Oleh :
Kelompok 1
B. Jenis fortifikan
Jenis fortifikan yang digunakan dalam fortifikasi beras ini adalah Iodium.
Iodium merupakan salah satu unsur mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit. kebutuhan Iodium sehari-hari untuk mencegah penyakit gondok
yaitu sebanyak 0,05-0,08 mikrogram atau 0,001 mikrogram/kilogram berat badan.
Kekurangan mineral dalam jangka panjang akan menyebabkan sejumlah
gangguan kesehatan yang dikenal dengan gangguan akibat kekurangan iodium
(GAKI).
C. Penerapan Fortifikasi
Fortifikasi beras ini dilakukan pada bahan baku yang berupa beras.
Fortifikasi iodium pada beras hanya diperlukan dalam konsentrasi yang sangat
kecil yaitu sekitar 750 g/kg atau 0,75 ppm.
F. Masyarakat Sasaran
Penerapan fortifikasi beras beriodium ini diterapkan pada masyarakat
didaerah endemik iodium yaitu di Kabupaten Lombok Timur (NTB) di tiga desa
(desa Sambelia, Sugihan dan desa Labu pandan).
G. Waktu Pelaksanaan
Pemberian beras beriodium untuk 30 responden penderita GAKI terpilih
dilakukan selama satu bulan (30 hari).
H. Hasil
Setelah mengkonsumsi beras beriodium selama 30 hari maka, hasil uji
preferensi responden dengan penderita GAKI menunjukkan bahwa terdapat
indikasi perbaikan terhadap penderita penyakit gondok.
I. Perubahan Rasa
Proses fortifikasi beras beriodium ini tidak menunjukkan perbedaan rasa
dengan beras biasanya. Tetapi jika penggunaan fortifikan iodat dengan bahan
pengikat akan menunjukkan bahwa rasa nasinya agak pedar, karena Iodium yang
tertinggal pada nasi masih lebih besar konsentrasinya dari pada tanpa
menggunakan pengikat.
Daftar Pustaka
Rachmat, R dan S. Lubis. Prospek Teknologi Pembuatan Beras Bergizi Melalui
Fortifikasi iodium. Pangan. 19(3):2010.