak ps
14, setiap anak berhak diash oleh orang
tuanya sendiri kecuali ada aturan yg sah
menunjukan pemisahan demi kepentingan
anak
• Korban Tindak Pidana: UU No.23/2002, ps
64
- Rehabilitasi
- Perlindungan dari pemberitaan identitas
dan menghindari labelisasi
- Pemberian jaminan keselamatan bagi
saksi korban dan saksi ahli
- Pemberian aksesibilitas untuk
mendapatkan informasi ttg
perkembangan perkara
• Korban Kekerasan perlakuan salah dan
penelantaran: UU No.23/2002, ps. 69, 71)
- Penyebarluasan dan sosialisasi UU
Perlindungan Anak
- Pemantauan, pelaporan dan pemberian
sanksi
- Pengawasan, pencegahan, perawatan, dan
rehabilitasi
4. Bukti Penelitian dan VeR:

Penelitian:
-Anamnesis mendalam
-Pemeriksaan fisik
-Pemeriksaan laboratorium
-Pemeriksaan penunjang lainnya
-Uji Psikologis dan Psekiatris
• Bukti CIDERA DAN LUKA.
- Pipi
- Leher
- Pergelangan tangan
- Paha
- Sindroma mental tertentu
• KEKERASAN SEKSUAL

- Pemeriksaan Ano-Genital dan Laboratorium.
- Memar dan lecet atau leserasi : disekitar kemaluan;
vulva, vagina, dab selaput dara.
- Bila tidak ditemukan tanda kekerasan bukan berarti
tidak pernah ada kekerasan, penetrasi.
- Ditemukannya sel Sperma
- Uji fosfatase asam positif (berubah warna dalam
waktu < 30 detik)
- Uji kristal dan uji PAN (kadar Zn) menuntjukkan
adanya cairan mani

• Seba l iknya bil a tida k ditem uka n s el
sperma atau cairan mani tidak berarti
bahwa tidak pernah terjadi persetubuhan.
• Identitas pelaku px DNA Tersangka
• Px GO
- kuman GO intrasel terinfeksi lama
- Kuman GO ekstrasel  terinfeksi baru

Anda mungkin juga menyukai