Anda di halaman 1dari 13

Tugas Pengganti UTS Dosen Pengaampu

Pemeriksaan Akuntansi 1 Dr. MULIA SOSIADY, S.E., M.M. Ak.

LAPORAN AUDIT INDEPENDEN


LAPORAN OPINI TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT
PT TANAH LAUT Tbk DAN ENTITAS ANAK
Beltway Office Park, Tower C Lantai 2, JI. Ampera Raya No. 9-10, Jakarta Selatan - 12550.

Disusun Oleh :
SEPRIDA MUTIA 12170324116
SINDY AFRIANI 12170320294
SINTA DWI RAMADHANI 12170323795
SUCI RAHMADHANI 12170321770
TEDI JONATAN 12170311648
TIARA DEWI 12170325051
VINDA ADELIA PUTRI 12170321969

SEMESTER 5/E
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat karunia-Nya
sehingga tugas kelompok “LAPORAN AUDIT INDENPENDEN” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Tugas ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi 1. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Kami mohon maaf jika di dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Pekanbaru, 25 Oktober 2023

Kelompok
PENGERTIAN
Disclaimer of Opinion (Tidak memberikan pendapat)
Adalah Pernyataan auditor ini diberikan karena auditor tidak memperoleh bukti yang cukup
tentang kewajaran dari laporan keuangan yang diauditnya. Salah satu faktor yang
menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah adanya pembatasan terhadap lingkup
audit, baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu, sehingga auditor tidak memperoleh bukti
yang cukup tentang kewajaran laporan auditnya dan adanya hubungan istimewa antara auditor
dengan kliennya. Pernyataan auditor tidak memberikan pendapat ini dapat diberikan apabila
auditor yakin bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip akuntansi berterima
umum. Auditor harus menyatakan alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Pendapat audit "Disclaimer of Opinion" adalah suatu jenis
pendapat audit yang dikeluarkan oleh auditor ketika mereka tidak dapat memberikan pendapat yang sah
terkait dengan laporan keuangan yang diaudit. Spesifikasi dari pendapat ini mencakup beberapa poin
penting:

1. Kondisi Penyimpangan yang Signifikan: Auditor harus menjelaskan bahwa penyebab utama
dari "Disclaimer of Opinion" adalah adanya kondisi penyimpangan yang signifikan dalam laporan
keuangan. Ini mungkin disebabkan oleh ketidakpastian, ketidaktersediaan informasi, atau
ketidakmampuan untuk melakukan audit yang memadai.

2. Ketidakpastian yang Signifikan: Auditor harus merinci ketidakpastian yang signifikan yang
menghambat mereka dalam memberikan pendapat yang sah. Misalnya, jika mereka tidak dapat
mengakses bukti audit yang cukup atau jika mereka meragukan keberlanjutan usaha entitas yang
diaudit.

3. Penjelasan Tanggung Jawab Manajemen: Auditor harus mencantumkan bahwa mereka


bergantung pada representasi dan informasi yang diberikan oleh manajemen entitas yang diaudit, dan
bahwa mereka tidak dapat memberikan pendapat yang dapat diandalkan karena keterbatasan ini.

4. Konsekuensi Potensial: Auditor juga harus menjelaskan potensi dampak dari "Disclaimer of
Opinion" terhadap pengguna laporan keuangan. Ini dapat mencakup ketidakpastian yang signifikan
dalam pengambilan keputusan atau akses terhadap sumber daya finansial.

5. Pendapat "Disclaimer of Opinion" adalah pendapat yang sangat serius dan mencerminkan
ketidakpastian yang substansial dalam laporan keuangan yang diaudit. Biasanya, entitas yang diaudit
akan berusaha untuk mengatasi masalah yang mendasari sehingga dapat memperoleh pendapat yang
bersifat positif dari auditor.c
PENDIRIAN PERUSAHAAN (PENGANTAR)

PT Tanah Laut Tbk dahulu PT indoexchange Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT
Sanggarahamas Dipta berdasrkan Akta No. 78 tanggal 19 September 1991 dibuat dihadapan
Rahmah Arie Sutarjo, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dirubah dengan akta no. 14
tanggal 7 desember 1992 dibuat dihadapan notaris Karna Kesuma Jaya, S.H., Pengganti dari
notaris Rahmah Arie Sutarjop S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri
kehakiman republik Indonesia melalui suarat keputusan No. C-14053.HT.01.04.Th.2002
tanggal 30 juli 2002. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan februari 1996
dalam bidang penyediaan jasa informasi dan berita keuangan melalui portal internet. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan semula memperoleh izin usaha berupa surat
persetujuan penanaman modal dalam negeri No. 443/I/PMDN/1996 tanggal 12 Juni 1996 dari
Menteri negara penggerak dana investasi/ketua badan koordinasi penanaman modal.

Kegiatan usaha utama Perusahaan pada saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa konsultasi
manajemen bisnis termasuk perencanaan dan desain dalam rangka pengembangan manajemen
bisnis dibidang pelayaran, angkutan dan logistik kelautan, kepelabuhanan, pertambangan,
sumber daya energi serta jasa konsultasi lainnya, kecuali dalam bidang hukum dan pajak.
Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut Perusahaan dapat melakukan kegiatan
penyertaan modal pada perusahaan lain.Pemegang saham mayoritas dan pengendali
Perusahaan saat ini adalah Equatorex Son Bhd dengan kepemilikan saham sebesar 56,28%.
Entitas induk terakhir Perusahaan adalah Halim Rasip Holdings Sdn Bhd, sebuah Perusahaan
yang didirikan berdasarkan hukum negara Malaysia.Perusahaan berkedudukan dan berkantor
pusat di Beltway Office Park, Tower C Lantai 2, JI. Ampera Raya No. 9-10, Jakarta Selatan -
12550.

LAPORAN KEUANGAN PT TANAH LAUT Tbk dan ENTITAS ANAK


SCOUPS AUDIT (RUANG LINGKUP AUDIT)

Guy, et al (2001: 14) mengatakan bahwa ruang lingkup audit menemukan kemampuan auditor untuk
melaksanakan prosedur audit yang diperlukan. Jika audit tidak dapat dilakukan dengan benar, auditor
tidak akan dapat memberikan pendapat yang wajar tanpa kecuali. Ruang lingkup audit berarti batas
audit, artinya efektivitas pengendalian internal akan dipengaruhi oleh batas audit yang diberikan oleh
klien kepada auditor.

Arens dan Lubic (2010: 40) mengatakan bahwa jika auditor tidak dapat mengumpulkan cukup
bukti untuk menyimpulkan apakah laporan keuangan yang diaudit jika mereka sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterima secara umum, ruang lingkup audit terbatas. Ruang lingkup
audit dilakukan karena dua alasan. Pertama, pembatasan yang dihasilkan dari kendala klien.
Kedua, hambatan yang muncul dari luar kekuatan auditor atau klien. Contoh pembatasan yang
disebabkan oleh pelanggan seperti manajemen enggan mengizinkan auditor untuk
mengkonfirmasi hak material.

Unsur - unsur pokok yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan audit yang
standar :

1. Identifikasi kesulitan dengan jelas dan dapat dipahami atau kesempatan untuk perbaikan.

2. Dukungan persuasif dan nyata untuk kesimpulan dan bukti atas pentingnya nilai mereka.
Memberikan cara yang membangun dan praktis dalam

3. mencapai perubahan yang diinginkan.

Pokok-Pokok Laporan Audit yang standar (SPESIFIKASI)

Standar audit Permenpan NO.5 tahun 2008 mengatur dua standar pelaporan, yang pertama
standar pelaporan audit kinerja dan yang kedua standar pelaporan audit investigatif, bagian
tulisan ini hanya membahas standar pelaporan audit kinerja, sementara untuk standar pelaporan
audit investigatif akan disajikan dalam tulisan yang terpisah. Penulisan Laporan Hasil Audit
tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan audit itu sendiri, serta tidak dapat dipisahkan dari
penerapan prinsip-prinsip dasar audit serta standar umum audit. Laporan Hasil Audit sesuai
definisi Permenpan no.5/2008 merupakan hasil akhir dari proses audit dan laporan ini berguna
untuk mengkomunikasikan pelaksanaan audit APIP, dengan demikian melaksanakan audit
sesuai Standar Audit merupakan prasyarat untuk dapat menulis laporan hasil audit sesuai
standar audit.Paragraf 1010 standar audit tentang kewajiban Auditor untuk Mengikuti Standar
Audit menyatakan: Auditor harus mengikuti Standar Audit dalam segala pekerjaan audit yang
dianggap material. Salah satu penjelasan atas paragraf standar ini menyatakan, Auditor
diharuskan untuk menyatakan dalam setiap laporan bahwa kegiatan-kegiatannya "dilaksanakan
sesuai dengan standar". Muncul pertanyaan, apakah auditor telah mengikuti standar audit ini?
Apakah dalam setiap laporan hasil audit telah mencantumkan frasa" audit telah dilaksanakan
sesuai dengan standar". Dari paragraf tersebut memiliki makna bahwa laporan hasil audit yang
sesuai standar audit harus dimulai dari pelaksanaan audit yang sesuai standar agar laporan hasil
audit juga bisa disajikan sesuai dengan standar audit. Atau jika auditor tidak melaksanakan
auditnya sesuai dengan standar audit, maka di dalam laporan hasil auditnya, auditor harus
mencantumkan frasa "audit tidak dilakukan sesuai dengan standar audit" disertai dengan alasan
mengapa auditor tidak melaksanakan audit sesuai dengan standar.

Untuk melaksanakan audit sesuai standar, pertama-tama auditor harus merancang auditnya
sesuai dengan sasaran dan ruang lingkup tersebut, dan auditor harus menggunakan metodologi
audit yang sesuai. Adapun metodologi yang di sekurang-kurangnya harus dilaksanakan oleh
auditor dalam melaksanakan audit kinerjanya sebagaimana dinyatakan dalam standar audit
antara lain adalah:

1. penetapan waktu yang sesuai untuk melaksanakan prosedur audit tertentu;


2. penetapan jumlah bukti yang akan diuji;
3. penggunaan teknologi audit yang sesuai seperti teknik sampling dan pemanfaatan
komputer untuk alat bantu audit;
4. pembandingan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. perancangan prosedur audit untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan dari ketentuan
peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan (abuse).

OPINI (Disclaimer of Opinion/Tidak memberikan pendapat (KONDISI)

Opini tidak menyatakan pendapat yaitu saat auditor tidak memberikan opini terhadap suatu
laporan keuangan. Dalam hal ini auditor memiliki hak atau opsi untuk tidak memberikan opini.
Hal ini terjadi karena auditor tidak mendapatkan bukti yang cukup dan tepat sebagai dasar
opini. Auditor juga tidak akan memberikan kesimpulan bahwa adanya kesalahan penyajian
material yang mempengaruhi peristiwa di masa depan. Penolakan memberikan pendapat atas
ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen disebabkan oleh adanya pembatasan luasnya
pemeriksaan atau adanya ketidakpastian mengenai jumlah suatu perkiraan tertentu. Jenis
terakhir dari opini audit adalah saat auditor tidak mendapatkan bukti memadai dan cukup dalam
memberikan opini audit sehingga auditor tidak menemukan kesalahan dalam laporan
keuangan. Dalam kasus ini, contoh opini audit adalah pemberian penjelasan pada hasil
interpretasi bahwa terdapat pembatasan ruang lingkup audit yang dilakukan oleh auditor.

Pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of opinion) atau Tidak Memberikan


Pendapat (TMP): Menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan apabila
lingkup audit yang dilaksanakan tidak cukup untuk membuat suatu opini. Salah satu faktor
yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah adanya pembatasan terhadap
lingkup audit, baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu, sehingga auditor tidak
memperoleh bukti yang cukup tentang kewajaran

laporan auditnya dan adanya hubungan istimewa antara auditor dengan kliennya. Pernyataan
auditor tidak memberikan pendapat ini dapat diberikan apabila auditor yakin bahwa terdapat
penyimpangan yang material dari prinsip akuntansi berterima umum. Auditor harus
menyatakan alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar yang ditetapkan oleh otoritas
yang berwenang. Apabila auditor menyatakan tidak memberikan pendapat atau pendapat tidak
wajar atas laporan keuangan secara keseluruhan, maka auditor boleh memberikan pendapat
tidak penuh, yaitu pendapat atas unsur tertentu dalam laporan keuangan. Jika pernyataan tidak
memberikan pendapat disebabkan oleh lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor tidak
memadai auditor memberikan pendapat, maka ada tiga hal yang dapat dilakukan auditor, yaitu
:

1. Pada paragraf pengantar, auditor mengubah frasa dari "Kami telah mengaudit neraca
Perusahaan… … " Menjadi "Kami telah membuat perikatan untuk mengaudit neraca
Perusahaan … …" Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa auditor tidak
melaksanakan audit yang disyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan

2. Pada paragraf lingkup audit tidak dicantumkan dalam laporan audit, karena pembatasan
terhadap lingkup audit mengakibatkan auditor tidak dapat menyatakan bahwa audit
yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan.

3. Dalam suatu paragraf dijelaskan tentang alasan yang menyebabkan auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien.
LAPORAN AUDITOR INDENPENDEN (LAPORAN OPINI DAN KALSIFIKASINYA)

Laporan No. 00181/2.0826/AU.1/12/0726-2/1/IV/2019

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi


PT TANAH LAUT Tbk DAN ENTITAS ANAK

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Tanah Laut Tbk dan Entitas Anak
terlampir, yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2018, serta
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus
Kas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas Laporan Keuangan Konsolidasian
tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angkaangka dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Prosedur yang dipilih
bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu
basis bagi opini audit kami.

Basis Opini Tidak Memberikan Pendapat


Pada tanggal 28 Desember 2018, Perusahaan menyetujui penjualan dan pengalihan seluruh saham pada
Entitas Anak - PT Pelayaran Indx Lines (PIL) dan per 31 Desember 2018 Laporan Keuangan PIL
mengalami kerugian berulang dari operasinya yang menyebabkan defisiensi ekuitas dan liabilitas lancar
melebihi aset lancar dan arus kas negatif dari aktivitas operasi. Kondisi tersebut telah menimbulkan
keraguan mengenal kemampuan PIL untuk melanjutkan kelangsungan usahanya, sehingga Laporan
Keuangan PIL pada tanggal 31 Desember 2018 tidak dikonsolidasikan ke Laporan Keuangan
Konsolidasian Perusahaan berdampak terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya.

Opini Tidak Memberikan Pendapat


Karena ketidak pastian signifikan mengenai kemampuan perusahaan dan entitas anak untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya sebagaimana dimaksud dalam paragraf basis opini tidak
menyatakan pendapat di atas, kondisi tersebut tidak memungkinkan kami untuk menyatakan, dan kami
tidak menyatakan opini atas laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2018 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Penekanan Suatu Hal


Kami membawa perhatian ke catatan 1.f.2 dan 13 atas laporan keuangan konsolidasian yang
menjelaskan tentang penjualan dan pengalihan seluruh saham pada entitas anak-PIL per 31 Desember
2018.

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN


NIU-KAP/Licence No. 951/KM.1/2010

Putu Astika,CPA
NRAP/Public Accountant Registration AP. 0726

30 April 2019/April 30, 2019


TEMUAN
Berdasarkan Keputusan BPK RI Nomor 5/K/I-XIII.2/8/2010 tentang Petunjuk Teknis Kodering
Temuan Pemeriksaan, temuan audit dikelompokkan menjadi tiga jenis temuan, yaitu temuan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan, temuan kelemahan sistem
pengendalian intern, dan temuan 3E (efektivitas, efisiensi, dan ekonomis. Pada hasil penelitian
Liestiani (2008) dijelaskan bahwa hubungan jumlah temuan audit positif dengan tingkat
pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah maupun Kabupaten. Temuan audit merupakan
bukti adanya penyimpangan fraud di laporan keuangan. Temuan audit merupakan masalah -
masalah material yang ditemukan pemeriksa selama proses audit berlangsung dan masalah
tersebut penting untuk dikomunikasikan dengan instansi (auditee). Hal ini sehubungan dengan
upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Terkait dengan Laporan Audit Independen kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT.
Tanah Laut Tbk dan Entitas Anak dimana tidak terdapat adanya temuan (fraud) baik pada
laporan keuangan maupun selama proses audit berlangsung. Perusahaan telah menyajikan
seluruh laporan keuangan yang diminta untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017
dan 2018 yang mana hal tersebut pada dasarnya merupakan kewajiban yang harus dilakukan
perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). Sehingga, auditor pun
mampu memenuhi seluruh standar umum dalam pelaksanaan perikatannya. Dengan
disajikannya seluruh laporan keuangan mengakibatkan lengkapnya penyajian dalam laporan
audit independen kepada direksi dan dewan komisaris PT Anak Laut Tbk dan Entitas Anak
sehingga laporan tersebut dapat dikatakan sebagai laporan opini dengan tidak memberikan
pendapat.

Anda mungkin juga menyukai