Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324828598

Model Pelepasan Obat dari Matriks

Presentation · August 2017


DOI: 10.13140/RG.2.2.10877.67046

CITATIONS READS

0 16,725

1 author:

Suprianto Suprianto
Health Institute of Helvetia
33 PUBLICATIONS   15 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Suprianto Suprianto on 29 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

MODEL PELEPASAN OBAT


DARI MATRIKS

SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt

4/18/2018

Saat pengembangan bentuk sediaan obat, sangat


penting untuk mempelajari pelepasan obat atau
disolusi yang diakui sebagai elemen dalam
pengembangan obat. Model matematika dapat
membantu mengoptimalkan desain obat untuk
menghasilkan informasi model pelepasan. Analisis
nilai kuantitatif yang diperoleh saat disolusi yang
menggambarkan profil pelepasan obat lebih mudah
ketika konsep matematika digunakan untuk
menggambarkan model kinetika pelepasan obat.
Tujuan tinjauan ini menerapkan konsep matematika
untuk mempelajari fenomena pelepasan obat
matriks.
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 1
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Sustained release, sustained action,


prolonged action, controlled release,
extended release, depot release adalah
istilah untuk mengidentifikasi sistem
penyampaian obat yang dirancang untuk
mencapai efek terapi berkepanjangan
oleh obat yang terus melepaskan selama
jangka waktu setelah pemberian dosis
obat tunggal. Profil pelepasan obat
secara in vivo dapat dilihat seperti
Gambar 1 (Kakar, et al.,2014).
4/18/2018

Range Terapi

4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 2
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Produk pelepasan terkendali


menawarkan beberapa keuntungan,
antara lain: mempertahankan kadar
obat dalam plasma, memperkecil
toksisitas, menu­runkan efek samping
akibat fluktuasi kadar obat, frekuensi
pemberian obat sekali sehari dan
menjamin terapi optimum (Ninama, et
al., 2015).
4/18/2018

Sediaan konvensional dirancang untuk


melepaskan zat aktif dengan segera
sehingga diabsorbsi ke dalam sirkulasi
sistemik dengan cepat dan sempurna.
Sebaliknya Sediaan Pelepasan Terkendali
dirancang untuk melepaskan zat aktif
secara lambat dibandingkan dengan sediaan
konvensional (Mandhar, dan Joshi, 2015).

4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 3
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Kemajuan teknis telah menyebabkan


perkembangan modifikasi pelepasan
sistem pemberian obat untuk mengatasi
kelemahan sistem pemberian obat
konvensional, berikut beberapa
modifikasi pelepasan sistem
penyampaian obat, yaitu (Kakar, et
al.,2014; Dixit, et al, 2013 dan
Patnaik, et al, 2013):
4/18/2018

1. Delayed release (DR)


Delayed-release atau pelepasan tertunda
menunjukkan bahwa obat ini tidak dibebaskan
segera tetapi dilepaskan saat tertentu. Delayed
release adalah pelepasan yang berulang dari satu
atau lebih dosis berselang obat digabungakan ke
dalam bentuk dosis tunggal. Contoh Delayed-
release termasuk repeat action tablet dan kapsul,
dan tablet salut enterik dimana waktu pelepasan
dicapai melalui lapisan penghalang. Delayed-
release dimaksudkan untuk menahan cairan
lambung tetapi hancur dalam cairan usus.
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 4
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

2. Repeat Action (RA)


Repeat action menunjukkan bahwa dosis
individual dilepaskan segera setelah pemberian
dan dosis kedua atau ketiga dilepaskan pada
interval berselang.
3. Extended Release (ER)
Extended release mengacu pada pelepasan
lambat dari obat sehingga konsentrasi plasma
dipertahankan pada tingkat terapi untuk jangka
waktu tertentu, biasanya 8 dan 12 jam.
4/18/2018

4. Prolonged Release (PR)


Prolonged release menunjukkan bahwa obat
disiapkan untuk penyerapan selama periode yang
lebih lama dari bentuk sediaan konvensional.
Hal ini dirancang untuk melepaskan obat secara
perlahan dan untuk menyediakan kelangsungan
penyediaan obat selama periode yang diperpanjang.
Sebuah sistem pelepasan dikendalikan khas
dirancang untuk memberikan tingkat obat yang
konstan atau hampir konstan dalam plasma dengan
mengurangi fluktuasi melalui lepas lambat selama
jangka waktu tertentu.
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 5
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

5. Controlled Release (CR)


• Controlled release melepaskan obat konstan
sehingga memberikan konsentrasi obat dalam
plasma tetap setiap waktu. Sistem pemberian
dari obat disampaikan dengan laju yang telah
ditentukan untuk jangka panjang.
• Istilah controlled release, prolonged release,
sustained atau slow release dan long-acting
telah digunakan secara sinonim dengan
extended release (Bhowmik, et al., 2012).

4/18/2018

6. Sustained Release (SR)


Sustained release menunjukkan pelepasan
terhambat, berkepanjangan atau pelepasan
lambat untuk jangka waktu lama. Sistem
pelepasan berkelanjutan hanya memperpanjang
terapi obat untuk jangka waktu lama (Bhowmik,
et al., 2012).
7. Pulsatile release
Pulsatile release melibatkan pelepasan sejumlah
terbatas obat pada interval waktu yang berbeda
yang diprogram ke dalam produk obat (Singhvi
dan Singh, 2011).
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 6
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

8. Timed release
Timed release digunakan untuk mendapatkan
pelepasan dengan jeda waktu sekitar 4-5 jam.
Sediaan dilapisi selulosa asetat ftalat untuk
memberikan perlindungan asam lambung. Lapisan
menyebabkan keterlambatan pelepasan obat,
menunda pelepasan obat di usus halus. Waktu
pelepasan obat dikendalikan sehingga dapat
terhambat hingga 5 jam menargetkan obat untuk
usus besar.
4/18/2018

Laju PeLePasan Obat


Profil pelepasan obat diperoleh dari
uji disolusi, beberapa model yang
digunakan untuk mempelajari
mekanisme pelepasan obat
adalah model berikut:

4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 7
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

1. Model Orde Nol


• Orde Nol merupakan model yang ideal pelepasan
obat dalam rangka mencapai aksi farmakologis
berkepanjangan. Obat didisolusi dari bentuk
sediaan dan melepaskan obat secara perlahan
diwakili oleh persamaan berikut (Bhowmik, et al.,
2012):
Qt = Qo + Ko t
• Dimana Qt merupakan jumlah obat dalam waktu
t, Qo sebagai jumlah awal obat dalam larutan dan
Ko adalah konstanta pelepasan orde nol
4/18/2018

• Sediaan memiliki pelepasan orde nol akan


melepaskan zat aktif dengan kecepatan konstan.
Peningkatan konsentrasi obat berbanding lurus
dengan waktu (Aiache, 1993). Data pelepasan obat
yang diperoleh secara in vitro diplot sebagai jumlah
kumulatif obat terlepas terhadap waktu dan dihasilkan
grafik linear jika kondisi yang ditetapkan terpenuhi
seperti Gambar 2 (Lokhandwal, et al., 2013)
• Model orde nol dapat digunakan untuk
menggambarkan disolusi obat dari beberapa jenis
modifikasi bentuk pelepasan sediaan obat, seperti
beberapa sistem transdermal, matriks tablet dengan
obat yang kelarutan rendah, sistem osmotik, dll
(Ramteke, dkk., 2014).
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 8
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Gambar 2. Pelepasan Model Orde Nol Fomulasi Obat


4/18/2018
Sustained Release.

2. Model Orde Satu


• Wagner mengasumsikan bahwa luas permukaan
terpapar dari tablet menurun secara eksponensial
dengan waktu selama proses disolusi yang
menunjukkan bahwa pelepasan obat dari sebagian
besar tablet lepas lambat dapat dijelaskan oleh
kinetika orde Satu. Persamaan yang menggambarkan
kinetika orde satu adalah (Ramteke, dkk., 2014):
log Qt = logQ0 + (K1/2.303).t
• Dimana, Q adalah fraksi obat yang dilepaskan pada
waktu t dan k1 adalah konstanta pelepasan obat orde
pertama. Plot logaritma fraksi obat terhadap waktu
akan linear jika pelepasan mememnuhi kinetika
pelepasan orde satu seperti Gambar 3 (Shaikh, et al.,
4/18/2018
2015).

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 9
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Gambar 3. Pelepasan Model Orde Satu Fomulasi Obat


Sustained Release
4/18/2018

3. Model Higuchi
• Kinetika pelepasan obat yang diselidiki oleh T.
Higuchi sering disebut orde Higuchi. Orde Higuchi.
Model Higuchi mendefinisikan ketergantungan linear
dari fraksi aktif yang dilepaskan per unit (Q) dari akar
kuadrat waktu.
Q = K2t½
• Dimana, K2 adalah konstanta laju pelepasan. Plot
fraksi obat yang dilepaskan terhadap akar kuadrat
waktu akan linear jika pelepasan mengikuti persamaan
Higuchi, seperti Gambar 4. Persamaan ini
menjelaskan pelepasan obat sebagai proses difusi
berdasarkan hukum Fick (Shaikh, et al., 2015).
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 10
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Gambar 4. Pelepasan Model Higuchi Fomulasi Obat


4/18/2018Sustained Release

4. Model Hixson-Crowell
• Hixson-Crowell (1931) memahami bahwa luas
permukaan partikel sebanding dengan akar kubik
volume yang berasal dari persamaan yang dijelaskan
dengan cara berikut:
Qo1/3 - Qt1/3 = Ks t
• Dimana Qo adalah jumlah awal obat dalam bentuk
sediaan farmasi. Qt adalah jumlah sisa obat bentuk
sediaan farmasi pada waktu t. Ks adalah konstanta
menggabungkan hubungan volume permukaan. Plot
akar pangkat tiga fraksi obat yang tersisa terhadap
waktu akan linear jika pelepasan mengikuti persamaan
Hixson-Crowell, seperti Gambar 5,. (Shaikh, et al.,
2015).
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 11
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Gambar 5. Pelepasan Model Hixson-Crowell


4/18/2018
Fomulasi Obat Sustained Release

5. Model Korsemeyer-Peppas
• Korsemeyer et al. (1983) menurunkan hubungan yang
menggambarkan pelepasan obat dari sistem polimer dengan
persamaan sebagai berikut (Ramakrishna, et al., 2012):
Qt/Qo = Ktn
• Dimana Qt/Qo adalah fraksi obat yang dilepaskan pada waktu t, K
adalah konstan kinetik yang dilengkapi karakteristik struktural dan
geometris sistem penyampaian. n adalah eksponen difusi yang
menunjukkan mekanisme transportasi obat melalui polimer.
Eksponen pelepasan n ≤ 0,5 untuk Fickian difusi dilepaskan dari
slab (matriks non swellable); 0,5 < n < 1.0 untuk pelepasan non-
Fickian (anomali), ini berarti bahwa pelepasan obat diikuti kedua
difusi dan dikendalikan mekanisme erosi dan n = 1 untuk pelepasan
orde nol.
• Untuk mempelajari kinetika pelepasan, data yang diperoleh dari
penelitian in vitro pelepasan obat yang diplot sebagai log persentase
kumulatif pelepasan obat terhadap log waktu seperti Gambar 6.
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR 12
BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN 2018
LINEAR

Log Persen Kumulatif


Pelepasan Obat

Gambar 6. Pelepasan Model Korsemeyer-Peppas


Fomulasi Obat Sustained Release
4/18/2018

DAFTAR PUSTAKA

Aiache, J.M. (1993). Farmasetika 2. Biofarmasi. Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 154-177, 195-210 dan
338-339.
Bhowmik, D., Gopinath and Kumar,K.P.S., (2012). Controlled Release Drug Delivery Systems. The Pharma Innovation Journal.
1(10): 24-32
Dixit, N., Maurya, S.D and Sagar, B.P.S., (2013). Controlled Release Drug Delivery Systems. Indian Journal of Research in
Pharmacy and Biotechnology. 1(3): 305-310
Suprianto, Analisis Kinetika Pelepasan Teofilin dari Garnul Matriks Kitosan. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2016. 2(1): 70-80
Kakar, S., Singh, R and Semwal, A., (2014). Drug Release Characteristics of Dosage Forms: A Review. Int. J. Recent Adv
Pharm Res. 4(1): 6-17
Lokhandwala, H., Deshpande, A., and Deshpande, S. (2013). Kinetic Modeling and Dissolution Profil Comparison: An
Overview. Int. J. Pharm. Bio. Sci. 4(1): 728 – 737
Suprianto, Formulasi dan Penentuan Orde Pelepasan Teofilin Sediaan Granul Campuran Kitosan dengan Metilselulosa.
Akademia. 2013. 17(2) 2013: 58-62
Mandhar, P and Joshi, G. (2015) Development of Sustained Release Drug Delivery System: A Review. Asian Pac. J. Health Sci.,
2(1): 179-185
Ninama.U., Pal, J.T., Chaudhary, S., Bhimani, B., and Dalsaniya, D. (2015). Lipid Matrix Tablet as Sustaind Drug Delivery
System: A Review. IJPRBS, 4(2): 98-114
Patnaik, N.A., Nagarjuna1, T and Thulasiramaraju, T.V. (2013) Sustained Release Drug Delivery System: A Modern
Formulation Appoach. International Journal of Research in Pharmaceutical and Nano Sciences. 2(5): 586-
601
Ramakrishna, S., Mihira, V., Vyshnavi, K.R and Ranjith, V. (2012) Design and Evaluation of Drug Release Kinetics of
Meloxicam Sustained Release Matrix Tablet. Int J Curr Pharm Res, (1): 90-99
Ramteke K.H., Dighe P.A., Kharat A. R and Patil, S.V. (2014). Mathematical Models of Drug Dissolution: A Review. Sch. Acad.
J. Pharm., 3(5): 388-396
Shaikh, H.K., Kshirsagar, R. V. and Patil, S. G. (2015). Mathematical Model for Drug Release Characterization: A Review.
World Journal of Pharmaceutical Research. 4(4): 324-338.
Singhvi, G and Singh, M., (2011).Review: In-Vitro Drug Release Characterization Models. IJPSR. 2(1): 77-84
4/18/2018

BAHAN AJAR: APLIKASI PERSAMAAN


LINEAR
View publication stats 13

Anda mungkin juga menyukai