Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Pertama tama mari kita panjatkan ouji syukur kehadirat Allah SWT yang terus
melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga saya bisa menyelesaikan makkalah ini,dalam
malakalah ini saya membahas mengenai aliran murji’ah,makalah ini dibuat untuk
memperdalam paham mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa didallam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan ,hal ini
disebabkan atas batas kemampuan saya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki,oleh
karena itu saya meminta saran dan kritik dan saran deme perbaikan dan kesempurnaan pada
makalah ini di waktu yang akan datang ,semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
terkhususnya bagi pembaca sekalian.

Banda Aceh,September 2022

Penulis
PAHAM ALIRAN MURJI’AH

Dosen:
Dr.Juwaini,M,Ag

Disusun Oleh:
Faisal Muhammad (220306006)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT


UIN AR-RANIRY
2022
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Sejarah Berdirinya Murji’ah
Asal kata “Murji’ah”dari “Irja”,artinya menangguhkan.kaum murji’ah artinya kaum yang
menangguhkan.
Kaum murji’ah lahir pada permulaan abad ke 1 hijriah setelah melihat hal-hal yang di
bawah
1.Kaum syi’ah menyalahkan,bahkan mengkafirkan orang-orang yang merebut pangkat
khalifah dari saidina Ali.
2.Kaum Khawarij menghukum kafir khalifah mu’wiyah karena melawan pada khalifah yang
sah,yaitu saidina Ali.Begitu juga kaum Khawarij menghukum kafir saidina Ali karena
menerima “tahkim” dalam “peperangan siffin”
3.kaum mu’awiyah menyalahkan orang-orang pihak Ali,karena memberontak melawan
saidina Ustman bin Affan.
4.Sebagai pengikut saidina Ali menyatakan salah sikap ummul mukminin siti ‘Aisyah,sikap
para sahab Thalhah dan Zuber menggerakkkan perlawanan terhadap saidina Ali sehingga
terjadi yang dinamakan “peperangan jamal”.
Pada Ketika situasi yang gawat itu lahirlah sekumpulan umat islam yang menjauhkan diri
dari pertikaiaan,yang tidak mau ukut menyalahkan orang lain,tidak ikut-ikut menghukum
kafir atau menghukum salahtidak mau mencapuri persoalan,seolah-olah mereka mau “pangku
tangan” saja.Kalau ditanya bagaimana pendapat mereka tentang Mu’awiyahdan anaknya
yazid,mereka menjawab:”kita tangguhkan persoalannya sampai dihadapan tuhan dan disitu
kita lihat siapa yang benar”.Klau ditanya bagaimana pendapatnya tentang sikap kaum
Khawarij yang lancing dan kaum syi’ah yang lancing maka mereka menjawab:”baik kita
tangguhkan saja dihadapan tuhan dan kita lihat nanti bagaimana tuhan menghukum atau
memberi pahala mereka”.
Kalau ditanya mana yang benar antara saidina Utsman bin Affan dan penetang-
penetangnya,maka mereka menjawab:”lihat saja nanti di muka tuhan”
Pendeknya sekalian masalah mereka tangguhkan sampai kehadirat tuhan yang akan
memberikan hukuman yang adil,mereka tidak melahirkan apa-apa dan mereka berpangku
tangan saja.
Kaum murji’ah yang kita bahas ini awalnya hanya membenci soal-soal siasat,soal-soal
politik dan khalifah,tetapi kemudian membentuk “suatu madzhab”dalam
ushuluddin.Pemimmpin dari kaum murji’ah ini adalah Hasan bin Bilal Al Muzni,Abu Salat
As Samman (meninggail 152 H.),Tsuban,Dhirar bin Umar.Penya’ir mereka terkenal pada
masa bani umayyah adalah Tsabit bin Quthanah,yang mengarang sebuah sya’ir tentang
I’tiqad dan kepercayanan kaum murji’ah.
Kaum murjia’ah mengatakan(memfatwakan)bahwa kalua seorang itu sudah beriman dalam
hatinya,yakni sudah mengakui ke Esa an Tuhan dan Nabi Muhammad SAW Rasulnya,maka
sekalian pekerjaan dosa tidak memeri mudharat apa-apa kepada iman itu dan bahkan ada
diantara mereka yang Gullah,yang mengatakan bahwa kalua seseorang sudah beriman dalam
hatinya ,maka tidak apa-apa dia melahirkan Nasrani dalm perbuatannya.
Aliran murji’ah muncul sebagai reaksi atas sikapanya yang tidak mau terlibat dalam upaya
kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa besar,sebagai mana hal itu yang
dilakukan oaleh aliran Khawarij.mereka menangguhkan penilaian terhadap orang-orang yang
terlibat dalam peristiwa tahkimitu dihadapan tuhan,karena hanya Tuhanlah yang mengetahui
keadaan Iman seseorang .Demikian pula orang mukmin yang melakukan dosa besarmasih
dianggap mukmin di hadapan mereka.Orang mukmin yang melakukan dosa besar itu
dianggap tetap mengakui bahwa tiada tuhan selain allah dan nabi Muhammad sebagai
rasulnya.Dengan kata lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih tetap
mengucapkan dua kalimat syahadatnyang menjadi dasar utama dari iman.oleh karena itu
orang tersebut masih tetap mukmin,bukan kafir.
Sebagi aliran teologi,kaum murji’ah ini mempunyai pendapat tentang akidah yang secara
umum dapat digolongkan ke dalam pendapat yang moderat dan ekstrim.
Murji’ah moderat berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir dan
tidak kekal dalam neraka,tetapi akan di hukum dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa
yang dia lakukan,dan ada kemungkinan tuhan akan mengampuni nya,sehingga mereka tidak
masuk neraka sama sekali.Pada golongan murji’ah yang moderat ini terdapat nama al-hasan
ibnu muhammadi ibn ali ibn abi thalib,abu hanifah abu yusuf dan beberapa ahli
hadist,menuruk golongan ini bahwa orang islam yang berdosa besar masih tetap mukmin.

B.Aliran-aliran murji’ah
Para pengikut aliran murji’ah ini berbeda anggapan tentang iman,yang terpecah dalam
beberapa kelompok anggapan:
1.Jahamiyah,ialah para pengikut jahm ibn Sufyan dimana mereka beranggapan bahwa iman
kepada allah itu meliputi pengenalan terhadapnya,rasulnya dan segenap apapun yang
didatangkan allah.
2.Kelompok kedua ini pengikut abu al-husein al-shalihi di mana mereka berangggapn bahwa
imman ini hanya pengenalan terhadap allah semata dan kufur pun hanya kejahilan
atasnya,sehingga tiadalah keimanan yanpa mengenalnya dan tiada pula kekufuran kalu tidak
jahil atasnya,karena itu seseorang mengatakan allah ada tiga tidaklah disebut kafur,kecuali
dia senyata-nyatanya sebagai orang kafirsebab kaum muslimin pun bersepakat tidak
menngkufurkan perkataan seseprang kalua dia bukan orang kafir.
3.Kelompok ketiga para pengikut yunus al-samiri dinama mereka beranggapan bahwa iman
itu pengnalan terhadap allah,patuh atasnya,tidak bersikap sombong kepadanya dan
mencintainya,kalua hal ini terhimpun pada diri seseorang,maka diapun disebut
mukmin,bankan iblispun mengenal allah,menurut anggapan mereka,tetapi toh dia disebut
kufur karena bersikap sombong kepadanya,
4.Syamriyyah,ialah para pengikut abu symrdan yunus,dimana mereka beranggapanbahwa
iman itu pengenalan terhadap allah,patuh atasnya mencintainya sepenuh hati dan menyatakan
ikrar bahwa di aitu esa tampa sesuatu yang menyerupainya.
5.Tsaubaniyyah,ialah para pengikut abu tsauban,mereka beranggapan bahwa iaman itu
menyatakan ikrar kepada allah ,rasulnya,terhadap apapun yang wajib secara akal untuk di
perbuat,karena itu iman menurut anggapan mereka bukanlah sekedar mengenal allah semata.
6.Najariyyah,ialah para pengikut husein inb Muhammad al-najar,mereka beranggapan
bahwa,iman itu pengenalan terhadap allah ,radulnya segenab kewajiban darinya,patuh atas
semua yang diwajibkannya dan menyatakan ikrar secara lisan.karena itu kalu seseorang tidak
mengenal semua hal ini ataupun hanya mengenalnya tanpa menyatakan ikrar niscaya diapun
disebut sebagai orang kafir.
7.Ghailaniyyah,ialah para pengikut ghailan mereka beranggapan bahwa iman itu pengenalan
terhadap allah berdasarkan akal dal dalilnya,mencintainya mematuhinya menyatakan ikrar
kepada rasulnya dan atas segenap yang didatangkan allah,karena itu mengenal allah pun
kalau tidak berdasarkan akal dan dalil-dalilnya.tidak lah hal itu merupakan iman
8.Kedelapan pengikut Muhammad ibn syabib,di mana mereka beranggapan bahwa iman itu
menyatakan ikrar kepada allah,mengenal bahwa dia adalah esa tanpa sesuatu punyang
menyerupaiya menyatakan ikrar dan mengenal para nabi ataupun rasulnya,bahkan mrngakui
segenap apapun yang didatang kan allah kepada orang-orang muslim melaui rasulillah seperti
halnya shalat,puasa ,dan hal-hal lainya yang tidak dipertikaikan dan dipertantangkan oleh
orang muslim.
9.Hanafiyyah,ialah pengikut abu hanifah dimana mereka beranggapan bahwa iman itu
mengenal dan menyatakan ikrar kepada allah ,rasulnya dan apapun yang di datangkan
allah,secara total dan bukan secara bagin perbagian.
10.Tumaniyyah(Mu’adziyyah),ialah para pengikut abu mu’adz al-tumani,mereka beranggapan
bahwa iaman itu merupakan hal yang menghindarkan seseorang dari kekufuran,yang
penamaan tersebut diberikan untuk beberaoa hal,dan kalua seseprang meninggalkan hal ini
ataupun Sebagiannya niscaya dia pun disebut sebagai orang kafir.
11.marisiyyah,ialah para pengikut bisyr al-marisi mereka beranggapan bahwa iman itu
pembenaran ,karena secara Bahasa pun iman itu berarti kebenaran ,kalua tidak ada kebenaran
niscaya tidak ada iman.
12.karamiyyah,ialah para pengikut Muhammad ibn karm,mereka beranggapan bahwa iman
itu menyatakan ikrar dan pembenaran secara lisan bukan sepenuh hati sehingga merekapun
mengingkari kalua pengenalan dengan hati ataupun pembenaran yang bukan dengan lisan itu
disebut sebagai iman,bahkan orang munafik di zaman Rasulullah pun, menurut anggapan
mereka pada dasarnya addalah orang-orang mukmin,karena itu seseorang di anggap kufur
kepadanya,kalua dia membangkang dan mengingkari allah secara lisan.
C.Ajaran-ajaran murji’ah
Ajaran-ajaran pokok murji’ah dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Iman hanya membanarkan(pengakuan)di dalam hati

2.Orang islam yang melakukan dosa besar tidak dihukum kafir.muslim tersebut tetap mukmin
selama ia mengakui dua kalimat syahadat

3.Hukum tergadap manusia di tangguhkan hingga hari kiamat.


BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan penulisan makah ini, dapat disimpulkan bahwa aliran murji’ah berawal dari
sekumpulan orang yang tidak setuju dengan kenyakinan Khawarij,yaitu yang menganggap
bahwa iman tidak dinilai dari amal perbuatan,iman dating dari hati bukan amal,kata arji’ah
mengandung arti memberi pengharapan,yaitu kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh
pengampunan dan rahmat allah swt,oleh karena itu murji’ah artinya yang menunda
penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa,yaitu ali dan muawiyah.

B.Saran
Jadi oleh karena itu kita harus berhati hati akan aliran aliran yang rusak sesungguhnya iman
kita kergantung diri kita karena banyak orang yang ingin menjatuhkan islam.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata,Ilmu kalam,Filsafat,dan tasawuf,Jakarta,PT.Rajagrafindo,1995.


Sirajuddin Abbas,I’tiqad Alussunnah Wal Jama’ah,Jakarta,Pustaka Tarbiyah Baru,2008.
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Problem ketauhidan muncul di zaman pemerintahan Ali bin Abi Thalib(656-661 M) dengan
munculnya beberpa aliran /kelompok karena perbedaan pendapat dalam masalah ttahkim Ali
dengan Muawiyahbin Abi Sufyan, gubernur syam,pada waktu perang shiffin, salah satu aliran
yang munculadalah aliran murji,ah.
Melalui makalah ini penyusun berhap pembaca lebih mengenal tentang peda ban islam
khususnya pada aliran murji’ah agar memperluas wawasan tentang ke-islaman.

B.Rumusan Masalah
1.Pengertian dan asal usul kemunculan aliran murji’ah
2.apa saja aliran murji’ah
3.sebutkan ajaran-ajaran murji’ah

C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui asal usul kemunculan murji’ah
2.megetahui ajaran ajaran dan aliran aliran murji’ah
3.Untuk mengetahui dokrin-doktrin yang ada di aliran murji’ah

Anda mungkin juga menyukai