Anda di halaman 1dari 5

KANDUNGAN PEKERJAAN MANAJERIAL

Penelitan Tentang Uraian Tugas ( Job Description)


Berbagai penelitian dilakukan dalam menentukan apa saja kandungan pekerjaan
manajerial, dimana penelitian ini dilakukan sebagai usaha mengidentifikasi maupun
menjelaskan pekerjaan manajerial berdasarkan tugas penting maupun tanggung jawab
yang harus dilaksankan setiap pekerja.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Hemphill (1959) dan Mahoney, Jerdee, dan
Carroll (1965) merupakan penelitian awal mengenai uraian tugas bagi para eksekutif.
Dalam penelitian menggunakan konsep kuesioner yang bertujuan untuk menjelaskan
posisi serta tanggung jawab pekerja atas pekerjaannya.

Dari hasil penelitian yang menggunakan kuesioner tersebut dapat disimpulkan


kewajiban serta tanggung jawab posisi dalam pekerjaan manajerial, penjelasan
sebagai berikut :
a.Supervisi
Supervivi bertanggung jawab dalam memperbaiki kinerja bawahan dengan bekerja
bersama dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka, memberikan
pelatihan, mengembangkan keterampilan, merencanakan pekerjaan dan menetapkan
sasaran prestasi kerja.

b.Merencakan dan Mengorganisasi


Bertanggung jawab dalam merumuskan rencana jangka pendek, melaksanakan
proyek, menyusun anggaran, mengevaluasi struktur organisasi untuk menentukan
alokasi dan penggunaan sumber daya secara optimal, menerjemahkan rencana
jangka panjang ke dalam sasaran operasional jangka pendek, mendukung dan
mengembangkan kebijakan dan prosedur operasional.

c.Pembuatan Keputusan
Membuat keputusan bisnis tanpa ragu dalam situasi yang tidak terstruktur, memberi
kewenangan untuk membuat penyimpangan kecil maupun besar terhadap prosedur
yang telah ditetapkan untuk memenuhi keadaan baru dan tidak biasa.

d.Memantau Indikator
Memantau kekuatan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perusahan,
termasuk indikator tentang kinerja, keuangan dan kekayaan perusahaan, kondisi
pasar,serta suasana budaya,sosial dan politik.

e.Pengendalian
Mengembangkan rencana kerja dan perkiraan biaya-waktu untuk memproduksi dan
menyampaikan produk/jasa, menelusuri produktivitas, memastikan kualitas produk
atau efektivitas jasa, serta menganalisis efektivitas operasional’
f.Memberi Penjelasan
Menjawab pertanyaan dan menanggapi keluhan dari pihak luar, berkomunikasi
dengan pihak luar untuk memajukan hubungan pekerjaan, bernegosiasi dengan
pihak luar, melakukan kegiatan promosi untuk menetapkan atau membangun atau
mempertahankan citra perusahaan serta membuat orang lain percaya akan sudut
pandang anda.

g.Mengkoordinasi
Mengkomunikasikan dengan orang laindi perusahaan dimana manajer tidak
memiliki kendali langsung untuk berbagai informasi, memenuhi rencana kerja yang
telah dibuat sebelumnya, menyelesaikan persoalan dan mencapai tujuan,
mempertahankan hubungan kerja yang berjalan lancar dengan teman, menengahi
kesalahpahaman dan konflik diantara individu-individu penting.

h.Konsultasi
Selalu mengikuti perkembangan teknologi yang sedang terjadi dalam bidang
tertentu, memperkenalkan teknik-teknik atau teknologi baru kedalam organisasi,
dan bertindak sebagai penasehat ahli, konsultan atau troubleshooter bagi para
manajer lainnya.

i.Mengadministrasikan
Melakukan aktivitas administrasi dasar, seperti mencari informasi mengenai praktek
serta prosedur perusahaan, menganalisis informasi rutin, serta menyelenggarakan
arsip dan dokumen yang terperinci dan akurat.

Peran-Peran Manajerial dari Mintzberg


Mintzberg (1973) dalam bukunya menjelaskan peran-peran apa saja yang terdapat
dalam kandungan aktivitas manajerial, dimulai dari Peran Antar Pribadi
(penghubung, proforma pemimpin, pemimpin), Peran Pemrosesan Informasi
(disseminator, pemantau, juru bicara) serta Peran Pembuat Keputusan (wirausaha,
yang menengani kekacauan/gangguan, yang mengalokasikan sumber daya,
negosiator).
A. Peran Antar Pribadi
1. Peran Proforma Pemimpin (Figurehead Role)
Para manajer diharuskan melakukan tugas simbolis tertentu yang bersifat legal
dan sosial. Tugas tersebut termasuk menandatangani dokumen (misalnya
kontrak, izin mengeluarkan uang), memimpin pertemuan tertentu dan peristiwa
seremonial (misalnya jamuan perpisahan bagi seseorang yang akan
meninggalkan perusahaan), berpartisipasi dalam upacara dan ritual serta
menerima tamu resmi.

2. Peran sebagai Pemimpin


Para manajer bertanggung jawab atas bawahannya dengan memberi pedoman
kepada bawahan, memastikan bawahan nya termotivasi, dan menciptakan
kondisi yang menguntungkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam peran
Pemimpin kegiatan manajerial nya meliputi merekrut, melatih, mengarahkan,
memberi pujian ataupun kritik, mempromosikan ataupun memberhentikan.

3. Peran sebagai Penghubung


Peran sebagai penghubung yang mencakup perilaku yang bertujuan untuk
menetapkan dan mempertahankan jaringan hubungan dengan para individu dan
kelompok diluar unit organisasi manajer tersebut. Hakikat dari peran
penghubung adalah untuk membuat kontak-kontak baru, tetap menjalin
hubungan, serta memberi bantuan yang sebaliknya akan memungkinkan manajer
tersebut pada saatnya nanti meminta bantuan dari orang lai,

B. Peran Pemrosesan Informasi


1. Peran sebagai Pemantau
Para manajer mencari informasi dari sejumlah sumber, seperti membaca laporan
dan memo, hadir dalam pertemuan dan pengarahan serta melakukan perjalanan
pengamatan. Beberapa dari informasi tersebut diteruskan kepada bawahan (peran
disseninator) ataupun kepihak luar (peran sebagai juru bicara).

2 . Peran sebagai Disseminator (Pembagi Informasi)


Para manajer mempunyai akses khusus kesumber informasi yang tidak tersedia
bagi para bawahan. Beberapa dari informasi tersebut bersifat aktual dan beberapa
diantaranya berhubungan dengan kelebihan yang dimiliki para individu yang
ingin mempengaruhi manajer tersebut. Beberapa dari informasi btersebut harus
diteruskan ke bawahan, mungkin dalam bentuk aslinya atupun telah disunting
oleh manajer tersebut’

3 . Peran sebagai Juru Bicara


Para manajer diharuskan untuk meneruskan informasi dan memberikan
pernyataan tentang nilai kepada pihak yang berada diluar subunit organisasi
mereka. Masing-masing manajer tersebut diharapkan untuk bertindak sebagai
lobbyist (yang melakukan perundingan) dan sebagai pejabat hubungan
masyarakat dari subunit organisasi ketika menghadapi para atasan maupun pihak
luar. Seperti dalam buku Mintzberg (1973, hal 76), “Untuk dapat berbicara
secara efektif bagi organisasinya dan untuk dihormati oleh pihak luar,manajer
harus memperlihatkan pengetahuan yang paling aktual mengenai organisasi
beserta lingkungannya.”

C. Peran Pembuat Keputusan


1 . Peran sebagai Wirausahawan
Manajer sebuah organisasi atau subunitnya bertindak sebagai pemrakarsa dan
perancang perubahan yang terkendali untuk memanfaatkan peluang dalam
memperbaiki situasi yang ada sekarang. Perubahan yang terencana terjadi dalam
bentuk proyek perbaikan seperti pengembangan produk baru, pembelian
peralatan baru, atau reorganisasi struktur formal.
Menurut Mintzberg (1973; 81), menjelaskan mengenai cara manajer menangani
proyek perbaikan sebagai berikut.

Manajer sebagai penyelia dari proyek-proyek penting dapat disamakan


dengan pemain bola sirkus (juggler). Disetiap saat ia mempunyai
sejumlah bola diudara. Secara berkala salah satunya akan jatuh kebawah
menerima ledakan energi yang singkat dan naik kembali, sedangkan
bola-bola baru menunggu dipinggiran dan pada waktu tertentu bola yang
sudah tua dibuang dan ditambah dengan yang baru.

2 . Peran sebagai Orang yang Menangani Kekacauan/Gangguan


Dalam peran ini manajer mengatasi krisis yang mendadak yang tidak dapat
diabaikan, yang berbeda dengan masalah yang dipecahkan secara sukarela oleh
manajer tersebut guna memanfaatkan peluang (peran wirausahawan). Krisis
tersebut dapat berupa konflik antar bawahan, kehilangan seorang bawahan
penting, kebakaran atau kecelakaan.

3 . Peran sebagai Pengalokasi Sumber Daya


Para manajer menggunakan kekuasaan mereka untuk mengalokasikan sumber
daya seperti uang, personalia, material, peralatan, fasilitas dan jasa. Aloksi
sumber daya termasuk dalam pengambilan keputusan manajerial mengenai apa
saja yang akan dilakukan, dalam kewenangan manajer mengenai keputusan apa
yang diambil oleh para bawahan, dalam menyiapkan anggaran dan dalam
penjadwalan waktu manajer itu sendiri.

4 . Peran sebagai Perunding


Para manajer ini mempunyai kekuasaan untuk ikut serta dalam berbagai jenis
perundingan, termasuk perundingan dengan serikat pekerja mengenai kontrak
antar buruh dan manajemen atau mengenai tuntutan buruh, perundingan
mengenai kontrak dengan para pelanggan yang penting, para pemasok atau
konsultan, perundingan mengenai pemberian pekerjaan dengan pegawai penting
dan perundingan lain yang tidak rutin (misalnya akusisi perusahaan lain,
permohonan untuk memperoleh pinjaman yang besar).

Konflik Peran
Para manajer dalam menjalankan tugas nya kadang kala mengalami konflik akibat
tekanan pekerjaan yang ditanggungnya, yang dimana para manajer dituntut untuk
sempurna dalam segala hal. Misalnya, para manajer sering mengalami dirinya
diserang oleh permintaan yang saling bertentangan dengan para atasan dan
bawahannya. Dalam usaha mendamaikan harapan peran yang saling bertentangan,
manajer kemungkinan akan menjadi lebih responsif terhadap harapan dari para atasan
karena para atasan tersebut mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi terhadap manajer
dari pada bawahan (Kahn et al, 1964).
Ada pun cara lainya dalam mengatasi konflik peran yaitu,
Manajer yang mampu dengan sukses mendamaikan perhatian yang beraneka ragam
dari para atasan dan bawahan akan cendrung lebih efektivitas (Mann & Dent, 1954;
Mann & Hoffman, 1960; Tsui,1984).

Anda mungkin juga menyukai