Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR

ZAT ADITIF DAN ADIKTIF

A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : UPT SMP Negeri 24 Medan
Kelas : IX
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 4 JP ( 4 x 40 menit )

2. Kompetensi Awal
 Sebelum mempelajari topik ini peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan atau
pemahaman tentang zat aditif dan adiktif
 Peserta didik berada di lingkungan sekolah (peserta didik memiliki karakteristik
yang berbeda, diantaranya ada yang aktif, berani mengemukakan pendapat /
bertanya, pendiam, pemalu, atau bahkan cuek/gak mau tahu mengenai
pembelajaran)
 Sebagian besar peserta didik memiliki kemampuan belajar sedang, beberapa di
bawah rata-rata, satu atau dua orang diatas rata-rata.

3. Profil Pelajar Pancasila


Mengajak peserta didik untuk memiliki cara ‘’Berfikir Kritis, mandiri dan kreatif’’ ,
menghidupkan semangat bergotong-royong dan beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia.

4. Sarana dan Prasarana


1. Internet
2. Buku IPA
3. Youtube

5. Target Peserta Didik


1. Peserta didik tipikal umum dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui
diskusi kelompok
2. Peserta didik yang memiliki kesulitan belajar dapat mencapai tujuan
pembelajaran melalui pembimbingan secara khusus dari guru
3. Peserta didik yang memiliki pemahaman cepat dapat mencapai tujuan
pembelajaran melalui kegiatan inkuiri.
6. Model Pembelajaran yang Digunakan
 Tatap Muka
 Model Pembelajaran kontekstual

B. Kompetensi Inti ( Pertemuan I) ( Zat aditif )


1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui simulasi, diskusi, dan tanya jawab,
peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian zat aditif .
2. Menjelaskan apa saja contoh zat aditif alami dan buatan.
3. Menjelaskan apa saja penyebab jika mengkonsumsi zat aditif buatan
2. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari materi pembelajaran tentang “Zat aditif”, peserta didik
memberikan ide/gagasan bagaimana peserta didik dapat menyebutkan apa saja
pengelompokan zat aditif pada makanan

3. Pertanyaan Pemantik
Apa perbedaan zat aditif buatan dan alami? Serta sebutkan contoh zat aditif buatan dan
alami!

4. Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
 Menyampaikan salam, menyapa hangat peserta didik, dan menanyakan kabar
peserta didik
 Berdoa sebelum memulai pembelajaran
 Menanyakan beberapa hal terkait materi yang akan dipelajari untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang
akan disampaikan
 Menyampai tujuan pembelajaran, lingkup materi,dan rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
1. Peserta didik reguler / tipikal umum
 Guru menanyangkan power point /video pembelajaran mengenai sistem
reproduksi manusia sambil memberi penjelasan
 Peserta didik mendiskusikan cara mengevaluasi informasi yang di dengar
dengan pantauan guru
 Peserta didik mengevaluasi informasi tentang zat aditif melalui diskusi
bersama berdasarkan lembar kerja yang disiapkan guru
 Peserta didik melaporkan hasil diskusi melalui presentasi di depan kelas
2. Peserta yang kemampuannya kurang
 Guru menjelaskan berulang-ulang secara pribadi sampai peserta didik paham
mengenai sistem reproduksi manusia
 Guru memberikan permasalahan konstekstual dalam bentuk video
 Peserta didik diminta untuk mengamati dan mencatat informasi yang
didengarnya
 Peserta didik mengevaluasi informasi yang didengarnya berdasarkan lembar
kerja dengan bimbingan langsung dari guru
 Peserta didik melaporkan hasil kerjanya
3. Peserta dengan kemampuan tinggi
 Guru menugasi peserta didik / kelompok untuk mencari permasalahan
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari selain dari contoh divideo
pembelajaran yang sudah ditayangkan guru
 Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran yang akurat
dari permsalahan kontekstual dengan pantauan guru mengacu pada lembar
kerja yang diberikan
 Peserta didik melaporkan hasil diskusinya.

c) Kegiatan Penutup
 Guru meminta peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
 Guru memberikan asesmen untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
mengevaluasi materi zat aditif
 Guru memberikan umpan balik dan tindak lanjut atas pembelajaran yang sudah
 dilaksanakan (menyampaikan program remedial dan pengayaan)
 Guru menyampaikan informasi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama.
5. Asesmen
a. Asesmen diagnostic : dilakukan diawal pembelajaran dengan mengajukan beberapa
pertanyaan terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan
b. Asesmen formatif : dilakukan pemantauan selama proses pembelajaran untuk
melihat perkembangan kognitif dan afektif (Profil Pelajar Pancasila) peserta didik
selama pembelajaran berlangsung
c. Asesmen sumatif : dilakukan di akhir pembelajaran dengan memberikan soal
berkaitan dengan zat aditif berdasarkan karakteristiknya digambar dan disebut
fungsinya.
B.KOMPETENSI INTI ( PERTEMUAN II) (Zat adiktif)
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi guru dan siswa juga dapat mendeskripsikan tentang zat adiktif serta
fungsi dan siswa dapat mengenali gangguan penyakit akibat mengkonsumsi zat adiktif
yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari hari dan siswa dapat menjaga kesehatan
tubuh sehingga tetap berfungsi dengan baik.
2. Pemahaman bermakna
Setelah mempelajari tentang zat adiktif siswa dapat memahami apa itu zat adiktif dan
menjaga kesehatan tubuh agar tidak mengkonsumsi zat adiktif tersebut
3. Pertanyaan Pemantik
Apakah yang terjadi pada tubuh kita jika meminum alkohol yang termasuk kedalam zat
adiktif?
4. Kegiatan Pembelajaran.
a) Pendahuluan
 Menyampaikan salam, menyapa hangat peserta didik, dan menanyakan kabar
peserta didik
 Berdoa sebelum memulai pembelajaran
 Menanyakan beberapa hal terkait materi yang akan dipelajari untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang
akan disampaikan
 Menyampai tujuan pembelajaran, lingkup materi,dan rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti
1. Peserta didik reguler / tipikal umum
a. Guru menayangkan power point /video pembelajaran mengenai alat alat
indera pada manusia sambil memberi penjelasan
b. Peserta didik mendiskusikan cara mengevaluasi informasi yang di dengar
dengan pantauan guru
c. Peserta didik mengevaluasi informasi tentang zat adiktif melalui diskusi
kelompok berdasarkan lembar kerja yang disiapkan guru
d. Peserta didik melaporkan hasil diskusi melalui presentasi di depan kelas
2. Peserta yang kemampuannya kurang
a. Guru menjelaskan berulang-ulang secara pribadi sampai peserta didik paham
mengenai alat alat indera pada manusia.
b. Guru memberikan permasalahan konstekstual dalam bentuk paper
c. Peserta didik diminta untuk mengamati dan mencatat informasi yang
didengarnya
d. Peserta didik mengevaluasi informasi yang didengarnya berdasarkan lembar
kerja dengan bimbingan langsung dari guru
e. Peserta didik melaporkan hasil kerjanya
3. Peserta dengan kemampuan tinggi
a. Guru menugasi peserta didik / kelompok untuk mencari permasalahan
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari selain dari contoh divideo
pembelajaran yang sudah ditayangkan guru
b. Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran yang akurat
dari permsalahan kontekstual dengan pantauan guru mengacu pada video
yang diberikan
c. Peserta didik melaporkan hasil diskusinya.

4. Kegiatan Penutup
a. Guru meminta peserta didik melakukan refleksi pembelajaran
b. Guru memberikan asesmen untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
mengevaluasi informasi aktual mengenai sistem reproduksi manusia dan
homeostatis
c. Guru memberikan umpan balik dan tindak lanjut atas pembelajaran yang
sudah dilaksanakan (menyampaikan program remedial dan pengayaan)
d. Guru menyampaikan informasi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama.
c) Asesmen
1. Asesmen diagnostic : dilakukan diawal pembelajaran dengan mengajukan beberapa
pertanyaan terkait materi pembelajaran yang akan disampaikan
2. Asesmen formatif : dilakukan pemantauan selama proses pembelajaran untuk
melihat perkembangan kognitif dan afektif (Profil Pelajar Pancasila) peserta didik
selama pembelajaran berlangsung
3. Asesmen sumatif : dilakukan di akhir pembelajaran dengan memberikan soal
berkaitan dengan zat aditif dan adiktif dalam bentuk pilgand dan essai
d) Pengayaan dan Remedial
Guru memberikan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan potensi secara
optimal kepada peserta didik yang telah memenuhi tujuan pembelajaran yang
ditetapkan dengan mencari informasi aktual lainnya sesuai dengan kesukaannya
masing-masing, kemudian mengevaluasinya. Guru memberikan tugas kepada
peserta didik yang pemahamannya masih kurang dengan membiasakan peserta
didik mengerjakan latihan-latihan soal dan mengevaluasinya dengan berdasarkan
lembar kerja.
Guru memberikan pembimbingan selama remedial berlangsung.
e) Lampiran

Lembar Kerja Peserta Didik 1 ( Pertemuan 1 )

Zat Aditif Pada Makanan

Nama :

Kelas :

Setelah mempelajari materi zat aditif pada makanan maka siswa dapat :

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan zat aditif


2. Menyebutkan pengelompokan zat aditif pada makanan
3. Menjelaskan apa perbedaan zat aditif buatan dan zat aditif alami
4. Menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh kita jika mengkonsumsi zat aditif buatan .

Langkah kerja :
1. Bacalah buku paket kamu ttg zat aditif pada makanan atau dari sumber lain yang
berhubungan
2. Jawablah seluruh pertanyaan dengan benar berdasarkan hasil temuanmu

A.Zat aditif buatan dan alami

1. Lengkapilah gambar dibawah ini :

 Apa perbedaan kedua gambar diatas


 Tuliskan fungsi kedua gambar diatas
 Kuis

Setelah mempelajari tentang zat aditif manusia, siswa dapat :

1. Mengetahui apa saja contoh zat aditif pada makanan


2. Mengetahui perbedaan zat aditif buatan dan alami
3. Mengetahui penyebab jika mengkonsumsi zat aditif buatan yang terbuat dari bahan-bahan
boraks
4. Mengetahui fungsi zat aditif alami pada tubuh kita
5. Mengetahui pengelompokan zat aditif makanan

Langkah kerja ;

1. Bacalah kembali buku bacaan kamu atau sumber lain yang relevan
2. Pertanyaan langsung di jawab di google form
3. Jawablah seluruh pertanyaan dengan benar, berdasarkan hasil temuan kamu

BAHAN AJAR/INFORMASI

Zat Aditif Dan Zat Adiktif

1. Zat Aditif

Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk menjaga atau
meningkatkan keamanan, kesegaran, rasa, tekstur, atau tampilannya.
Zat ini terdapat dalam bentuk alami maupun buatan. Di Indonesia, zat aditif disebut juga bahan
tambahan pangan (BTP), penggunaannya diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Bahan ini tidak dikonsumsi sebagai makanan dan bukan merupakan bahan baku
makanan. Meski begitu, zat aditif bisa saja mengandung zat gizi. Menurut Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019, zat aditif ditambahkan pada proses
pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan,
dan/atau pengangkutan.

Fungsi Zat Aditif

1. Memberikan tekstur yang halus dan konsisten


Fungsi ini dapat ditemui dalam beberapa jenis zat aditif pada makanan.
 pengemulsi
 penstabil dan pengental
 antikempal
 antibuih
 pengembang.

2. Mempertahankan kegunaan dari makanan


Zat aditif yang berfungsi untuk mempertahankan kegunaan makanan adalah pengawet dan
antioksidan. Pengawet mencegah atau menghambat kerusakan makanan akibat kuman agar tidak
mudah membusuk. Sementara itu, antioksidan mencegah atau menghambat kerusakan makanan
akibat oksidasi

3.Mengontrol keseimbangan keasaman dalam makanan


Zat aditif dengan jenis pengatur keasaman dapat membantu mengubah keasaman makanan.
Zat ini memberikan rasa asam, menetralkan rasa, atau menjaga rasa asam yang sudah ada.
Keasaman yang terjaga juga menjaga warna asli makanan. Bahan tambahan pangan ini bahkan
menjaga kadar pH makanan sehingga mencegah pertumbuhan kuman berbahaya.

3. Memberikan warna
Produsen makanan bisa menambahkan zat peretensi warna. Zat aditif pewarna alami atau
buatan ini dapat memberikan atau memperbaiki warna makanan agar lebih menarik. Bahan
tambahan pangan ini berguna untuk mempertahankan, menstabilkan, atau memperkuat warna
makanan yang sudah ada.

4. Meningkatkan cita rasa


Zat aditif perasa juga bisa ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan rasa atau
memperkaya rasa yang sudah ada. Tidak cukup bahan perasa, ada jenis bahan tambahan bernama
penguat rasa. Zat ini bisa memperkuat atau mengubah rasa dan aroma tanpa menambahkan rasa atau
aroma lain. Penambahan pemanis alami atau buatan pun bisa mengubah cita rasa makanan.

Jenis-jenis zat aditif


Berikut beberapa jenis-jenis zat aditif.

1. Zat pengawet
Pengawet berguna untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, atau
pembusukan bahan makanan akibat mikroorganisme. Beberapa jenis zat pengawet, di antaranya
natrium nitrit, natrium sulfit, asam benzoat, kalsium benzoat, nisin, nitrat, natrium nitrat, dan asam
propionat.

2. Zat pemanis
Zat aditif yang satu ini terdiri dari bahan pemanis alami dan buatan yang memberikan atau
menambah rasa manis pada makanan. Pemanis alami bisa ditemukan padasir, sorbitol, taumatin,
manitol, isomalt, steviol, maltitol, silitol, dan ertritol. Sementara itu, pemanis buatan bisa ditemukan
pada asesulfam-K, aspartam, asam siklamat, sakarin, sukralosa, dan neotam.

3. Zat penguat rasa


Penguat rasa berguna untuk memperkuat atau mengubah rasa dan atau aroma yang telah ada tanpa
bahan pangan. Penguat rasa bisa ditemukan pada MSG Tidak hanya terbatas pada kemasan, masakan
rumahan pun sering ditambahkan MSG agar rasanya makin lezat. Ada banyak kontroversi terkait zat
aditif ini. Konsumsi berlebihan bahkan dikaitkan dengan Chinese Restaurant Syindrome, yaitu mual
dan sesak napas setelah mengonsumsi makanan dengan MSG tinggi. Meski begitu, MSG aman
asalkan tidak dikonsumsi berlebihan. Takaran MSG yang aman adalah 0 – 120 mg/kg berat badan.

4. Zat pewarna
Pewarna merupakan zat yang bisa memberikan warna baru atau memperbaiki warna pada bahan
pangan. Pewarna alami bisa ditemukan pada kurkumin, riboflavin, klorofil, pewarna karamel, beta-
karoten, likopen tomat, merah bit, antosianin. Sementara itu, pewarna pewarna buatan di antaranya
tartrazine, karmoisin, ponceau 4R, eritrosin, merah allura, dan biru berlian.

5. Zat pengemulsi
Pengemulsi adalah kandungan yang membantu mencampur beberapa bahan pangan agar bisa
menyatu, seperti minyak dan air. Beberapa jenis pengemulsi yang ditemukan pada makanan, yaitu
kalsium karbonat, lesitin, natrium laktat, kalsium laktat, mononatrium fosfat, kalsium alginat, agar,
karagenan, dan gelatin.

6. Antioksidan
Antioksidan adalah zat aditif untuk mencegah atau menghambat kerusakan makanan akibat
oksidasi. Anda bisa menemukan bahan antioksidan pada asam askorbat, tokoferol, propil galat, asam
eritorbat, butil hidroksi anisol (BHA), dan butil hidroksi toluen (BHT).
Beberapa jenis lainnya, seperti:
 pengental,
 antikempal,
 antibuih,
 pengembang,
 pengatur keasaman, dan
 perasa.

Efek samping zat aditif


1. Masalah otak
Asupan natrium benzoat yang tinggi berkaitan dengan kesulitan fokus dan hiperaktif (ADHD)
Bahan ini berpotensi memengaruhi bagian otak yang mengatur perhatian dan perilaku.
Meski begitu, penelitian yang dilakukan cenderung terbatas sehingga efek zat aditif ini perlu dikaji
ulang.

2. Kanker
Natrium nitrit yang terkena suhu panas yang cukup tinggi dapat berubah bentuk menjadi
nitrosamin. Senyawa ini berpotensi menjadi penyebab kanker lambung. Namun, penelitian yang
dilakukan masih belum bisa sepenuhnya memastikan risiko tersebut. Selain itu, natrium benzoat
yang dikombinasikan dengan vitamin C dapat berubah menjadi benzena, zat yang juga
meningkatkan risiko kanker.

3. Masalah metabolisme
Mengonsumsi sirup jagung tinggi fruktosa dalam porsi berlebihan bisa meningkatkan risiko
obesitas dan diabetes. Pasalnya, jenis pemanis ini tinggi kalori dan mudah diserap tubuh. Jadi, bisa
menambah berat badan dan menaikkan kadar gula darah dengan singkat.Meski rendah atau tanpa
kalori,pemanis buatan bikin gemuk pun tak dapat dihindari.
Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat terkandung di dalam obat-obatan dan bahan aktif yang menyebabkan
ketergantungan. Dampaknya, menjadi kecanduan dan membuat tubuh ingin mengonsumsinya terus-
menerus. Saat mencoba berhenti mengonsumsi zat adiktif, tubuh akan merespon dengan merasa
cepat lelah, rasa tidak nyaman dan muncul rasa sakit yang luar biasa atau sakau.

Salah satu contoh zat adiktif adalah narkoba. Sederhananya, zat adiktif bisa membahayakan tubuh
dan seharusnya kamu hindari. Bukan hanya narkoba saja, zat adiktif juga terkandung dalam rokok.
Karena itu, perokok terlihat sangat kesulitan untuk berhenti.

Berikut ini zat adiktif yang membuat orang bisa kecanduan adalah:

1.Zat Adiktif Narkotika

Di Indonesia, narkotika diatur dalam undang-undang (UU). Menurut UU No.22 Tahun 1997,
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuhan dan bukan tumbuhan, baik yang sintetis
maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan/ perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menimbulkan ketergantungan. Dengan kata
lain, narkoba atau narkotika adalah bahan yang berbahaya. Sementara itu, Kementerian Republik
Indonesia memperkenalkan narkotika dengan istilah napza, yaitu singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.

a.Narkotika Golongan 1

Ini adalah golongan yang paling berbahaya, karena daya adiktifnya paling tinggi. Selain itu,
golongan ini biasanya digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contohnya, heroin, ganja,
kokain, morfin, dan opium.

b.Narkotika Golongan II

Merupakan narkotika yang daya adiktifnya ringan, tapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contohnya, benzetidin, petidin, dan betametadol.

c.Narkotika Golongan III

Golongan ini memiliki daya adiktif yang ringan, selain itu itu bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian. Contohnya, kodein dan turunannya.
2.Zat Adiktif psikotropika
Psikotropika merupakan zat apapun yang berinteraksi dengan sistem saraf pusat. Saat seseorang
menggunakannya, maka muncul efek perubahan dalam cara otak merespons rangsangan.

Efeknya pada sistem saraf pusat menyebabkan seseorang mengalami perubahan berupa:

 Perubahan suasana hati

 Adanya perubahan perilaku

 Perubahan kesadaran

 Cara berpikir jadi berubah

 Perubahan dalam cara merasakan

Perubahan tersebut dapat membantu, tapi seringkali psikotropika menghasilkan efek yang tidak
kamu inginkan.

Mengutip Badan Narkotika Nasional, psikotropika terbagi menjadi empat golongan, yaitu:

a.Psikotropika golongan I

Ini merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat. Hingga saat ini belum ada yang
tahu manfaat dari senyawa ini. Contohnya, Lysergic acid diethylamide (LSD), Methylenedioxy-
methylamphetamine (MDMA), STP, dan ekstasi.

b.Psikotropika Golongan II

Ini adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat dan berguna untuk pengobatan serta penelitian.
Contohnya, metamfetamin, amfetamin, dan mekualon.

c.Psikotropika Golongan III

Merupakan psikotropika dengan daya adiktif sedang dan bermanfaat untuk pengobatan serta
penelitian. Contohnya, lumiball, fleenitrazepam, dan buprenorsina.

d.Psikotropika Golongan IV

penelitian. Contohnya, nitrazepam dan diazepam.Golongan psikotropika ini memiliki daya adiktif
ringan dan bermanfaat untuk pengobatan.
3.Zat adiktif lainnya
a.Nikotin
Nikotin terkandung dalam rokok dan bersifat stimulan ringan serta adiktif yang menyebabkan efek
ketergantungan. Karena sifat adiktif ini perokok sulit untuk berhenti. Ketika masuk ke dalam tubuh,
nikotin merangsang otak melepaskan dopamin dan menyebabkan efek tenang untuk sementara
waktu. Jika seseorang menggunakannya dalam waktu yang lama, nikotin dapat meningkatkan
kolesterol dalam darah. Bahayanya, meski perokok sudah lama berhenti, kadar kolesterol tinggi
dalam darah masih bisa menjadi penyebab serangan jantung dan stroke. Paparan nikotin juga
berisiko mengganggu perkembangan otak dan perilaku impulsif pada anak.

B.Alkohol
Alkohol bersifat adiktif yang membuat penggunanya mengalami ketergantungan dan kesulitan
mengendalikan jumlah konsumsinya. Dampaknya, mata merah, sulit berbicara dengan jelas,
gangguan keseimbangan dan mudah lupa. Selain itu, inilah yang terjadi pada pecandu otak alkohol
yang perlu kamu waspadai. Alkohol bisa berdampak pada keracunan akibat meningkatnya kadar
alkohol dalam darah. Akibatnya, pengguna mengalami gangguan perilaku dan mental, termasuk
suasana hati yang tidak stabil dan kesulitan berkonsentrasi.

c.Kafein
Zat ini umumnya dalam bentuk obat psikoaktif legal. Kafein bertindak sebagai stimulan yang dapat
membantu meningkatkan atau menjaga kewaspadaan. Namun, zat ini juga dapat mengganggu tidur
penggunanya. Sama seperti nikotin dan alkohol, seseorang dapat membangun toleransi terhadap
kafein, artinya mereka perlu mengonsumsi lebih banyak kafein untuk merasakan efeknya. Hal
tersebut dapat menyebabkan ketergantungan dan gejala penarikan ketika seseorang berhenti
meminumnya.

d.Opioid

Dokter dapat meresepkan opioid kepada seseorang untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Zat
ini umumnya aman ketika seseorang meminumnya sesuai resep dokter dan dalam jangka pendek.
Opioid resep bisa sangat berbahaya apabila seseorang meminumnya tidak sesuai dengan anjuran
dokter. Karena, hal tersebut dapat menyebabkan efek pernapasan lambat, hipoksia, koma, kerusakan
otak permanen, bahkan kematian.

e.Tembakau
Sifat adiktif tembakau merupakan salah satu alasan mengapa ia begitu banyak digunakan di seluruh
dunia. Nikotin yang terkandung dalam daun tembakau merupakan sumber utama yang membuat
penggunanya jadi kecanduan. Tembakau juga memiliki efek penarikan, seperti lekas marah, sulit
tidur, gangguan konsentrasi, dan peningkatan nafsu makan.

f.buprenorfin
Para penelitian mencoba mengatasi kecanduan opioid dengan obat-obatan seperti buprenorfin.
Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menekan gejala penarikan opioid, mengurangi keinginan
untuk menggunakan opioid, dan memblokir efek lainnya. Namun efek euforia dan menenangkan
masih tetap tinggal pada pengguna, terutama pada orang yang tidak memiliki kecanduan opioid.
Bisa dibilang zat ini memiliki kemiripan dengan opioid.

g.Benzodiapein
Di Amerika Serikat, obat ini termasuk dalam beberapa yang sering diresepkan untuk mengurangi
kecemasan dan kejang, mengendurkan otot, dan untuk mengatasi gangguan tidur. Naun, zat ini
sering disalahgunakan karena sifatnya yang adiktif dan memiliki risiko ketergantungan. Contoh
benzodiazepin yaitu Xanax, valium, dan restoril. Selain itu, zat adiktif di dalamnya juga memiliki
efek penarikan obat. Seperti, insomnia, kecemasan, serangan panik, gangguan tidur, muntah kering
dan mual, sakit kepala, nyeri otot, dan efek fatal lainnya.
1. DAFTAR PUSTAKA.

Cece Sutia,dkk (2022) . Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas XI. Jakarta :
Kemendikbud.

Mengetahui Medan, Oktober 2023

Kepala UPT SMP Negeri 24 Medan Guru bidang study IPA

Hj.Rohanim,SPd.M.M Drs. Erwin M.Si

Nip : 19680616 198903

Anda mungkin juga menyukai