Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN

Bahan tambahan pangan (BTP) adalah suatu bahan yang sengaja ditambakan pada
proses pembuatan atau pengolahan makanan untuk memperbaiki rasa, tekstur, bentuk,
dan lain-lain. Penambahan bahan tambahan makanan tersebut biasanya ada
batasannya, karena apabila kelebihan dapat menyebabkan hal berbahaya bagi yang
mengonsumsinya.

Mengenal Fungsi dan Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

Bahan tambahan pangan atau BTP secara umum adalah bahan yang biasanya tidak
digunakan sebagai makanan, dan biasanya bukan merupakan komponen khas
makanan. BTP mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja
ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan
penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan.

Bahan tambahan pangan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan yang diijinkan dan
tidak diijinkan. Jika ada bahan tambahan yang diinjinkan pastinya selalu ada batasan
takaran yang digunakan atau ambang batas penggunaan bahan tambahan pangan.

Semua hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Rapublik
Indonesia tentang bahan tambahan pangan. Dalam peraturan tersebut semuanya sudah
tertera jelasa mulai dari bahan yang diinjikan hingga fungsi bahan tambahan tersebut.

Pada pengolahan adanya BTP pun pastinya mempunyai tujuan tertentu, tujuan dalam
penggunaan BTP yaitu meningkatkan atau mempertahankan kandungan nilai gizi dan
kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih baik, mudah dihidangkan dalam
memberi bentuk, tekktur, rasar, dan lain-lain yang lebih baik dari sebelumnya, serta
mempermudah preparasi bahan pangan.

Mengawetkan pangan dengan memberi tambahan pangan diharapkan pangan tersebut


daya simpannya akan lebih kuat sehingga meningkatkan nilai tambahan, dalam
mengawetkan pangan dengan mencegah mikroorganisme yang dapat merusak bahan
makanan serta dapat menurunkan reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.

Membentuk pangan dengan menambahakan bahan pangan diharapkan bentuk produk


akan lebih baik seperti renyah dan lembut dimulut. Memberi warna dengan
penambahan warna biasa juga berpengaruh terhadap aroma sehingga dapat dikatakan
bahan selain untuk membuat warna lebih menarik juga akan menambahkan aroma
yang memikat konsumen.

Meningkatkan kualitas dengan penambahan bahan pangan pastinya juga


meningkatkan nilai gizi, warna, aroma, tekstur dan lain-lain akan jadi lebih baik
sehingga kualitas produk tersebut dapat meningkat. sehingga dapat meningkatkan
nilai jual.

Secara umum bisa dibilang fungsi dari bahan tambahan makanan adalah
mengawetkan pangan, membentuk pangan, memberi warna, menigkatkan kualitas
pangan, serta menghemat biaya.

Dampak Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) Yang Dilarang


Di Indonesia masih terdapat banyak sekali kasus akibat dari penggunaan BTP yang
dilarang, mulai dengan efek yang ringan hingga efek yang berat. Secara umum
penggunaan BTP yang dilarang memiliki resiko yang dapat menyerang otak, hati dan
ginjal.

Penggunaan bahan tambahan makanan yang dilarang pengguaannya akan berdampak


ringan dan berat, memiliki dampak ringan jika bahan tambahan makanan tersebut
masih digunkan dalam batas wajar, namun jika dikonsumsi terus menurus dapat
berdampak buruk, karena zat-zat tersebut tidak dapat diterima atau dikelola oleh hati.

RELATED POST

1. Mengenal Cara Pemasaran dan Distribusi Produk Sari Roti


AGROINDUSTRI.ID - Bagaimana cara Sari Roti mengatur kecepatan sistem distribusinya,
sehingga distribusi produk Sari Roti…

2. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit


AGROINDUSTRI.ID - Diantara produk perkebunan dan pertanian yang ada di Indonesia, tanaman
kelapa sawit memang…

3. Iklan Anti Rokok, Konspirasi Amerika Membunuh Industri Indonesia


AGROINDUSTRI.ID - Beberapa tahun ini di Indonesia sedang gencar- gencarnya dilakukan
sosialisasi bahaya merokok, mulai…
Dampak ringan ini misalnya batuk, radang tenggorokan, alergi, diare, dan lain-lain.
Yang sering dijumpai mungkin adalah batuk, batuk bisanya diakibatkan oleh
penambahan pemanis buatan yang dicampurkan kedalam minuman.

Rasa batuk tersebut nantinya akan menyerang tenggorokan yang dapat menyebabkan
peradangan, selain itu batuk juga dapat disebabkan oleh penggunaan bahan tambahan
makanan jenis pewarna, penambahan pewarna tersebut juga bisa mengakibatkan batuk
dan bisa dideteksi dari menempelnya sisa warna makanan pada bagian lidah.

Dampak lain yaitu diare yang dapat disebabkan karena penambahan bubuk-bubuk
yang ada pada makanan, misalnya saja bubuk pedas.

Bubuk pedas tersebut biasanya bercampur dengan bahan yang dilarang, rasa pedas
yang ditambahkan tersebut bisa membuat tenggorokan panas yang mengakibatkan
perut terasa panas dan berakhir pada diare apabila pengonsumsi memiliki daya tahan
tubuh tidak kuat.

Sedangkan penggunaan bahan tambahan makanan yang dilarang dapat menimbulkan


dampak berat, yang bisa menyerang fungsi otak, hati, serta ginjal. Bahan tambahan
makanan yang dilarang jika dikonsumsi secara terus-terusan yang melebihi ambang
batas yang sudah dutentuhkan dapat menyerang daerah hati, karena hati tidak dapat
mengelola atau menetralisir zat-zat tersebut sehingga hati menjadi rusak.

Selain menyerang hati, penggunaan BTP yang dilarang juga dapat menyerang fungsi
ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal yang diderita konsumen.

Ciri Produk Yang Menggunakan Bahan Tambahan Pangan Yang Dilarang


Ciri-ciri produk yang mengandung Bahan Tambahan Pangan yang dilarang yaitu
memiliki tekstur kenyal, jika disentuh bisa kembali kebentuk semula, tidak mudah
dihinggapi lalat, bertahan lama jika disimpan disuhu kamar, warna kelihatan
mencolok, ada rasa sedikit pahit, ada rasa gatal pada tenggorakan saat mengonsumsi,
memiliki bau tidak alami sesuai jenis makannya, apabila dikonsumsi warna akan
menempel pada mulut. Kenyal dan jika disentuh akan kembali kebentuk semula
maksudnya adalah biasanya makanan yang mengandung BTP yang dilarang akan
tidak mudah rusak dan jika disentuh akan kembali kebentuk semula, misalnya saja
tahu dan mie, tahu jika mengandung formalin akan tidak mudah pecah dan jika
disentuh akan kembali kebentuk semula.
Sedangkan mie jika mengandung formalin jika ditarik tidak akan mudah putus. Tidak
mudah dihinggapi lalat karena Bahan Tambahan Pangan yang dilarang tidak
mempunyai bau seperti makanan asli pada umunya sehingga lalat tidak mau datang.

Bisa bertahan lama meskipun disimpan di dalam suhu kamar merupakan salah satu
tujuan utama penggunakan BTP yang dilarang, sehingga pada saat disimpan disuhu
kamar beberapa hari pun tidak akan basi dan menimbulkan bau yang menyegat.

AGROINDUSTRI.ID – Situs Informasi Industri Pertanian Indonesia

Agroindustri ID

Situs Industri Pertanian Indonesia


SHARE


RELATED POST

 10 Produk Unggulan Agroindustri di Indonesia

 Inilah Prospek Kerja Alumni Jurusan Agroindustri di Indonesia

 Definisi dan Contoh Jenis-Jenis Tanaman Holtikultural

 3 Varian Resep Lemon Tea Yang Layak Dicoba


 Kenalan dengan HP OPPO A9 Empat Kamera Belakang Pertama
di Indonesia

 Cara Merawat Rambut Rusak Akibat Smoothing dengan


Memanfaatkan Bahan Alami

 Pengertian Asuransi Mobil All Risk dan Hal-hal yang Harus


Diperhatikan

 6 Tips Memilih Shampo Touchless untuk Perawatan Mobil Anda

 7 Komoditas Potensial Hasil Perkebunan di Indonesia

 5 Tempat Makan Enak di Bali yang Wajib Dicoba!


 About

 Contact
All Rights ReservedView Non-AMP Version


 t

 L

This website uses cookies.

Accept

Anda mungkin juga menyukai