Anda di halaman 1dari 26

TUGAS UJIAN PRAKTIK FARMAKOLOGI

ANTASIDA
Dosen Pengampu: Apt. Arman, M.Farm

Disusun Oleh:
1. ANICAH SOVIANTI (P27901121056)
2. EVATASARI (P27901121063)

KELAS/PRODI : (1B) D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ujian praktik dengan baik. Makalah
ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi
maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan kemampuan dan pengetahuan penulis yang masih
sangat terbatas. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan makalah ini dengan sebaik- baiknya.
Akhir kata Penulis mengharapkan semoga makalah yang disusun ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Tanggerang, 13 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antasida................................................................................. 3
2.2 Penggolongan Antasida.......................................................................... 4
2.2.1 Antihiperaciditas ............................................................................. 4
2.2.2 H-receptorblocker (Antagonis receptor H2).................................... 8
2.2.3 Proton pump inhibitor (inhibitor pompa proton)............................. 11
2.3 Komposisi/isi......................................................................................... 16
2.4 Indikasi................................................................................................... 17
2.5 Posologi.................................................................................................. 17
2.6 Cara Pemberian Obat............................................................................. 17
2.7 Mekanisme Obat.................................................................................... 18
2.8 Kontra Indikasi....................................................................................... 18
2.9 Interaksi Obat......................................................................................... 19
2.10 Gambar Kemasan Obat........................................................................ 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 21
3.2 Saran..................................................................................................................... 21
Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak orang yang sering mengalami sakit maag. Sakit maag atau
tukak lambung, atau dalam bahasa kedokteran disebut dispepsia, adalah kumpulan gejala
yangterdiri dari nyeri ulu hati, atau perasaan tidak nyaman yang berasal dari saluran
cernaatas, disertai dengn perasaan cepat kenyang, sendawa, mual sampai muntah. Sakit
maagterjadi akibat tingginya kadar asam di dalam lambung yang menyebabkan iritasi
padadinding lambung, hingga menimbulkan gejala nyeri pada perut. Terjadinya sakit
maagdapat dipicu oleh berbagai faktor, diantaranya pola makan yang tidak teratur,
psikisseperti stres dan juga disebabkan kondisi medis atau adanya infeksi H.pylori.
"Menurut bahasa, Antasida terdiri dari dua kata "anti" berarti lawan dan "acid" berarti
asam. Sesuai dengan namanya golongan obat ini berfungsi untuk melawan atau
mengurangi tingkat keasaman lambung akibat produksi asam lambung berlebih.
Antasida mengandung senyawa magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida
yang diberikan secara oral (diminum) untuk mengurangi rasa perih akibat suasana
lambung yang terlalu asam untuk menetralkan asam lambung. Selain menetralkan asam
lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu
produksi prostaglandin padamukosa lambung. Kebanyakan orang lebih suka
mengkonsumsi obat maag dalam bentuk cair karena dirasalebih cepat dalam
menyembuhkan sakit. Sedikit dari mereka yang mengetahui dampak negatif dari
pengkonsumsian antasida dan efek apa yang ditimbulkan dari antasida bagitubuh. Dalam
makalah ini, penulis akan membahas mengenai mekanisme kerja antasida (magnesium
hidroksida dan alumunium hidroksida) dan dampak positif serta negatifnya bagi tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu Antasida
b. Penggolongan Antasida
c. Komposisi/isi
d. Indikasi
f. Posologi/dosis
g. Cara pemberian
h. Mekanisme kerja obat
i. Kontra indikasi
1
j. Interaksi obat
k. Kemasan
1. 3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu untuk mengetahui struktur antasida, mekanisme
reaksi, efek samping dan metabolisme serta dosis penggunaan antasida, terutama antasida
yang terdiri dari perpaduan alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antasida
Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus yang berarti asam,
sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan dengan asam, yaitu basa. Lambung
kita antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa
terganggu apabila asam tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau
asam yang terkandung dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan gangguan
pada lambung. Antasida adalah obat yang mengandung basa-basa lemah yang digunakan
untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan. Antasida terdiri dari senyawa magnesium,
aluminium, bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, dan Na-Bikarbonat.
Antasida merupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag.
Antasidadiberikan secara oral (diminum).
a. Maag
Maag menggambarkan sekelompok kondisi dengan satu kesamaan: radang selaput perut.
Peradangan gastritis yang paling sering hasil dari infeksi dengan bakteri yang sama yang
menyebabkan sebagian besar sakit maag. Cedera, biasa menggunakan penghilang rasa sakit
tertentu dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat berkontribusi untuk maag. Maag dapat
terjadi tiba-tiba (maag akut), atau dapat terjadi perlahan-lahan dari waktu kewaktu (maag
kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan borok dan peningkatan risiko
kanker perut. Bagi kebanyakan orang, bagaimanapun, maag tidak serius dan meningkatkan
cepat dengan pengobatan.
b. Tanda-tanda dan gejala maag antara lain:
 Menggerogoti atau pembakaran sakit atau nyeri (gangguan pencernaan) di perut
bagian atas yang dapat menjadi baik buruk atau lebih baik dengan makan
 Mual
 Muntah
 Sebuah perasaan penuh di perut bagian atas setelah makan.

c. Penyebab Penyakit Maag


Maag adalah peradangan pada lapisan lambung. Kelemahan dalam penghalang lendir
berlapis yang melindungi dinding lambung Anda memungkinkan cairan pencernaan Anda
untuk merusak dan membakar lapisan perut Anda. Sejumlah penyakit dan kondisi dapat

3
meningkatkan risiko maag. maag dapat terjadi tiba-tiba (maag akut) atau secara bertahap dan
berlangsung selama jangka waktu yang panjang (maag kronis).

2.2 Pengolongan Antasida


Berikut penggolongan antasida berdasarkan mekanisme kerja.
2.2.1 Antihiperaciditas
Antihiperaciditas adalah obat-obat yang menetralisir kelebihan asam lambung. Basa-
basa yang digunakan untuk ini adalah antasida. Sediaan yang mengandung magnesium
dapat menyebakan diare (bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung
aluminium dapat menyebabkan konsntipasi (sembelit) maka senyawa ini biasanya
dikombinasikan. Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan senyawa yang
larut didalam air,dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan
alkalosis bila digunakan dalam dosis berlebihan, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan
sendawa. Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung
padaluka di lambung tetapi sebaiknya pemakaian obat ini dihindari karena bersifat
neurotoksik sehingga dapat menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala
kejang-kejangdan kekacauan) juga cenderung menyebabkan konstipasi. kalsium dapat
menyebabkan sekresi asam lambung berlebih, kelebihan kalsium dapat menyebabkan
hiperkalisemia. Obat dengan kandungan sucralfate, alumunium hidroksida dan bismuth
koloidal jugadapat digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak iritasi oleh asam
lambung. Beberapa contoh obat Antihiperaciditas dipasaran:
a. Sucralfate
Merk dagang: inpepsa , propepsa, ulsafate.
Bentuk Obat: tablet dan obat cair.
Jenis Obat: Obat untuk duodenum.

 Cara mengkonsumsi:
- Gunakan sukralfat sesuai dengan anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca
keterangan pada kemasan.
- konsumsi sukralfat dianjurkan pada saat perut Anda kosong dengan bantuan air
putih. Waktu yang paling ideal adalah satu jam sebelum makan atau dua jam
sesudah makan.

4
- jika dokter juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi antasida, minumlah
setidaknya 30 menit sebelum atau sesudah mengonsumsi sukralfat. Obat ini juga
sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat lain karena dapat
memengaruhi keefektifannya. Tunggulah setidaknya dua jam sesudah atau sebelum
meminum sukralfat untuk mengonsumsi obat lain.
- Pastikan Anda menghindari rokok serta makanan dan minuman yang
dapatmemperparah kondisi Anda. Contohnya cokelat, kopi, tomat, minuman atau
makanan yang asam, serta minuman keras.
- Selama menggunakan sukralfat, Anda sebaiknya menjalani pemeriksaan secara
berkala. Proses ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi
Anda sekaligus keefektifan obat.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi sukralfat, disarankan segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis sukralfat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang
terlewat.
 Dosis obat:
- Dosis penggunaan sukralfat pada tiap pasien berbeda-beda. Dokter akan
menentukan takaran dengan mempertimbangkan jenis penyakit dan tingkat
keparahan kondisi pasien.
- Dosis umum sukralfat dalam bentuk tablet yang sering dianjurkan untuk pasien
dewasa adalah 1 gr sebanyak empat kali sehari. Dosis maksimal untuk obat ini
adalah 9 gr per hari.
 Peringatan :
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi sukralfat.
- Hindari konsumsi sukralfat bersamaan dengan obat lain.
- Durasi maksimal penggunaan sukralfat adalah delapan minggu.
- Harap berhati-hati bagi lansia, pasien yang menerima nutrisi melalui selang,
menjalani proses dialisis, mengalami kesulitan menelan, serta menderita
gangguan ginjal.
- Selama menggunakan sukralfat, beri tahu dokter sebelum menjalani
pengobatan medis apa pun.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

5
 Efek samping:

Efek samping utama yang umumnya terjadi selama menggunakan obat ini adalah
konstipasi. Sementara efek samping lain yang mungkin dialami pasien meliputi:
- Pusing atau sakit kepala.
- Mengantuk.
- Diare.
- Mual.
- Nyeri punggung.
- Perut kembung.
- Sering buang gas.
- Mulut kering.
- Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek
samping yang berkelanjutan atau reaksi alergi.

b. Aluminium hidroksida
Merk dagang: Farmakrol forte
Bentuk Obat: sirup
Jenis Obat: Antasida

 Cara mengkonsumsi:
- Gunakanlah aluminium hidroksida sesuai keterangan pada kemasan dan tanyakan
pada dokter jika Anda ragu. Obat ini perlu dikonsumsi dengan makanan atau
setelah makan. Pastikan Anda banyak minum dan meningkatkan konsumsi serat
seperti buah, sayur, dan gandum agar dapat meminimalisasi efek samping sembelit
yang mungkin timbul.
- Aluminium hidroksida akan memengaruhi kinerja obat-obat lain sehingga dapat
mengganggu penyerapannya oleh tubuh. Anda sebaiknya menunggu 1-2 jam
sebelum atau sesudah menggunakan antasida ini jika ingin mengonsumsi obat lain.
- Selama menggunakan aluminium hidroksida untuk mengobati gangguan
pencernaan, hindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah

6
gejala Anda. Misalnya cokelat, tomat, minuman keras, dan minuman berkafein,
khususnya kopi.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi aluminium hidroksida pada jam yang sama tiap hari
untuk memaksimalisasi efeknya.
- Bagi Anda yang menggunakan obat ini untuk menurunkan kadar fosfat, disarankan
untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan
kondisi Anda.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aluminium hidroksida, disarankan segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis obat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis
yang terlewat.
 Dosis obat:
Jika digunakan untuk menurunkan kadar fosfat, ikuti dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Dosis dan jangka waktu penggunaan aluminium hidroksida tergantung pada kondisi yang
diobati, tingkat keparahannya, kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat. Takaran
umum untuk orang dewasa adalah sebagai berikut:
- Menurunkan kadar asam lambung, dosis perhari 1,9 gram.
- Menurunkan kadar fosfat, dosis perhari 2-10 gram
- Untuk menurunkan kadar fosfat yang berlebihan dalam anak-anak, tanyakan
dosisnya pada dokter.
 Peringatan:
- Wanita yang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui sebaiknya
menghubungi dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
- Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
- Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Berikan jeda waktu 1-2 jam.
- Hanya diberikan kepada anak-anak dengan tujuan menurunkan kadar fosfat.
Aluminium hidroksida tidak diberikan untuk mengatasi gangguan pencernaan pada
anak-anak.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, hipofosfatemia
(kadar fosfat rendah dalam darah) dan porfiria.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
 Efek samping:

7
Efek samping yang paling umum terjadi selama menggunakan aluminium hidroksida
adalah konstipasi. Jika dibiarkan, konstipasi dapat mengakibatkan hemoroid dan gangguan
usus. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala, - kesulitan menelan.
- sering muntah.
- Penurunan berat badan.

2.2.2 H-receptorblocker (Antagonis receptor H2)

Semua antagonis receptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang
reseptor H2 adalah ranitidin dan simetidin sekarang dikenal dengan senyawa baru, famotidin
dan nizatidin. Beberapa contoh perintang receptor H2:

a. Ranitidin
Merk dagang: Acran, Anitid, Conranin, Curadyn, fordin, Gastridin, graseric, hexer,
hufadine, indoran, rancus 150, ranilex, ranin, ranivell, raticid, rantin, rantinal, Scanarin,
Tricker, Tyran, ulceranin, ultiran, wiacid, xeradin, yekaradin, zantac, zantadin, zantifar, zenti,
zumaran.
 Bentuk Obat:
Tablet, kapsul, obat kunyah, bubuk, obat larut, cairan yang diminum atau disuntik.
Jenis Obat:
 Obat penghambat reseptor H2
 Cara mengkonsumsi:
- Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk
mengonsumsinya pada jam yang sama tiap hari.
- Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang
dapat memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya
makanan pedas, cokelat, tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya
kopi. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok karena merokok memicu
produksi asam lambung. Mengurangi berat badan yang berlebihan juga akan
membantu mengurangi gejala.

8
- Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk
dosis berikutnya tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan
menggandakan dosis ranitidin untuk mengganti dosis yang sudah terlewat.

 Dosis obat:
Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan
tingkat keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis
ini bisa diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12
minggu, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
 Peringatan:
- Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis ranitidin untuk anak-anak dengan dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal.
- Harap berwaspada bagi yang mengalami pendarahan, sulit menelan, muntah, dan
penurunan berat badan tanpa alasan jelas.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
 Efek samping:
Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu
menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi
antara lain,
- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sulit menelan
- Urin yang keruh

b. Simetdin

Merk dagang: Histamine H2-receptor antagonist.


Bentuk Obat: Tablet dan cairan yang diminum.
Jenis Obat:
 Cara mengkonsumsi:

9
- Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan cimetidine
sebelum mulai mengonsumsinya.
- Cimetidine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telanlah tablet
cimetidine dengan dibantu air minum.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi cimetidine pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cimetidine, disarankan segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis cimetidine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis
yang terlewat.
- Jika gejala belum juga membaik setelah beberapa hari mengonsumsi
cimetidine,segera temui dokter yang meresepkannya. jangan mengonsumsi obat ini
selama lebih dari dua minggu tanpa bertanya terlebih dahulu pada dokter.
- Hindarilah beberapa makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala yang
berkaitan dengan asam lambung, misalnya alkohol, kopi, cokelat, tomat,dan
peppermint.
Selain itu, hindari juga merokok. Khusus untuk refluks asam, kelebihan berat badan dapat
memperburuk gejala yang timbul dari kondisi tersebut. Karena itu bagi mereka yang berat
badannya melebihi batas yang sehat, lakukanlah upaya untuk menurunkannya.
 Dosis obat:
Untuk orang dewasa, takaran dan frekuensi pemberian dosis cimetidine akan disesuaikan
dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan pasien, dan responsnya terhadap obat
ini.
 Peringatan:
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dan penggunaan
dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis cimetidine untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami mual, penurunan berat badan, pendarahan, atau
kesulitan
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

10
 Efek samping:
Sama seperti obat-obat lain, cimetidine juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Lelah
- Nyeri otot
- Pusing
- Sakit kepala
- Diare

2.2. 3. Proton pump inhibitor (inhibitor pompa proton)


Obat-obat golongan ini menghambat asam lambung dengan cara menghambat pompa
proton dari sel parietal lambung. Obat yang termasuk penghambat pompa proton adalah
Lansoprozol, Omeprazol, pantoprazol.
a. Lansoprazol
Lansoprazole adalah jenis obat yang penggunaannya memerlukan resep dokter. Pastikan
untuk mengikuti resep yang disarankanoleh dokter menurut kondisi kesehatan Anda. Obat ini
bisa berbentuk kapsul maupun obat larut yang dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.
Merk dagang: Betalans, Laz, prosogan, prolanz, compraz, digest, gastrolan, Laproton,
Lasgan, protica, Solans, Sopralan, ulceran, pysolan, inhipraz, Loprezol.

 Bentuk Obat:
Kapsul, obat larut.

 Jenis Obat:
Proton pump inhibitor

 Cara mengkonsumsi:
- Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat dan mengikuti anjuran
dokter dalam mengonsumsi lansoprazole. Telan kapsulnya secara utuh, jangan
dibuka,dihancurkan, atau dikunyah.
- Obat ini disarankan untuk diminum 30 menit sebelum makan karena jika
dikonsumsi setelah makan, penyerapannya tidak maksimal.

11
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi lansoprazole pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya.
- Obat antasida sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi
lansoprazole karena antasida dapat berdampak pada penyerapan lansoprazole.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi lansoprazole, disarankan segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis lansoprazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis
yang terlewat. Jika mengalami masalah atau mencurigai mengalami overdosis,
segera temui dokter.

 Dosis obat:
Dosis dan jangka waktu lansoprazole diresepkan tergantung pada kondisi yang perlu
ditangani dan respons tubuh terhadap obat. Dosis lansoprazole umumnya adalah
diantara 15-60 mg per hari.

 Peringatan:
- Obat ini tidak dianjurkan untuk mereka yang berencana atau sedang hamil.
- Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui.
- Penggunaan lansoprazole dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat
meningkatkan risiko retak tulang terutama pada kelompok lansia dan penderita
osteoporosis.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping:
- Diare
- Sakit perut, mual, kembung
- Konstipasi
- Sakit kepala atau pusing
- Kadar besi darah rendah.

b. Omeprazol

12
Merk dagang: Lambuzole, Loklor, Losec, OMZ, prilos, protop, pumpitor, Socid, contral,
dudencer, norsec, opm, onic, promezol, Stomacer, prohibit, ulzol, zollocid, zepral, Lokev,
meisec, omevell, ozid.

 Bentuk Obat:

 Jenis Obat:
Penghambat pompa proton.

 Cara mengkonsumsi:
- Sebelum menggunakan omeprazole, perhatikan informasi yang diberikan oleh
dokter terkait obat ini atau baca informasi yang tertera di dalam kemasan agar
Anda bisa mengetahui aturan pakai serta efek samping obat ini. Hindari pemakaian
omeprazole lebih dari 4 minggu tanpa membicarakannya dengan dokter.
- Omeprazole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tapi lebih baik untuk
dikonsumsi sebelum makan.
- Telanlah tablet dan kapsul omeprazole dengan air dan jangan mengunyahnya. Hal
ini bertujuan agar omeprazole dapat terserap seutuhnya oleh tubuh. Jika Anda
termasuk orang yang kesulitan menelan, tersedia omeprazole dalam bentuk obat
larut.
- Konsumsilah omeprazole sesuai takaran dosis dan frekuensi yang ditetapkan oleh
dokter. Jika Anda tanpa sengaja melewatkan satu dosis konsumsi, segera konsumsi
dosis yang tertinggal tersebut begitu Anda ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati
jadwal minum obat berikutnya, jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus.
- Konsumsilah makanan dalam porsi-porsi kecil. Porsi terlalu besar dapat menekan
lambung sehingga terlalu banyak asam lambung yang diproduksi. Hindarilah
makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala penyakit lambung Anda,
seperti cokelat, tomat, daun mint, kopi, dan alkohol. Menurunkan berat badan juga
dapat membantu mencegah naiknya asam lambung sehingga meringankan gejala
gangguan pencernaan.
- Berhenti atau batasi kebiasaan merokok, karena merokok juga meningkatkan
produksi asam lambung.

13
 Dosis obat:
Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap
pengobatan.

 Peringatan:
- Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran
dokter.
- Harap berhati-hati menggunakan omeprazole jika menderita penyakit hati,
mempunyai kadar kalsium tubuh yang rendah atau gangguan tulang.
- Tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi omeprazole jika mengalami kesulitan
menelan, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,mual, dan pendarahan.
- Jika terjadialergi atau overdosis, segera temui dokter.

 Efek samping:
Omeprazole jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Jika pun ada, biasanya
efek samping akan membaik setelah penyesuaian tubuh terhadap obat ini.

 Efek samping omeprazole yang berpotensi terjadi:


- Sakit kepala
- Konstipasi
- Diare
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Sakit tenggorokan
- kram otot
- Hilang selera makan.

c. Pantoprazol
Pantropazole adalah obat golongan penghambat pompa proton. Obat yang hanya bisa
didapat dengan menggunakan resep dokter ini juga digunakan dalam mengobati infeksi
bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta mengobati sindrom
zollinger-ellison.

14
Merk dagang: pantozol
Bentuk Obat: tablet
Jenis Obat: Penghambat pompa proton.

 Cara mengkonsumsi:
- Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan pantoprazole
sebelum mulai mengonsumsinya, termasuk aturan pakai serta dosis untuk tiap-tiap
kondisi.
- Pantoprazole bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun alangkah
baiknya jika obat ini dikonsumsi sebelum makan. Telanlah tablet pantoprazole
dengan dibantu air minum dan jangan mengunyahnya atau menghancurkannya
terlebih dahulu.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi pantoprazole pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya.
- Bagi pasien yang lupa mengonsumsi pantoprazole, disarankan segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis pantoprazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti
dosis yang terlewat.
- Hindarilah beberapa makanan atau minuman yang dapatmemperburuk gejala yang
berkaitan dengan asam lambung, misalnya makanan pedas, minuman panas,
minuman keras, kopi, cokelat, tomat, dan peppermint. Selain itu, hindari juga
rokok.
- Khusus untuk refluks asam, kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala yang
timbul dari kondisi tersebut. Karena itu bagi mereka yang berat badannya melebihi
batas kesehatan yang disarankan upayakan untuk menurunkannya.
- Ada penelitian yang mengatakan bahwa obat-obatan penghambat pompa proton
yang dikonsumsi selama lebih dari satu tahun dapat meningkatkan risiko
penggunanya terkena fraktur tulang. Jika Anda termasuk orang yang menggunakan
obat ini secara jangka panjang, konsultasikan kepada dokter untuk dicarikan
solusinya.

15
- Jika gejala belum juga mereda setelah beberapa hari mengonsumsi pantoprazole,
segera temui dokter yang meresepkannya. Jangan mengonsumsi obat ini selama
lebih dari dua minggu tanpa bertanya terlebih dahulu pada dokter.

 Dosis obat:
Dosis pantoprazole yang umum digunakan adalah 20 mg per hari. Jika digunakan dalam
jangka panjang untuk mencegah kambuhnya refluks asam lambung, dosisnya adalah 20-40
mg perhari.

 Peringatan:
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran
dokter.
- Pantoprazole hanya boleh dikonsumsi oleh orang-orang berusia 12tahun ke atas.
- Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal dan hati.
- Harap waspada jika mengalami gejala berupa mual, penurunan berat badan, kurang
darah, dan sulit menelan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

 Efek samping:
Sama seperti obat-obat lain, pantoprazole juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Lelah
- Mulut terasa kering
- Konstipasi
- Sakit perut
- Diare

2.3 Komposisi/isi

Alumunium Hydroxide 200 mg, Magnesium Hydroxide 200 mg

16
2.4 Indikasi

a. Pengobatan hiperasiditas, hiperfosfatemia.


b. Pengobatan jangka pendek konstipasi dan gejala-gejala hiperasiditas, terapi
penggantian magnesium. Magnesium hidroksida juga digunakan sebagai bahan
tambahan makanan dan suplemen magnesium pada kondisi defisiensi magnesium.

2.5 Posologi/dosis

Tidak dianjurkan digunakan terus menerus selama lebih dari dua minggu, kecuali atas
petunjuk dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain, seperti simetidinatau
antibiotika tetrasiklin, sebaiknya diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.Tidak dianjurkan
diberikan pada anak-anak di bawah 6 tahun, karena biasanya kurang jelas penyebabkan,
kecuali atas petunjuk dokter. Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan
pemakaian lama, karena dapat mengurangi kadar fodsfor dalam darah.
Antasida dewasa: oral 600-1200 mg antara waktu makan dan sebelum tidur malam.
Hiperfosfatemia: anak 50-150 mg/kg/24 jam dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam, titrasi dosis
sampai tercapai kadar fosfat dalam rentang normal. Dewasa dosis awal 300-600 mg 3
kali/hari bersama makanan. Magnesium hidroksida sebagai antasida diberikan dalam dosis
sampai dengan 1 g per oral. Sebagai laksatif osmotik magnesium hidroksida diberikan
dengan dosis sekitar 2-5 g per oral. Dosis sampai dengan sekitar 2 g per oral. Diberikan
dengan dosis hingga 500 mg per oral. Diberikan dengan dosis sampai dengan 2 g per oral.1
magaldrate diberikan di antara waktu makan dan malam sebelum tidur dosis sebagai antasida
biasanya sampai dengan 1,5 g per oral. Kalsium karbonat mengikat posfat dalam saluran
cerna untuk membentuk komplek yang tidak larut dan absobsi mengurangi posfat.

2.6 Cara Pemberian


Cara Mengonsumsi/Cara pemberian Antasida dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum
mengonsumsi antasida. Konsumsi antasida tablet kunyah dengan cara mengunyah tablet
sebelum ditelan, dan minum air putih setelahnya. Untuk antasida suspensi, kocok botol obat
sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan.
17
Antasida bentuk tablet kunyah atau suspensi dikonsumsi ketika gejala muncul atau terasa
akan muncul. Antasida bia dikonsumsi saat atau segera setelah makan. Bila Anda lupa
mengonsumsinya, disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jeda dengan jadwal
berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obat tertentu secara rutin, berikan jarak sekitar 2–4
jam setelah menggunakan antasida.
Simpan antasida di ruangan dengan suhu kamar. Jangan menyimpannya di tempat yang
lembap atau terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-
anak.

2.7 Mekanisme Kerja Obat

Antasida secara langsung akan menetralisir keasaman, peningkatan pH, atau secara
reversibel mengurangi atau menghalangi sekresi asam lambung oleh sel untuk mengurangi
keasaman di perut rasa pedih terasa ketika asam klorida lambung mencapai saraf di mukosa
saluran cerna. Lalu saraf tersebut mengirim sinyal rasa sakit ke sistem saraf pusat. Hal ini
terjadi pada bagian saraf yang terkena asam.

2.8 Kontra indikasi

Sebaiknya antasida doen tidak digunakan pada orang yang memiliki hipersensitivitas
dengan kandungan antasida. Obat ini juga dapat menimbulkan kontraindikasi pada orang
dengan masalah kesehatan seperti gangguan hati, penyakit ginjal, dan penyakit jantung.
Selain menimbulkan kontraindikasi pada orang yang memiliki hipersensitivitas dengan
antasida atau memiliki masalah kesehatan tertentu, obat ini juga dikontraindikasikan jika
penggunaannya bersamaan dengan obat-obatan lain seperti cimetidine dan tetracycline.
Jangan gunakan antasida doen pada anak dengan usia dibawah 6 tahun. Kontraindikasi
(jangan dikonsumsi pada kondisi)
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:
-Alergi terhadap antasida
-Nyeri perut parah
-Penyumbatan usus besar
-Gagal ginjal

18
2.9 interaksi obat

A. Dengan obat Lain:

- Aluminium hidroksida dapat mengurangi absorpsi allopurinol, efek antibiotik


(tetrasiklin, kuinolon, beberapa sefalosporin), turunan bifosfonat, kortikosteroid,
siklosporin, garam-garam besi, antifungi imidazol, isoniazid, penisilamin,
suplemen fosfat, fenitoin, fenotiazin. Absorbsi aluminium hidroksida dapat
dikurangi oleh turunan asam sitrat.
- Menurunkan absorpsi tetrasiklin, digoksin, garam-garam besi, isoniazid, atau
kuinolon.
- Kalsium karbonat berinteraksi dengan banyak obat karena mengubah pH asam
lambung dan pengosongan lambung dengan pembentukan kompleks yang tidak
diabsorpsi. Interaksi dapat diminimalisasi melalui pemberian terpisah kalsium
karbonat dari obat lainnya selama 2-3 jam.

B. Terhadap kehamilan:
Tidak ada data yang tersedia mengenai efek klinis pada fetus, bukti yang ada saat ini
menyatakan aman digunakan selama kehamilan dan menyusui.

C. Terhadap ibu menyusui: Tidak diketahui.

D. Terhadap Anak-anak :
Dosis magnesium-aluminium hidroksida 0,5 ml/kg direkomendasikan untuk infant
dengan refluks. Berdasarkan monitoring pH intragastrik serial, hasil terbaik diperoleh bila
antasida diberikan sebelum dan sesudah asupan formula.

E. Terhadap hasil Laboratorium:


- Mengurangi kadar fosfat anorganik.
- Meningkatkan magnesium, menurunkan protein, kalsium, menurunkan kalium.

19
2.10 Kemasan

20
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

Antasida mengandung senyawa magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida yang


diberikan secara oral (diminum) dan berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Antasida
bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam
lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi
prostaglandin pada mukosa lambung. Antasida yang terdiri dari kombinasi alumunium
hidroksida dan magnesium hidroksida dipilih karena menghasilkan efek non sistemik dengan
masa kerja panjang. Alumunium hidroksida dapat menyebabkan konstipasi dan magnesium
hidroksida menyebabkan diare, dengan memadukan keduanya akan dapat meminimalisir efek
samping yang ditimbulkan.

3.2 Saran

Penulisan makalah ini masih belum lengkap dan belum tertuang secara detail terhadap
topik yang kami bahas. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar kami bisa memperbaiki dimakalah selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/18321676/Makalah_antasida
https://lifepack.id/antasida-doen-10-tablet-kegunaan-dosis-dan-efek-samping/
#:~:text=Obat%20antasida%20doen%20mengandung%20bahan,berisikan%20kan
%2010%20tablet%20antasida

22

Anda mungkin juga menyukai