Anda di halaman 1dari 13

ANALISA SINTESA DIRUANG IGD

STASE KEGAWAT DARURATAN

Oleh :

YENI SETYAWATI

20902200234

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023
LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama mahasiswa : Yeni Setyawati

tanggal : 10/05/2023

Nama pasien : Tn.A

Diagnosa Medis : CKD

1. Pengkajian primer : ( pengkajian airway, breathing, circulation, disintergrity)

1. Komponen Pengajian Primer (Primary Assesment)


 Airway ( Jalan nafas)
- apakah jalan nafas paten atau tidak ( Tidak ) Bersih ( ) Sumbatan ( )
Sputum ( ) Lendir ( ) Darah ( v )
- Vokalisasi ( tidak ada )
- Ada/tidaknya aliran udara ( ada )
- Suara nafas abnormal : Stridor ( v) Snoring ( ) Gurgling ( )
 Breathing ( Pernafasan )
- Apakah ada pernafasan efektif : Melihat naik turunnya dinding dada
(ada ) Mendengarkan suara nafas ( ada ) Merasakan hembusan nafas
( ada )
- Warna Kulit :warna kecoklatan seperti sawo matang Cynosis (tidak
ada )
- Frekuensi nafas: 28 x/mt
- Sesak ya ( v ) tidak ( )
- Tersengal-sengal : ya ( ) Tidak ( v )
- Pasien bisa berbicara dalam satu kalimat penuh : ya ( v ) Tidak ( )
- Pernafasan cuping hidung : ya ( v ) Tidak ( )
- Menggunakan otot tambahan : ya ( v ) tidak ( )
- Deviasi trakhea : ya ( ) Tidak ( v )
- Gerakan dinding dada yang asimetris : ya (v ) Tidak ( )
- Irama teratur ( ) ya ( v ) tidak
- Kedalaman ( v) dalam ( ) dangkal
- Suara paru : ( v ) vesikuler ( ) ronchi ( ) wheezing ( )
- Reflek batuk ( ) ada ( v ) tidak
- BGA :
 Circulation ( sirkulasi)
- Denyut nadi 88 x/menit
- Kualitas nadi : normal
- Karakter nadi : normal
- Apakah ada gangguan irama jantung : ya ( v ) Tidak ( )
- Warna kulit : kecoklatan sawo matang
- Suhu Tubuh : 36,5ᵒC
- Diaforesis : ya ( ) Tidak ( v )
 Disability

- Melibatkan sistem saraf pusat


- Nilai GCS : E 4 V 6 M 5 ( composmentis )
- Periksa pupil : bereaksi dengan cahaya

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : ( dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


didapat

Berikan tindakan oksigenasi yang bertujuan untuk meningkatkan dan


mempertrahankan kesetabilan oksigen dalam tubuh dengan spo2> 94 dan untuk
menurunkan keadaan syok klien

3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer )
Dilakukan

Setelah dilakukan tindakan oksigenasi spo2 klien stabil di atas 94 dan keadaan
syok klien menurun serta peradaran oksigen untuk mengalirkan darah pada tubuh setabil.

4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas PES dan rasional diagnosa)

Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif b/d Disfungsi Ginjal (D.0016)


5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan head to toe )

 Observasi umum
- Penampilan pasien : pasien terlihat lemas pucat,cemas
- Keluhan umum pasien : klien merasakan sesak nafas
- Tingkat Kesadaran pasien : E 4, M 5, V6
- Perilaku pasien :Tenang ( ), Gelisah ( v ), Ketakutan ( ), Kooperatif ( )
- Kemampuan beraktifitas pasien : klien bisa melakukan aktifitas
sendiri
- Kemampuan komunikasi verbal pasien : klien bisa melkukan
komunikasi verbal
- Tanda luka: tidak ada luka
 Kepala dan Wajah
- Luka/ perdarahan : tidak ada luka diarea wajah
- Bentuk :
- Status visual pasien :..................
- Palpasi kepala : kepala tidak ada luka ataupun benjolan
- Pemeriksaan Hidung : tidak terlihat cuping hidung
- Pemeriksaan telinga : telinga simetris tidak ada pendarahan atau
luka,tidak ada tanda infeksi,tidak terdapat alat bantu mendengar
- Pemeriksaan mulut : tidak ada luka bibir tidak kebiruan
- Ekspresi pasien : klien terlihat cemas,pucat,lemas
 Leher

- Pembengkokan : tidak ada pembekokan di bagian leher


- Perdarahan/luka : tidak ada luka atau pendarahan di area leher

 Dada
- Benjolan/luka/perdarahan : tidak ada benjolan,luka,atau pendarahan
- Pergerakan dada : simetris dinding dada kanan kiri bergerak
bersamaan
- Penggunaan otot bantu pernaasan : terlihat menggunakan otot bantu
pernafasan
- Benjolan/nyeri pada dinding dada : klien mengatakan tidak ada nyeri
pada area dada dan tidak terlihata atau teraba benjolan
- Auskulttasi suara nafas : vesikuler
- Auskultasi suara jantung : suara jantung s1 s2 reguler tidak ada
murmur
 Abdomen
- Periksa adanya : Luka ( ), distensi abdomen ( ), benda yang
menancap ( )
- Auskultasi bising usus : terdengar bising usus
- Palpasi abdomen : tidak ada penumpukan cairan maupun nyeri tekan

- Perkusi abdomen : terdengar suara timpani

 Ekstremitas :
- Benjolan ( ), Memar ( ), luka perdarahan ( ), Oedem ( )
- Bekas luka ( ), Nyeri/patah tulang ( )

- Warna : warna kecoklatan

- Suhu tubuh : 36,5

- Cappillary refil time (CRT) : <3

 Punggung
- Pemeriksaan log roll :......................

- Palpasi : dinding kanan kiri bergerak bersamaan

- Rectal touche ( RT ) :......................

B. Pengkajian Obyektif

- Suhu tubuh : 36.5 C

- Denyut nadi : 135x /mnt

- Pernafasan :28 x/mnt

- Tekanan darah: 110/60 mmHg

- Berat badan : 165 cm

- Tinggi badan : 61 kg

- Nyeri (PQRST) : -

- Kecukupan Oksigen : dibantu dengan ventilaor menggunakan nasakanul

C. Pemeriksaan Fisik

Sistem kardiovaskuler

- nadi : 88X/mt

- irama : ( v ) teratur ( ) tidak teratur


- Kekuatan: ( v ) lemah ( ) kuat
- TD : 110/60.mmHg
- Akral : ( v ) hangat ( ) dingin
- Warna kulit : ( ) cianosis ( v ) pucat ( ) kemerahan
- Capilleri refill : ( v ) < 3 detik ( ) >3 detik
- Nyeri dada : ( ) ya tidak (v ) menetap ( ) hilang timbul ( )
- Karakteristik : ( ) ditusuk-tusuk ( v ) menyebar ( ) seperti terbaka ( ) tertimpa
benda keras

b. System saraf pusat

- Tingkat kesadaran : (v ) Cm
` ( ) apatis ( v ) somnolen ( ) soporus ( ) semi coma ( ) coma

- Pupil : (v ) isokhor ( ) unisokhor

- Reaksi terhadap cahaya: ka :( v ) positif ( ) negative ki : ( v ) positif ( ) negative

- GCS : E: 4 M 6 V : 5

- Terjadi: ( ) kelumpuhan ( ) kejang ( ) pello(v ) kelemahan( ) mulut moncong ( )


disartria ( ) afasia

- Nilai kekuatan otot : Ka: skala 5 Ki : skala 5

- Reflek fisiologi ( v ) patologis ( )

- Tonus otot:( v ) baik( ) sedang ( ) buruk

a. Sistem pencernaan
- Lidah kotor: ( ) ya ( v ) tidak
- Nyeri ulu hati: ( ) ya ( v ) tidak
- Nyeri perut kanan bawah/ atas: ( ) ya ( v ) tidak

- mual : ( ) ya ( v ) tidak

- muntah ( ) ya ( v ) tidak

- BAB 3x/hr ( ) darah ( ) lendir

- Bising usus: 10 x/mt


- Mukosa mulut : ( ) ya( ) tidak
- perut :( ) supel( ) lembek( ) Kembung ( ) asites

d. Sistem muslukoskeletal

1.Terdapat luka: ( ) ya ( v ) tidak ( ) bersih ( ) kotor ( ) dalam ( ) dangkal


2. ukuran luka cm
3. fraktur:( ) ya( v ) tidak
4. dislokasi:( ) ya( ) tidak
5. perdarahan: ( ) ya ( v ) tidak ( ) jumlah ….cc
6. nyeri : ( ) ya ( v ) tidak
7. System perkemihan

- BAK: 5 x/mt
( ) sedikit ( v ) sedang ( ) banyak

- sering kencing : ( ) ya ( v ) tidak


- susah kencing; ( ) ya ( v ) tidak
- disuria: ( ) ya( v ) tidak
- kencing tak lampias:( ) ya( v ) tidak
- hematuri: ( ) ya( v ) tidak
- nyeri pinggang: ( ) ya( v ) tidak
- distensi VU:( ) ya ( v ) tidak

e. System integument

- Eritema:( ) ya( v ) tidak

- Pruritus; ( ) ya(v ) tidak


- Luka:( ) ya( v ) tidak( ) …..cm
- Gatal:( ) ya(v ) tidak
6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO, CT. Scan )

Pemeriksaan laborat

7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang didapat dari pengkajian
sekunder)

Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan (D.0056)

8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi )

Memberikan O2 nasakanul 3 liter/menit

Tahap Pra interaksi


 Pertama, anda harus mengidentifikasi kebutuhan pasien akan oksigen. Yaitu
mengukur respirasi rate dalam 1 menit, dan mengukur saturasi oksigennya.
Pastikan orang yang akan diberikan terapi tepat sasaran.
 Lakukan cuci tangan yang benar, yaitu dengan 6 langkah dan 4 gerakan.
 Persiapkan peralatan yang telah disebutkan diatas, sesuaikan juga dengan
ketersediaan alat, dan kebutuhan pasien.

Tahap Orientasi
 Ucapkan salam kepada pasien, serta panggil nama pasien untuk meningkatkan
keakraban dan kepercayaan
 Jelaskan juga tujuan dilakukan tindakan dan berbagai hal tentang informasi
tindakan. Baik ketidaknyamanan dan manfaatnya.
 Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya tentang tindakan yang akan
dilakukan. Jika klien tidak mau diberikan tindakan, jelaskan kembali manfaat
dan dampak yang akan timbul. Jika masih menolak, sebaiknya minta tanda
tangan untuk persetujuan penolakan tindakan. Hal ini akan berguna bagi anda,
jika anda mendapat masalah dengan hukum.

Tahap Kerja
 Atur posisi pasien senyaman mungkin, dalam hal ini, posisi yang paling tepat
adalah posisi semi fowler. Karena dengan posisi ini, pernapasan akan terjadi
secara maksimal.
 Pasang berbagai peralatan yang telah tadi disediakan. Hubungkan antara
oksigen dengan flow meter dan humidifier. Hubungkan juga dengan selang
oksigen.
 Nyalakan oksigen dengan aliran yang sudah sesuai dengan rencana tindakan
(advis).
 Periksa apakah oksigen mengalir dengan baik atau tidak.
 Sambungkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan selang oksigennya.
 Pasangkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan hidung pasien.
 Kaji respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan, pengkajian
dilakukan setelah 15 sampai 30 menit dari pemasangan. Hal-hal yang perlu
dikaji yaitu gerakan dada, respirasi rate, kenyamanan, saturasi oksigen, dan
sebagainya sesuai kebutuhan.
 Setelah 30 menit pemasangan, periksa kembali aliran dan cairan humidifier,
pastikan dalam tabung humidifier terisi air.
 Kaji pasien secara berkala untuk mengetahui adanya hipoxia, cemas, gelisah,
dan sebagainya.
 Kaji juga apakah terdapat iritasi pada hidung pasien. Berikan cairan ataupun
pelumas, untuk melemaskan membran mukosa.
 Catat Permulaan terapi oksigenasi dan hasil pengkajian

Tahap Terminasi
 Evaluasi kembali pasien setelah dilakukan tindakan, tanyakan juga bagaimana
respon pasien setelah diberikan tindakan.
 Hasil data yang terkumpul di dokumentasikan untuk kebutuhan tindakan
selanjutnya.
 Kontrak dengan pasien untuk tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
 Bereskan peralatan dan akhiri kegiatan
 Lakukan cuci tangan kembali setelah selesai tindakan

9. Monitor pasien : ( monitor / pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang
didapat )

 Kaji respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan, pengkajian


dilakukan setelah 15 sampai 30 menit dari pemasangan. Hal-hal yang perlu
dikaji yaitu gerakan dada, respirasi rate, kenyamanan, saturasi oksigen, dan
sebagainya sesuai kebutuhan.
 Setelah 30 menit pemasangan, periksa kembali aliran dan cairan humidifier,
pastikan dalam tabung humidifier terisi air.
 Kaji pasien secara berkala untuk mengetahui adanya hipoxia, cemas, gelisah,
dan sebagainya.
 Kaji juga apakah terdapat iritasi pada hidung pasien. Berikan cairan ataupun
pelumas, untuk melemaskan membran mukosa.
 Catat Permulaan terapi oksigenasi dan hasil pengkajian

10.Evaluasi diri:

Tindakan yang dilakukan sudah memenuhi SOP atau prosedur yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai