Anda di halaman 1dari 3

Teori dan Penelitian Diantara sekian banyak pendapat yang berbeda, ada tiga kelompok karakteristik

dalam Ilmu Sosial-Kependidikan utama sistem pernyatan suatu teori. Pertama, pernyataan dalam suatu teori bersifat
memadukan (unifying statement). Kedua, penyataan tersebut berisi kaidah-kaidah umum
A. Pendahuluan (universal preposition). Ketiga, pernyataan bersifat meramalkan (predictive statement).
Salah satu sifat manusia yang dianugerahkan oleh Allah adalah sifat keingin-tahuan Rumusan ketiga karakteristik yang berbeda ini kita temukan dalam definisi Kerlinger: 4
(human curiosity), sifat keingin-tahuan ini merupakan salah satu sifat dasar manusia. Karena
itulah, semenjak kanak-kanak manusia berusaha ingin tahu segala sesuatu yang ada di sekitar A theory is a set of interrelated construct (concepts), definitions and proposition that
dan lingkungan tempat tinggalnya untuk mengetahui tentang hal-hal yang belum diketahui atau present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with
belum dipahami. Seringkali keingintahuannya tersebut dinyatakan dalam bentuk pertanyaan purposes of explaining and predicting the phenomena. (Teori adalah seperangkat
atau permasalahan. Dan setiap pertanyaan atau permasalahan itu ia mengharapkan jawaban konstruk (konsep), definisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
atau pemecahan. Maka sifat manusia lainnya yang dianugerahkan adalah usaha untuk sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variabel sehingga dapat berguna untuk
mengetahui jawaban atau memperoleh pemecahan masalah, diantaranya dengan bertanya menjelaskan dan meramalkan fenomena).
kepada orang lain, membaca buku, mengamati bahkan melakukan penelitian. Dan tentunya,
jawaban atau pemecahan yang diperoleh tersebut adalah suatu kenyataan yang benar mengenai Teori lahir dari suatu proses yang berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu teori
masalah tersebut. hanya menjelaskan hal yang terbatas, teori lain menjelaskan hal yang lebih luas. Teori
Sebuah penelitian selalu diawali dari hasrat keingintahuan peneliti yang dinyatakan menjelaskan suatu kejadian, kejadian ini bisa sangat luas atau sangat sempit. Suatu
dalam bentuk pertanyaan atau permasalahan. Setiap pertanyaan atau permasalahan tersebut kejadian yang dijelaskan oleh suatu teori menunjukkan suatu set yang universal. Set
perlu jawaban atau pemecahan. Dari jawaban dan pemecahan tersebut peneliti memperoleh universal ini terbentuk oleh tiga bagian. Bagian pertama, kejadian yang diketahui, yang
pengetahuan yang benar mengenai suatu masalah. Dan tanpa disadari semenjak dari dulu, dinyatakan sebagai fakta, hukum, atau prinsip. Bagian kedua yang dinyatakan sebagai
manusia selalu mencari kebenaran, yang tak lain adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan asumsi, proporsisi, dan postulat. Bagian ketiga adalah bagian dari set universal atau bagian
yang benar adalah yang dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Untuk dari keseluruhan yang belum diketahui.5
mencapainya, dapat diterapkan dua pendekatan, yaitu: pendekatan non-ilmiah dan pendekatan
ilmiah.1 Adapun pendekatan non ilmiah, yang sering dijumpai antara lain: 1) akal sehat B.2. Tingkatan Teori
(common sense), 2) prasangka, 3) intuisi, 4) kebetulan, dan 5) pendapat otoritas. Sedangkan Menurut tingkatan generalisasi atau abstraksi yang diliput oleh teori yang meliputi
pendekatan ilmiah, bila pengalaman seseorang dibangun ataupun didasarkan atas teori tertentu. besar kecilnya sejumlah gejala yang dicakup didalamnya, teori dapat dibedakan pada
Teori itu berkembang dan dibangun berdasarkan langkah-langkah sistematis, terkontrol dan tingkatan sebagai berikut:6
ajeg berlandaskan pada fakta empiris, yakni penelitian ilmiah. 2 1. Tingkatan grand teori: yaitu teori besar atau teori makro yang mempunyai tingkatan
Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang teori yang berkenaan dengan generalisasi yang sangat luas, dan tingkat abstraksi yang sangat tinggi. Teori besar atau
pengertian, tingkatan dan fungsi teori selanjutnya penulis juga menjelaskan tentang penelitian makro mencakup sejumlah gejala yang amat luas meliputi seluruh aspek kehidupan
dalam ilmu sosial-kependidikan yang berkenaan dengan pengertian, sejarah, dan format manusia.
penelitian sosial-pendidikan. 2. Tingkatan middle range teori: yaitu teori yang memiliki jangkauan sedang, hal ini
bermaksud untuk menjembatani antara konsep yang abstrak yang berasal dari grand
B. Teori teori dengan data yang kongkret.
B.1. Pengertian Teori 3. Tingkatan mikro teori: teori yang jangkauannya lebih sempit, biasanya diambil dari
Mengenai pengertian teori, terdapat kesepakatan dan perbedaan oleh para ahli. masalah-masalah yang praktis.
Kesepakatan yang diterima secara umum, bahwa teori merupakan suatu set atau sistem
pernyataan (a set of statement) yang menjelaskan serangkaian hal. Ketidak sepakatannya
terletak pada karakteristik pernyataan tersebut.3 3
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), 17.
4
Fred N. Kerlinger, Foundation of Behavioral Science Research, (New ork: Holt, Rinehart and Winston,
1
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983) dalam M. Djunaidi Ghony 1973), 9 dalam Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
dan Fauzan Almansur, Metodologi Peneilitan Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, (Malang: UIN- 2009), 52.
Malang Press, 2009), 36. 5
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum... , 19.
2
Ibid, 38. 6
Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Pendidikan... , 69-70.
B.3. Fungsi Teori dalam Penelitian pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan.
Teori merupakan alat yang terpenting dari suatu ilmu pengetahuan, tanpa teori Tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip dan teori-teori dalam lingkungan
hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pendidikan.12
pengetahuan.7 Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat
konsep, definisi dan proporsisi yang disusun secara sistematis. C.2. Sejarah Penelitian Pendidikan
Minimal ada tiga fungsi teori yang sudah disepakati para ilmuan, yaitu: Dilihat dari segi sejarahnya penelitian pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu
mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi. Brodbeck 8 menambahkan fungsi lain: “A masih termasuk muda, karena baru pada akhir abad ke-19 ilmu pendidikan mulai
theory not only explains and predict, it also unifies phenomena” (teori tidak hanya menggunakan metodologi ilmu. Secara kronologis S. Margono membagi beberapa periode
menerangkan dan memprediksi, ia juga menyatukan fenomena). Khusus dalam penelitian, penelitian menjadi empat fase 13, Pertama: Periode Awal penelitian (sebelum 1900),
Gawin mengemukakan fungsi teori sebagai: “The theory help the reseacher to analyze data Penelitian Pendidikan dirintis oleh Joseph M. Rice pada tahun 1987 dengan menerbitkan
to make shorthand summarization or synopsis of data and relations and to suggest new dua artikel yang melaporkan hasil penyelidikan tentang hasil belajar mengajar anak-anak
thing to try out” (teori membantu peneliti untuk menganalisis data membuat ikhtisar buku sekolah di Amerika Serikat.
atau ringkasan data dan hubungan-hubungan dan menyarankan hal baru untuk Kedua: Periode Perintisan (1900-1920), adalah era ilmiah dibidang pendidikan
diusahakan).9 dimulai pada tahun 1900. Periode ini adalah masa eksplorasi dan pengembangan alat
Dalam usaha mendeskripsikan, menjelaskan dan membuat prediksi, para ahli terus pengukur yang diperlukan oleh para peneliti. Pada tahun 1905, Alferd Binet menerbitkan
menerus mencari dan menemukan hukum-hukum baru dan hubungan-hubungan baru skala kecerdasan praktis. Kemudian Edward L. Torndike mengembangkan tes pendidikan
diantara hukum-hukum tersebut. Melalui proses demikian mungkin terjadi di dalam suatu baku sebagai alat pertama yang diterapkan secara ilmiah guna mengukur hasil pendidikan.
“set kejadian”, semua hukum dan interelasinya dapat dinyatakan dan teori itu telah Pada tahun 1920 telah dapat diperoleh tes-tes individu dan kelompok untuk
berkembang menjadi hukunm yang lebih tinggi. Para ahli teori mencari hubungan baru mengukur kecerdasan verbal. Penelitian yang menggunakan statistika mulai bermunculan.
dengan menggabungkan beberapa “set kejadian” menjadi suatu “set kejadian yang baru Studi statistik yang pertama tentang kemajuan anak-anak di sekolah yang dilakukan
yang lebih universal”. Hal itu mendorong pencarian dan pengkajian selanjutnya, untuk Torndike pada tahun 1901, Ayres pada tahun 1909 dan Stayer tahun 1911. Saat itu, para
menemukan hukum-hukum baru dan hubunganbaru dalam suatu teori baru. Fungsi yang peneliti terdorong untuk menggunakan metode kuantitatif guna memperoleh data yang
lebih besar dari suatu teori adalah melahirkan teori baru. 10 diperlukan tentang berbagai aspek pendidikan.
Ketiga: Periode Perluasan (1920-1945), periode ini adalah masa perkembangan
C. Penelitian dalam Ilmu Sosial-Kependidikan yang pesat bagi penelitian pendidikan. Di perguruan tinggi, penelitian pendidikan
C.1. Pengertian Penelitian ditetapkan sebagai mata kuliah wajib program sarjana pendidikan. Dengan
Penelitian atau research berasal dari kata re dan to search yang berarti mencari dikembangkannya prosedur dan teknik penelitian, maka jumlah penelitian pun semakin
kembali yang menunjukkan adanya proses berbentuk siklus bersusun yang selalu banyak, eksperimentasi menjadi semakin populer. Banyak jurnal yang dirancang untuk
berkesinambungan. Sehingga penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian pendidikan sehingga usaha-usaha yang
mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. mengembangkan penelitian pun semakin luas.
Keempat: Periode Penilaian secara Kritis (1945-sekarang), pada periode ini
C.2. Penelitian Pendidikan dilakukan usaha-usaha re-evaluasi penelitian pendidikan berdasarkan perbaikan-perbaikan
Penelitian pendidikan adalah pendekatan ilmiah yang diterapkan untuk menyelidiki yang diakibatkan oleh penelitian terhadap proses pendidikan. Sekarang penelitian dilihat
masalah-masalah pendidikan, dengan kata lain, penelitian pendidikan adalah cara yang sebagai suatu kegiatan yang memperkaya pengetahuan, yang dapat mengakibatkan
digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan. 11 Penelitian perbaikan prosedur dan lembaga pendidikan. Dilain pihak, penelitian pendidikan
pendidikan merupakan sesuatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah pendidikan.

7
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1993), 10. C. 3. Format Penelitian Pendidikan
8
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum... , 20.
9
Ibid, 20-21.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum..., 21. Ibid.
12
11
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT. Bumi 13
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 21-22 dalam Nurul
Aksara, 2009), 20. Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial..., 21-22.
Sanapiah Faisal14 membagi format penelitian menjadi dua kelompok format, yaitu suatu kabupaten
penelitian deskriptif dan eksplanasi. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan Perbedaan tingkat keswadayaan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan masyarakat dalam pembangunan
akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif antara desa-desa yang
cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. 15 Eksplanasi Survei Kelompok mendesentralisasikan kegiatan
Contohnya: Bagaimanakah gambaran kebiasaan membaca di kalangan mahasiswa. pembangunan dengan desa-desa
Sedangkan Penelitian Eksplanasi, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk yang mensentralisasikan kegiatan
menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat pembanguan disuatau kabupaten
menjelaskan kenapa atau mengapa terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.
Pada jenis penelitian ini jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Contoh: Apakah D. Penutup
tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kecepatannya dalam menerima suatu inovasi? Demikianlah pembahasan tentang teori dan penelitian dalam penelitian sosial-
Berikut contoh permasalahan yang diteliti untuk masing-masing format: 16 kependidikan, dari pembahasan diatas diketahui bahwa teori adalah teori merupakan suatu set
Dimensi-dimesi format penelitian Contoh permasalahan yang atau sistem pernyataan (a set of statement) yang menjelaskan serangkaian hal, dan tingkatannya
Format Pendekatan Unit Studi diteliti adalah tingkatan grand teori, middle range teori, dan mikro teori sedangkan fungsi teori adalah
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan melahirkan teori baru.
Latar belakang kehidupan dan Secara sederhana penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk
lingkungan sosial selama ini dari mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Sedangkan penelitian pendidikan
Deskriptif Studi Kasus Individu
salah seseorang pecandu adalah pendekatan ilmiah yang diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan,
narkotika dengan tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip dan teori-teori dalam lingkungan
Profil kehidupan dan pendidikan pendidikan.
Deskriptif Studi Kasus Kelompok
di salah satu pondok pesantren Dilihat dari segi sejarahnya penelitian pendidikan terbagi atas empat fase sejarah, yaitu
Beban mengajar guru-guru SMTA periode awal penelitian (sebelum 1900), periode perintisan (1900-1920), periode perluasan
Deskriptif Survei Individu
di suatu provinsi (1920-1945), dan periode penilaian secara kritis (1945-sekarang). Terakhir format penelitian
Rasio guru-murid pada SMTA di pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua format, yaitu deskriptif dan eksplanasi.
Deskriptif Survei Kelompok
suatu provinsi
Efek distorsi komunikasi mana DAFTAR PUSTAKA
kala pelaksana komunikasi
Eksplanasi Eksperimen Individu
disertai dan tidak disertai tanya Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi, Jakarta:
jawab Rajawali Press, 2008.
Efek produktifitas daru kelompok Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almansur, Metodologi Peneilitan Pendidikan, Pendekatan
yang suasana kolegial di dalam Kuantitatif, Malang: UIN-Malang Press, 2009.
menyelesaikan suatu tugas Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Eksplanasi Eksperimen Kelompok
dibandingkan debngan kelompok Utama, 1993.
yang suasananya formal dan Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.
birokratis Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Bandung: PT.
Eksplanasi Survei Individu Hubungan antara tingkat Remaja Rosdakarya, 2005.
pendidikan petani dengan Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi
kecepatan mereka mengadopsi Aksara, 2009.
inovasi dibidang pertanian di
14
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Press,
2008), 20-24.
15
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial..., 47.
16
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial..., 27-28.

Anda mungkin juga menyukai