Disusun oleh:
Wiwit Apriani
J310191206
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Permenkes 2011, jasaboga adalah usaha pengelolaan makanan yang
disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha. Berdasarkan kriteria luas jangkauan yang dilayani,
industri jasa boga dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu golongan A (A1, A2, dan
A3) yang melayani kebutuhan masyarakat umum, golongan B yang melayani
kebutuhan masyarakat dalam kondisi tertentu (misalnya asrama, pabrik, dan fasilitas
pelayanan kesehatan), dan golongan C yang melayani kebutuhan masyarakat di
dalam alat angkut umum internasional dan pesawat udara. Pada industri jasa boga
golongan A1 masih menggunakan dapur rumah tangga dan dikelola oleh keluarga,
industri jasa boga golongan A2 masih menggunakan dapur rumah tangga, namun
telah mempekerjakan tenaga kerja, sedangkan industri jasa boga golongan A3 telah
menggunakan dapur khusus dan memperkerjakan tenaga kerja.
Pengelolaan makanan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penerimaan
bahan mentah atau makanan terolah, pembuatan, pengubahan bentuk,
pengemasan, pewadahan, pengangkutan dan penyajian. Permenkes 1096/2011
menyaratkan industri jasa boga dalam melakukan pengelolaan pangan untuk
memenuhi prinsip higiene sanitasi agar pangan siap saji yang dihasilkan aman.
Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor-faktor terjadinya
kontaminasi pada pangan, baik yang berasal dari bahan pangan, orang, tempat, dan
peralatan, agar pangan tersebut aman dikonsusmsi. Dalam upaya menjamin
keamanan pangan siap saji, Permenkes 1096/2011 juga menyaratkan industri jasa
boga untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sebagai syarat untuk memperoleh izin usaha.
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasaboga adalah bukti tertulis yang dikeluarkan
oleh lembaga yang berwenang terhadap jasaboga yang telah memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
Penilaian kelaikan fisik dan prinsip higiene sanitasi jasa boga merupakan salah
satu upaya untuk mengendalikan keamanan pangan saat proses produksi makanan.
Dengan adanya pengendalian proses produksi, dapat meminimalkan risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, penjamah
makanan, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi (Sawong dkk, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis kelaikan fisik dan prinsip higiene sanitasi jasa boga yang merupakan
upaya untuk mengendalikan keamanan pangan saat proses produksi makanan di
rumah makan Hallo!! Mie Gebress.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tempat penyelenggaraan makanan
b. Mengidentifikasi lokasi, bangunan, fasilitas, pencahayaan dan penghawaan
c. Mengidentifikasi penyeiaan ari bersih dan pembuangan air kotor
d. Mengidentifikasi fasilitas cuci tangan, toilet dan pembuangan sampah
e. Mengidentifikasi kondisi ruang pengolahan bahan makanan, hygenie
karyawan, sumber dan kondisi bahan makanan
f. Mengidentifikasi penyelenggaraan dalam perlindungan makanan, pengolahan
peralatan dan alat masak
g. Menyimpulkan hasil Uji Laik Fisik
C. Manfaat
1. Bagi tempat pengelolah
Sebagai acuan untuk meningkatkan penerapan prinsip hygenie sanitasi pada
warung makan milik pengelola
2. Bagi Program Studi Gizi
Sebagai media pembelajaran dan keterampilan dalam memperoleh hasil yang
efisien, efektif, dan optimal untuk mencapai kompetensi sebagai ahli gizi.
3. Bagi Mahasiswa PKL
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang sistem dan prinsip
hygenie santitasi pada jasa boga
b. Untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan sebelumnya selama kuliah
dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada di lapangan.
D. Tempat Lokasi
A. HASIL PENGAMATAN
JUMLAH 83
KHUSUS GOLONGAN B
36. Pertemuan sudut lantai dan dinding 1
lengkung (konus).
37. Tersedia ruang belajar. 1
38. Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1
(penyaring)
39. Dilengkapi dengan saluran air panas untuk 2
pencucian.
40. Lemari pendingin dapat mencapai suhu – 4
10 °C.
JUMLAH 92
KHUSUS GOLONGAN C
41. Ventilasi dilengkapi dengan alat pengatur 1
suhu.
42. Air kran bertekanan 15 psi. 2
43. Lemari penyimpanan dingin tersedia untuk 4
tiap jenis bahan dengan suhu yang sesuai
kebutuhan.
44. Rak pembawa makanan/alat dilengkapi 1
dengan roda penggerak.
JUMLAH 100
B. PEMBAHASAN
1. Deskripsi Tempat Penyelenggaraan Makanan
Berdasarkan hasil pengamatan pada Rumah Makan “Hallo!! Mie Gebress” yang
beralamatkan di Jl. Pratu Suroto No 14, Rt 06 Rw 02, Joho.Pasirian.Lumajang dengan
nama pemilik yaitu Putri Indaswari (Anak) dan Resmiati (Ibu). Jenis golongan jasa boga
Rumah Makan “Hallo!! Mie Gebress” termasik kedalam golongan A1 karena rumah
makan ini melayani kebutuhan masyarakat umum, dengan pengolahan makanan yang
menggunakan dapur rumah tangga dan dikelola oleh keluarga. Berdasarkan persyaratan
teknis rumah makan ini sudah memenuhi beberapa persyaratan yaitu ruang pengolahan
tidak digunakan sebagai tempat tidur, ventilasi / pecahayaan sudah cukup baik karena
disekeliling tempat terdapat beberapa pohon, memiliki tempat penyimpanan berupa 1
Chest Freezer dan 1 kulkas, serta tempat pencucian peralatan sudah tersedia, namun
rumah makan ini tidak memiliki tempat cuci tangan khusus konsumen.
Lokasi halaman depan dan halaman sekitar rumah makan bersih dan asri karena
memiliki beberapa pohon dan bunga dihalaman rumah makan dan setiap hari pemilik
rumah makan selalu rajin membersihkan area rumah makan tersebut. Meskipun
halaman rumah berjarak ± 300 meter dari tempat pembuangan sampah, namun tempat
pembuangan sampah dibersihkan 2 hari sekali oleh petugas kebersihan sehingga tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap.
Konstruksi bangunan dari rumah makan ini terlihat kontur bangunan yang cukup
kuat, aman bersih dan rapi. Pada tempat pengolahan dan persiapan bahan makanan
juga hampir sebagian besar terbebas dari bahan bahan yang tidak berguna maupun
sisa.
Pada bagian lantai diruang pengolahan maupun ruang persiapan bahan makanan
meskipun menggunakan lantai cor semen namun lantai rata, tidak licin kedap air,
terpelihara dan mudah dibersihkan. Dinding dan langit langit juga terpelihara dan bebas
dari debu dan sarang laba laba. Namun dinding yang kena percikan air tidak dilapisi
bahan kedap air, meskipun seperti itu dinding terpelihara dan tidak lembab.
Pintu dan jendela kuat dan aman, hanya pintu tidak bisa menutup sendiri dan tidak
membuka dua arah melainkan digeser, serta pintu tidak dipasang alat penahan lalat.
Pencahayaan sudah sesuai dengan kebutuhan dan sikulasi udara cukup baik.
3. Identifikasi Penyediaan Air Bersih Dan Pembuangan Air Kotor
Sumber air bersih pada rumah makan tersebut sudah baik karena air yang di pakai
bersih dan langsung dari air sumur. Sumber air juga cukup karena menggunakan air
sumur sebagai pemasok air utama. Pada pembuangan air limbah baik dari dapur,
kamar mandi, WC dan saluran air hujan lancar dan semua saluran pembuangan air
kecuali WC mengarah ke saluran pembuangan air atau selokan. Untuk WC sudah
dibuatkan tempat pembuangan tersendiri yang jaraknya cukup jauh dari sumber air
bersih.
.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Rumah makan “ Hallo!! Mie Gebress” berada di lokasi Jl.Pratu Suroto No 14, Rt
06 Rw 02, Joho.Pasirian.Lumajang yang di kelola sendiri oleh keluarga. Jenis
golongan jasa boga pada rumah makan ini yaitu golongan A1.
2. Lokasi dapur bersih, terawat dan tidak becek dengan kondisi bangunan yang
kuat dan baik. Penghawaan dan ventilasi sudah sangat baik.
3. Penyediaan air bersih yang ada di rumah makan “ Hallo!! Mie Gebress”
menggunakan sanyo air sumur dan pembuangan air kotor lancar dan tidak
menggenang.
4. Fasilitas cuci tangan tidak tersedia hanya ada 1 toilet dengan disediakan sabun
cair. Pada tempat pembuangan sampah diberi penutup dan dilapisi plastik
sehingga memudahkan untuk pembuangan.
5. Kondisi ruang pengolahan yang ada di rumah makan “ Hallo!! Mie Gebress”
cukup luas. Pada higiene penjamah makanan sudah baik karena tidak
menggunakan perhiasan dan menggunakan pakaian yang bersih. Sumber bahan
makanan kondisinya utuh dan disertai tanggal kadaluarsa.
6. Penyelenggaraan makanan yang ada di rumah makan “ Hallo!! Mie Gebress”
sudah melakukan thawing. Penyimpanan peralatan makanan disimpan dalam rak
dan tertata rapi.
7. Rumah makan “ Hallo!! Mie Gebress” pada hasil pengamatan menunjukkan
masih belum memenuhi kelaikan fisik dalam penerapan higiene sanitasi jasa
boga.
B. SARAN
Dalam prinsip higiene sanitasi dari masing-masing variabel pada rumah
makan “Hallo!! Mie Gebress” sudah ada yang memenuhi persyaratan. Hanya saja
yang perlu diperbaiki adalah adalah membenahi dinding yang terkena percikan air
dengan dilapisi bahan kedap air minimal setinggi 2 meter dari lantai (mungkin jika
sudah ada dana), menyediakan tempat cuci tangan dan dipintu perlu dipasang alat
pelindung dari serangga, serta membedakan jenis sampah.Agar rumah makan
“Hallo!! Mie Gebress” dapat memperoleh sertifikat uji laik hygiene sanitasi jasa
boga.
DAFTAR PUSTAKA
Sawong K, dkk. 2016. Penerapan Higiene Sanitasi Jasa Boga Pada Katering Golongan A2
dan Golongan A3 di Kota Palangka raya Provisi Kalimantan Tengah. (diakses 9
Desember 2020)
https://e-journal.unair.ac.id/index.php/MGI/article/viewFile/4356/2989
Kegiatan Gambar
FOTO LOKASI
Kegiatan Gambar
KONDISI
LANTAI
AIR BERSIH
Kegiatan Gambar
SUMBER AIR
BERSIH
Kegiatan Gambar
TOILET
TEMPAT
SAMPAH
Kegiatan Gambar
FOTO
PENYIMPANAN
FOTO
PENYIMPANAN
Kegiatan Gambar
FOTO RUANG
PENGOLAHAN
FOTO RUANG
PENYAJIAN
Kegiatan Gambar
FOTO RUANG
PENYIMPANAN
FOTO RUANG
PENYAJIAN
Kegiatan Gambar
FOTO RUANG
PENYIMPANAN
Kegiatan Gambar
FOTO
PENYAJIAN
DALAM BOX
KERTAS
PENYAJIAN
DALAM PIRING
Kegiatan Gambar