Anda di halaman 1dari 68

PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/254 00 1/1
/XII/2008

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


:
PROSEDUR TETAP
29 Desember
2008
Pemberian antibiotik adalah cara pemberian anti bakteri ( bakte
riostatik maupun bakterisid ) yang sesuai dengan kemungkinan
PENGERTIAN
jenis bakteri penyebab penyakit yang diberikan sebelum
dilakukan tindakan operasi
Sebagai tindakan preventif terhadap infeksi yan terjadi pada
TUJUAN
tindakan operasi
1.
KEBIJAKAN
PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Antibiotik diberikan sesuai dengan Drug of Choice dari tiap-
tiap jenis penyakit (sesuai diagnosa).
Cara pemberian antibiotik untuk Poli Gigi
Golongan Peniccilin dan derivatnya
Diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5 hari (kecuali
belumsembuh/ada kasus baru).Kotrimoxksazol diberikan
dalam dosis terbagi tiap 12 jam minimal 5 hari.
Kloramfenikol diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 – 8 jam
selama 10 – 14 hari. Metronidazole diberikan dalam dosis
terbagi tiap 8 jam selama 5 hari.Golongan Quinolon
PROSEDUR
Ciprofloxacin diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam selama
5 hari.
Amoxicillin
Indikasi :

Infeksi telinga, hidung dan tenggorok seperti otitis media


yangdisebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Stafilokokus
yang tidakmemproduksi penisilinase dan Haemophillus
Influenza.

Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN


UNIT TERKAIT IGD
POLIKLINIK
RESEP YANG BOLEH DIBERIKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 255 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Pemberian resep obat-obatn sesuai dengan peraturan yang
PENGERTIAN berlaku

Untuk memberikan pelayanan yang optimal dan rasional


TUJUAN kepada penderita

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit.

1. Dokter memberikan resep sesuai dengan ketentuan dari


rumah sakit
2. Bagi penderita umum diberikan
3. Obat yang termasuk didalam daftar obat yang ditentukan
oleh panitia farmasi
PROSEDUR 4. Obat generik berlogo
5. Bagi peserta ASKES diberika obat-obatan yang termasuk
DPHO (Daftar dan Plafon Harga Obat) PT. ASKES
6. Obat Live Saving diberikan sesuai dengan kebutuhan
penerita diluar ketentuan tersebut diatas

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN


DISTRIBUSI MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 256 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP NI
29 Desember 2008
Distribusi makanan adalah suatu proses pemersiapan
makanan biasa, diit dan cair kedalam alat makan dan
PENGERTIAN
menyampaikannya kepada penyaji makanan

Tujuan prosedur ini ialah supaya terpenuhi permintaan


TUJUAN
makanan penderita yang berdiit maupun yang tidak berdiit
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit.

1. Petugas penyaji makanan dari ruangan mengambil nomor


urut distribusi pada saat pembagian snack pukul 09.00
2. Petugas distribusi mempersiapkan semua masakan, buah
dan peralatan distribusi, kemudian mencicipi semua
masakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
dimasak sesuia dengan menu. Bila ada rasa masakan yang
kurang sesuai harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum
didistribusikan
3. Distribusi makanan dilakukan sesuai dengan nomor urut
pengambilan, yang berlaku di 2 loket yaitu loket makanan
PROSEDUR biasa dan makanan diit
4. Digunakan sistem distribusi sentralisasiuntuk semua
ruangan.
5. Tiap-tiap petugas distribusi melayani ruangan satu
persatu sampai selesai. Kemudian setelah pelaksanaan
distribusi selesai, petugas distribusi mengisi buku laporan
distribusi yang berisi nama ruangan, jumlah penderita
yang dilayani dan tanda tangan petugas
6. Dilaksanakan pemasakan sesuai dengan teknik
pemasakan yang digunakan dalam menu

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN


PERMINTAAN MAKANAN PENDERITA
RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 257 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Permintaan makanan penderita rawat inap adalah suatu
prosedur memesankan makanan untuk semua pasien yang
PENGERTIAN
rawat inap, sehingga mendapatkan makanan sesuai dengan
seharusnya berdasarkan penyakit yang dideritanya
Tujuan prosedur ini ialah supaya semua pasien yang dirawat
TUJUAN inap mendapatkan makanan sesuai dengan diit yang
ditentukan oleh dokter atau ahli gizi ruang rawat inap
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
1. Petugas ruangan yang ditunjuk oleh Kepala Ruangan
menuliskan diit penderita pada buku les makanan dengan
melihat buku status atau menurut keterangan dari
dokter/perawat/ahli gizi
2. Diit penderita yang telah disetujui oleh ahli gizi /perawat
dapat ditulis di Daftar Kekuatan Makanan Penderita
3. Daftar Kekuatan Makanan Penderita dibuat rangkap 2 dan
dikirimkan ke Dep. Perawatan, selanjutnya yang 1 lembar
4. dikirim ke Subdep Gizi dan 1 lembar lainnya disimpan
Dep. Perawatan
5. Bila ada penderita baru, segera dibuatkan Bon Tambahan
PROSEDUR
Makanan yang ditandatangani oleh Kepala Ruangan /ahli
gizi dan dikirim ke Subdep Gizi untuk mendapatkan
tambahan makanan
6. Bila ada pergantian diit harus dibuat Bon
7. pergantian makanan tang ditandatangani oleh Kepala
Ruangan /ahli gizi dan dikirim ke Subdep Gizi untuk
memperoleh pergantian diit
8. Bila ada penderita yang pulang, Kepala Ruangan atau
perawat yang bertugas melaporkan ke Subdep Gizi baik
melalui telepon maupun pesan Pembatalan Permintaan
Makanan
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
PENGAMBILAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/258 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Pengambilan maknan adalah suatu proses mengambil
PENGERTIAN makanan yang telah dipesan sebelumnya ke dapur sesuai
dengan keperluan konsumen yang dilayani
Tujuan prosedur ini ialah supaya pengambilan maknan untuk
konsumen dapat berjalan sesuai dengan seharusnya,
TUJUAN
sehingga konsumen mendapatkan makanan sesuai dengan
yang dipesan memenuhi syarat kesehatan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
1. Penyaji makanan mengambil nomor urut distribusi saat
pengambilan snack pukul 09.00
2. Pada waktu pengambilan maknan, penyaji maknan dating
ke Subdep Gizi dengan membawa kereta makan lenkap
dengan alat makan sesuai jumlah penderita yang dilayani
3. Penyaji makanan menunggu giliran distribusi di ruang
distribusi dengan tenang dan sopan sesuai dengan nomor
urut yang telah ditentukan
4. Setelah tiba gilirannya, penyaji makanan menyerahkan
nomor urut distribusi dan alat makan sesuai dengan
PROSEDUR jumlah pasie
5. Setelah selesai dilayani, alat makan yang telah diisi dicek
kelengkapan dan kebenaran diitnya
6. Alat makan yang telah diisi dan dicek, dimasukkan ke
dalamkereta makan sesuai dengan tempatnya
7. Jam pengambilan makan pagi : 05.00 – 06.00, makan
siang : 12.00 – 13.00, makan sore : 16.30 – 17.30
8. Pengambilan makanan bagi konsumen khusus apabila
berkaitan dengan pasien, blanko permintaan makan
ditandatangani oleh Kadepwat sedangkan konsumen lain,
ditandatangani oleh Dan Satma
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
PENGAMBILAN SNACK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 259 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Pengambilan snack adalah suatu proses mengambil snack
PENGERTIAN yang telah dipesan sebelumnya ke dapur sesuai dengan
keperluan konsumen yang dilayani
Tujuan prosedur ini ialah suapay pengambilan snack
untuk konsumen dapat berjalan sesuai dengan
TUJUAN seharusnya, sehingga konsumen mendapatkan makanan
sesuai dengan yang dipesan dan memenuhi syarat
kesehatan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
1. Penyaji makanan menyiapkan alat untuk mengambil
snack
2. Penyaji makanan pergi ke Subdep Gizi dengan
membawa alat mengambil snack dengan tertulis di
Daftar Kekuatan Makanan Penderita
3. Penyaji makanan menunggu giliran distribusi snack
dengan tertib dan sopan
4. Setelah tiba gilirannya, penyaji makanan menerima
snack dari loket distribusi dan mengeceknya sesuai
pesanan
PROSEDUR 5. Selain menerima snack, penyaji makanan juga
menerima nomor urut distribusi untuk makan siang
6. Untuk hari senin dan kamis dibagikan gula dan teh
bagi pasien.
7. Setelah menerima dan mengecek snack, nomor, gula
dan teh maka penyaji makanan kembali ke ruangan
untuk membagikan snack kepada pasien
8. Snack DM dibagikan pada jam 09.00, 12.00 dan 16.30.
Snack sore diberikan kepada pasien kelas VIP, Kelas I
dan Kelas III

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN


AHLI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 260 /XII/2008 00 1/3

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Kegiatan pelayanan gizi di rung rawat inap merupakan
rangkaian kegiatan dimulai dari upaya perencanaan
PENGERTIAN penyusunan diit pasien hingga pelaksanaan evaluasinya di
ruang perawatan

Memberikan terapi diit yang sesuai dengan kondisi pasien


dalam upaya mempercepat penyembuhan melalui
penyediaan makanan khusus, upaya perubahan sikap dan
TUJUAN
perilaku terhadap penyembuhan selama dalam perawatan,
adanya peran serta masyarakat dan mencegah kambuhnya
penyakit
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit.

Merencanakan Kegiatan Pelayanan Gizi Di Ruang Rawat


Inap
1. Menyusun rancangan makanan pasien ruang rawat inap
sesuai dengan jenis penyakit daan keadaan penyakit
a. Mengumpulkan data pasien tentang umur pasien,
keadaan penyakit, antropometri
b. Melakukan anamnese gizi
c. Menganalisa data pasien
PROSEDUR d. Menentukan makanan pasien berdasarkan anjuran
dokter dan analisa data
2. Merencanakan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien
rawat inap
a. Mengumpulkan data pasien tentang keadaan
penyakit, antropometri
b. Melakukan anamnese gizi
c. Menganalisa data pasien
d. Membuat rencana penyuluhan gizi pasien
AHLI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/260 /XII/2008 00 2/3

3. Merencanakan kebutuhan peralatan dan perlengkapan


makan di ruang rawat inap
a. Mengumpulkan data tentang peralatan dan
perlengkapan panyajian makanan yang ada,
kemampuan rumah sakit mengadakan peralatan-
peralatan perlengkapan baru
b. Membuat daftar peralatan dan perlengkapan
penyajian makanan yang dibutuhkan sesuai
kemampuan rumah sakit
4. Merencanakan pembagian tugas pelaksanaan gizi di
ruang rawat inap
a. Merinci kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di
ruang rawat inap
b. Membuat daftar pembagian tugas pelaksana gizi
sesuai dengan jumlah tenaga dan beban tugas
5. Merencanakan ukuran keberhasilan pelayanan gizi di
ruang rawat inap
a. Membuat ukuran keberhasilan kegiatan di
ruang rawat inap antara lain :
PROSEDUR
 Membandingkan jumlah pasien yang seharusnya
diamati dengan yang diamati
 Membandingkan jumlah pasien yang seharusnya
diberikan penyuluhan/konsultasi gizi dengan yang
mendapatkan penyuluhan/konsultasi gizi
 Membandingkan jumlah tenaga gizi di ruangan
dengan jumlah pasien yang diamati ata diberi
konsultasi
 Membandingkan makanan yang disajikan dengan
sisa makanan pasien
b. Mengecek Distribusi Makanan Di Ruang Rawat Inap
 Mengecek makanan/diit disesuaikan kondisi pasien
 Mengecek permintaan makanan dari ruang-ruang
rawat inap
 Mengatur penyajian dan distribusi makanan di ruang
rawat inap
 Melakukan penyuluhan dan konsultasi gizi kepada
pasien dan keluarganya dan anggotanya dan tim
kesehatan lain
AHLI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 260 /XII/2008 00 3/3

 Mencatat hasil anamnese gizi dan


penyuluhan/konsultasigizi kepada pasien di dokumen
medik
 Melakukan kerjasama dengan tim kesehatan dan
petugas di ruang rawat inap
c. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian
Pelayanan Gizi Di Ruang Rawat Inap
 Mengumpulkan data tentang kegiatan pelayanan gizi di
ruang rawat inap
 Mengumpulkan data tentang _ystem wasdal dalam
kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap
d. Melaksanakan Monitoring Dan Evaluasi Pelayanan
Gizi Di Ruang Rawat Inap
 Melaksanakan kunjungan keliling/ronda kepada pasien
untuk mengevaluasi penerimaan makanan
 Melakukan kunjungan keliling/ronda bersama tim
kesehatan di ruang rawat inap
 Melakukan perubahan makanan/diit pasien sesuai
PROSEDUR dengan hasil evaluasi makanan dan hasil pemeriksaan
lain
e. Membaca dokumen medik untuk mengetahui
kemajuan kesehatan pasien
 Mencatat hasil monitoring dan evaluasi pada dokumen
medik
 Menampung keluhan dan permasalahan dari petugas
gizi dan non gizi di ruang rawat inap
 Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi di
ruang rawat inap
 Melaksanakan evaluasi sesuai ukuran keberhasilan
yang telah ditetapkan dalam rencana
 Melakukan pengamatan sisa makanan pasien di ruang
rawat inap
f. Melaksanakan Pencatatan Dan Pelaporan
 Pelaporan pasien bulanan
Pelaporan macam diit dan penyuluhan gizi yang
diberikan pelaporan pengamatan sisa makanan
bulanan
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN

KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/261 /XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Konsultasi gizi di ruang rawat inap adalah suatu proses
PENGERTIAN perseorangan yang menginginkan masalah gizinya
berdasarkan rujukan dari dokter yang merawat penderita
Tujuan prosedur ini ialah supaya semua pasien yang
berkonsultasi di Klinik Gizi/ruang rawat inap mendapatkan
TUJUAN
hasil konsultasi sebaik-baiknya untuk kepentingan
kesehatan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Pasien dikonsultasikan oleh dokter yang merawat


dengan menuliskan pada form yang telah disediakan
atau menulis pada buku status
2. Dicatat identitas pasien pada Buku Register Gizi oleh ahli
gizi ruang rawat inap
3. Dilakukan pengukuran/antropometri yang terdiri dari
berat dan tinggi badan serta lingkar lengan atas jika
pasien tidak dapat ditimbang
4. Dilakukan anamnesis kebiasaan makan pasien dan rata-
rata konsumsi sehari dengan menggunakan lembar
anamnesis dan food model oleh ahli gizi
5. Direncanakan analisis dan interpretasi riwayat
kebiasaan makan, identitas, keterangan mengenai
pasien yang berupa diagnosis dan diit yang diberikan
oleh dokter pengirim dan data lain oleh ahli gizi
6. Direncanakan terapi diit bagi pasien tersebut oleh ahli
gizi
7. Diisi leaflet diit yang disediakan oleh Instalasi Gizi sesuai
dengan jenis diit yang ditentukan oleh ahli gizi
8. Diberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
mengenai diit dengan menggunakan leaflet dan food
model
KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 261/XII/2008 00 2/2

9. Hasil konsultasi gizi dicatat dalam status penderita oleh


ahli gizi
10. Ahli gizi membuat kuitansi rangkap 4 lembar putih untuk
PROSEDUR pasien, lembar biru untuk ruangan, lembar kuning untuk
keuangan dan lembar merah untuk arsip. Sedangkan bagi
pasien purnawirawan, ahli gizi dan pasien memaraf
blangko rujukan di kolom Paket III
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
KONSULTASI GIZI DI KLINIK GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 262/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Konsultasi gizi di Klinik Gizi adalah suatu proses bagi pasien
perseorangan yang menginginkan konsultasi mengenai
masalah gizinya baik secara langsung dari luar rumah sakit
PENGERTIAN
atau rujukan dari unit kesehatan lain di lingkungan Rumkital
Dr. Ramelan

Tujuan prosedur ini ialah supaya semua pasien yang


berkonsultasi di Klinik Gizi mendapatkan hasil konsultasi
TUJUAN
sebaik-baiknya untuk kepentingan kesehatan

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit.

1. Pasien rujukan dari poliklinik-poliklinik yang ada di


Rumkital Dr. Ramelan, pasien rujukan dari satker lain,
pasien kunjungan langsung, datang ke Klinik Gizi dicatat
identitasnya pada buku Register
2. Melakukan pengukuran antopometri yang terdiri dari
PROSEDUR pengukuran tinggi dan berat badan oleh petugas/ahli gizi
Melakukan anamnese kebiasaan makan pasien dan rata-
rata konsumsi sehari dengan menggunakan lembar
anamnese dan food model oleh petugas/ahli gizi
3. Melakukan analisa dan interpretasi riwayat kebiasaan
makan, identitas, keterangan mengenai
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 263 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
PENGERTIAN berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga
evaluasi diet pasien runag rawat inap
Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap agar
TUJUAN memperoleh makanan yang sesuai dengan penyakit,
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
1. Mengkaji status
2. Menentukan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi
dan penyakitnya
3. Menentukan macam dan jenis diet sesuai dengan
PROSEDUR penyakitnya dan cara memberikan makanan.
4. Memberikan penyuluhan gizi
5. Membuat evaluasi dan tindak lanjut pelayanan gizi
6. Kegiatan ini dilakuakan hanya pada pasien yang kritis,
malnutrisi dan kondisi lain sesuai permintaan dokter
UNIT TERKAIT Ruangan Yang Bersangkutan
TATA LAKSANA DIET BALITA KEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 264/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi bagi pasien
PENGERTIAN anak penderita KEP mulai dari kegiatan pengkajian gizi
hingga evaluasi diruang rawat inap
Memberikan pelayanan kepada pasien anak penderita
TUJUAN KEP agara memperoleh makanan yang sesuai dalam
memperbaiki.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
 Penentuan status gizi :
- Melakukan penimbangan berat badan
- Melakukan pengukuran tinggi badan
- Menghitung status gizi berdasarkan 2 score
(BB/TB)
- Menyimpulkan status gizi pasien

 Pemberian diet :
Tahapan Cairan Energi Protein
Lama pemberian
1. Stabilatas
PROSEDUR
a. Tanpa 130 ml 80-100 kal 1,0-
1,5 gr 7 hari
Edema berat
b. Dgn Edema 100 ml 80-100 kal 1,0-1,5
gr
Berat
2. Transisi 150 ml 100-150 kal 2,0-3,0
gr 7 hari
3. Rehabilitasi 150-200 ml 150-200 ka 3,0-4,0
gr 3 Minggul
Catatan : Dosis untuk 1 kg BB dalam 24 Jam
UNIT TERKAIT Ruangan Yang Bersangkutan
PELAYANAN GIZI PASIEN BERDIET
DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 265 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Serangkaian proses kegiatan yang dimulai dari
PENGERTIAN perencanaan hingga evaluasi diet pasien diruang rawat
inap
Memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi
TUJUAN
pasien dalam upaya mempercepat pertumbuhan.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
a. Bagi pasien dipesankan makanan diet ketampat
pengolahan makanan
b. Dari tempat pengolahan makana didistribusikan
keruang perawatan
c. Dirunag perawatan makanan disajikan kepasien
d. Selama dirawat pasien memperoleh penyuluhan
gizi tentang diet yang dijalani
PROSEDUR
e. Pasien diawasi dan dievaluasi secara fisik
Antropometri laboratorium dll, nafsu makan dan
asupan. Hasil penelitian membuka kemungkinan
bahwa pasien memerlukan penyesuaian diet.
f. Bila tidak, pasien memperolwh diet yang sama
samapai pasien tersebut pulang. Pelayanan gizi
berkhir disini.
UNIT TERKAIT Ruangan Yang Bersangkutan
PELAYANAN GIZI PASIEN TIDAK BERDIET
DI RUANG RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 266/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Serangkaian proses kegiatan yang dimulai dari
PENGERTIAN perencanaan hingga evaluasi diet pasien diruang rawat
inap
Memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi
TUJUAN
pasien dalam upaya penyembuhan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
a. Bagi pasien dipesankan makanan diet ketampat
pengolahan makanan.
b. Dari tempat pengolahan makana didistribusikan
keruang perawatan
c. Diruang perawatan makanan disajikan kepasien
d. Selama dirawat pasien dikunjung ahli gizi
sekurang-kurangnya 1 kali (tergantung tenaga ahli
yang ada) diberikan penyuluhan tentang makanan
PROSEDUR
yang seimbang.
e. Pasien diawasi dan dievaluasi secara fisik
Antropometri laboratorium dll, nafsu makan dan
asupan. Hasil penelitian membuka kemungkinan
bahwa pasien memerlukan penyesuaian diet.
f. Bila tidak, pasien memperolwh diet yang sama
samapai pasien tersebut pulang. Pelayanan gizi
berkhir disini.
UNIT TERKAIT Ruangan Yang Bersangkutan
PELAYANAN GIZI PASIEN DM DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 267 00 1/1
/XII/2008

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


I
PROSEDUR TETAP
29 Desember
2008
Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
diberikan pada penyandang Diabetes Militus yang
PENGERTIAN
dimulai dari perencanaan hingga evaluasi diet pasien
diruang rawat inap
Memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan zat-zat gizi yang dibutuhkan
TUJUAN
serta macam dan jumlah bahan makanan yang
digunakan pada penderita Diabetes Militus.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
PROSEDUR Membaca rekam medik riwayat penyakit dahulu
UNIT TERKAIT Ruangan Yang berkaitan
TENAGA PENJAMAH MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/268 /XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Penjamah makanan adalah tenaga yang menjamah
PENGERTIAN makanan baik dalam mempersiapkan, mengolah,
menyimpan, mengangkut maupun menyajikan makanan.
Agar penjamah makanan mempunyai perilaku yang
hygiene sehingga tercipta hygiene personal yang baik.
Apabila personal hygiene penjamah makanan baik, maka
TUJUAN
tidak akan membawa/terbebas dari mikroorganisme dan
parasit penyebab penyakit yang dapat terkontaminasi
dengan bahan makanan atau makanan jadi
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
a. Sebelum memulai pekerjaan, hendaknya memakai Alat
Pelindung Diri (APD) berupa celemek dan tutup kepala
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
b. Pakaian kerja harus selalu rapi dan bersih
c. Mencuci tangan dengan sabun antiseptic pada waktu :
 Sebelum bekerja
 Setelah memegang alat-alat/benda yang kotot
 Setelah menjamah makanan kotor/terkontaminasi
 Setelah dari kamar mandi
PROSEDUR  Setelah tangan digunakan untuk menggaruk atau
menutup mulut saat batuk atau bersin
 Setelah makan atau merokok
d. Gunakan alat yang bersih untuk memegang makanan,
hindari kontak antara produk makanan jadi dengan
tanganDilarang merokok, batuk/bersin didepan
makanan, mengorek teling/hidung/gigi, meludah
Dilantai dan kebiasaan banyak bicara selama
menghadapi makanan
TENAGA PENJAMAH MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/269 /XII/2008 00 2/2

e. Selalu merawat kesehatan dan menjaga kebersihan


badan : mandi, gosok gigi, memotong kuku, mencuci
rambut, membiasakan makan, minum, tidur dan
buang air secara teratur
PROSEDUR
f. Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan
dilaksanakan satu tahun sekali dan apabila ada
petugas penjamah makanan yang sakit maka
diminta segera berobat
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
PENGANGKUTAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 270 /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Suatu kegiatan pengiriman makanan dari Subdep Gizi ke
ruang rawat inap yang dilakukan oleh petugas penyaji
PENGERTIAN
makanan ruang rawat inap

Terpenuhinya permintaan diet penderita dari ruang rawat


TUJUAN
inap sesuai jenis dietnya
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
a. Alat/tempat pengangkutan harus selalu dalam
keadaan bersih
b. Cara pengangkutan makanan harus benar sehingga
tidak terjadi kontaminasi selama diangkut
c. Pengangkutan makanan harus dilakukan dalam alat
yang tertutup
PROSEDUR d. Jalur pengangkutan makanan harus menghindari
lokasi yang kotor dan mengandung bahan kontaminan
yang berbahaya
e. Usahakan untuk mengambil jalur terpendek dan
terdekat saat mengangkut makanan
f. Tenaga pengangkut makanan harus terbebas dari
penyakit menular, carrier dan memiliki personal hygiene
yang baik
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
KESALAHAN DIIT/PERUBAHAN DIIT/ TAMBAHAN DIIT BAGI
PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 271/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
1. Kesalahan diit adalah ketidak sesuain diit dengan
keadaan penyakit pasien karena kesalahan pemesanan
oleh petugas ruang rawat inap
PENGERTIAN 2. Perubahan diit adalah perubahan diit pasien disebabkan
perubahan kondisi pasien karena keadaan penyakitnya
3. tambahan pesanan diit adalah tambahan pemesanan diit
oleh petugas ruang rawat inap karena adanya pasien
baru
1. Menyesuaikan pemesanan diit dengan kondisi terakhir
pasien yang sesungguhnya agar pasien mendapatkan diet
TUJUAN
yang tepat
2. Pemenuhan diit bagi pasien baru
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit.
1. Perawat ruangan memberitahukan kesalahan diit/
penambahan diit/ tambahan diit kepada ahli gizi atau
petugas unit produksi Subdep Gizi (melalui telepon atau
petugas pengambil makan) paling lambat satu jam
PROSEDUR setelah loket distribusi dibuka.
2. Bon penambahan atau tambahan diit paling lambat
diserahkan ke unti produksi Subdep gizi saat petugas
mengambil pesanan diit yang dimaksud
3. Petugas unit produksi segera menyiapkan diit sesuai
permintaan dan mencatat di buku laporan
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan keperawatan RS. DR. RAMELAN
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
DI RAWAT INAP/JALAN/UGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 272/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Pemeriksaan ke bagian Radiologi yang dilakukan atas
PENGERTIAN permintaan dokter kepada pasien baik itu pasien rawat inap,
rawat jalan maupun pasien yang berada di UGD
Supaya dapat dijadikan tambahan pedoman bagi dokter
TUJUAN
untuk mendiagnosa suatu penyakit
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
1. Pemeriksaan dilakukan atas permintaan dokter yang
memeriksanya
2. Untuk Anggota dan PC rangkap satu dan Askes rangkap
dua
3. Formulir diisi lengkap dengan huruf balok oleh dokter
yang meminta dan ditandatangani
4. Perawat melapor ke bagian Radiologi untuk jenis
pemeriksaan, jadwal dan persiapan yang dibutuhkan
pasien
PROSEDUR
5. Untuk Anggota dan PC langsung dikirim ke Radiologi.
Untuk Askes menyerahkan 1 lembar foto copy Askes dan
surat jaminan
6. Bila hasil pemeriksaan sudah ada, bagian Radiologi
membawa ke Perawat untuk diserahkan kepada dokter
yang merawat
7. Untuk rawat jalan/UGD hasilnya diberikan kepada
pasiennya yang kemudian diserahan kepada dokter yang
memeriksanya
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN
PELAKSANAAN SENTRAL REKAM MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/273 /XII/2008 00 1/4

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Secara umum rekam medis memuat informasi yang sangat
rahasia, maka tidak boleh setiap orang membuka, membaca
PENGERTIAN isi rekam medis. Berkas rekam medis harus disimpan
ditempat yang aman, sehingga tidak setiap orang dapat
mengambilnya.
TUJUAN Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
1. Pasien Dinas (ABRI atau PNS)
2. Pasien Keluarga Dinas (ABRI maupun PNS)
3. Pasien Purnawirawan
4. Pasien PC (Umum, Perusahaan kerja sama,
Asuransi)

1. Syarat Pasien Dinas (ABRI dan PNS)


a. Poliklinik
1) Pasien Baru
- Membawa surat pengantar dari
kesatuan
2) Pasien Lama
- Membawa kartu pasien
PROSEDUR
b. Departemen Gawat DArurat (DGD)
1) Pasien Baru
- Menunjukkan Kartu Tanda
Anggota (KTA)
2) Pasien Lama
- Membawa kartu pasien
2. Syarat Pasien Keluarga Dinas (ABRI dan PNS)
a. Poliklinik
1) Pasien Baru
- Menunjukkan KUN/ Kartu
Keluarga Dinas yang berlaku anak umur 21 s/d
25 tahun belum menikah/belum bekerja
menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa
PELAKSANAAN SENTRAL REKAM MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 273/XII/2008 00 2/4

PROSEDUR - Anak tertanggung nomor 1


sampai dengan nomor 3
- Khusus keluarga ABRI non TNI-
AL harus menunjukkan surat pengantar dari
kesatuannya masing-masing
2) Pasien Lama
- Menunjukkan kartu pasien
- Anak umur 21 s/d 25 tahun belum
menikah/belum bekerja menunjukkan Kartu
Tanda Mahasiswa
- Anak tertanggung nomor 1 sampai dengan
nomor 3
- Khusus keluarga ABRI non TNI-AL harus
menunjukkan surat pengantar dari kesatuannya
masing-masing
b. Departemen Gawat Darurat (DGD)
1) Pasien Baru
- Menunjukkan bukti keluarga
anggota ABRI/PNS (KPI, Kartu Jalasenastri,
KUN, Kartu Keluarga Dinas)
2) Pasien Lama
- Membawa kartu pasien
3. Syarat Pasien
Purnawirawan (ASKES)
a. Poliklinik
1) Pasien Baru
- Membawa surat rujukan dari
puskesmas
- Membawa 2 lembar foto copy
askes yang berlaku
- Meminta blangko persetujuan dari kantor
cabang askes untuk pasien diluar propinsi
2) Pasien Lama
- Membawa surat rujukan pusesmas yang masih
berlaku
- Membawa kartu pasien
b. Departemen Gawat Darurat (DGD)
1) Pasien Baru
- Menunjukkan kartu askes
- Menunjukkan kartu pasien
2). Pasien Lama
Setiap pasien yang pernah berobat di Rumkital Dr.
Ramelan baik Poloklinik maupun Perawatan Rawat
Inap telah mendapat Kartu Pasien. Bila akan
berobat ke Rumkital Dr. Ramelan, semua pasien
harus membawa kartu pasien, kemudian tumpuk
bersama-sama dengan

PELAKSANAAN SENTRAL REKAM MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 273 /XII/2008 00 3/4

PROSEDUR persyaratan sesuai jenis pasiennya di kotak, di poli


yang dituju. Kemudian pasien langsung menunggu
pelayanan di poli yang dituju. Untuk pasien
PC/kecuali PC kerja sama diharuskan membeli
karcis di loket kartu
b. Pelayanan di
Poliklinik
- Pasien
baru/lama menunggu di ruang tunggu poliklinik (di
depan sub counter)
- Status
pasien baru/lama dikirim sesuai urutan dari loket
kartu ke sub counter (tiap sub counter melayani ±
3 poliklinik/1 unit penunjang medik)
- Status
pasien lama yang belum ketemu, dari loket kartu
tetap diberi status kosong (sementara dicari)
dengan diletakkan sesuai urutannya (Nama pasien
tiap poliklinik sesuai urutan ditulis di kertas dan
bersama-sama dengan status dikirim sub counter)
- Peman
ggilan pasien dilayani di masing-masing
poliklinik/unit penunjang medik dilakukan oleh
petugas di sub counter
Untuk pasien PC poliklinik setelah selesai
mendapat pelayanan harus menyelesaikan
pembayaran di sub counter, sedang untuk PC yang
harus MRS penyelesaian pembayaran dijadikan
satu dengan pembayaran MRS
- Selesai
pelayanan seluruh status yang telah diisi lengkap
ditekkan di sub counter untuk dikirim ke loket
kartu
c. Penerimaan pasien Gawat Darurat
1) Pasien datang ke tempat penerimaan pasien
gawat darurat yang buka selama 24 jam berbeda
dengan prosedur pelayanan pasien baru dan
pasien lama rawat jalan biasa, disini pasien
ditolong terlebih dahulu baru penyelesaian
administrasi di bagian penerimaan pasien
Departemen Gawat Darurat (DGD) (prosedur
seperti pelayanan loket kartu) Setelah mendapat
pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan
dari setiap pasien : pasien bisa langsung pulang,
pasien dirujuk/dikirim ke RS lain.
2) Untuk pasien PC menyelesaikan pembayaran di
loket pembayaran Penerimaan pasien Rawat Inap
PELAKSANAAN SENTRAL REKAM MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 273 /XII/2008 00 4/4

4. Penerimaan pasien yang dirawat dapat melalui


Departemen Gawat Darurat (DGD) dan bagian loket
pendaftaran rawat inap
a. Melalui
Departemen Gawat Darurat (DGD)
Pasien yang harus MRS dari Departemen Gawat
Darurat (DGD) langsung dikirim ke ruang perawatan
dengan dilengkapi formulir status rawat inap dan
didata komputer pasien tersebut dimasukkan
diagnosa awal pasien tersebut dll, kelengkapan MRS.
Keputusan rawat inap bisa dari dokter Departemen
Gawat Darurat dapat juga berupa surat rekomendasi
dari dokter yang mempunyai wewenang untuk
merawat pasien di Rumkital Dr. Ramelan.
b. Melalui
PROSEDUR bagian loket pendaftaran rawat inap
Pasien Poliklinik yang dikirim untuk MRS oleh dokter
poliklinik, penyelesaian administrasi MRS melalui
bagian loket pendaftaran rawat inap untuk diberi
status pasien rawat inap (disatukan dengan status
pasiennya) dan melengkapi data pasien MRS di
komputer
c. Setelah
selesai perawatan status pasien yang telah diisi
lengkap dikembalikan ke loket kartu oleh petugas dari
ruangan terkait
d. Bagi pasien PC, setelah selesai perawatan biaya
perawatan diperinci oleh ruangan sepengatahuan
dokter yang merawat, untuk dibayarkan ke bagian
penyelesaian biaya perawatan oleh
pasien/keluarganya.
UNIT TERKAIT Seleruh pelayanan RS. Dr. Ramelan
PENGAMANAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 273/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Rekam media adalah keterangan tentang tertulis maupun
PENGERTIAN terekam pasien. Pengamanan perlu dilakukan agar tidak
hilang.
Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
TUJUAN

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
Rekam medis adalah catatan yang berisi informasi tentang
kesehatan pasien. Oleh karena itu, harus disimpan secara
baik, jangan sampai hilang atau rusak. Maka dalam
penyuimpanan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Selain petugas dilarang masuk ke tempat
penyimpanan file
PROSEDUR
 Dilarang merokok di tempat penyimpanan file/harus
bebas dari bahaya kebakaran
 Bebas dari bahaya kebanjiran/jauh dari aliran air
 Disimpan dengan kelembaban tertentu
 Bebas dari binatang/serangga yang dapat merusak file

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


REKAM MEDIS BERSIFAT RAHASIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 274/XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Rekam media adalah keterangan tentang tertulis maupun
terekam pasien. Secara umum rekam medis memuat
PENGERTIAN
informasi yang sangat rahasia, jadi tidak sembarangan orang
boleh membawa rekam medis.
TUJUAN Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
Untuk menjaga kerahasiaan rekam medis maka :
1. Kecuali petugas dilarang masuk ke
tempat penyimpanan berkas rekam medis (dipasang
tanda dilarang masuk)
2. Rekam medis tidak boleh dipinjam
kecuali diminta atas persetujuan Kepala Bagian Rekam
Medis
3. Rekam medis tidak boleh dibawa
orang yang tidak berwenang
4. Rekam medis tidak boleh keluar
PROSEDUR dari Rumkital Dr. Ramelan dan apabila pasien tersebut
dibawa berobat keluar Rumkital Dr. Ramelan cukup
resume dari dokter tentang pasien tersebut
Dilarang mengutip sebagian/seluruh isi rekam medis
untuk badan/perseorangan kecuali yang telah
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku
5. Isi dari berkas rekam medis tidak boleh untuk di
fotocopy/dipinjam tanpa rekomendasi dari pimpinan
Rumital Dr. Ramelan

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 275 /XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Rekam medis adalah catatan baik yang tertulis/terekam
tentang identitas pasien, anamnesa, penentuan fisik
laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medis
PENGERTIAN
yang diberikan kepada pasien, baik rawat jalan maupun
gawat darurat.

Untuk kelengkapan informasi, maka rekam medis harus


memuat data yang lengkap dan akurat sehingga informasi
yang diinginkan tidak salah pengertian. Pengisisan berkas
TUJUAN
rekam medis diharuskan menggunkanan huruf balok, minimal
dalam menulis diagnosa agar mudah dibaca.

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit

PROSEDUR Yang membuat/mengisi rekam medis adalah dokter dan


tenaga kesehatan lainnya :
1. Dokter umum, dokter spesialis,
dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang melayani
pasien di rumah sakit
2. Dokter tamu yang merawat pasien
di rumah sakit
Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan
klinik Tenaga _aramedic perawat dan tenaga
_aramedic non perawat yang langsung terlibat
didalamnya antara lain, Perawat, Perawat gigi, Bidan,
3. Tenaga Laboratorium Klinik, Gizi,
Anastesi, Penata Rontgen, Rehabilitasi Medik dan lain
sebagainya
4. Dalam dokter luar negeri
melakukan aleh teknologi kedokteran yang berupa
tindakan/konsultasi kepada pasien yang membuat
rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh
Kepala rumah sakit
PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 275 /XII/2008 00 2/2

PROSEDUR Karena isi berkas rekam medis bersifat rahasia maka tidak
boleh setiap orang membuka, membaca isi rekam medis.
Berkas rekam medis harus disimpan ditempat yang aman,
sehingga tidak setiap orang dapat mengambil karena :
a. Informasi yang ada tidak boleh
disebarluaskan
b. Tidak boleh dipinjam oleh orang yang
tidak berhak
5. Rekam medis harus dibuat segera
dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima
pelayanan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan
terhadap pasien, selambat-lambatnya dalam
waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran
rekam medis
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh
dokter/tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
kewenangan dan ditulis nama terangnya dan
diberi tanggal
3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa
kedokteran dan mahasiswa lainnya
ditandatangani dan menjadi tanggung jawab
dokter yang merawat atau oleh dokter
pembimbingnya
4. Catatan yang dibuat oleh Residen harus diketahui
oleh dokter pembimbingnya
a. Dokter yang merawat, dapat memperbaiki
kesalahan penulisan dan melakukannya
pada saai itu juga serta dibubuhi
parafPenghapusan tulisan dengan cara
apapun tidak diperbolehkan
b. Setiap lembar/pergantian berkas rekam medis
baru harus dituliskan nama, nomor register
dan ruang perawatan, hal ini untuk
memudahkan pengecekan, bila lembar
tersebut terpisah

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/276 /XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP TNI
29 Desember 2008
Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit dan bersifat
rahasia. Oleh karena ittu bagi yang meminjam berkas rekam
PENGERTIAN medis harus mengisi formulir peminjaman berkas rekam
medis secara lengkap dan untuk menjaga kerahasiaan isi
berkas rekam medis tersebut.
Peminjam rekam medis untuk keperluan makalah riset dll,
oleh seorang dokter/tenaga kesehatan lainnya dikerjakan di
kantor rekam medis. Mahasiswa kedokteran dapat meminjam
rekam medis jika dapat menunjukkan surat pengantar dari
TUJUAN
dokter ruangan. Bila pasien mendapat perawatan lanjutan di
rumah sakit/instansi kesehatan lain, berkas rekam medis
tidak boleh dikirimkan akan tetapi cukup diberikan resume
akhir pelayanan.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit

Bilamana ada peminjam rekam medis untuk keperluan pasien


yang masuk kembali cukup dengan membat bon pinjam yang
diketahui kepala ruangan.
Ketentuan pokok yang harus ditaati ditempat penyimpanan
adalah :
1. Tidak satupun rekam medis boleh
keluar dari ruangan rekam medis, tanpa tanda
PROSEDUR keluar/kartu permintaan. Peraturan ini tidak hanya
berlaku bagi petugas diluar rekam medis tetapi juga
petugas rekam medis.
2. Seorang yang menerima/meminjam rekam medis
berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan
baik dan tepat waktu. Batas waktu untuk meminjam
berkas rekam medik 2 x 24 jam berkas harus sudah
kembali ke bagian rekam medik.
Juanda
PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 276 /XII/2008 00 2/2

Bilamana status pasien tersebut masih diperlukan


kembali di ruangan atau urusannya belum selesai,
dalam hal ini rekam medis diberitahu pertelepon
atau membuat bon pinjam ulang untuk
memperpanjang peminjaman
3. Rekam medis tidak benar diambil dari rumah sakit
kecuali atas perintah pengadilan dan harus ada ijin
dari pimpinan rumah sakit

Adapun prosedur peminjaman berkas rekam medis sebagai


berikut :
1. Petugas penyimpanan harus mengisi bon pinjam
berkas rekam medis, peminjam mencatat isi rekam
di buku pinjaman
2. Bon pinjam dimasukkan dalam kartu petunjuk
PROSEDUR 3. Berkas rekam medis diambil dari tempat
penyimpanan dan kartu petunjuk dimasukkan ke
berkas rekam medis yang diambil sebagai pengganti
4. Berkas rekam medis yang diambil ditulis di buku
peminjaman berkas rekam medis
5. Petugas penyimpanan dan peminjam harus mengisi
tanda tangan dan nama terang
6. Karena rekam medis bersifat rahasia maka tidak
semua orang boleh mengetahui isi dari berkas
rekam medis. Bagi pihak ketiga misalkan
perusahaan atau asuransi yang ingin memperoleh
informasi medis tentang karyawannya atau
tanggung jawabnya, maka pihak yang bersangkutan
harus membawa surat ijin dari si pasien dan
pimpinan rumah sakit.

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 277/XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Status rekam medis adalah milik pasien, sehingga setiap
pasien yang berobat di Rumkital Dr. Ramelan akan mendapat
satu berkas rekam medis yang dipergunakan setiap kali
berobat baik rawat jalan maupun rawat inap.
Berkas rekam medis yang telah selesai penggunaannya di
poliklinik harus dikembalikan pada hari itu juga, pada sub-sub
counter sesuai kelompok poliklinik yang telah ditentukan,
PENGERTIAN
kemudian diambil oleh petugas rekam medis setelah selesai
pelayanan di poliklinik.
Berkas rekam medis pulang perawtan harus diserahkan 1 x 24
jam setelah tanggal keluar, bila belum lengkap berkas rekam
medis segera dilengkapi paling lambat 14 hari berkas rekam
medis sudah harus dikembalikan.

Untuk kelengkapan informasi, maka rekam medis harus


TUJUAN memuat data yang lengkap dan akurat sehingga informasi
yang diinginkan tidak salah pengertian

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
Petugas rekam medis mengekspedisikan file yang kembali
dan penyimpanan kembali didalam rak dengan mencabut out
guide
a. Petugas rekam medis mengmbil berkas rekam medis yang
PROSEDUR telah selesai dipakai oleh poliklinik
b. Mengembalikannya ke bagian penyimpanan rekam medis
c. Petugas ekspedisi mencoret nomor ekspedisi file yang
telah kembali
PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 277/XII/2008 00 2/2

d. Menghapus kode poliklinik/ruangan, tanggal peminjaman


serta nomor ekspedisi yang tertulis pada sampul
map/folder
PROSEDUR e. Mensortir berkas rekam medis menurut nomor akhir
Memasukkan ke dalam rak, serta mencabut out guide dari
rak penyimpanan

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


PENERIMAAN PASIEN BEROBAT DI URJ DAN URI
RUMKITAL Dr. RAMELAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 278 00 1/2
/XII/2008

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh

29 Desember
PROSEDUR TETAP
2008

Tempat pendaftaran pasien merupakan pintu pertama


dalam pelayanan pasien yang berobat di Rumkital Dr.
PENGERTIAN Ramelan baik pasien yang berobat jalan maupun yang
rawat inap
Untuk memudahkan administrasi penerimaan pasien DI
TUJUAN Rumkital Dr. Ramelan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
3. Juklak Kasal No : 17 / III / 2001 tanggal 13 Maret
2001 tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Anggota TNI
KEBIJAKAN
AL Beserta Keluarganya
4. Keputusan Kasal No :Kep / 01 / II / 1995 tanggal 17
Februari 1995 tentang Organisasi dan Prosedur
Direktorat TNI AL

PROSEDUR
1. Untuk pasien anggota TNI dan Keluarganya diwajibkan
membawa surat pengantar dari Satkes / BP Kesatuan
masing-masing yang berlaku 1 bulan
2. Untuk pasien umum membeli karcis terlebih dahulu
kemudian baru mendaftar sesuai dengan poliklinik
yang dituju
3. Untuk pasien Askes wajib membawa surat rujukan
dari Puskesmas yang berlaku 1 bulan kecuali pasien
penyakit kronik berlaku 3 bulan dan setiap berkunjung
harus mengurus surat jaminan pelayanan ( SJP ) di
loket Askes
4. Untuk pasien umum kerjasama harus membawa surat
jaminan dari perusahaan
5. Diloket pendaftaran pasien bagi pasien baru akan
dibuatkan nomor rekam medis dan bagi pasien lama
yang sudah

PENERIMAAN PASIEN BEROBAT DI URJ DAN URI


RUMKITAL Dr. RAMELAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 278 00 2/2
/XII/2008

mempunyai kartu pasien / nomor rekam medis


PROSEDUR langsung ke sub counter poliklinik yang dituju.

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


PENERIMAAN PASIEN BEROBAT
DI UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/279 /XII/2008 00 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Pasien yang berobat di unit gawat darurat dibedakan
menjadi pasien umum dan pasien gawat darurat, untuk
pasien gawat darurat biasanya pasien yang perlu
PENGERTIAN
penanganan dengan cepat dan segera sehingga apabila
tidak segera ditangani akan membahayakan kelangsungan
hidup pasien atau akan menjadi cacat anggota badannya
Peningkatan mutu pelayanan secara cepat terhadap
TUJUAN
pelayanan berkas rekam medisnya
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
KEBIJAKAN
3. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Kebijakan Penyelenggaraan Rekam Medis di Lingkungan
Rumkital Dr. Ramelan
1. Pasien dapat langsung masuk ke UGD dan pengantar /
penanggung jawab mendaftarkan ke tempat loket
pendaftaran pasien
2. Untuk pasien yang sudah pernah berobat dapat
menunjukkan kartu pasien yang lama, jika tidak
membawa kartu pasien maka petugas bisa mencari
nomor rekam medisnya di komputer dengan nama
pasien dan alamat pasien
PROSEDUR
3. Untuk pasien yang baru akan dibuatkan berkas rekam
medis setelah mendata identitas pasien ke dalam
komputer dan diberi kartu pasien
4. Apabila pasien memerlukan rawat inap maka file rekam
medis dilengkapi dengan berkas rawat inap, bila pasien
tidak memerlukan rawat inap maka berkas rekam
medisnya 1 x 24 jam sudah harus dikembalikan
kebagian file rekam medis
UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN
PENCATATAN BERKAS REKAM MEDIS
DI UNIT RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 279 00 1/1
/XII/2008

Tanggal Terbit Ditetapkan :


29 Desember
PROSEDUR TETAP 2008

Pencatatan berkas rekam medis adalah suatu kegiatan


pengisian, memeriksa, mencatat ; Identitas pasien,
PENGERTIAN Keluarga pasien, Data status sosial, Anamnese,
diagnosa dan pengobatan yang diberikan kepada
pasien unit rawat jalan
Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah
TUJUAN dalam pencatatan rekam medis unit rawat jalan
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Rumah Sakit
3. Berdasarkan Permenkes No. 269 / Menkes / Per /
KEBIJAKAN
III / 2008 tentang Rekam Medis / Medical Record
4. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolahan
Rekam Medis di Lingkungan Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR i. Tempat pendaftaran pasien memasukkan data
identitas ke komputer
ii. Mengisi identitas sosial secara lengkap pada
lembar rekam medis
iii. Dokter poliklinik mencatat apa yang dilakukan
dalam menangani pasien dengan mencantumkan
tanggal, jam, paraf dan nama terang selambat-
lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis
dalam lembaran rekam medis, untuk pasien yang
perlu dirawat inap dibuatkan surat permintaan
masuk rumah sakit
iv. Dokter yang merawat dapat memperbaiki
kesalahan penulisan dan melakukannya pada saat
itu juga serta dibubuhi paraf
v. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak
diperbolehkan
Unit Gawat Darurat, Unit Rekam Medis, Unit Rawat
UNIT TERKAIT
Jalan

RUMKITAL PENCATATAN BERKAS REKAM MEDIS


dr. Soekantyo PASIEN UNIT RAWAT INAP
Jahja
Juanda No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 00 1/2
291/XII/2008

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember
2008
Pencatatan berkas rekam medis adalah suatu kegiatan
pengisian, memeriksa, mencatat ; Identitas pasien,
PENGERTIAN Keluarga pasien, Data status sosial, Anamnese, diagnosa
dan pengobatan yang diberikan kepada pasien unit rawat
inap
Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah dalam
TUJUAN pencatatan rekam medis unit rawat inap
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
3. Berdasarkan Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III /
KEBIJAKAN
2008 tentang Rekam Medis / Medical Record
4. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolahan Rekam
Medis di Lingkungan Rumkital Dr. Ramelan
1. Menerima surat permintaan MRS oleh dokter
2. Tempat pendaftaran pasien memasukkan data
identitas ke komputer
4. Mengisi identitas sosial secara lengkap pada lembar
rekam medis
5. Dokter ruangan yang merawat, tenaga kesehatan
PROSEDUR lainnya sesuai dengan kewenangannya mencatat apa
yang dilakukan dalam menangani pasien dengan
mencantumkan tanggal, jam, paraf dan nama terang
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam harus
ditulis dalam lembaran rekam medis
6. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan
penulisan dan melakukannya pada saat itu juga serta
RUMKITAL PENCATATAN BERKAS REKAM MEDIS
dr. Soekantyo PASIEN UNIT RAWAT INAP
Jahja
Juanda No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 00 1/2
291/XII/2008

dibubuhi paraf
7. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak
diperbolehkan
PENCATATAN BERKAS REKAM MEDIS
PASIEN UNIT RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 291 00 2/2
/XII/2008

8. Setiap lembar / pergantian berkas rekam medis baru


harus dituliskan nama, nomor rekam medis dan
ruangan perawatan, hal ini untuk memudahkan
pengecekan bila lembar tersebut terpisah
1. Unit Rekam Medis
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
PEMILIKAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /XII/2008 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :

PROSEDUR TETAP

Setiap pasien yang berobat jalan / rawat inap / gawat


darurat di Rumkital Dr. Ramelan di berikan satu berkas
Pengertian rekam medis 8 digit. Berkas Rekam Medis disimpan
menurut sistem angka akhir
Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah dalam
Tujuan kepemilikan rekam medis.
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
3. Berdasarkan Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III
Kebijakan
/ 2008 tentang Rekam Medis / Medical Record
4. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolahan Rekam
Medis di Lingkungan Rumkital Dr. Ramelan
Prosedur 1. Berkas Rekam Medis adalah milik Rumah Sakit
dimana pimpinan bertanggung jawab atas :
 Hilang, rusak atau pemalsuan RM
 Penggunaan oleh badan / orang yang tidak
berhak
2. Isi RM adalah milik pasien yang wajib dijaga
kerahasiaannya untuk melindungi kerahasiaan
tersebut dibuat ketentuan sebagai berikut :
 Hanya petugas RM yang diijinkan masuk ruang
penyimpanan berkas rekam medis
 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi
rekam medis untuk badan / perorangan
kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku
 Selama penderita dirawat RM menjadi
tanggung jawab perawat ruangan dan menjaga
kerahasiaannya

PEMILIKAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /XII/2008 00 2/2

3. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat atau


dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau
PROSEDUR atas persetujuan
tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak

UNIT TERKAIT Seluruh pelayanan RS. DR. RAMELAN


RUMKITAL PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI
dr. Soekantyo DI UNIT RAWAT JALAN
Jahja
Juanda No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 00 1/3
/XII/2008

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh


PROSEDUR TETAP
29 Desember
2008

Untuk menjaga dan memelihara kesinambungan


komputer dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
PENGERTIAN pemakaian perlu dibuatkan petunjuk pemakaian agar
tidak terjadi kesalahan / kekeliruan dalam
pengoperasian komputer

Peningkatan mutu pengoperasian komputer sentralisasi


di unit rawat jalan jalan secara cepat, tepat dan akurat
TUJUAN
1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN Standart Pelayanan Rumah Sakit

PROSEDUR Administrasi Rawat Jalan


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Login sebagai petugas Unit Rawat jalan
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat jalan ). Klik LOGIN
3. Klik menu Pencarian Specifik klik bagian
Pencarian Specifik untuk mencari pasien
yang diinginkan sekaligus untuk
mengkroscek apakah pasien yang
mendaftar sebagai pasien baru sudah
pernah mendaftar atau belum
4. Isikan kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan data kemudian klik pada
bagian Nama, bila yang dicari sudah
diketemukan
5. klik data pasien ke bagian poli yang dituju
selanjutnya
RUMKITAL PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI
dr. Soekantyo DI UNIT RAWAT JALAN
Jahja
Juanda No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 00 1/3
/XII/2008

6. Klik Daftar akan muncul pendaftaran


selesai dilakukan
7. Klik OK

PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI


DI UNIT RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 00 2/3
/XII/2008
8. Bila yang dicari belum diketemukan dan
ingin
melanjutkan pencarian maka isikan data
sampai data
yang dimaksud tampil, namun bila data
yang dicari belum terdata maka akan
muncul pesan “Pencarian sesuai kriteria
tidak diketemukan “, selanjutnya jika
ingin membatalkan program maka klik “
Batal “ makaprogram akan kembali ke
awal, namun jika ingin melakukan
pendaftaran pasien baru maka klik
“pendaftaran pasien baru” maka
program akan memunculkan tabel-tabel
untuk diisi selengkap-lengkapnya
kemudian klik simpan
9. Selanjutnya sesuai langkah pada nomor 5
sampai 7
10. Klik Cetak jika ingin melakukan cetak
11. Klik Print jika ingin melakukan cetak
12. Klik Selesai
13. Klik Pendafataran Pasien Baru jika ingin
langsung melakukan pendaftaran tanpa
melakukan kroscek terlebih dahulu, maka
akan muncul tabel-tabel untuk diisi
selengkap-lengkapnya
14. selanjutnya sesuai langkah 5 sampai 7 dan
langkah 10 sampai 12 jika ingin
melakukan cetak
15. Klik Data Status Pasien jika ingin melakukan
pencarian pasien ataupun mengedit data
16. Isikan kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan data kemudian klik pada
bagian Satus, bila yang dicari sudah
diketemukan
17. Setelah muncul tabel-tabel dan diedit maka
klik simpan jika ingin mencetak maka klik
cetak untuk mencetak status atau klik
cetak label untuk mencetak label
18. selanjutnya sesuai langkah 11 dan 12
PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI
DI UNIT RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 00 3/3
/XII/2008

19. selesai
20. Klik Data Status Pasien jika ingin melakukan
pencarian pasien ataupun mengedit data
kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan data kemudian klik pada
bagian Satus, bila yang dicari
21. sudah diketemukan
22. Setelah muncul tabel-tabel dan diedit maka
klik simpan jika ingin mencetak maka klik
cetak untuk mencetak status atau klik
cetak label untuk mencetak label
23. selanjutnya sesuai langkah 11 dan 12

selesai
Rekam Medis, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat jalan,
UNIT TERKAIT
Unit Rawat Inap
PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI
DI UNIT RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /XII/2008 00 1/3

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh

29 Desember 2008
PROSEDUR TETAP

PENGERTIAN Untuk menjaga dan memelihara kesinambungan


komputer dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
pemakaian perlu dibuatkan petunjuk pemakaian agar
tidak terjadi kesalahan / kekeliruan dalam
pengoperasian komputer

TUJUAN Peningkatan mutu pengoperasian komputer sentralisasi


di unit rawat inap secara cepat, tepat dan akurat

KEBIJAKAN 1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit

ADMINISTRASI RAWAT INAP


PROSEDUR
I. Daftar Kamar
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Login sebagai petugas UGD
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat inap ). Klik LOGIN
3. Klik menu Admisi Rawat Inap kemudian
klik bagian Daftar Kamar
4. Pilih Paviliun / Ruangan dengan klik
tombol pilihan kemudian klik Cari; akan
ditampilkan Kapasitas kamar yang
menunjukkan jumlah maksimal kamar
kamar yang bisa ditempati dalam
Paviliun / Ruangan tersebut, Total
terpakai menunjukkan jumlah kamar yang
PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI
DI UNIT RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /XII/2008 00 1/3

terpakai, Sisa kamar menunjukkan sisa


kamar yang masih ada dan bisa ditempati

PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI


DI UNIT RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/ 00 2/3
/XII/2008

2. Daftar Pasien Rawat Inap


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Login sebagai petugas UGD
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat inap ). Klik LOGIN
3. Klik menu Admisi Rawat Inap kemudian
klik bagian Daftar Pasien Rawat Inap
4. Lakukan pencarian dengan memasukkan
kata kunci sesuai opsi yang ada untuk
mencari pasien sesuai dengan opsi yang
ada ( No RM, NRP, Nama Pasien, Alamat
dll ) klik cari; akan muncul form pasien
yang dicari, Catatan :
a. Untuk melakukan pencarian yang
lebih spesifik, klik Pencarian Spesifik
b. Isikan opsi yang ada dan klik Cari
5. Klik No. RM untuk melihat biodata pasien

3. Pendaftaran Pasien Rawat Inap


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Login sebagai petugas UGD
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat inap ). Klik LOGIN
3. Klik menu Admisi Rawat Inap kemudian
klik bagian Pendaftaran Pasien Rawat
Inap.
4. Isikan kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan form pasien
5. klik Daftar ; muncul form / tabel
Pendaftaran Pasien Rawat Inap
6. Lakukan pengisian selengkap-lengkapnya :
7. Klik Simpan ; tampil form konfirmasi
8. Klik Simpan kembali jika data sudah benar
9. Klik Cetak untuk lembar rawat inap
10. Klik Print untuk melakukan cetak
11. Selesai
4. Pendaftaran Bayi Lahir
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

PENGOPERASIAN KOMPUTER SENTRALISASI


DI UNIT RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ 00 3/3
/XII/2008
1. Login sebagai petugas UGD
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat inap ). Klik LOGIN
3. Klik menu Admisi Rawat Inap kemudian
klik bagian Pendaftaran Bayi Lahir.
4. Isikan kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan form Pendaftaran Bayi
Lahir.
5. Lakukan pengisian selengkap lengkapnya
6. Klik pada Data Keluarga dan klik Selesai
5. Klik Simpan
8. Klik Cetak untuk lembar rawat inap
9. Klik Print untuk melakukan cetak
10. Klik Daftarkan Rawat Inap jika ingin
mendaftar rawat inap
11. Muncul form Pendaftaran Rawat Inap isi
selengkap- lengkapnya, Klik Simpan
12. Klik Selesai

6. Update Data Pasien


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Login sebagai petugas UGD
2. Ketik nama pengguna ( Username ),
Password serta pilih hak akses UGD
( Admisi rawat inap ). Klik LOGIN
3. Klik menu Data Pasien kemudian klik
bagian Data Pasien
4. Isikan kata kunci sesuai dengan opsi yang
disediakan kemudian klik Cari ; layar akan
menampilkan data kemudian klik Status
5. Akan muncul form baru untuk diupdate
6. Klik Simpan
7. Klik Simpan jika data sudah benar
8. Klik Cetak jika ingin melakukan cetak
9. Klik Print untuk melakukan cetak
10. Klik Selesai

Rekam Medis, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat jalan,


UNIT TERKAIT
Unit Rawat Inap
PEMBERIAN TANDA BAHAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ /XII/2008 00 1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh

29 Desember
PROSEDUR TETAP
2008

Yang dimaksud tanda bahaya disini adalah tanda


peringatan bahwa pasien tidak tahan / alergi terhadap
PENGERTIAN suatu obat / makanan maupun penyakit menular yang
diderita oleh pasien

Agar petugas medis maupun para medis hati-hati dalam


TUJUAN memberikan obat / makanan untuk menghindari hal – hal
yang tidak diinginkan terjadi pada pasien

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
KEBIJAKAN
Standart Pelayanan Rumah Sakit

Tanda peringatan ditulis didepan sampul Rekam Medis


dengan jelas dan warna yang mencolok sehingga akan
mudah terbaca

PROSEDUR
ALERGI :

Rekam Medis, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat jalan, Unit


UNIT TERKAIT
Rawat Inap
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
( INFORMED CONSENT)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 1/4

Tanggal Ditetapkan Oleh,


ditetapkan
PROSEDUR TETAP
29 Desember
2008
Informed Consent adalah pernyataan setuju ( consent )
atau ijin dari seseorang ( pasien / keluarganya ) yang
diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan (
PENGERTIAN voluntary ) tentang tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi
cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


mengatur keserasian, keharmonisan dan ketertiban
TUJUAN
hubungan dokter dan pasien

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
3. Berdasarkan Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III /
KEBIJAKAN
2008 tentang Rekam Medis / Medical Record
4. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolahan Rekam Medis
di Lingkungan Rumkital Dr. Ramelan
Secara etis pasien harus mengetahui apa yang akan
dilakukan terhadapnya, selain itu pasien juga mempunyai
hak untuk menerima informasi yang sejelas jelasnya
mengenai pelayanan kesehatan yang akan diterimanya.
Dari sudut pandang dokter maupun tim medis adalah
PROSEDUR
merupakan kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang sebaik-baiknya pada pada
penderita.Dokter juga membutuhkan suatu perlindungan
hukum bila terjadi sesuatu akibat yang tidak diinginkan
pada penderita,dimana
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
( INFORMED CONSENT)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
SOP/ /XII/2008 00 2/4

dokter tersebut telah berusaha memberikan pelayanan


kesehatan semaksimal mungkin.
Dari sudut kedua kepentingan tersebut diatas adalah
merupakan suatu keharusan untuk dibuat : Surat
Persetujuan Tindakan Medis “.
1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
pasien harus mendapat persetujuan baik tertulis
maupun lisan.Tindakan yang mengandung resiko
tinggi harus dengan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan
Persetujuan sebagaimana dimaksud pada no.1
diberikan setelah pasien mendapat informasi yang
adekuat tentang perlunya
tindakan medis yang bersangkutan serta resiko yang
ditimbulkannya
2. Cara penyampaian isi informasi harus disesuaikan
dengan tingkat pendidikan serta kondisi dan situasi
pasien
3. Informasi diberikan secara lisan dengan jujur dan
benar kecuali bila dokter menilai bahwa itu dapat
merugikan kepentingan kesehatan pasien
4. Dalam hal sebagaimana dimaksud no. 5 dokter
dengan persetujuan pasien dapat memberikan
informasi tersebut pada keluarga terdekat pasien
5. Surat persetujuan Tindakan Medis harus dibaca dan
ditandatangani oleh setiap pasien yang akan dilakukan
tindakan medis / operasi di Rumkital Dr. Ramelan.
6. Dokter yang melakukan tindakan, berkewajiban untuk
memberikan informasi sejelas-jelasnya baik diminta
maupun tidak diminta tentang penyakit dan tindakan
medis yang bersifat teurapeutik maupun diagnostik,
terutama pada tindakan operasi dan tindakan lain
yang bersifat invasif
7. Dalam hal tindakan yang bukan bedah ( operasi ) dan
tindakan yang tidak invasif lainnya, informasi dapat
diberikan oleh dokter lain atau perawat, dengan
sepengetahuan atau petunjuk dokter yang
bertanggung jawab
8. Macam informasi yang disampaikan adalah :
 Tujuan dilakukannya tindakan medis

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS


( INFORMED CONSENT)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 3/4

 Tata cara tindakan medis yang dilakukan


 Resiko yang akan dihadapi ( keuntungan dan
kerugian )
 Prognosa bila tindakan tersebut dilakukan atau
tidak dilakukan
 Bila penderita menolak tindakan yang akan
diberikan, maka penderita wajib menandatangani
surat penolakan
Jika penjelasan ini diperkirakan dapat memeperburuk
keadaan penderita maka dokter dapat menahan
sebagian atau seluruh penjelasan yang dimaksud
9. IPetugas kesehatan yang ditunjuk berkewajiban
mempersiapkan dan memperlancar pemberian
persetujuan / penolakan tindakan medis diatas
10. Dalam hal tindakan medis yang tidak bersifat invasif,
cukup dapat diminta persetujuan secara lisan
11. Penandatanganan Surat Persetujuan Tindakan Medis
dibutuhkan saksi dari pihak pasien dan Rumah Sakit,
bila tidak didapatkan saksi dari pihak pasien minimal
harus ada saksi dari Rumah Sakit
12. Yang berhak menandatangani surat persetujuan /
penolakan adalah :
a. Pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar
dan sehat mental
b. Pasien yang dimaksud adalah yang telah berumur
21 tahun atau telah menikah
c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak
mempunyai orang tua / wali dan atau orang / wali
berhalangan, persetujuan diberikan oleh keluarga
terdekat atau semang
d. Bagi pasien dewasa yang menderita ganguan
mental persetujuan diberikan oleh orang tua / wali
13. Nama penandatangan dari pihak pasien harus sesuai
dengan Kartu Tanda Penduduk atau Kartu identitas
lain
14. Informasi juga harus diberikan jika ada kemungkinan
perluasan operasi atau pengangkatan organ
15. Perluasan operasi yang tidak dapat diduga
sebelumnya dapat dilakukan untuk menyelamatkan
jiwa pasien
16. Setelah perluasan operasi sebagaimana dimaksud
pada no.18 dilakukan dokter harus memberikan
informasi kepada pasien atau keluarganya

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS


( INFORMED CONSENT)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 4/4

17. Pada pasien tidak sadar / pingsan serta didampingi


oleh keluarga terdekat dan secara medis berada
dalam keadaan gawat dan atau darurat yang
memerlukan tindakan medis segera untuk
kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan dari
siapapun
18. Tanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan
persetujuan tindakan medis berada pada dokter yang
melakukan
Rekam Medis, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat jalan, Unit
UNIT TERKAIT
Rawat Inap
PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 1/6

Tanggal ditetapkan Ditetapkan Oleh,


PROSEDUR TETAP
29 Desember 2008
Penyusunan simbol dan singkatan adalah suatu proses
yang meneliti, menyusun dan mengurutkan simbol dan
singkatan yang lazim dan sah untuk dipergunakan dalam
PENGERTIAN
rekam medis

Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah


penyusunan simbol dan singkatan yang dipergunakan
TUJUAN
dalam dokumen rekam medis

1. UU No. 23 th 1992 tentang Kesehatan


2. SK Menkes. No. 1333 th 1999 tentang Penerapan
Standart Pelayanan Rumah Sakit
3. Permenkes No 269 / Menkes / Per / III / 2008 tentang
KEBIJAKAN Rekam Medis
4. SK Dirjen Yanmed No YM.00.0.3.2.2.1296
5. Surat Edaran Karumkital Dr. Ramelan tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Pengelolaan Rekam
Medis di Lingkungan Rumkital Dr. Ramelan

1 Daftar Simbol di Rumkital Dr. Ramelan

NO SIMBOL ARTI SIMBOL


1 2 3
Untuk pasien
1 Map warna putih
PROSEDUR anggota
Untuk pasien
2 Map warna biru
umum
3 Map warna kuning Untuk pasien Askes
Map warna merah Untuk pasien
4
muda umum (pribadi )
PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 2/6

Untuk pasien
5 Map warna hijau
Jamkesmas
6 ♂ Laki-laki
7 ♀ Perempuan
s biru
8 Gar
Suhu ( RM 7 )
9 Garis merah Nadi ( RM 7 )
10 Tanda warna di bawa urutan No RM :
Menentukan
~ Merah
Kunjungan 1999
Menentukan
~ Biru
Kunjungan 2000
Menentukan
~ Kuning
Kunjungan 20
1 Menentukan
~ Hijau tua
Kunjungan 2002
Menentukan
~ Oranye
Kunjungan 2003
Menentukan
~ Ungu
Kunjungan 2004
Menentukan
~ Hujau muda
Kunjungan 2005
Menentukan
~ Coklat
Kunjungan 2006
Menentukan
~ Abu-abu
Kunjungan 2007
Menentukan
~ Merah muda
Kunjungan 2008
Menentukan
~ JIngga
Kunjungan 2009
Untuk Pasien
11 † warna Merah
Meninggal Dunia
12 B 20 Untuk Pasien HIV
PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 3/6

2 Singkatan kata digunakan dalam perawatan


pasien :

Semua singkatan yang digunakan dalam Rekam


Medis disahkan dan diterima oleh staf medis.
penulisan diagnosa dan prosedur harus lengkap.
Singkatan ini bila di gunakan secara tepat tidak
mengurangi penulisan obyektif fakta yang penting
maupun kemajuan ilmiah

DAFTAR SINGKATAN YANG DIGUNAKAN


JANTUNG :
AF = Arial Fibrilation
AT = Aortic Insufficiency
AMI = Acut Myocard Infarct
AP = Window Aortic Pulmonary
AR = Aortic Regusgitation
ARDS = Adult Respiratory Distress Syndrome
ASD = Atrial Septal Defect
ASHD = Arterio Sclerosis Heart Disease
ASI = Aoetic Stenosis Insuffisiensi
AVM = Aortic Venous Malformation
CAD = Coronary Atrial Disease
CHD = Congenital Heart Disease
CHF = Congestive Heart Failure
VT = Ventricular Tachydardi
COPD = Chronic Obstruktive Pulmonary Disease
CPC = Cor Pulmonary Chronic
HHD = Hypertensi Heart Disease
HHF = Hypertensi Heart Failure
IHD = Ischemic Heart Disease
IHSS = Idiopathy Hypertrophy Subaortic Stenosis
LBBB = Left Blok Bundle Branch
LHF = Left Heart Failure
LVH = Left Ventricular Hypertrophy
MI = Mitral Insuffisiensi
MS = Mitral Stenosis
MSI = Mitral Stenosis Insuffisiensi
MVP = Mitral Valve Prolaps
MVR = Mitral Valve Regusgation

PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 4/6

NCD = Non Cardiac Disease


PE = Pericarditis Effusion
PHT = Pulmonary Hypertensi
PJK = Payah Jantung Kronik
PPH = Primary Pulmonary Hypertensi
PS = Pulmonary Stenosis
PVC = Premature Ventricular Tachycardia
PVT = Paroxymal Ventricular Tachycardia
PSVT = Paroxymal Supra Ventricular Tachycardia
RBBB = Right Bundle Branch Block
RHD = Rheumatic Heart Disease
SBE = Sub Acute Bacterial Endocarditis
SVT = Supra Ventricular Tachycardia
TI = Tricuspid Insuffisiency
TIA = Transient Ischemic Attack
VCSS = Vena Cava Syndrome Superior
VSD = Ventricular Septal Defect

Penyakit Dalam
URI = Upper Recpiratory Infection
UTI = Urinary Tract Infection
ISK = Infeksi Saluran Kencing
ISPA = Infeksi saluran Pernafasan Atas
GEA = Gastri Enteritis Acute
CFR = Chronic Renal Failure
DM = Diabetes Melitus
COPD = Chronic
PPOM = Penyakit Paru Obstruksi Menahun
APSGN = Acute Post Streptocococcus
Glumerullo Nephritis
ARDS = Adult Respiratory Distree Syndrome
AFR = Acute Renal Failure
CAH = Chronic Active Hepatitis
CHBV = Chronic Active Hepatitis B Virus
CLL = Chronic Lymphocytic Laukemia
CML = Chronic Myelocytic Leukimia
DBD = Demam Berdarah Dengue
DHF = Dengue Haemorrhagic Fever
DI = Diabetic Insipidue

PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
SOP/ /XII/2008 00 5/6

DMPS = Dysmyeloproliferetive Syndrome


MRDM = Malnutrition retaled Disbetes
Mellitus
DSS = Dengus Shock Syndrome
FUO = Febris Unknow Origin
GGA = Gangguan Ginjal Acut
GGK = Gangguan Ginjal Kronik
GTG = Gangguan Tolerensi Glucosa
GNC = Glomerullo Nephritis Chronic
SYARAF

BP = Bel’s Palsy
CVA = Cerebro Vascular Accident
CP = Cerebral Palsy
CPA = Cerebello Pontine Angle
CVD = Cerebro Vascular Disease
DRA = Demam rheumatic Acute
GBS = Guillain Barre Syndrome
ICA = Intra Cerebral Accident
LP = Lumbal Functie
LBP = Low Back pain
PIC = Perdarahan Intracrania Cerebral
SOO = Syndrome Otak Organik
SOP = Space Occupyng Process
SSPE = Sub Acute Sclerosing Pan Encephalitis
SDH = Sub Dural Haemorrhagic
TIA = Toxic Epidural Neuralgia
TR = Tricuspid Regurgitation
VUR = Vesico Uteric Reflux
UPJS = Ureter Pelvic Junction Stenosis
WPWS = Wolf Parkinson White Syndrome
PENGGUNAAN SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SOP/ /XII/2008 00 6/6

KESEHATAN ANAK

ISPA = Infeksi Saluran Pernafasan Atas


UTI = Urinary Tract Infection
URI = Upper Recpiratory Infection
KP = Koch Pulmonary
GEA = Gastro Enteritis Acute
KKP = Kekurangan Kalori Protein
ASI = Air Susu Ibu
BBRL = Berat Bayi Baru Lahir
AS = Apger Score
LCF = Liquar Cerebro Spinal Fluid
RDS = Respiratory Distress Syndrome
HMD = Hyaline Membrane Disease

OBSTERI dan GINEKOLOGI

APS = Ante Partum Bleeding


CIN = Cervical Intraepithelial Neoplasm
CPD = Cephalo Pelvic Disproportion
DUB = Dysfunction Uterine Bleeding
HPP = Haemorrhagic Post Partum
KET = Kehamilan Ectopic Terganggu
PP = Ketuban Pecah Premature
LSCS = Low Sediment Caesar Section
MR = Menstrual Regulation
PPT = Placenta Pravia Totalis
PRM = Premature Rupture mambubung
RUI = Rupture Uteri
PARU
COPD = Chronic Obstructive pilmonary Disease
/PPOM
ALO = Acute Long Oedema
BP = Broncho Pneumonia
PPLO = Pleuro Pneumonia Like Organism
PPOM = Penyakit Paru Obstruksi Menahun

Anda mungkin juga menyukai