030650468 Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah EKMA4212/MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
: ………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama UPBJJ UT PADANG
: ………………………………………………………………………………………..
Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1 . Saya tidak dapat memberikan gambar dalam format teks, tetapi saya akan menjelaskan kelima variabel yang penting dalam konteks implementasi strategi SDM sesuai dengan pandangan Noe, et al. Ini adalah variabel kunci yang memengaruhi keberhasilan implementasi strategi SDM: 1. Kualifikasi dan Keterampilan SDM (Skills and Qualifications): Kualifikasi dan keterampilan anggota tim atau SDM yang terlibat dalam implementasi strategi sangat penting. Mereka harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dengan tugas yang akan dijalankan dalam kerangka strategi tersebut. 2. Motivasi dan Keterlibatan SDM (Motivation and Engagement): Tingkat motivasi dan keterlibatan SDM dalam implementasi strategi sangat memengaruhi hasilnya. SDM yang termotivasi dan merasa terlibat akan lebih cenderung untuk bekerja keras dan berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan strategi. 3. Kepemimpinan dan Manajemen SDM (Leadership and SDM Management): Peran pimpinan dalam mengarahkan dan mengelola SDM yang terlibat dalam strategi adalah faktor kunci. Pimpinan harus mampu memberikan arah yang jelas, memberikan dukungan, dan mengelola konflik yang mungkin timbul selama pelaksanaan strategi. 4. Sumber Daya dan Dukungan Organisasi (Organizational Resources and Support): Ketersediaan sumber daya, baik dalam bentuk finansial, teknologi, maupun infrastruktur, sangat penting dalam menjalankan strategi. Organisasi juga perlu memberikan dukungan yang memadai kepada SDM untuk memastikan keberhasilan implementasi. 5. Budaya dan Nilai Organisasi (Organizational Culture and Values): Budaya dan nilai organisasi dapat memengaruhi bagaimana SDM berinteraksi dan bekerja bersama. Penting untuk memastikan bahwa budaya organisasi mendukung tujuan dan nilai-nilai strategi yang dijalankan. Semua variabel ini saling terkait dan harus dikelola dengan baik untuk mencapai keberhasilan dalam implementasi strategi SDM. Keberhasilan strategi tidak hanya bergantung pada perumusan yang baik, tetapi juga pada kemampuan organisasi untuk mengelola SDM yang terlibat dalam menjalankan strategi tersebut.
2 . Analisis jabatan berbasis tugas adalah pendekatan untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang pekerjaan dengan fokus pada tugas dan kewajiban yang diperlukan dalam peran tersebut. Langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas biasanya mencakup hal-hal berikut: 1. Persiapan dan Perencanaan: Langkah pertama adalah merencanakan proses analisis jabatan. Ini mencakup menentukan tujuan analisis, mengidentifikasi pekerjaan yang akan dianalisis, dan menentukan metode yang akan digunakan. 2. Identifikasi Pekerjaan yang Dianalisis: Pilih pekerjaan atau peran tertentu yang akan dianalisis. Ini mungkin pekerjaan khusus atau kelompok pekerjaan yang serupa. 3. Kumpulan Data Tugas: Kumpulkan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilakukan dalam peran tersebut. Ini melibatkan wawancara dengan pekerja, pengamatan pekerjaan, dan pemeriksaan dokumen pekerjaan seperti deskripsi pekerjaan, panduan, atau prosedur kerja. 4. Klasifikasi Tugas: Setelah mengumpulkan data tentang tugas-tugas, klasifikasikan tugas-tugas tersebut ke dalam kategori atau kelompok yang sesuai. Ini membantu dalam pemahaman lebih baik tentang apa yang diperlukan dalam peran tersebut. 5. Penentuan Prioritas Tugas: Evaluasi tugas-tugas yang telah diklasifikasikan dan tentukan prioritasnya. Identifikasi tugas-tugas yang paling penting dan memengaruhi hasil kerja secara signifikan. 6. Pengukuran Waktu dan Kuantifikasi: Tentukan seberapa sering setiap tugas harus dilakukan dan seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing tugas. 7. Dokumentasi Hasil Analisis: Hasil analisis jabatan berbasis tugas harus didokumentasikan dalam format yang sesuai. Dokumen ini biasanya mencakup deskripsi tugas, prioritas, frekuensi, dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk setiap tugas. 8. Validasi dan Pemeliharaan: Proses analisis jabatan perlu divalidasi secara berkala untuk memastikan bahwa informasi tetap relevan. Pekerjaan dan tugas dapat berubah seiring waktu, jadi penting untuk memelihara data analisis jabatan agar tetap akurat. Referensi: Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2001). Human Resource Management. South-Western Cengage Learning.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional