Makalah Tedak Siten
Makalah Tedak Siten
UPACARA ADAT
TEDAK SINTEN
Disusun Oleh :
1. Alfadine Laukika Mest a (04)
2. Moch Firmansyah ( )
3. Reta Mauri Amelia ( )
4. Varizka Putri Aulia S (32)
XI – 10
SMA Negeri 8 Surabaya
2023 – 2024
KATA PENGANTAR
Pertama kali kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat serta hidayah Nyalah kami mendapatkan kemampuan untuk menyelaesaikan makalah
ini dengan baik.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada guru yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini baik secara moril maupun secara materil sehingga makalah ini
bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami sebagai penyusun meminta maaf sekaligus sangat mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca sebagai salah satu upaya dalam perbaikan dan
penyempurnaan dari makalah ini, demikian pengantar dari kami sebagai penyusun. Jika ada
kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Tedak Siten
B. Alat-alat dalam prosesi Tedak Siten
C. Prosesi Tedak Siten
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan
suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa
kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional.
Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh
terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang
bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap
kebudayaan daerah atau kebudayaan lokal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan “ Tidak Siten “ ?
2. Apa saja alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam Prosesi “ Tedak Siten” ?
3. Bagaimana cara prosesi “ Tidak Siten “ dilaksanakan ?
C. Tujuan
A. Pengertian
Tedak siten merupakan bagian dari adat dan tradisi masyarakat jawa, upacara
ini dilkukan untuk anak yang baru pertama kali belajar berjalan atau pertama kali
menginjakkan pada tanah dan slalu ditunggu-tunggu oleh orang tua atau kerabat,
tedak siten berasal dari dua kata " tedhak" berarti menampakkan kaki
dan “siten”berasal dari kata "siti" yang berarti bumi, upacara ini dilakukan ketika
seorang bayi berusia 7 bulan dan mulai belajar duduk dan berjalan ditanah, secara
keseluruhan upacara ini bertujuan agar ia menjadi mandiri dimasa depan
B. Alat-alat yang diperlukan dalam Prosesi "Tedak Siten" adalah sebagai berikut :
1. Jadah 7 warna
2. Tangga Tebu
3. Injakan Pasir
4. Kurungan Ayam
5. Beras ketan berisi koin
Makna yang terkandung dalam jadah ini merupakan simbol kehidupan yang akan
dilalui oleh si anak, mulai dia menapakkan kakinya pertama kali di bumi ini
sampai dia dewasa, sedangkan warna-warna tersebut merupakan gambaran dalam
kehidupan si anak akan menghapai banyak pilihan dan rintangan yang harus
dilaluinya. Jadah 7 warna disusun mulai dari warna yang gelap ke terang.
e. Prosesi selanjutnya adalah sebar beras kuning yang telah dicampur dengan uang
logam untuk di perebutkan (dalam hal ini yang menaburkan adalah di wakili
bapaknya), prosesi ini menggambarkan agar si anak kelak menjadi anak yang
dermawan, suka bersedekah dalam lingkungannya.
Suku Jawa merupakan suku yang memiliki berbagai kebudayaan, Mulai dari adat istiadat
sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain. Salah satunya adalah budaya Tidak Siten
yang biasaya dilakukan waktu anak berumur 7 bulan dan pertama kali turun tanah.dengan
tujuan-tujuan yang bernilai sangat spiritualis dan penuh dengan harapan tinggi Semua itu
membuktikan bahwa suku Jawa khususnya merupakan suku yang menjunjung masa depan
bangsa. Dan ternyata dalam jawa terdapat upacara khusus bagi anak pertama kali turun
tanah. Hal ini merupakan adat atau kebiasaan masyarakat jawa asli yang kental dengan
spiritual suku jawa.Sehingga dari itu hal ini merupakan budaya yang unik dan menarik yang
harus kita banggakan dan kita jaga.
B. Saran