Laporan Stase Maternitas Dwi Aryani
Laporan Stase Maternitas Dwi Aryani
Disusun Oleh
NIM : 210513011
Pembimbing Klinik
Ns. Elfira Sri Futriani, M.Kes
LAPORAN PENDAHULUAN
OLIGOHIDRAMNION
A. Definisi Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal,
yaitu kurang dari 500 cc. Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5
cm. Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah
AFI yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup
bulan).
B. Etiologi Oligohidramnion
Oligohidraminion
Bayi bergerak dengan Air ketuban yang terlalu sedikit Resiko cedera
susah indikasi SC
F. Pemeriksaan Oligohidramnion
Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian cairan dalam 4
kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama
Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur
kurang dari 5 cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika
jumlah cairan tersebut lebih dari 25 cm, ia di diagnosa mengalami polihydramnion.
G. Komplikasi Oligohidramnion
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban
berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat terjadi di masa
kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius
dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan
ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan
kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.
Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatkan
resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika
ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin
berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn,
oligohydramnion dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran,
termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan
menyebabkan kematian janin. Wanita yang mengalami oligohydramnion lebih
cenderung harus mengalami operasi caesar disaat persalinannya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y
DENGAN OLIGOHIDRAMNION
1. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. Y Inisial suami : Tn. F
Agama : .Islam
Suku bangsa : Jawa Tengah
Alamat : Jl kobel mas citra jaya no 21
Dst
5. Riwayat Ginekologi
1) Masalah ginekologi : tidak ada
2) Riwayat KB : tidak ada
1. Kepala Leher
a) Kepala : tidak ada kelainan
b) Mata : an anemis
c) Hidung :dada pernafasan cuping hidung
d) Mulut : tidak ada kelainan
e) Telinga : mendengar aktif
f) Leher : tidak ada kelainan
g) Masalah khusus : tidak ada
2. Dada
a) Jantung : tidak ada kelainan
b) Paru : tidak ada kelainan
c) Payudara : membesar normal
d) Putting susu : menonjol
e) Pengeluaran ASI: tidak ada kelainan
f) Masalah khusus : tidak ada
3. Abdomen
a) Kandung kemih : kosong
b) Diastasis rektus abdominis : ada
c) Fungsi pencernaan : tidak ada kelainan
d) Masalah khusus : terdapat luka jahitan post sc ± 12 cm
b) Perineum : utuh
E : bengkak : tidak
E : echimosis :tidak
D : discharge : tidak
A : approximate : tidak
Kebersihan: baik
c) Lokia
Jumlah : tidak ada distatus
Jenis/ warna : tidak ada distatus
Konsistensi : .tidak ada distatus
d) Hemoroid
Tidak ada
5. Eksremitas
a) Eksremitas atas : Edema: tidak
b) Eksremitas : tidak
c) Varises : tidak ada
d) Tanda Homan (Homan’s Sign) : +/-
e) Masalah khusus : tidak ada
6. Eliminasi
a) Urine : Kebiasaan BAK: 700ccBAK saat ini : 1000cc
b) BAB : Kebiasaan BAB: 1 x sehari
BAB saat ini :belum BAB Konstipasi :tidak
0 1 2
Hb 11.2gr/dl
Leu 9.0rb/ul
Ht 36 %
Trom 335rb/ul
GDS 80 mg/dl
V. PERENCANAAN PULANG :
Belum ada
1. ANALISA DATA
DS :
Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut setelah operasi sesar
OS mengatakan nyeri terus menerus
Skala nyeri 7
Os mengatakan belum bisa bangun dari tempat tidur karena masih nyeri
DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut nya
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
Hasil Lab
Hb 11.2gr/dl
Leu 9.0rb/ul
Ht 36 %
Trom 335rb/ul
GDS 80 mg/dl
DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut
nya
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 Selasa/ 7- DS : - Resiko Infeksi Efek prosedur
12-21/16.30 DO : invasif
WIB Hasil Lab
Hb 11.2gr/dl
Leu 9.0rb/ul
Ht 36 %
Trom 335rb/ul
GDS 80 mg/dl
8. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. N Inisial suami : Tn. A
Agama : .Islam
Suku bangsa : Jawa Tengah
Alamat : Jl regency blok E4
Dst
19. Dada
g) Jantung : tidak ada kelainan
h) Paru : tidak ada kelainan
i) Payudara : membesar normal
j) Putting susu : menonjol
k) Pengeluaran ASI: tidak ada kelainan
l) Masalah khusus : tidak ada
20. Abdomen
e) Kandung kemih : kosong
f) Diastasis rektus abdominis : ada
g) Fungsi pencernaan : tidak ada kelainan
h) Masalah khusus : terdapat luka jahitan post sc ± 12 cm
f) Perineum : utuh
E : echimosis :tidak
D : discharge : tidak
A : approximate : tidak
Kebersihan: baik
g) Lokia
Jumlah : tidak ada distatus
Jenis/ warna : tidak ada distatus
Konsistensi : .tidak ada distatus
h) Hemoroid
Tidak ada
22. Eksremitas
f) Eksremitas atas : Edema: tidak
g) Eksremitas : tidak
h) Varises : tidak ada
i) Tanda Homan (Homan’s Sign) : +/-
j) Masalah khusus : tidak ada
23. Eliminasi
c) Urine : Kebiasaan BAK: 700ccBAK saat ini : 1000cc
d) BAB : Kebiasaan BAB: 1 x sehari
BAB saat ini :belum BAB Konstipasi :tidak
NILAI APGAR
0 1 2
6. ANALISA DATA
DS :
Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut setelah operasi sesar
OS mengatakan nyeri terus menerus
Skala nyeri 7
Os mengatakan belum bisa bangun dari tempat tidur karena masih nyeri
DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut nya
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
Hasil Lab
DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut
nya
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 Selasa/ 21- DS : - Resiko Infeksi Efek prosedur
12-21/16.0 DO : invasif
WIB Hasil Lab
Ht 39 %
Tromb 237rb/ul
Terdapat luka jahitan dibagian
perut ± 12 cm
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
No Tgl/ Diagnosis keperawatan KODE DX
jam
1 21-12-21/ Nyeri Akut berhubungan dengan agen D.0077
16.30 WIB pencedera fisik (prosedur operasi) yang
ditandai dengan
DS :
Os mengatakan nyeri terasa dibagian perut
setelah operasi sesar
OS mengatakan nyeri terus menerus
Skala nyeri 7
Os mengatakan belum bisa bangun dari
tempat tidur karena masih nyeri
DO :
Os terlihat gelisah
Os terlihat mengusap usap perut nya
Hasil TTV
TD 120/70 mmHg
N 99x/mnt
RR 22x/mnt
S 36.6℃
2 21-12- Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur 0142
21/17.00 invasif yang ditandai dengan
WIB DS : -
DO :
Hasil Lab
Hb 12.7 g/dl BT 2 menit
Leu 7.6 rb/ul CT 12 menit
Ht 39 %
Tromb 237rb/ul
Terdapat luka jahitan dibagian perut ± 12 cm
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Subyektif :
Os mengeluh nyeri pada luka setelah sesar pada perut bawah, nyeri
bertambah saat menggerakkan anggota badannya, nyeri seperti teriris, nyeri
hilang timbul.
Skala nyeri 7
Klien mengatakan masih belum dapat turun dari tempat tidur karena
badannya masih lemas dan nyeri pada luka setelah operasi.
2. Data Obyektif :
Os tampak tegang dan gelisah, ekspresi wajah klien tampak meringis
menahan nyeri
Terdapat luka post sectio caesarea pada perut 10 cm,
tekan pada sekitar luka ada.
Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/ul
B. Diagnosis Keperawatan :
Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) yang
ditandai dengan
DS :
Os mengeluh nyeri pada luka setelah sesar pada perut bawah, nyeri bertambah
saat menggerakkan anggota badannya, nyeri seperti teriris, nyeri hilang timbul.
Skala nyeri 7
DO :
Os tampak tegang dan gelisah, ekspresi wajah klien tampak meringis menahan
nyeri
Terdapat luka post sectio caesarea pada perut 10 cm,
tekan pada sekitar luka ada.
Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/ul
Luaran :
Keluhan nyeri menurun
Meringis menurun
Gelisah menurun
Perilaku membaik
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri os
menurun
C. Intervensi Keperawatan :
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberatr nyeri dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan menggunakan teknik non farmakologis secara tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
D. Implementasi Keperawatan :
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri
H : Os mengatakan nyeri dibagian perut setelah operasi, nyeri hilang timbul dan
nyeri saat pergerakan
Mengidentifikasi skala nyeri
H : Os mengatakan skala nyeri 7
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
H : Os terlihat gelisah dan meringis kesakitan
Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri dan memperingan nyeri
H : Os mengatakan nyeri saat badan digerakkan
Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
H : Os belajar teknik relaksasi, distraksi dan massase bagian perut nya
Mengajarkan menggunakan teknik non farmakologis secara tepat
H : Os belajar menarik nafas dalam jika nyeri timbul
Berkolaborasi pemberian analgetik
H : Os dapat terapi analgetik dari dokter tramadol 3x1 /IV
E. Evaluasi
S : Os mengatakan nyeri masih terasa tapi lebih berkurang
Os mengatakan nyeri hilang timbul
O : Os tampak relaks
Hasil TTV :
TD 120/70mmHg
N 82x/mnt
RR 20x/mnt
S 36,8℃
A : Nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Pertahankan teknik non farmakologis
Lanjutkan monitor respon nyeri dan respon pemberian analgetik
Lanjutkan kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgetik
Lampiran 3
RESUME KEPERAWATAN
POST SC DENGAN FETAL DEMISE
A. Pengkajian
1. Data Subyektif :
Os tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari
Os mengatakan perutnya tidak bertambah besar
2. Data Obyektif :
Perdarahan tidak ada
Tidak teraba gerakan janin
Hasil TTV :
TD 100/70mmHg N 84x/mnt
RR 22x/mnt S 36℃
Hasil Lab :
Hb 11.9g/dl Leu 4.9rb/uL
Ht 36% Tromb 224rb/uL
Anti HIV non reaktif
G4 P1 A3 H11 minggu dengan fetal demise
Luaran :
Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan cemas os
berkurang
D. Intervensi Keperawatan :
Observasi
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis: kondisi, waktu, stresor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemassan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Anjurkan mengungkapkan kegiatan yang tidak kompetetif
Latih kegiatan pengalihan uuntuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti ansietas (k/p)
E. Implementasi Keperawatan :
Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan
Hasil : Os dan keluarga mampu mengambil keputusan secara bersama-sama
Memahami situasi yang membuat ansietas
Hasil : Os takut kehilangan bayi yang berada di dalam kandungan
Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Hasil : Os terbuka dengan keluarganya tentang perasaan yang dirasakan
Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Hasil : Suami os selalu menunggu pasien diruang perawatan
Melatih teknik relaksasi
Hasil : Os mampu berlatih teknik nafas dalam
F. Evaluasi
S : Os mengatakan sudah siap kehilangan bayi nya lagi
O : Os tampak relaks
A : Ansietas berkurang. Tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
Berikan os dukungan penuh dari keluarga