Tugas ini diampu oleh Rizky Amelia, S.ST, M. Kes yang disusun
oleh :
Laporan Kasus Nifas di PMB Ida Royani, S.Tr. Keb, telah disahkan oleh
pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 21 Oktober 2020
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : PMB Ida Royani
Biodata :
1. Nama Ibu : Ny.P 1. Nama Suami : Tn. N
2. Umur : 26 tahun 2. Umur : 29 tahun
3. Suku Bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama: Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Margosari 7/11 7. Alamat : Margosari 7/11
B. ALASAN DATANG
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya 6 jam yang lalu.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya masih mules, ASI hanya keluar sedikit dan
nyeri jahitan
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 30 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Nyeri Haid : Tidak
Lamanya : 5 hari
4
2015 Aterm Spontan Bidan P/3500 Tidak ada Tidak Tidak Tidak sehat
ada
C. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 120/80 mmHg
4) Suhu : 36,3oC
5) Nadi : 80x/menit
8
6) RR : 20x/menit
7) BB : 68 Kg
8) TB : 156 cm
9) LILA : 28
10) IMT : 27,9
b. Status Present
Kepala : Mesochepal, bersih, tidak ada luka, rambut
bersih, tidak ada nyeri tekan
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : Simetris, tidak ada secret, konjungtiva merah
Simetris, tidak ada secret, konjungtiva merah
muda, reflek pupil baik, tidak ada gangguan
penglihatan
c. Status Obstetrik
Muka : Tidak odema
Mamae : Terdapat pengeluaran asi sedikit, puting menonjol
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, teraba keras
Genetalia :
- Lokea : Rubra
- Perenium : Terdapat bekasluka jahitan derajat II
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
D. ANALISA
Ny.P P2 A0 usia 26 tahun 6 jam post partum fase taking in
E. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 21 Oktober 2020
Jam : 13.15 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu pada
saat ini dalam keadaan baik.
Hasil : Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan senang
mendengarnya.
2. Memberitahu ibu bahwa keluhan nyeri pada jahitan merupakan hal normal
karena ada luka pada bagian perinium dan sudah dijahit, perutnya mules,
dikarenakan kembalinya uterus keposisi semula.
Hasil : Ibu mengerti dan sudah tidak khawatir lagi dengan keadaan yang
dirasakannya
3. Memeriksa TFU dan memastikan kembali uterus berkontraksi dengan
baik.
Hasil : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras.
10
CATATAN PERKEMBANGAN
P=
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa ibu dalam kondisi normal.
Hasil: Ibu terlihat senang mendengar
hasil pemeriksaan baik
b. Memastikan kontraksi ibu baik, TFU,
lokhea dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
Hasil: Kontraksi ibu baik, tidak ada
perdarahan abnormal, TFU
pertengahan pusat dan sympisis,
lokhea sanguinolenta dan tidak ada
tanda-tanda infeksi
c. Menganjurkan ibu untuk makan
makanan bergizi seimbang dan
minum yang cukup agar kebutuhan
nutrisi ibu terpenuhi.
Hasil: Ibu bersedia makan makanan
bergizi dan minum yang cukup.
d. Memberitahu ibu tanda bahaya pada
masa nifas yaitu :Keluar darah segar
14
P=
a. Memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan.
Hasil: Ibu senang mengetahui
kondisinya baik.
b. Memantau Kontraksi, TFU, dan PPV
ibu.
Hasil:Involusi uterus berjalan normal,
kontraksi uterus keras, TFU tidak
teraba, perdarahan + 5 cc lokhea alba,
bau khas, tidak ada tanda-tanda
infeksi.
c. Menganjurkan ibu untuk
mempertahankan pola makan yang
bergizi dan istirahat cukup.
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran
yang diberikan.
d. Menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya setiap 2 jam dan
mengevaluasi cara menyusui yang
baik dan benar.
Hasil: Ibu telah menyusui bayinya
setiap 2 jam sekali dan bayi menyusu
kuat. Ibu menyusui dengan posisi
yang baik dan benar, serta tidak ada
penyulit selama ibu menyusui.
e. Menganjurkan kembali kepada ibu
dan keluarga mengenai pentingnya
17
BAB IV
18
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
Identitas pasien berisi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
dan alamat. (Puspitasari, 2014)menyebutkan nama pasien perlu
dikaji untuk menciptakan kepercayaan antara pemberi asuhan
dengan pasien dan membedakan jika ada kesamaan nama dengan
pasien yang lain, umur dikaji untuk mengetahui adanya resiko yang
berhubungan dengan umur, karena jika umur pasien kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun termasuk dalam faktor resiko dalam
masa nifas, dalam hal ini Ny. P berusia 26 tahun maka usia tersebut
tidak termasuk kategori faktor resiko tinggi.
2) Keluhan utama
Data ini digunakan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu
secara fisik maupun psikologis sehingga klien datang ke tenaga
kesehatan, mengidentifikasi keluhan tersebut fisiologis/patologis,
dan mendeteksi adanya tanda bahaya atau komplikasi yang
mungkin muncul (Mangkuji, Ginting, Suswaty, Lubis, & Wildan,
2012). Pada kasus Ny. P mengeluhkan nyeri jahitan dan ASI nya
keluar sedikit.
b. Data Obyektif
Pemeriksaan Status Present dan Obstetrikus
Pemeriksaan status present juga dilakukan dengan lengkap mulai
dari head to toe. Tanda-tanda infeksi juga tidak ditemukan pada pasien
dapat dilihat dari hasil pengeluaran pervaginam tidak berbau, suhu
tubuh pasien dalam keadaan normal 36,2oC, tekanan darah pasien
19
Hasil: Ibu mengetahui teknik menyusui yang benar, ibu bersedia menyusui
bayinya secara on demand dan akan memberikan asi ekslusif selama 6 bulan
tanpa menambah makanan apapun
f. Menganjurkan ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat jika ibu ada
keluhan
Hasil: Ibu paham dan bersedia datang ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan.
Hasil:Involusi uterus berjalan normal, kontraksi uterus keras, TFU tidak teraba,
perdarahan + 5 cc lokhea alba, bau khas, tidak ada tanda-tanda infeksi.
d. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam dan mengevaluasi cara
menyusui yang baik dan benar.
Hasil: Ibu telah menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan bayi menyusu kuat.
Ibu menyusui dengan posisi yang baik dan benar, serta tidak ada penyulit
selama ibu menyusui.
e. Menganjurkan kembali kepada ibu dan keluarga mengenai pentingnya ASI
Eksklusif dan manfaatnya bagi ibu dan bayi.
Hasil : ibu mengatakan akan memberikan ASI saja sampai bayinya 6 bulan,
keluarga mendukung ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
f. Menjelaskan pada ibu tentang jenis-jenis KB yang boleh digunakan untuk ibu
menyusui dan menganjurkan ibu untuk berdiskusi dengan suami untuk
menggunakan kontrasepsi setelah selesai masa nifas.
Hasil: Ibu mengerti tentang jenis-jenis KB yang boleh digunakan untuk ibu
menyusui dan ibu sudah mendiskusikan ingin menggunakan KB suntik.
g. Memantau pemberian ASI dari ibu untuk bayi
Hasil: bayi di susui ibu
h. Menganjurkan ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat jika ibu ada
keluhan
Hasil: Ibu paham dan bersedia datang ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Khusniyati, E., Dewi, C. P. L., & Ulumiah, V. H. (2019). Hubungan Perawatan
Luka Perineum Dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas
Di Bpm Ny. Titi Ekawati,Str.Keb Desa Tampungrejo Kecamatan Puri
Mojokerto. Jurnal Keperawatan.
Mangkuji, B., Ginting, I., Suswaty, Lubis, S., & Wildan. (2012). Asuhan
Kebidanan : 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.
Marmi. (2017). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas (S. Riyadi, ed.). Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Musafa’ah, dkk. 2017. Hubungan Rawat Gabung Dengan Produksi ASI Pada Ibu
Nifas di Ruang Melati RSUD Kabupaten Jombang.
Puspitasari, D. (2014). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Purwokerto: DIII
Kebidanan UMP.
Suriani Labaili , Hasmia Naningsi , Wahida. 2017. Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Poltekkes Kemenkes Kendari
Varney, H., & Jan M.K, C. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan (4th ed.). 2010:
EGC.
Wijayanti, T., & Setiyaningsih, A. (2016). Jurnal Kebidanan Efektifitas Breast
Care Post Partum Terhadap Produksi Postpartum Breastcare Effectiveness
OProduction Asi. Viii(2), 201–208.