Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN MEDIA CORONG PENJUMLAHAN UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI


PENJUMLAHAN
ANAK TUNARUNGU KELAS I SEMESTER II
DI SLB BC YMS WONOGIRI DI NGADIROJO
TAHUN AJARAN 2018 / 2019

LAPORAN PEMBUATAN KARYA INOVATIF

Oleh:
FITRIYA ESTIYANI ,S.Pd
NIP. -

SLB BC YMS WONOGIRI DI NGADIROJO


TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika adalah salah satu pelajaran yang terkesan sulit dan
menakutkan bagi sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya
minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Hal ini dapat
mempengaruhi prestasi matematika siswa di sekolah. Pelajaran matematika
yang terkesan rumit dan menjadi momok ini bagi sebagian siswa merupakan
salah satu kendala bagi siswa untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian diperlukan adanya kreativitas untuk menunjang minat
dan motivasi siswa dalam belajar matematika.Salah satunya adalah dari sektor
guru yang mana guru dituntut lebih kreatif dan aktif untuk membantu siswa
dalam menanamkan konsep dan prinsip-prinsip matematika. Kreativitas ini
dapat berupa penggunaan alat peraga untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan pembelajaran matematika.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai seperangkat benda yang
dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan
untuk membantu menanamkan prinsip dan konsep matematika secara efektif.
Selain itu alat peraga juga merupakan media pembelajaran yang berfungsi
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
Dengan penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa dalam mempelajari matematika sehingga prestasi matematika
siswa dapat lebih baik. Pokok bahasan matematika khususnya materi tentang
penjumlahan dirasakan perlu penggunaan alat peraga yang bersifat konkrit.
Alat peraga ini penting karena dapat membantu guru dalam penyampaian
materi dan juga dapat menghilangkan asumsi pada anak sehingga siswa
menggemari matematika.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas maka dibutuhkan suatu alat
peraga sederhana salah satunya yaitu Corong Penjumlahan. Dengan alat
peraga ini siswa diajak bermain sambil belajar sehingga siswa akan lebih
mudah mengingat dan memahami materi yang disampaikan.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, Maka penulis dapat
merumuskan tujuan inovasi pembelajaran adalah sebagai berikut : Untuk
meningkatan prestasi belajar siswa pada materi penjumlahan anak tunarungu
kelas I semester II di SLB BC YMW Wonogiri di Ngadirojo tahun pelajaran
2018/2019 melalui media Corong Penjumlahan.

C. Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diambil dan diperoleh dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a) Dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika pada operasi
hitung penjumlahan
b) Merupakan salah satu bentuk permainan dalam belajar sehingga
menumbuhkan perasaan senang pada siswa dan aktivitas belajar yang
tinggi.
2. Bagi Guru
a) Dengan adanya inovasi pembelajaran, guru memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, khususnya dengan memanfaatkan alat peraga sederhana
dalam pembelajaran di kelas
b) Guru dapat berinovasi dalam pembelajaran di kelas
c) Sebagai masukan dalam mamilih alat peraga atau media pembelajaran
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika anak tunarungu.
3. Bagi Sekolah
a) Sekolah diuntungkan dengan adanya perbaikan pembelajaran oleh guru
melalui inovasi pembelajaran
b) Dengan adanya pembelajaran yang inovatif akan meningkatkan
aktivitas belajar siswa yang akan bermuara pada peningkatan hasil
belajar siswa
c) Hasil belajar yang baik akan mempengaruhi prestasi sekolah secara
umum
d) Bagi lembaga pendidikan, sebagai bahan pertimbangan bagi SLB
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terhadap anak tunarungu
khususnya pada pelajaran matematika.
SURAT KETERANGAN
Nomor :057/ SLB BC/ YMS/ Ngd/ III/ 2019

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Kepala SLB BC YMS Wonogiri di
Ngadirojo, yakni :
Nama : AGUS WIRANTO, S.Pd
NIP : 19610417 198503 1 011
Unit Kerja : SLB BC YMS Wonogiri di Ngadirojo

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :


Nama : FITRIYA ESTIYANI, S.Pd
NIP : -
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SLB BC YMS Wonogiri di Ngadirojo
Pada tahun 2019 yang bersangkutan telah benar-benar membuat alat peraga
sederhana pada pembelajaran matematika Kelas I Semester II yang berjudul
:“PEMANFAATAN MEDIA CORONG PENJUMLAHAN UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PENJUMLAHAN ANAK TUNARUNGU KELAS I SEMESTER II DI SLB BC
YMS WONOGIRI DI NGADIROJO
TAHUN AJARAN 2018 / 2019”. Alat peraga tersebut telah digunakan untuk
pembelajaran di kelas.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

Wonogiri, 5 Maret 2019


Kepala SLB BC YMS Wonogiri di
Ngadirojo

AGUS WIRANTO, S.Pd


NIP. 19610417 198503 1 011
BAB II
KARYA INOVATIF PEMBELAJARAN

A. Ide Dasar

Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang universal yang


dibangun oleh kesepakatan berbentuk teorema dan rumus-rumus, sehingga
matematika menjadi salah satu materi pelajaran wajib yang diajarkan di setiap
sekolah. Adapun tujuan khusus dari pelajaran matematika adalah melatih cara
berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktivitas
kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan
mengembangkan pola pemikiran, mengembangkan kemampuan
mengembangkan masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi atau mengkomunikasikan gagasan.

Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai


disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia, namun matematika justru
menjadi pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa karena dipandang rumit
dan tidakmenarik.Salah satu penyebab dari timbulnya rasa tidak suka pada
pelajaran matematika yaitu kurangnya variasi penyampaian materi pelajaran.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan alat
peraga dan media pembelajaran dalam menyampaikan materi ajar.

Operasi penjumlahan pada dasarnya merupakan suatu aturan yang


mengaitkan setiap pasang bilangan dengan bilangan yang lain. Alat peraga
dinamakan “Corong Berhitung”. Dinamakan corong berhitung karena dalam
penggunaanya menggunakan media corong untuk melakukan operasi
penjumlahan. Corong (berfungsi sebagai tempat memasukkan kelereng dan
membantu operasi hitung). Kelereng (sebagai bilangan yang akan dikenakan
operasi hitung. Kotak hasil (berfungsi sebagai tempat untuk melihat hasil
operasi hitung)
B. Alat Dan Bahan

Alat dan bahan pembuatan alat peraga tersebut sangat sederhana antara lain :

1. Papan tulis kecil / triplek


2. 2 Botol air mineral satu liter
3. 2 Selang berlubang besar
4. Kelereng
5. Wadah plastic
6. Klem

C. Prosedur Pembuatan

Cara pembuatan alat peraga ini sangat sederhana. Urutan pembuatannya


sebagai berikut :

1. Botol air mineral dua buah dipotong menjadi dua dan gunakan yang ada
corong botolnya saja.
2. Corong tersebut kemudian disambungkan dengan selang.
3. Selang bersambung ke dalam wadah plastik yang pada kanan kiri wadah
telah dilubangi.
4. Barulah kemudian seluruh media ditempel ke papan tulis / tripleks.

D. Cara Menggunakan Media

1. Pengenalan Media Corong Penjumlahan

Siswa mengenal media Corong Penjumlahan yang terdapat dua lubang


corong (corong sebelah kiri untuk bilangan pertama dan corong sebelah
kanan untuk bilangan kedua), kelereng sebagai media hitung konkrit,
wadah plastic untuk tempat hasil penjumlahan.

2. Berikan soal pada setiap siswa, misalnya terdapat soal 4+7 = …


3. Siswa mengambil 4 kelereng yang dimasukkan ke dalam corong botol kiri
4. Selanjutnya mengambil 7 kelereng yang dimasukkan ke dalam corong
botol kanan.
5. Kedua jumlah kelereng akan turun melewati selang masuk ke dalam
wadah. Siswa tinggal menghitung jumlah kelereng yang telah masuk ke
dalam wadah dan menemukan hasilnya bahwa: 4 + 7 = 11.

E. Penggunaan Dalam Pembelajaran


Media pembelajaran yang berupa alat peraga Corong Penjumlahan ini
digunakan dalam pembelajaran Matematika materi penjumlahan dengan hasil
menyesuaikan jumlah kelereng yang disediakan.

Gambar 1. Pemanfaatan Media Corong Penjumlahan

Pada gambar di atas nampak salah satu siswa sedang menggunakan alat
peraga Corong penjumlahan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.

Gambar 2. Pemanfaatan Media Corong Penjumlahan


Siswa secara bergantian mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
dengan menggunakan alat peraga yang berupa Media Corong Penjumlahan.

F. Kelebihan dari Media Corong Penjumlahan


1. Pembuatannya mudah
2. Bisa menggunakan barang bekas
3. Cara menggunakan mudah
4. Bersifat konkrit karena menggunakan media nyata untuk dihitung
5. Dapat digunakan dalam waktu yang fleksibel karena bisa digunakan untuk
belajar sambil bermain
6. Dapat melatih siswa siswa aktif

G. Kekurangan dari Media Corong Penjumlahan


1. Tidak cocok digunakan untuk kelas atas karena biasanya mereka sudah
mahir penjumlahan.
2. Penjumlahan yang digunakan tergantung pada jumlah kelereng yang
disediakan sehingga bila penjumlahan dengan angka banyak juga
membutuhkan jumlah kelereng yang lebih banyak.
3. Media hanya bersifat visual.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan media Corong Penjumlahan sebagai alat peraga sederhana
ini membuktikan bahwa dengan adanya kreatifitas guru dalam merancang karya
inovatif pembelajaran akan membantu proses belajar siswa . Alat bantu tersebut
akan membantu pemahaman siswa dalam menanamkan konsep matematika
tentang penjumlahan.Pemahaman tersebut akan meningkatkan prestasi belajar
siswa pada materi tersebut.

B. Saran
Dengan adanya uraian kesimpulan di atas, maka penulis ingin
memberikan saran kepada beberapa pihak antara lain :
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya dalam mengikuti pembelajaran bersungguh-sungguh
terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran. Dalam menggunakan
media alat-alat pembelajaran siswa harus sesuai dengan petunjuk guru agar
pemanfaatannya bisa optimal.
2. Bagi Guru
Dengan keberhasilan penggunaan alat peraga yang berupa media
Corong Penjumlahan, hendaknya guru tidak berhenti berinovasi dalam
pembelajaran. Guru seharusnya menciptakan inovasi-inovasi baru untuk
menunjang pembelajaran terutama di kelasnya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah terutama kepala sekolah hendaknya memberikan dorongan
bagi para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran agar dapat
meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap semua materi.

Anda mungkin juga menyukai