Anda di halaman 1dari 23

Desain Pembelajaran Tingkat Kemahiran Perlu Pendampingan

Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan


aktivitas penting dalam proses keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan
tersebut dapat memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama bagi guru
yang sedang dalam taraf pengembangan pengalaman mengajarnya. Namun,
perancangan pembelajaran ini juga penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman
panjang dalam mengajar karena hal ini merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari
tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik.
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam bagian ini hanya sebagai
contoh dan sifatnya mungkin sangat terbatas. Tidak semua model pembelajaran
dicontohkan dalam bagian ini. Demikian juga, tidak semua materi dijabarkan dalam
skenario tersebut karena contoh skenario ini hanya bersifat memantik kreativitas guru.
Guru dapat mengembangkan skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif sesuai
dengan kreativitasnya masing-masing sesuai dengan karakteristik siswa, konten dan
konteks materi yang diajarkan, pengalaman belajar yang akan dicapai, dan kondisi
sekolah dan lingkungan tempat belajar.

A. Fokus Pembelajaran
Fokus pembelajaran mendeskripsikan sasaran tingkat kemahiran, capaian
kompetensi, serta konten, konteks, model, media, dan indikator pembelajaran.
Sasaran Tingkat Kemahiran : Perlu Pendampingan
Konten Pembelajaran : Statistika dan Peluang
Subkonten : Penyajian Data
Konteks Bacaan : Sosial
Model Pembelajaran : PBL
Media Pembelajaran : 1) Video dari sumber youtube: Akses Belajar
Indonesia: https://youtu.be/OQDV_S_5nr4
2) LKPD (dilampirkan)
Indikator : 1. Mengidentifikasi data dari tabel yang
disediakan.
2. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
diagram batang
3. Menganalisis hasil pengolahan data dari tabel
yang disediakan

1 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
B. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran
Tahapan pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan
awal yang terdiri dari pembukaan, kegiatan inti dengan sintaks model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Pada kegiatan penutup terdapat evaluasi, refleksi,
rekomendasi dan tindak lanjut serta penutupan. Contoh kegiatan pembelajaran dengan
sintaks dan alokasi waktu akan dijelaskan secara umum pada tabel 1 berikut.
Tabel 1 Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks dan Alokasi Waktu
Aktivitas Sintaks Waktu
Tahapan Kegiatan
Pembelajaran (3 x 30 menit)
Kegiatan Awal Pembukaan dan Apersepsi 8 menit
Fase 1 5 menit
Fase 2 15 menit
Kegiatan Inti Fase 3 30 menit
Fase 4 15 menit
Fase 5 5 menit
Kegiatan Akhir Refleksi dan Evaluasi 12 menit

Tahapan pelaksanaan pembelajaran dijelaskan secara khusus sebagai berikut.

1. Tahap Awal Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan salam (assalamualaikum)
dan pengantar kepada peserta didik, terutama tentang materi yang dipelajari dalam
kegiatan pembelajaran ini. Lalu dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran.
Secara lebih terperinci, kegiatan awal pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru
dalam memulai pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a) Menyampaikan salam.
b) Mengajak peserta didik untuk berdoa.
c) Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik (tidak harus dipanggil
satu per satu).
d) Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan peserta didik.
e) Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu perhatian.

2 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
f) Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik (pertanyaan sedapat
mungkin sejalan dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan).
g) Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu diperhatikan peserta didik
h) Mendorong semangat belajar peserta didik.
i) Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di lingkungan peserta
didik.
j) Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar terbangun suasana belajar
yang kondusif.
k) Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah dipelajari.
l) Melakukan pre-reading (pra membaca) terkait dengan materi ajar yang akan
dipelajari.
m) Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan dilakukan hari itu.
n) Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran.
o) Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan
lingkungannya.
Pada tahap awal pembelajaran tersebut, guru dapat menyampaikan tuturan dan
melakukan aktivitas sebagaimana contoh berikut.

Contoh 1: Awal Pembelajaran


Pada awal pembelajaran, guru dapat melakukan beberapa aktivitas seperti di bawah
ini:
1) Menyampaikan salam
2) Mengajak peserta didik untuk berdoa
3) Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik (tidak harus
dipanggil satu per satu)
4) Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan peserta didik
5) Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu perhatian
6) Melakukan apersepsi

3 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Contoh apersepsi untuk pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

Jumlah siswa setiap kelas MIN 2


sukacita tahun 2022
Jumlah Siswa

40 39 36
35
25
20

KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6


Kelas

Kelas 1-6

“Kelas berapa yang paling banyak siswanya? Kelas berapa yang paling sedikit
siswanya”
“Nah, coba kalian bandingkan jika penyajian datanya seperti ini di bawah ini!”
Jumlah siswa kelas 1 adalah 40, jumlah siswa kelas 2 adalah 25, jumlah siswa kelas
3 adalah 38, jumlah siswa kelas 4 adalah 20, jumlah siswa kelas 5 adalah 35 dan
jumlah siswa kelas 6 adalah 36.

4 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
2. Tahap Inti Pembelajaran
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas inti dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi yang dicapai dalam pembelajaran dapat
dilakukan dan dibangun melalui tahapan ini. Dalam tahap tersebut, guru harus berupaya
menjalankan rancangan dan model pembelajaran yang telah dikembangkan secara lebih
fleksibel sesuai dengan kondisi dan peristiwa pembelajaran yang dihadapi. Dalam
tahapan-tahapan model pembelajaran dengan model pembelajaran PBL disajikan
berikut ini.

Fase 1. Orientasi Peserta Didik pada Masalah


Contoh Fase 1:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau indikator pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Guru menyajikan masalah yang sama dengan Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD).

5 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Contoh Fase 2:
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok dibagikan
LKPD berikut:
a. Kriteria kelompok yang heterogen dalam aspek kemampuan.
b. Jumlah anggota kelompok 4 sampai 5 orang.
c. Diusahakan cara peserta didik duduk saling berhadapan (face to face) agar
terjadi diskusi.
2. Guru memfasilitasi siswa dengan membagikan media kertas karton atau kertas
plano dan spidol berwarna untuk menggambar diagram batang secara
berkelompok.
3. Guru menjelaskan bagaimana proses pembelajaran hari ini. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
a. Guru terlebih dahulu menginformasikan petunjuk cara mengerjakan
LKPD, juga terkait isi LKPD yang terdiri dari 3 Kegiatan yaitu kegiatan
I, II, III.
b. Guru memberikan informasi bahwa dalam LKPD, peserta akan diminta
menyajikan data dalam bentuk tabel pada kegiatan I, peserta didik diminta
menggambar diagram batang pada kegiatan II dan peserta didik diminta
menjawab pertanyaan terkait data pada diagram batang pada Kegiatan III.
c. Guru memberikan informasi bahwa LKPD diselesaikan secara
berkelompok dan akan dipresentasikan di depan kelas dengan perwakilan
2 orang tiap kelompok. (LKPD terlampir).
d. Peserta didik diinformasikan bahwa diagram batang pada kegiatan II akan
digambar di kertas karton atau kertas plano supaya tampilan tulisan daan
diagram lebih besar sehingga ketika peserta didik presentasi, seluruh
kelompok atau peserta didik lainnya dapat melihatnya dengan jelas.
e. Setelah memberikan beberapa informasi terkait dengan proses
pembelajaran hari ini, guru akan memutarkan video pembelajaran sebagai
salah satu media sebelum siswa mengerjakan LKPD.

6 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Contoh Fase 3:
1. Dalam 10 menit pertama, guru memberikan siswa waktu untuk bekerja.
2. 10 menit kedua, guru melakukan kunjungan ke setiap kelompok, melihat
bagaimana siswa bekerja, dan mengecek per kelompok apakah LKPD sudah
terisi atau belum.
“Anak-anak, adakah yang tidak dipahami dalam mengerjakan Kegiatan I,
II dan III?”
3. Jika ada yang tidak dipahami oleh peserta didik, silahkan guru menjelaskan,
baik itu terhadap kelompok yang bertanya atau menjelaskan di papan tulis.
Namun sebaiknya guru tidak menjelaskan secara penuh, namun hanya
memberikan penjelasan singkat atau gambaran cara mengerjakan LKPD, bukan
memberikan jawaban LKPD.

7 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
4. Guru mengingatkan kembali, setelah mengerjakan kegiatan I, II dan III,
pindahkan diagram batang pada kegiatan I dan II pada kertas Karton atau kertas
Plano untuk presentasi.
“Anak-anak, silahkan buat diagram batang pada kegiatan I dan II di kertas
karton ya! Gunakan spidol warna-warni untuk mempercantik diagram
batang yang telah kalian buat”
“Setelah kalian membuat diagram batang di kertas kartun, ayo silahkan
kelompok mana yang sudah selesai dan ingin tampil duluan”

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Contoh Fase 4:
1. Peserta didik mempresentasikan jawaban kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
2. Guru meminta peserta didik dan kelompok lainnya memperhatikan dan
menyimak penjelasan dari kelompok yang tampil.
Jika waktu tidak memungkinkan untuk peserta didik tampil, cukup perwakilan 1
atau 2 kelompok saja. Namun, sebaiknya guru menempel semua pekerjaan peserta
didik di papan tulis atau di dinding kelas sehingga peserta didik merasa bahwa
pekerjaan mereka dihargai dan dinilai oleh guru. Guru bisa mengarahkan
kelompok lain saling berkunjung hasil karya satu sma lainnya.
Seperti contoh gambar di bawah ini!

Sumber gambar: Data pribadi penulis

8 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Contoh Fase 5:
1. Guru dapat memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk
memberikan komentar dari jawaban kelompok lain dan guru menguatkan
jawaban-jawaban yang ada.
2. Jika terdapat perbedaan pendapat, guru memberikan penguatan jawaban mana
yang benar sehingga pemahaman siswa tidak terputus.
3. Guru bisa memberikan reward atau penghargaan terhadap kelompok yang
tampil terbaik, atau dengan kelompok yang teraktif. Contoh: memberikan
emoticon/ gambar bintang/ tepuk tangan/ memberikan poin tambahan kepada
kelompok terbaik.
3. Tahap Akhir Pembelajaran
a) Refleksi terhadap pemahaman peserta didik
Pada tahap refleksi guru dapat menggali tingkat pemahaman peserta didik serta
kesulitan yang dihadapinya. Beberapa pertanyaan dapat diajukan oleh guru untuk
merefleksi pemahaman peserta didik serta mengetahui kesulitan yang dihadapi peserta
didik. Berikut adalah contoh lembar refleksi. Lembar refleksi ini dapat dibagikan ke
setiap peserta didik.
Contoh: Tahap Refleksi
Isilah pernyataan pada tabel di bawah ini dengan kesadaran, kejujuran, dan penuh
tanggung jawab. Berilah penilaian dengan memberi tanda centang (✓) pada kolom
pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya dapat menyajikan data ke dalam tabel
2 Saya dapat menyajikan data ke dalam diagram batang

3 Saya dapat melakukan penafsiran dan membaca hasil


pengolahan data pada diagram batang
4 Saya dapat mengaplikasikan konsep penyajian data
dalam kehidupan sehari-hari

9 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Jika ada jawaban “Tidak”, maka segera lakukan review pembelajaran
Jika semua jawaban “Ya”, maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran
selanjutnya

b) Menarik kesimpulan
Berikut adalah contoh menarik kesimpulan.

Tuturan kata dari guru dan respon dari peserta didik pada skenario pembelajaran hanya
salah satu contoh.

c) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menentukan ketercapaian
tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran pada dasarnya merupakan proses
menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya melalui cara yang sistematis.

10 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
1. Penilaian Pengetahuan dan Rubrik Penilaian
Sasaran Tingkat Kemahiran Perlu Pendampingan :
Konten Pembelajaran Data dan Statistika :
Subkonten Penyajian Data :
Konteks Bacaan Sosial :
Level Kognitif :
1. Level 1 (pemahaman/knowing)
2. Level 2 (penerapan/applying)
3. Level 3 (penalaran/reasoning)
Bentuk soal 1. Pilihan Ganda Benar-salah
2. Pilihan Ganda
3. Isian singkat
Contoh soal evaluasi pada pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Panen Ikan Bandeng
Saat ini menu presto ikan bandeng sedang digemari oleh masyarakat sehingga Pak
Rendi membangun usaha di akhir tahun 2021. Pada 6 bulan pertama awal tahun 2022,
Pak Rendi telah berhasil memanen ikan bandeng yang dapat dilihat pada diagram
batang di bawah ini.

Panen Ikan Bandeng 2022


Jumlah panen ikan (kg)

60
50
45
40 39

25

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

Bulan

Contoh butir soal


1. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut ini!
Pernyataan Benar Salah
Panen ikan terbanyak terjadi pada bulan April
Hasil panen terendah terjadi pada bulan terakhir
Selisih panen ikan terbanyak dan terendah adalah 35 kg

11 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
2. Banyaknya panen ikan mulai bulan Januari hingga Juni adalah … kg
A. 250
B. 259
C. 255
D. 300
3. Jika Pak Rendi menargetkan panen ikan bandeng di tahun 2022 adalah 700 kg,
maka rata-rata panen setiap bulan pada 6 bulan kedepan adalah …

Alternatif solusi dan penskoran dari soal evaluasi.

Bobot
No Soal/Pernyataan Alternatif Solusi
soal
1 Bulan April adalah Pernyataan ini salah karena berdasarkan 10
bulan dengan panen diagram batang, panen ikan terbanyak
ikan terbanyak adalah bulan Mei yaitu 60 kg ikan bandeng,
sedangkan bulan April hanya mencapai 50
kg. Bulan April adalah panen terbanyak
kedua setelah bulan Mei

Banyak panen pada Pernyataan ini salah karena berdasarkan 10


bulan terakhir adalah diagram batang, panen ikan paling sedikit
yang paling sedikit adalah bulan Februari yaitu 25 kg ikan
bandeng, sedangkan bulan terakhir yaitu
bulan Juni hanya mencapai 45 kg.
Selisih panen ikan Pernyataan ini benar Karena berdasarkan 10
pada bulan panen diagram batang, selisih antara panen paling
paling banyak dan banyak pada bulan Mei adalah 60 kg dan
bulan panen paling panen paling sedikit pada bulan Februari
sedikit adalah 35 kg adalah 25 kg, sehingga selisihnya adalah
60 − 25 = 35 𝑘𝑔

12 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
2 Banyaknya panen B. 40 + 25 + 39 + 50 + 60 + 45 = 10
ikan mulai bulan 259 𝑘𝑔
Januari hingga Juni
adalah … kg
3 Jika Pak Rendi 6 Bulan pertama adalah 259 𝑘𝑔 10
menargetkan panen Target adalah 700 𝑘𝑔
ikan bandeng di Target 6 bulan terakhir adalah 700 − 259 =
tahun 2022 adalah 441 𝑘𝑔
kedepan adalah … Rata-rata panen setiap bulan adalah 441 ÷
6 = 𝟕𝟑, 𝟓 kg
Total skor 50
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai siswa = × 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

2. Penilaian Aktivitas dan Rubrik Penilaian


Berikut rekomendasi rubrik penilaian aktivitas peserta didik. Rubrik
penilaian diskusi kelompok dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
statistika Guru dapat memodifikasi sesuai kebutuhan. Indikator penilaian
meliputi sopan santun, keaktifan, wawasan, kemampuan mengemukakan
pendapat, dan kerjasama.
Tabel 3.6. Penilaian Aktivitas-Observasi pada Kegiatan Diskusi
Indikator Skor Kriteria
Sopan santun 4 Sangat santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
3 Santun dalam diskusi menyelesaikan permasalahan
dalam konten bilangan
2 Kurang santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
1 Tidak santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
Keaktifan 4 Sangat aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
3 Aktif dalam diskusi menyelesaikan permasalahan
dalam konten bilangan

13 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
2 Kurang aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
1 Tidak berperan aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten bilangan
Wawasan 4 Jelas dan menjawab sesuai dengan pertanyaan dari
penanya
3 Jelas dan menjawab sesuai dengan pertanyaan dari
penanya tetapi tidak lengkap
2 Tidak mampu menjawab tetapi mencari di buku
1 Tidak mampu menjawab dan tidak mau berusaha
mencari jawaban
Kemampuan 4 Sebagai penyaji
mengemukakan 3 Aktif menjawab pertanyaan
pendapat 2 Membantu menjawab pertanyaan
1 Tidak membantu sama sekali untuk menjawab
pertanyaan
Kerja sama 4 Sangat baik dalam bekerja sama dengan anggota
kelompok
3 Baik dalam bekerja sama dengan anggota
kelompok
2 Kurang dalam bekerja sama dengan anggota
kelompok
1 Tidak bisa bekerja sama dengan anggota kelompok

Tabel 3.7. Penilaian Diskusi Kelompok

No Nama Skor untuk Jumlah Nilai


skor

Sopan Keaktifan Wawasan Mengemukakan Kerja


santun pendapat sama

Dst

14 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
3. Pengayaan Pembelajaran
Konten Pembelajaran : Data dan Statistika
Subkonten : Menafsirkan Data
Konteks Bacaan : Sosial
Level Kognitif : 1. L1 (pemahaman/ knowing)
2. L2 (penerapan/ applying)
3. L3 (penalaran/ reasoning)
Bentuk Soal : 1. Pilihan Ganda Kompleks
2. Pilihan Ganda
3. Isian Singkat

Perlombaan 17 Agustus

Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun,
MIS Al- Ikhlas akan mengadakan perlombaan 17 Agustus dengan 5 jenis lomba.
Jumlah siswa yang mendaftar sebagaimana tabel berikut:
Jenis perlombaan Jumlah siswa yang mendaftar
Lomba cerdas cermat

Lomba kelereng

Lomba mewarnai

Lomba makan kerupuk

= Mewakili 5 siswa laki-laki = Mewakili 5 siswa perempuan

15 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Butir Soal
1. Berdasarkan informasi pada tabel di atas, pilihlah dua pernyataan yang bernilai
benar.
❑ Jumlah siswa laki-laki yang mendaftar lomba kelereng adalah 15 siswa
❑ Tidak ada siswa perempuan yang mendaftar lomba makan kerupuk
❑ Ada 4 siswa perempuan yang mendaftar lomba mewarnai
❑ Banyak siswa perempuan yang mendaftar pada lomba cerdas cermat sama
dengan banyak siswa perempuan yang mendaftar pada lomba makan
kerupuk

Solusi Alternatif
❑ Jumlah siswa laki-laki yang mendaftar lomba kelereng adalah 15 siswa
(benar) karena 5 + 5 + 5 = 15.
❑ Tidak ada siswa perempuan yang mendaftar lomba makan kerupuk (salah)
ada 5 siswa perempuan yang mendaftar lomba makan kerupuk.
❑ Ada 4 siswa perempuan yang mendaftar lomba mewarnai (salah)
4 𝑥 5 = 20 Ada 20 siswa perempuan yang mendaftar lomba mewarnai.
❑ Banyak siswa perempuan yang mendaftar pada lomba cerdas cermat sama
dengan banyak siswa perempuan yang mendaftar pada lomba makan
kerupuk (benar). Ada 5 siswa perempuan yang mendaftar pada lomba
cerdas cermat. Ada 5 siswa perempuan yang mendaftar pada lomba makan
kerupuk

2. Jika panitia menambahkan 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan pada lomba
cerdas cermat, maka banyak tim yang dapat dibentuk jika dalam 1 tim
beranggotakan 2 siswa adalah … tim
A. 10
B. 8
C. 6
D. 4

16 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Solusi Alternatif

Banyak siswa perempuan 5 + 1 = 6


Banyak siswa laki-laki 5 + 1 = 6
Banyak tim yang dapat dibentuk = (6 + 6) ÷ : 2 = 6
Jawaban C

3. Karena peserta siswa perempuan tidak sama rata, maka panitia berencana
membagi siswa perempuan kedalam empat jenis lomba tersebut. Paling sedikit
siswa perempuan yang harus ditambahkan, agar peserta perempuan sama rata
di tiap lomba adalah …

Solusi Alternatif
Banyak siswa perempuan yang mendaftar 6 𝑥 5 = 30
Paling sedikit siswa perempuan yang harus ditambahkan adalah 2 siswa, karena
30 + 2 = 32
32 ÷ 4 = 8
Sehingga terdapat 8 siswa perempuan di tiap lomba.

d) Rekomendasi dan Hasil Pembelajaran


Pada bagian ini guru mempersiapkan aktivitas tambahan pada siswa yang telah
mencapai kompetensi dengan memberikan tambahan tugas dan soal-soal yang
menantang. Stimulus atau asesmen yang diberikan mencakup materi dengan tingkat
kompleksitas dan tingkat kesukaran lebih tinggi dari yang diajarkan sebelumnya.

17 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
Lampiran: LKPD

18 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
19 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
20 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
21 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)
22 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur Inti Nasional Literasi Numerasi)

Anda mungkin juga menyukai