Disusun Oleh:
2023
Pada suatu hari di posyandu desa diadakan cek kesehatan pada balita dan
penyuluhan mengenai pencegahan stunting pada anak.
Perawat : “Iya Ibu baik sebelumnya perkenalkan saya maudy wulan perawat/kader
kesehatan yang akan mengecek kesehatan anak ibu dan melakukan penyuluhan
edukasi mengenai pencegahan stunting. Dengan ibu siapa dan anaknya namanya
siapa bu? “
Ibu Sania :”Dengan Ibu Sania, anak saya namanya lia bu”.
Perawat :”Baik bu, sebelumnya apakah ada riwayat keluhan bu pada adik lia?”
Ibu Sania :”Ada bu, anak saya dari kemarin berat badan dan tinggi badannya tidak
Perawat :”Baik bu adik lia di cek kesehatannya dulu ya, ditimbang, diukur berat
Perawat :”Baik bu adek lia sudah selesai diukur, hasilnya Berat badan 6,5 kg,
tinggi badan 55 cm dan LILA 38 cm. Saat pemeriksaan kemarin hasilnya
bagaimana Ibu Sania?”
2
Perawat :”Baik bu berdasarkan hasil data, berat badan adik lia normalnya
harusnya 10-14 kg karena 90% anak di usia 10 bulan memiliki berat badan 10kg.
Jadi anak ibu masih kurang berat badannya. Sejak kapan anak ibu kurang berat
badannya? Apakah ada keluhan lain?”
Untuk faktor penyebab dari stunting itu bisa dari : Asupan makanan tidak
seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam makanan yaitu
karbohidrat, protein,lemak, mineral, vitamin, dan air), Riwayat berat badan lahir
rendah (BBLR), dan Riwayat penyakit lainnya baik dari sisi ibu atau anak ibu.”
Perawat : “ Baik ibu, ibu tenang saja karena ibu langsung menyadari/identifikasi
dini stunting maka ibu bisa melakukan pencegahannya dengan cara :
1. Berikan ASI Eksklusif, ASI kaya kandungan gizi makro dan mikro
yang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang
bayi. Bila anak di bawah 6 bulan dicurigai memiliki gejala awal
gagal tumbuh, seperti berat badannya yang tidak naik-naik, maka
pertumbuhannya harus dikejar dengan menambah intensitas
menyusuuinya sehingga pemberian ASI bisa optimal.
2. Beri olahan protein hewani pada MPASI, Contoh, bayi hanya
diberi MPASI berupa pure buah-buahan dan sayur, tanpa diberi
protein hewani. Makanan yang kaya protein hewani, seperti daging
ayam, daging sapi, telur, serta susu sangat dibutuhkan bayi untuk
pertumbuhan yang optimal.
3
3. Imunisasi rutin
4. Memantau tumbuh kembang anak, Cara mengatasi stunting pada
anak yang juga sangat penting adalah dengan selalu memantau
tumbuh kembang anak dengan melakukan kontrol rutin di
puskesmas atau posyandu. Dengan begitu, bila ada permasalahan
tumbuh kembang bayi yang muncul, dapat diketahui sejak dini
sehingga tidak terlambat mendapat penanganan, termasuk bila
mengalami gagal tumbuh stunting.
5. Perilaku hidup bersih dan sehat
Perawat :” Iya bu angka stunting di Indonesia ini semakin meningkat maka dari
itu
Perawat :”Iya ibu sama-sama, bagaimana apakah ada yang mau ditanyakan lagi
bu?”
Perawat :” Baik ibu jika tidak ada yang ditanyakan setelah ini langsung ke bagian