Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA TUGAS RESUME MODUL

PENDALAMAN MATERI PPG DALAM JABATAN TAHUN 2023

Nama : M. NAILUL HAMAM, S.Pd.


NIM :-
Modul : Nahwu 1 / Sintaksis Dasar
KB : 4 (Tarkib Idhofi dan Tarkib Washfi )
Dosen : Khasan Aedi, S.S., M.Si

A. Pemetaan Konsep/Mind Map (Silahkan dibuatkan pemetaan konsep dari materi yang terdapat
dalam KB dari modul yang dikaji)

Tarkib/Struktur Idhofi
(Mudhof + Mudhof Ilaih)
Tarkib Idhofi dan Tarkib

Tarkib/Struktur Washfi
(Na'at + Man'ut)
Washfi

Macam - Macam Na'at

Hukum Kesesuaian Antara


Na'at serta Man'ut

Perbedaan Tarkib Idhafi


dan Tarkib Washfi

B. Lakukan Analisis mengikuti alur I-CAREberikut:


Komponen Deskripsi
Jelaskan secara A. Tarkib/Struktur Idhafi(Mudhaf + Mudhaf Ilaih)
keseluruhan 1. Pengertian Idhafah
gambaran materi Idhofah atau kata majemuk adalah penyandaran suatu istilah
yang sudah saudara isim kepada yg lain untuk memberikan pengertian yang lebih
pelajari. khusus. dalam susunannya, dikenal istilah mudhaf (istilah
yang disandarkan) dan mudhaf ilaih (istilah yang
disandari).misalnya : ‫اب‬ َْ ُ َْ
ِ ‫ِمـفتاح الب‬
2. Syarat-Syarat Idhafah
a. Tidak boleh didahului Alif lam
b. Tidak boleh tanwin
c. Membuang nun mutsanna atau jamak pada mudhof
dalam idhofah.
3. Macam-Macam Idhafah
a. Idhofah ma’nawiyyah, disebut juga idhofah mahdhoh.
Yaitu idhofah yang mudhofnya bukan berupa isim sifat
dan mudhof ilaihnya bukan ma’mulnya.
b. Idhofah lafdhiyyah disebut jua idhafah ghairu mahdhoh.
Yaitu mudhofnya berupa isim sifat (seperti: isim fail, isim
maf’ul), sedangkan mudhof ilaihnya artinya ma’mulnya.
dengan demikian, idhafah memiliki dua rukun yaitu mudhaf
dan mudhaf ilaih.

B. Tarkib/Struktur Washfi (Na’at + Man’ut)


Tarkib washfi atau struktur na’at dan man’ut (sifat +
maushuf) ialah struktur kata isim (nomina) yang diikuti oleh
na’at atau shifat. Isim yg diikuti diklaim man’ut atau maushuf.
Na’at ialah Sifat (isim), sementara man’ut adalah yang
disifati.
Na’at mengikuti yang diikuti dari segi rafa’nya, nashabnya,
jarnya, makrifatnya, serta nakirahnya, adapun man’ut artinya yg
disifati atau diikuti. misalnya : ‫اه ٌر‬ َ ٌ َ ٌ َ َ ٌ ََ
ِ ‫ ط ِالب م‬, ‫فتاة ص ِالحة‬
Ketentuan-ketentuan Na’at
1. Na’at harus mengikuti man’ut dari segi kejelasannya
2. Na’at wajib mengikuti man’ut asal sisi ‘adadnya
3. Na’at wajib mengikuti man’ut berasal sisi jenisnya

C. Macam-Macam Na’at
1. Na’at Haqiqi artinya isim yg sebagai sifat atau penjelas bagi
man’ut.Keadaan i’rab na’at haqiqi selalu mengikuti i’rab
man’utnya asal segi mufrod/ghair mufrod,
mudzakkar/muannats, tastniyah/mutsanna/jamak,
nakirah/makrifat, serta rafa/ nashab/khafad.
2. Na’at sababi adalah isim yg menjadi sifat atau penjelas bagi
isim yg masih berafiliasi menggunakan man’ut.Keadaan
i’rab na’at sababi hanya mengikuti i’rab man’utnya berasal
segi makrifat, nakirah, rafa, nashab dan khafad. Sedangkan
buat bentuk mudzakkar dan muannatsnya, ia mengikuti
i’rab isim setelahnya.
D. Hukum Kesesuaian Antara Na’at dan Man’ut
Pada na’at haqiqi, antara na’at dan man’utnya wajib sinkron
dalam seluruh keadaan, sedangkan pada na’at sababi antara
na’at serta man’utnya hanya sesuai berdasarkan makrifat dan
nakirah, rafa’, nashab, serta jar.

E. Perbedaan Tarkib Idhafi dan Tarkib Washfi


Bentuk susunan idhafah/mudhaf-mudhaf ilaihi :
1. Mudhof-mudhof ilaih tidak harus sinkron pada hal mudzakkar
dan mu-annats.
2. mudhof harus nakiroh serta mudhof ilaihnya harus ma’rifat.
3. mudhof ilaih harus majrur sedangkan mudhof tergantung
kedudukan pada kalimat.
4. susunan idhofah, jumlah/sapta mudhof ilaih tidak mesti sama
menggunakan mudhofnya.
Sedangkan na’at man’ut bentuk susunanya adalah :
1. Na’at – man’ut harus sesuai dalam hal mudzakkar dan
muannatsnya. Na’at harus mengikuti jenis dari man’utnya.
2. Na’at-man’ut, maka ia harus bersesuaian dalam hal nakiroh
serta ma’rifatnya.
3. Susunan na’at man’ut, maka kedudukan na’at mengikuti
kedudukan man’utnya.
4. Jumlah bilangan wajib sama kecuali jika man’utnya berupa
jamak taksir maka na’atnya boleh mufrod muannats.

Jelaskan relevansi Materi pada kegiatan belajar ini merupakan materi dasar pada
materi dari KB yang ilmu nahwu yang membahas tentang Tarkib Idhofi dan Tarkib
sudara pelajari Washfi secara terperinci, yang harus dikuasi oleh peserta didik.
dalam konteks Materi ini sangat tepat disajikan untuk peserta didik ditingkat atas
pembelajaran atau madrasah aliyah.
materi yang saudara
ampuh saat ini?

Jelaskan rencana Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang membahas


penerapan (aplikasi) tentang jumlah ismiyah dengan menarik dan mudah difahami
dari konsep/ peserta didik.
pengetahuan yang Guru menggunakan model pembelajaran dan media
saudara pelajari dari pembelajaran yang menunjang dan disesuaikan dengan materi ini
KB dalam mata Dengan pembelajaran yang baik dan menarik diharapkan
pelajaran yang peserta didik mampu memahami materi yang disampaikan guru
saudara ampu. dengan tuntas.
Guru memberikan evaluasi pembelajaran diakhir kegiatan
belajar mengajar sebagai tolak ukur terhadap pemahaman peserta
didik dengan materi yang diajarkan.
Jelaskan pula Sebagian besar siswa belum menuntaskan pembelajaran
tantangan dan ditingkat sebelumnya, terutama yang berasal dari lulusan SMP.
solusinya dalam Adapun solusinya adalah memberi perhatian lebih kepada siswa
menerapkan yang belum menuntaskan pembelajaran bahasa arab ditingkat
konsep/ sebelumnya dengan cara memberi siswa kesempatan untuk
pengetahuan yang memperdalam kajian ilmu bahasa arab diluar jam pembelajaran.
sudara pelajari dari
KB dalam
pembelajaran di
kelas.
Jelaskan kaitannya Setelah memahami ilmu nahwu pada tingkat dasar ini siswa
dengan moderasi diharapkan bisa mengerti arti dari berbagai tulisan arab baik dalam
beragama al-qur’an, hadits maupun do’a dan bacaan sholat. Dengan begitu
dapat membuat keingintahuan siswa dalam mendalami ajaran
agama islam.

Anda mungkin juga menyukai