Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN STASE MATERNITAS

RUMAH SAKIT MEKAR SARI BEKASI

Disusun Oleh

Nama : Dwi Aryani

NIM : 210513011

Pembimbing Klinik
Ns. Elfira Sri Futriani, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ABDI NUSANTARA 2021-2022
Lampiran 1

LAPORAN PENDAHULUAN
OLIGOHIDRAMNION

A. Definisi Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal,
yaitu kurang dari 500 cc. Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5
cm. Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah
AFI yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup
bulan).

B. Etiologi Oligohidramnion

Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita


hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohydramnion
yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/ membran cairan
ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang
mengalami oligohydramnion mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan
saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang.
Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan oligohidramnion
adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada plasenta. Serangkaian
pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal
dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis captopril), dapat merusak
ginjal janin dan menyebabkan oligohydramnion parah dan kematian janin. Wanita yang
memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan ahli kesehatan sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan
bahwa tekanan darah mereka tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui
adalah aman selama kehamilan mereka.
C. Patofisiologi Oligohidramnion

Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan


adanya sindroma potter dan fenotip pottern, dimana, Sindroma Potter dan Fenotip
Potter adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan
dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).
Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir,
dimana cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan
bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim
menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di
dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal atau mengalami
kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.
Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-
paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik
karena kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena
penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal gagal berfungsi.
Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan
tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter

Oligohidraminion

Air ketuban < 500 cc

Bayi bergerak dengan Air ketuban yang terlalu sedikit Resiko cedera
susah indikasi SC

Nyeri akut pada ibu Cemas


D. Faktor Resiko Oligohidramnion
Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi :

1. Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal,sindrom patter ).


2. Retardasi pertumbuhan intra uterin.
3. Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu).
4. Sindrom pasca maturitas.

E. Manifestasi Klinis Oligohidramnion


1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
3. Sering berakhir dengan partus prematurus.
4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.

F. Pemeriksaan Oligohidramnion
Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian cairan dalam 4
kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama
Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur
kurang dari 5 cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika
jumlah cairan tersebut lebih dari 25 cm, ia di diagnosa mengalami polihydramnion.

G. Komplikasi Oligohidramnion
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban
berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat terjadi di masa
kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius
dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan
ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan
kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.
Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatkan
resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika
ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin
berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn,
oligohydramnion dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran,
termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan
menyebabkan kematian janin. Wanita yang mengalami oligohydramnion lebih
cenderung harus mengalami operasi caesar disaat persalinannya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y
DENGAN OLIGOHIDRAMNION

1. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. Y Inisial suami : Tn. F

Usia klien : 29 tahun Usia suami : 32 tahun

Status perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta

Pendidikan : S1 Ekonomi Pendidikan : S1 ekonomi

Agama : .Islam
Suku bangsa : Jawa Tengah
Alamat : Jl kobel mas citra jaya no 21

2. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang lalu


No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi
persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir
1

Dst

Pengalaman menyusui : tidak Berapa lama: tidak

3. Riwayat Kehamilan Saat Ini


1) Berapa kali periksa hamil : 7 kali
2) Masalah kehamilan : air ketuban kurang
4. Riwayat Persalinan Riwayat Ginekologi
1) Jenis persalinan : SC a.i (atas indikasi) : oligohidramnion
2) Tanggal/jam : 07-12-21/11.00 WIB
3) Jenis kelamin bayi : P, BB 3000gr PB 52cm, A/S: 7/9
4) Perdarahan : tidak ada di status
5) Masalah dalam persalinan : tidak ada

5. Riwayat Ginekologi
1) Masalah ginekologi : tidak ada
2) Riwayat KB : tidak ada

II. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


6. Status Obstetri : P 1 A 0 H 37 mgg Bayi rawat gabung : Ya
7. Keadaan umum : sakit sedang kesadaran : compos mentis
BB 69 kg TB 164 Cm
Tanda vital:
TD: 120/70 mmHg Nadi : .84x/menit
o
S: 36 C RR :22 x/menit

1. Kepala Leher
a) Kepala : tidak ada kelainan
b) Mata : an anemis
c) Hidung :dada pernafasan cuping hidung
d) Mulut : tidak ada kelainan
e) Telinga : mendengar aktif
f) Leher : tidak ada kelainan
g) Masalah khusus : tidak ada

2. Dada
a) Jantung : tidak ada kelainan
b) Paru : tidak ada kelainan
c) Payudara : membesar normal
d) Putting susu : menonjol
e) Pengeluaran ASI: tidak ada kelainan
f) Masalah khusus : tidak ada
3. Abdomen
a) Kandung kemih : kosong
b) Diastasis rektus abdominis : ada
c) Fungsi pencernaan : tidak ada kelainan
d) Masalah khusus : terdapat luka jahitan post sc ± 12 cm

4. Perineum dan genital


a) Vagina : integritas kulit :elastis Edema: tidak ada
Memar : .tidak ada Hematom : tidak ada

b) Perineum : utuh

Tanda REEDA : R : kemerahan : tidak

E : bengkak : tidak

E : echimosis :tidak

D : discharge : tidak

A : approximate : tidak

Kebersihan: baik

c) Lokia
Jumlah : tidak ada distatus
Jenis/ warna : tidak ada distatus
Konsistensi : .tidak ada distatus

d) Hemoroid
Tidak ada
5. Eksremitas
a) Eksremitas atas : Edema: tidak
b) Eksremitas : tidak
c) Varises : tidak ada
d) Tanda Homan (Homan’s Sign) : +/-
e) Masalah khusus : tidak ada

6. Eliminasi
a) Urine : Kebiasaan BAK: 700ccBAK saat ini : 1000cc
b) BAB : Kebiasaan BAB: 1 x sehari
BAB saat ini :belum BAB Konstipasi :tidak

7. Istirahat dan Kenyamanan


a) Pola tidur : Kebiasaan lama: 5 jam, frekuensi: 3 kali
Pola tidur saat ini : 7 jam
b) Keluhan ketidaknyamanan :
Ya lokasi : di bagian perut setelah sc
Sifat : nyut-nyutan
Intensitas: terus menerus

8. Mobilisasi dan latihan


a) Tingkat mobilisasi : dibantu suami
b) Latihan senam : tidak
c) Masalah khusus : tidak ada

9. Nutrisi dan Cairan


a) Asupan nutrisi : nafsu makan: baik
b) Asupan cairan : cukup
c) Masalah khusus : tidak ada
10. Keadaan Mental
a) Adaptasi psikologis : .................................
b) Penerimaan terhadap bayi : .menerima dengan baik
c) Masalah khusus : tidak ada

11. Kemampuan Menyusui :ibu mampu menyusui bayi nya


12. Obat- obatan : .ceftriaxon 2x1gr, asam tranexamat 2x500mg,
tramadol 3x1, ranitidin 3x50mg
13. Keadaan umum ibu
Tanda vital : TD120/70 mmHg Nadi: 99x/ menit
o
S :36,6 C RR :22 x/menit

14. Jenis Persalinan : seksio sesaria


15. Proses Persalinan : Kala I :tidak ada
Kala II : tidak ada
Kala III : tidak ada

16. Komplikasi persalinan : Ibu:tidak ada Janin:tidak ada


17. Lamanya ketuban pecah : Kondisi ketuban : cairan ketuban kurang air

III. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR


1. Lahir tanggal : 7-12-21
2. Kelahiran : Tunggal
3. Tindakan resusitasi :...........................................................................
4. Plasenta : Berat : 495,67 gr Tali pusat: panjang: 55 cm

Ukuran : 17 cm Jumlah pembuluh darah: 2 (arteri dan


vena) Kelainan : tidak ada
NILAI APGAR

TANDA NILAI JMH

0 1 2

Denyut jantung ( ) Tidak ada ( ) < 100 ( ) >100 2/2


( Pulse )
Usaha napas ( ) Tidak ada ( ) Lemah/tidak ( ) baik dan teratur, 2/2
( Respiratori) teratur menangis kuat
Tonus otot ( ) Lemah/tidak ( ) sedikit gerakan ( ) gerakan aktif 1/2
(Keaktifan) ada gerakan
Reflex ( ) Tidak ada ( ) gerakan sedikit ( ) reaksi melawan 1/2
(Grimance) respon / Meringis/ Menangis, batuk /
stimulus menangis lemah bersin
Warna kulir ( ) Biru/ pucat ( ) tubuh ( ) kemerahan 1/1
(Appreance) kemerahan

IV. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Hb 11.2gr/dl

Leu 9.0rb/ul

Ht 36 %

Trom 335rb/ul

GDS 80 mg/dl

BTCT 2/8 mnt

V. PERENCANAAN PULANG :
Belum ada
1. ANALISA DATA
DS :
Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut setelah operasi sesar
OS mengatakan nyeri terus menerus
Skala nyeri 7
Os mengatakan belum bisa bangun dari tempat tidur karena masih nyeri

DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut nya
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
Hasil Lab

Hb 11.2gr/dl

Leu 9.0rb/ul

Ht 36 %

Trom 335rb/ul

GDS 80 mg/dl

BTCT 2/8 mnt


No Hari/ tgl/ DATA PROBLEM ETIOLOGI
jam
1 Selasa/07- DS : Nyeri Akut Agen pencedera
12-21/16.30  Os mengatakan nyeri terasa fisik (prosedur
WIB dibagian perut setelah operasi operasi)
sesar
 OS mengatakan nyeri terus
menerus
 Skala nyeri 7
 Os mengatakan belum bisa
bangun dari tempat tidur karena
masih nyeri

DO :
 Os terlihat gelisah
 Os terlihat mengusap usap perut
nya
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 Selasa/ 7- DS : - Resiko Infeksi Efek prosedur
12-21/16.30 DO : invasif
WIB Hasil Lab

Hb 11.2gr/dl

Leu 9.0rb/ul

Ht 36 %

Trom 335rb/ul

GDS 80 mg/dl

BTCT 2/8 mnt


Terdapat luka jahitan dibagian
perut ± 12 cm
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN:

No Tgl/ Diagnosis keperawatan KODE DX


jam
1 7-12-21/ Nyeri Akut berhubungan dengan agen D.0077
17.00 WIB pencedera fisik (prosedur operasi) yang
ditandai dengan
DS :
 Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut
setelah operasi sesar
 OS mengatakan nyeri terus menerus
 Skala nyeri 7
 Os mengatakan belum bisa bangun dari
tempat tidur karena masih nyeri
DO :
 Os terlihat gelisah
 Os terlihat mengusap usap perut nya
 Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 07-12- Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur 0142
21/17.00 invasif yang ditandai dengan
WIB DS : -
DO :
Hasil Lab
Hb 11.2gr/dl
Leu 9.0rb/ul
Ht 36 %
Trom 335rb/ul
GDS 80 mg/dl
BTCT 2/8 mnt
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ No. TUJUAN& KRITERIA RENCANA TINDAKAN PARAF


JAM DX HASIL
07-12-21/ 1 Setelah dilakukan Observasi : Zr dwiar
18.00 WIB tindakan keperawatan  Identifikasi lokasi,
selama 1x24 jam karakteristik, durasi,
diharapkan nyeri frekuensi, kualitas dan
menurun. intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Dengan KH :  Identifikasi respon nyeri non
Keluhan nyeri menurun verbal
Meringis menurun  Identifikasi faktor yang
Gelisah menurun memperberat dan
Kesulitan tidur menurun memperingan nyeri
Tekanan darah membaik  Identifikasi pengaruh budaya
Perilaku membaik terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalan
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskkan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik
4. IMPLEMENTASI
No TGL/JAM TINDAKAN RESPON PARAF
DX
1 07-12-21/  Mengidentifikasi lokasi, H : os mengatakan Zr
karakteristik, durasi,
17.45 WIB nyeri dibagian perut Dwiar
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri setelah operasi sesar,
nyeri nyut-nyutan
tetapi sekarang hilang
timbul
 Mengidentifikasi respon H : os terlihat lebih
nyeri non verbal relaks
 Mengidentifikasi skala nyeri H : Skala nyeri 3-4
 Mengidentifikasi faktor yang H : nyeri bertambah
memperberat dan
memperingan nyeri jika badan bergerak.
Dan berkurang jika
berbaring
 Memberikan teknik non H : mengajarkan os
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri teknik tarik nafas
dalam jika nyeri
timbul
 Berkolaborasi pemberian H : terapi dokter :
analgetik dengan dokter tramadol 3x1/iv
5.EVALUASI
No. HARI/ CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
DX TGL/JAM
1 8-12-21/17.00 S: Os mengatakan nyeri masih terasa Zr Dwiar
WIB tapi hilang timbul. Nyeri saat badan
digerakkan
O: Skala nyeri 3-4
Os terlihat lebih relaks
Hasil TTV
TD 120/70mmHg
N 82x/mnt
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Pertahankan teknik non
farmakologis
Lanjutkan kolaborasi dengan dokter
dalam terapi analgetik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SC DENGAN
OLIGOHIDRAMNION

8. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. N Inisial suami : Tn. A

Usia klien : 34 tahun Usia suami : 35 tahun

Status perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Agama : .Islam
Suku bangsa : Jawa Tengah
Alamat : Jl regency blok E4

9. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang lalu


No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi
persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir
1 2017 spontan bidan L 3000gr hidup Tidak ada

2 2019 spontan Bidan P 3200gr hidup Tidak ada

Dst

Pengalaman menyusui : iya Berapa lama: 1 tahun

10. Riwayat Kehamilan Saat Ini


3) Berapa kali periksa hamil : 7 kali
4) Masalah kehamilan : air ketuban kurang

11. Riwayat Persalinan Riwayat Ginekologi


6) Jenis persalinan : SC a.i (atas indikasi) : oligohidramnion
7) Tanggal/jam : 21-12-21/12.00 WIB
8) Jenis kelamin bayi : P, BB 3000gr PB 52cm, A/S: 7/9
9) Perdarahan : tidak ada di status
10) Masalah dalam persalinan : tidak ada

12. Riwayat Ginekologi


3) Masalah ginekologi : tidak ada
4) Riwayat KB : tidak ada

VI. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


13. Status Obstetri : G3 P2 A 0 H 40 mgg Bayi rawat gabung : Ya
14. Keadaan umum : sakit sedang kesadaran : compos mentis
BB 69 kg TB 159 Cm
Tanda vital:
TD: 120/70 mmHg Nadi : .84x/menit
o
S: 36 C RR :22 x/menit

18. Kepala Leher


h) Kepala : tidak ada kelainan
i) Mata : an anemis
j) Hidung :dada pernafasan cuping hidung
k) Mulut : tidak ada kelainan
l) Telinga : mendengar aktif
m) Leher : tidak ada kelainan
n) Masalah khusus : tidak ada

19. Dada
g) Jantung : tidak ada kelainan
h) Paru : tidak ada kelainan
i) Payudara : membesar normal
j) Putting susu : menonjol
k) Pengeluaran ASI: tidak ada kelainan
l) Masalah khusus : tidak ada
20. Abdomen
e) Kandung kemih : kosong
f) Diastasis rektus abdominis : ada
g) Fungsi pencernaan : tidak ada kelainan
h) Masalah khusus : terdapat luka jahitan post sc ± 12 cm

21. Perineum dan genital


e) Vagina : integritas kulit :elastis Edema: tidak ada
Memar : .tidak ada Hematom : tidak ada

f) Perineum : utuh

Tanda REEDA : R : kemerahan : tidak


E : bengkak : tidak

E : echimosis :tidak

D : discharge : tidak

A : approximate : tidak

Kebersihan: baik

g) Lokia
Jumlah : tidak ada distatus
Jenis/ warna : tidak ada distatus
Konsistensi : .tidak ada distatus

h) Hemoroid
Tidak ada

22. Eksremitas
f) Eksremitas atas : Edema: tidak
g) Eksremitas : tidak
h) Varises : tidak ada
i) Tanda Homan (Homan’s Sign) : +/-
j) Masalah khusus : tidak ada

23. Eliminasi
c) Urine : Kebiasaan BAK: 700ccBAK saat ini : 1000cc
d) BAB : Kebiasaan BAB: 1 x sehari
BAB saat ini :belum BAB Konstipasi :tidak

24. Istirahat dan Kenyamanan


c) Pola tidur : Kebiasaan lama: 5 jam, frekuensi: 3 kali
Pola tidur saat ini : 7 jam
d) Keluhan ketidaknyamanan :
Ya lokasi : di bagian perut setelah sc
Sifat : nyut-nyutan
Intensitas: terus menerus

25. Mobilisasi dan latihan


d) Tingkat mobilisasi : dibantu suami
e) Latihan senam : tidak
f) Masalah khusus : tidak ada

26. Nutrisi dan Cairan


d) Asupan nutrisi : nafsu makan: baik
e) Asupan cairan : cukup
f) Masalah khusus : tidak ada

27. Keadaan Mental


d) Adaptasi psikologis : .................................
e) Penerimaan terhadap bayi : .menerima dengan baik
f) Masalah khusus : tidak ada

28. Kemampuan Menyusui :ibu mampu menyusui bayi nya


29. Obat- obatan : .ceftriaxon 2x1gr, asam tranexamat 2x500mg,
tramadol 3x1, ranitidin 3x50mg
30. Keadaan umum ibu
Tanda vital : TD120/70 mmHg Nadi: 99x/ menit
o
S :36,6 C RR :22 x/menit

31. Jenis Persalinan : seksio sesaria


32. Proses Persalinan : Kala I :tidak ada
Kala II : tidak ada
Kala III : tidak ada
33. Komplikasi persalinan : Ibu:tidak ada Janin:tidak ada
34. Lamanya ketuban pecah : Kondisi ketuban : cairan ketuban kurang air

VII. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR


5. Lahir tanggal : 21-12-21
6. Kelahiran : Tunggal
7. Tindakan resusitasi :...........................................................................
8. Plasenta : Berat : 495,67 gr Tali pusat: panjang: 55 cm

Ukuran : 17 cm Jumlah pembuluh darah: 2 (arteri dan


vena) Kelainan : tidak ada

NILAI APGAR

TANDA NILAI JMH

0 1 2

Denyut jantung ( ) Tidak ada ( ) < 100 ( ) >100 2/2


( Pulse )
Usaha napas ( ) Tidak ada ( ) Lemah/tidak ( ) baik dan teratur, 2/2
( Respiratori) teratur menangis kuat
Tonus otot ( ) Lemah/tidak ( ) sedikit gerakan ( ) gerakan aktif 1/2
(Keaktifan) ada gerakan
Reflex ( ) Tidak ada ( ) gerakan sedikit ( ) reaksi melawan 1/2
(Grimance) respon / Meringis/ Menangis, batuk /
stimulus menangis lemah bersin
Warna kulir ( ) Biru/ pucat ( ) tubuh ( ) kemerahan 1/1
(Appreance) kemerahan

VIII. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG :


Hasil Lab
Hb 12.7 g/dl BT 2 menit
Leu 7.6 rb/ul CT 12 menit
Ht 39 %
Tromb 237rb/ul

IX. PERENCANAAN PULANG :


Belum ada

6. ANALISA DATA
DS :
Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut setelah operasi sesar
OS mengatakan nyeri terus menerus
Skala nyeri 7
Os mengatakan belum bisa bangun dari tempat tidur karena masih nyeri

DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut nya
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
Hasil Lab

Hb 12.7 g/dl BT 2 menit


Leu 7.6 rb/ul CT 12 menit
Ht 39 %
Tromb 237rb/ul

No Hari/ tgl/ DATA PROBLEM ETIOLOGI


jam
1 Selasa/21- DS : Nyeri Akut Agen pencedera
12-21/16.00  Os mengatakan nyeri terasa fisik (prosedur
WIB dibagian perut setelah operasi operasi)
sesar
 OS mengatakan nyeri terus
menerus
 Skala nyeri 7
 Os mengatakan belum bisa
bangun dari tempat tidur karena
masih nyeri

DO :
 Os terlihat gelisah
 Os terlihat mengusap usap perut
nya
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 Selasa/ 21- DS : - Resiko Infeksi Efek prosedur
12-21/16.0 DO : invasif
WIB Hasil Lab

Hb 12.7 g/dl BT 2 menit

Leu 7.6 rb/ul CT 12 menit

Ht 39 %
Tromb 237rb/ul
Terdapat luka jahitan dibagian
perut ± 12 cm

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
No Tgl/ Diagnosis keperawatan KODE DX
jam
1 21-12-21/ Nyeri Akut berhubungan dengan agen D.0077
16.30 WIB pencedera fisik (prosedur operasi) yang
ditandai dengan
DS :
 Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut
setelah operasi sesar
 OS mengatakan nyeri terus menerus
 Skala nyeri 7
 Os mengatakan belum bisa bangun dari
tempat tidur karena masih nyeri
DO :
 Os terlihat gelisah
 Os terlihat mengusap usap perut nya
 Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 21-12- Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur 0142
21/17.00 invasif yang ditandai dengan
WIB DS : -
DO :
Hasil Lab
Hb 12.7 g/dl BT 2 menit
Leu 7.6 rb/ul CT 12 menit
Ht 39 %
Tromb 237rb/ul
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
8. INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ No. TUJUAN& KRITERIA RENCANA TINDAKAN PARAF


JAM DX HASIL
21-12-21/ 1 Setelah dilakukan Observasi : Zr dwiar
17 00 WIB tindakan keperawatan  Identifikasi lokasi,
selama 1x24 jam karakteristik, durasi,
diharapkan nyeri frekuensi, kualitas dan
menurun. intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Dengan KH :  Identifikasi respon nyeri non
Keluhan nyeri menurun verbal
Meringis menurun  Identifikasi faktor yang
Gelisah menurun memperberat dan
Kesulitan tidur menurun memperingan nyeri
Tekanan darah membaik  Identifikasi pengaruh budaya
Perilaku membaik terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalan
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskkan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik
9. IMPLEMENTASI
No TGL/JAM TINDAKAN RESPON PARAF
DX
1 21-12-21/  Mengidentifikasi lokasi, H : os mengatakan Zr
karakteristik, durasi,
17.45 WIB nyeri dibagian perut Dwiar
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri setelah operasi sesar,
nyeri nyut-nyutan
tetapi sekarang hilang
timbul
 Mengidentifikasi respon H : os terlihat lebih
nyeri non verbal relaks
 Mengidentifikasi skala nyeri H : Skala nyeri 3-4
 Mengidentifikasi faktor yang H : nyeri bertambah
memperberat dan
memperingan nyeri jika badan bergerak.
Dan berkurang jika
berbaring
 Memberikan teknik non H : mengajarkan os
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri teknik tarik nafas
dalam jika nyeri
timbul
 Berkolaborasi pemberian H : terapi dokter :
analgetik dengan dokter tramadol 3x1/iv
10. EVALUASI
No. HARI/ CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
DX TGL/JAM
1 21-12-21/17.30 S: Os mengatakan nyeri masih terasa Zr Dwiar
WIB tapi hilang timbul. Nyeri saat badan
digerakkan
O: Skala nyeri 3-4
Os terlihat lebih relaks
Hasil TTV
TD 120/70mmHg
N 82x/mnt
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Pertahankan teknik non
farmakologis
Lanjutkan kolaborasi dengan dokter
dalam terapi analgetik
Lampiran 2
RESUME KEPERAWATAN POST SC
DENGAN INDIKASI PARTUS TAK MAJU

A. Pengkajian
1. Data Subyektif :
 Os mengeluh nyeri pada luka setelah sesar pada perut bawah, nyeri
bertambah saat menggerakkan anggota badannya, nyeri seperti teriris, nyeri
hilang timbul.
 Skala nyeri 7
 Klien mengatakan masih belum dapat turun dari tempat tidur karena
badannya masih lemas dan nyeri pada luka setelah operasi.

2. Data Obyektif :
 Os tampak tegang dan gelisah, ekspresi wajah klien tampak meringis
menahan nyeri
 Terdapat luka post sectio caesarea pada perut 10 cm,
 tekan pada sekitar luka ada.
 Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
 Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/ul

B. Diagnosis Keperawatan :
Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) yang
ditandai dengan
DS :
 Os mengeluh nyeri pada luka setelah sesar pada perut bawah, nyeri bertambah
saat menggerakkan anggota badannya, nyeri seperti teriris, nyeri hilang timbul.
 Skala nyeri 7

DO :
 Os tampak tegang dan gelisah, ekspresi wajah klien tampak meringis menahan
nyeri
 Terdapat luka post sectio caesarea pada perut 10 cm,
 tekan pada sekitar luka ada.
 Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
 Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/ul

Luaran :
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
 Perilaku membaik

Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri os
menurun

C. Intervensi Keperawatan :
 Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberatr nyeri dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik

 Terapeutik
 Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
 Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan menggunakan teknik non farmakologis secara tepat
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik

D. Implementasi Keperawatan :
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri
H : Os mengatakan nyeri dibagian perut setelah operasi, nyeri hilang timbul dan
nyeri saat pergerakan
 Mengidentifikasi skala nyeri
H : Os mengatakan skala nyeri 7
 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
H : Os terlihat gelisah dan meringis kesakitan
 Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri dan memperingan nyeri
H : Os mengatakan nyeri saat badan digerakkan
 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
H : Os belajar teknik relaksasi, distraksi dan massase bagian perut nya
 Mengajarkan menggunakan teknik non farmakologis secara tepat
H : Os belajar menarik nafas dalam jika nyeri timbul
 Berkolaborasi pemberian analgetik
H : Os dapat terapi analgetik dari dokter tramadol 3x1 /IV

E. Evaluasi
S : Os mengatakan nyeri masih terasa tapi lebih berkurang
Os mengatakan nyeri hilang timbul
O : Os tampak relaks
Hasil TTV :
TD 120/70mmHg
N 82x/mnt
RR 20x/mnt
S 36,8℃
A : Nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Pertahankan teknik non farmakologis
Lanjutkan monitor respon nyeri dan respon pemberian analgetik
Lanjutkan kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgetik
Lampiran 3
RESUME KEPERAWATAN
POST SC DENGAN FETAL DEMISE

A. Pengkajian
1. Data Subyektif :
 Os tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari
 Os mengatakan perutnya tidak bertambah besar

2. Data Obyektif :
 Perdarahan tidak ada
 Tidak teraba gerakan janin
 Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
 Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/uL
Anti HIV non reaktif
 G4 P1 A3 H11 minggu dengan fetal demise

B. Pathway (Patofisiologi sampai muncul masalah keperawatan)


Janin bisa juga mati didalam kandungan (IUFD) karena beberapa faktor antara
lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan, hal tersebut menjadi berbahaya
karena suplai makanan yang dikonsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Serta
anemia, karena anemia disebabkan kekurangan Fe maka dampak pada janin adalah
ireversibel. Kerja organ-organ maupun aliran darah janin tidak seimbang dengan
pertumbuhan janin.
C. Diagnosis Keperawatan :
Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan yang ditandai
dengan
DS :
 Os tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari
 Os mengatakan perutnya tidak bertambah besar
DO :
 Perdarahan tidak ada
 Tidak teraba gerakan janin
 Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
 Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/uL
Anti HIV non reaktif
 G4 P1 A3 H11 minggu dengan fetal demise

Luaran :
 Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan cemas os
berkurang

D. Intervensi Keperawatan :
 Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis: kondisi, waktu, stresor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)

 Terapeutik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemassan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
 Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
 Anjurkan mengungkapkan kegiatan yang tidak kompetetif
 Latih kegiatan pengalihan uuntuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat anti ansietas (k/p)

E. Implementasi Keperawatan :
 Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan
Hasil : Os dan keluarga mampu mengambil keputusan secara bersama-sama
 Memahami situasi yang membuat ansietas
Hasil : Os takut kehilangan bayi yang berada di dalam kandungan
 Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Hasil : Os terbuka dengan keluarganya tentang perasaan yang dirasakan
 Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Hasil : Suami os selalu menunggu pasien diruang perawatan
 Melatih teknik relaksasi
Hasil : Os mampu berlatih teknik nafas dalam

F. Evaluasi
S : Os mengatakan sudah siap kehilangan bayi nya lagi
O : Os tampak relaks
A : Ansietas berkurang. Tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
Berikan os dukungan penuh dari keluarga

Anda mungkin juga menyukai