Muhammad Irsyad
Muhammad Irsyad
DISUSUN OLEH :
Nama:Muhammad Irsyad
Kelas:PJKR B
Nim:210301501036
2023
KATA PENGANTAR
Assalamulaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, nikmat,
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Diversifikasi
pendapatan dalam Bisnis Olahraga: Kasus Klub Sepak Bola” dengan tepat waktu.
Ucapan terimakasih juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapakan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif dan membangun dari rekan-rekan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
A. Diversifikasi........................................................................................................7
B. Kinerja Keuangan.............................................................................................10
BAB III........................................................................................................................24
PENUTUP...................................................................................................................24
A. Kesimpulan.......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Popularitas tersebut membuat sepak bola bukan hanya sekedar olahraga untuk
Perkembangan industri sepak bola yang semakin pesat membuat peta persaingan
tidak hanya sebatas pada memenangkan kompetisi, namun juga persaingan dalam
menghasilkan profit.
diperoleh klub tersebut [Pranata and Supatmi, 2014]. Pendapatan klub sepak bola
penjualan tiket. Kepopuleran sepak bola juga menarik perhatian berbagai sponsor dan
stasiun televisi [Hidayat, 2010]. Liga Inggris merupakan salah satu liga terpopuler di
dunia serta merupakan liga dengan persaingan yang paling kompetitif. Persaingan
klub sepak bola di Inggris tidak hanya sebatas pada kompetisi pertandingan,
melainkan juga persaingan dalam memenangkan pangsa pasar dan memperoleh
pendapatan.
Salah satu faktor yang diyakini mempengaruhi kinerja keuangan klub sepak
pengembangan usaha atau mengurangi skala ekonomis usaha untuk kebutuhan jangka
memiliki optimisme bahwa dengan keanekaragaman usaha yang dimiliki maka akan
pendapatan utama klub sepak bola berasal dari 3 segmen, yaitu pendapatan dari tiket
pertandingan, pendapatan dari hak siar, serta pendapatan dari sponsorship. Namun,
pendapatan lebih. Sebagai contoh, klub sepak bola Arsenal memperoleh pendapatan
dari segmen pengembangan properti selain dari segmen sepak bola, klub sepak bola
Chelsea memperoleh pendapatan dari perhotelan dan penjualan properti, dan lain-
lain.
klub sepak bola adalah leverage. Reputasi Liga Inggris sebagai salah satu liga terbaik
di dunia membuat semua klub banyak mengeluarkan uang untuk memperkuat timnya.
kinerja keuangan klub sepak bola belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk menilai apakah kinerja keuangan klub-klub sepak bola di Liga Inggris
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Diversifikasi
membuat produk baru atau mencari pangsa pasar baru. Diversivikasi terbagi menjadi
level unit perusahaan dan level perusahaan. Diversifikasi level unit perusahaan adalah
pengembangan dari bisnis utama usaha dengan membuat segmen baru, sedangkan
diversifikasi level perusahaan yaitu pengembangan usaha baru yang tidak berkaitan
lebih beragam atau tidak terpaku hanya pada satu jenis saja, di dalam dunia bisnis,
satu keranjang”.
lebih baik, sehingga dapat memberikan daya pemuas serta daya tarik yang lebih
beberapa faktor yang mendorong baik yang bersifat faktor intern maupun ekstern.
yang mendalam mengenai tiap produk yang akan diproduksi, sehingga diperoleh
produk ini menyangkut penawaran produk baru atau produk yan diperbaiki atau
atau perubahan ciri-ciri khusus atau tertentu dari produk, menciptakan bebrapa
tingkat kualitas atau mutu, atau menambah tipe maupun ukuran untuk lebih dapat
memuaskan dan memperoleh daya tarik yang besar. Pada umumnya kegiatan
pengembangan produk.
dan dilakukan secara sadar untuk memperbaiki produk yang sudah ada atau
memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk
yang sudah ada. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk melakukan diversifikasi
konsentris, yaitu mendirikan perusahan baru atau bisa pula melalui marger dan
akuisisi.
baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada
sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan
produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
hanya mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembangannya.
pejualan dan share pasarnya perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan
produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik,sehingga dapat memberikan daya
guna dan daaya pemuas serta daya tarik yang lebih besar.
diversifikasi dituntut memiliki keterampilan dan keluwesan pada segmen bisnis serta
membuatnyta dari titik awal baik dari strategi operasi, pemasaran, sampai pada
B. Kinerja Keuangan
perkembangan dunia olahraga khususnya sepak bola. Sepak bola berkembang tidak
hanya menjadi sebuah hiburan atau olahraga namun juga menjadi sebuah industri.
Perkembangan industri sepak bola yang terjadi menjadi bisnis yang nyata
memberikan dampak yang besar di masyarakat (Rey dan Santelli, 2017). Sepak bola
memiliki pangsa pasar olahraga nomor satu di sebagian besar negara, dimana dalam
sebuah penelitian menyebutkan bahwa pemirsa TV, liputan media dan produk
negara. Peredaran uang dalam pertandingan sepak bola dinilai sangat besar, yang
diperoleh dari tiket, sponsor, merchandise, kontrak media, match fee, dan hak siar.
Selain itu banyak televisi internasional bersaing dalam mendapatkan hak siar dari
kejuaran sepak bola bersekala besar atau kecil (Ika et al., 2021).
bertujuan untuk menambah nilai guna suatu produk atau jasa, tentunya ekspansi ini
FDI merupakan suatu media atau sebagai alat di dalam sistem ekonomi yang dimana
dinamika ekonomi di dunia sudah mengglobal. FDI adalah jenis investasi secara
langsung oleh luar negeri. Terdapat tiga cara untuk melakukan FDI, yaitu penanaman
modal ini dilakukan dengan cara melakukan pembelian perusahaan di luar negeri
yang sudah ada atau dapat juga dengan menyediakan modal untuk membangun
perusahaan baru di negara lain. selain itu dapat juga dengan cara membeli saham
Sepak bola saat ini bukan hanya pertandingan antar dua tim kesebelasan di
atas rumput hijau. Lebih dari itu, sepak bola mencerminkan sebagai kekuatan global,
kekuatan politik, dan bahkan kekuatan budaya. Sepak bola adalah bisnis, identitas,
politik dan keyakinan yang termodifikasi melalui perayaan yang penuh dengan
kegembiraan. Pertimbangan bisnis dengan hitungan untung rugi merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan dari industri sepak bola. Bintang sepak bola yang dimiliki
sebuah klub bukan lagi sebagai aset tetapi menjadi komoditas. Sebagai komoditas
(FIFA) pada tahun 2001 menunjukan lebih dari 240 juta orang yang berasal dari 200
negara memperoleh hasil bahwa hampir setiap bagian dunia memainkan dan gemar
terhadap sepak bola (Pranata dan Supatmi, 2016). Perkembangan sepak bola
sepak bola di negara - negara eropa tidak lepas dari kepopuleran sepak bola itu
sendiri. Eropa terkenal dengan episentrum sepak bola yang menunjukan pertumbuhan
pasar sepak bola yang cenderung stabil bahkan terus meningkat setiap tahunya.
Kepopuleran klub sepak bola berdampak pada pendapatan yang diperoleh. Secara
garis besar pendapatan klub sepak bola berasal dari tiga sumber utama.
Pertumbuhan pasar sepak bola Eropa tentunya tidak terlepas dari antusiasme
masyarakat akan sepak bola itu sendiri sehingga menarik pengusaha - pengusaha
untuk masuk ke bisnis ini. Perkembangan sepak bola yang terus terjadi mendorong
klub-klub sepak bola untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Sejalan dengan
hal tersebut pada tanggal 17 Juni 2019 untuk pertama kalinya di kawasan Asia
Tenggara terutama klub sepak bola Indonesia yakni, Bali United melakukan IPO
dengan melepas 2 miliar saham baru dengan harga Rp 175 per lembar. Permintaan
mengenai industri sepak bola yakni banyak klub sepak bola eropa yang bermasalah
tersebut terjadi adalah pengeluaran dalam pembelian pemain baru, gaji pemain, gaji
sinyal informasi yang baik pada pasar saham, dan memberi daya tarik terhadap para
investor dalam melakukan investasi. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor
memungkinkan klub sepak bola memperoleh dana dari pihak yang menginvestasikan
dana dalam pasar modal, guna mendukung kinerja dari klub sepak bola. Sedangkan
aktivitas investasi oleh investor merupakan salah satu pondasi bertahanya pangsa
pasar sepak bola. Sehingga kinerja olahraga dan kinerja keuangan merupakan suatu
hal yang menggambarkan bagaimana sebuah industri sepak bola bisa menghasilkan
keuntungan bagi para investor yang menanamkan modalnya. Sehingga hal tersebut
bola dengan investor. Pelaku pasar merespon informasi atau berita baru yang dapat
karena ketika suatu klub sepak bola mampu memberikan performance terbaiknya
dalam suatu liga maka klub sepak bola tersebut dinilai memiliki kinerja yang bagus
memberi pengaruh terhadap daya tarik investor dalam berinvestasi karena dipandang
memiliki suatu kinerja yang baik sehingga mampu menambah nilai perusahaan.
ekonomi yang rasional atas risiko yang melekat pada investasi. Keputusan tersebut
positif bagi investor, yang selanjutnya akan mempengaruhi harga saham dikarenakan
permintaan dan penawaran saham oleh investor dari kegiatan investasi. Harga saham
sangat erat hubunganya dengan kinerja perusahaan dan investor. Investor umumnya
sepak bola. Permintaan dan penawaran saham klub sepak bola oleh investor
meningkatnya harga saham klub sepak bola. Peningkatan ini dikarenakan komponen
penggemar dan sangat sensitif dalam jangka pendek terhadap hasil olahraga. Namun
adanya faktor lain sebagai pendukung kesuksesan dalam pasar salah satunya adalah
kinerja keuangan. Menurut Putri (2019) salah satu faktor internal yang dapat
keuangan perusahaan, seperti ramalan atas laba dimasa depan sebelum dan setelah
akhir tahun fiskal, debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), current ratio
(CR), dividend per share (DPS), return on assets (ROA) dan segala hal mengenai
kinerja olahraga dan harga saham, jumlah sampel yang digunakan, dan keterbaruan
secara simultan return on investment, return of equity, dan debt to asset berpengaruh
terhadap harga saham klub sepak bola. Penelitian Maci et al (2020) memberikan hasil
bahwa kinerja olahraga, kinerja ekonomi, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham klub sepak bola. Penelitian Nurcahyani dan
Bhilawa (2021) menyimpulkan hasil bahwa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas, dan kinerja olahraga berpengaruh tapi tidak signifikan terhadap harga
saham klub sepak bola. Penelitian terdahulu lainya yang digunakan dalam penelitian
adalah, penelitian Ay and Enes (2020), Yudistira dan Adiputra (2020), Oral (2016),
Allouche and Soulez (2015), dan penelitian lainya dengan hasil penelitian yang
beragam.
berlaku sebagai sebuah entitas bisnis memiliki proses bisnis yang relatif sama.
Namun karena di benua Eropa sepakbola sudah menjadi sebuah industri yang
berkembang pesat sehingga bisa di jual ke seluruh penjuru dunia, maka proses bisnis
sebuah klub sepakbola di Eropa menjadi lebih rumit dan komplek. Secara umum
Analisis.pdf
Pelanggan
Pegawai Manajemen
Jika merujuk pada pembagian proses bisnis sebagaimana dijelaskan pada Bab
2, maka proses bisnis inti/utama sebuah klub sepakbola adalah membentuk sebuah
tim sepakbola, dan dengan tim tersebut klub sepakbola mengikuti liga sepakbola pada
negara tersebut. Pada awalnya, produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah klub
tersebut di stadion. Pelanggan utama dari klub tersebut adalah para penonton
pertandingan sepakbola di stadion. Oleh karena itu kegiatan produksi utama dari
sebuah klub sepakbola adalah kegiatan “memproduksi” sebuah tim sepakbola yang
tangguh agar bisa dijual sebagai sebuah pertunjukan sepakbola yang menarik bagi
para pelanggan, yaitu para penonton yang biasanya merupakan suporter klub.
Kegiatan produksi ini dilakukan dengan pembelian dan penjualan pemain atau
melalui pengembangan pemain di tim junior atau sekolah sepakbola. Kemudian hasil
dari sebuah klub sepakbola adalah berupa merchandise untuk dijual kepada para
suporter. Pengadaan produk ini bisa dilakukan dengan memproduksi sendiri maupun
melalui kerjasama dengan supplier tertentu. Produk ini kemudian dijual, baik melalui
toko-toko (store) milik klub, maupun penjualan secara online melalui website klub.
berkembang, baik di tingkat lokal maupun di negara lain, mendorong klub untuk
di televisi sehingga produk klub berupa pertandingan dapat dijual kepada kalangan
yang lebih luas. Di sisi lain, hubungan dengan stasiun televisi juga merupakan
untuk kemudian dijual lagi oleh stasiun televisi kepada pelanggannya, yaitu para
penonton televisi. Selain itu kepopuleran sebuah tim sepakbola pada akhirnya mampu
membentuk sebuah jasa yang bisa dijual kepada pelanggan, yaitu jasa
mempromosikan produk suatu perusahaan. Jasa ini kemudian yang dijual kepada para
baik terhadap karyawan berupa pemain sepakbola maupun untuk karyawan di bagian
administrasi dan penjualan. Proses ini meliputi proses umum yang berlaku pada
pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari perekrutan, pelatihan, penggajian dan
Proses yang terakhir yaitu proses network bisnis dilakukan dalam hal interaksi
untuk memperoleh bahan mentah bagi proses produksi (jika perusahaan memproduksi
sendiri) atau berupa barang jadi untuk langsung dijual. Sementara itu interaksi dengan
kreditur dan investor terutama ditujukan untuk memperoleh pendanaan bagi kegiatan
perbankan, atau juga bisa melalui bursa efek. Interaksi dengan instansi pemerintah
diversifikasi memiliki nilai signifikansi 0,598 atau > 0,05. Hasil tersebut menegaskan
bahwa strategi diversifikasi idak berpengaruh terhadap kinerja keuangan klub sepak
bola, atau sebanyak apapun segmen usaha yang klub sepak bola miliki tidak memiliki
Penghasilan utama klub sepak bola berasal dari 3 segmen utama yaitu
pendapatan dari tiket pertandingan, pendapatan dari hak siar, serta pendapatan dari
sponsorship. Beberapa klub memang memiliki segmen usaha lain selain 3 segmen
usaha tersebut, namun kontribusi pendapatan yang diperoleh klub dari segmen-
segmen lainnya tersebut tidaklah sebesar 3 segmen utama, sehingga sebanyak apapun
segmen usaha yang dimiliki klub sepak bola tidak mempengaruhi kinerja
keuangannya.
Selain itu klub sepakbola juga banyak berinteraksi dengan berbagai regulator
klub sepakbola baik regulator lokal, regional maupun internasional (FIFA, UEFA,
FA, FIGC, dan lain-lain), regulator yang mengatur penyelenggaraan liga (premier
league, lega calcio, dan lain-lain) termasuk di dalamnya regulator yang mengatur
mengenai transaksi jual beli pemain sepakbola. Bagi klub yang mencatatkan diri di
bursa efek (go public), klub juga harus berhubungan dengan regulator seperti badan
pengawas pasar modal atau dengan bursa efek tempat klub mencatatkan sahamnya.
Selain itu klub juga berinteraksi dengan masyarakat umum, salah satu di antaranya
Juventus dan Barcelona sebagai sebuah klub sepakbola dalam sebuah industri.
Namun dari data yang tersedia dan berhasil diperoleh menunjukkan bahwa terdapat
kondisi yang tidak memungkinkan untuk melihat sebuah klub sepakbola sebagai
klub ini sebetulnya juga mengelola berbagai cabang olahraga lain, seperti bola basket,
bola tangan, dan lain-lain. Hanya saja pengelolaan untuk olahraga sepakbola memang
Sementara itu Arsenal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebuah
holding dari beberapa perusahaan, salah satunya adalah Arsenal Football Club.
Laporan dari Arsenal Holding plc inilah yang tersedia di website Arsenal sebagai
klub sepakbola, dan bukan laporan dari Arsenal Football Club. Namun demikian,
informasi mengenai Arsenal sebagai sebuah klub sepakbola. Dalam penelitian ini
hanya Juventus saja perusahaan yang secara murni bergerak dalam pengelolaan klub
sepakbola professional
item utama dan memilih menjelaskan rinciannya dalam catatan atas laporan
keuangan, Arsenal dengan sebuah item utama bernama Turnover dan Barcelona
Income Statement. Jika dilihat dari rincian sumbersumber Turnover pada laporan
yang ditandai pula dengan terdapatnya standar tersediri mengenai revenue (misalnya
IAS 18) maka penggunaan dua terminologi tersebut dalam laporan keuangan Arsenal,
Juventus dan Barcelona layak untuk dikritisi. Jika turnover pada Arsenal adalah
terminologi yang sama dengan revenue, maka tindakan memasukkan player trading
penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai sumber dari item player
trading tersebut. Jika player trading berhubungan dengan penjualan pemain sepakbola
rasanya juga tidak mungkin karena pada profit and loss accounts Arsenal juga
item tersebut adalah fee yang diterima sehubungan dengan peminjaman pemain
registration rights dalam income statement mereka. Jika ditelusuri dalam catatan atas
laporan keuangan, tampak bahwa item tersebut merupakan kumpulan beberapa gain
yang muncul dari penjualan pemain. Secara seiring, Juventus juga mengumpulkan
beberapa loss yang muncul dari penjualan pemain ke dalam item expense from
players’ registration rights. Oleh karena itu, Juventus tidak mengakui gain atau loss
dari penjualan pemain sebagai item tersendiri dalam income statement, namun
mengumpulkannya ke dalam item revenues from players’ registration rights dan dan
yang bisa diperdebatkan, mengingat pemain sepakbola adalah intangible fixed assets
normal. Selain itu, penjualan pemain sepakbola juga tidak terjadi terus menerus
terdapat hal yang rancu dalam pemilihan terminologi income dan revenue. Dalam
providing revenue, namun dalam rincian yang terdapat pada catatan atas laporan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebanyak apapun segmen usaha yang dimiliki suatu klub sepak bola tidak menjamin
akan meningkatkan kinerja keuangan klub tersebut. Leverage yang diproksikan debt to asset
ratio (DAR) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan klub sepak bola. Leverage
berpengaruh positif karena Klub sepak bola memiliki kemampuan yang baik dalam
mengelola utangnya, sehingga utang tersebut justru dapat berkontribusi dalam menghasilkan
profitabilitas yang tinggi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini cukup berbeda dengan
penelitian-penelitian terdahulu, dikarenakan proses bisnis klub sepak bola berbeda dengan
Diyani, L.A. and Chairunisa, T., 2018. Implementasi Corporate Governance dan
FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan. Jurnal Online Insan
Akuntan, 3(2), pp.149-160.
Enekwe, C.I., Agu, C.I. and Eziedo, K.N., 2014. The effect of financial leverage on
financial performance: evidence of quoted pharmaceutical companies in
Nigeria. IOSR Journal of Economics and Finance, 5(3), pp.17-25.
Fahmi I. 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ghozali, I., 2018.
Aplikasi Analisis Multivariete SPSS 25 Edisi 9. Semarang: Universities
Dipenegoro.
Hanafi MM., and Halim A. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 5. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Haryoprasetyo, R. and Kiswara, E., 2013. Analisis Atas Kinerja Finansial Klub
Sepakbola Profesional: Studi Kasus pada Manchester United PLC.
Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013.
Hidayat, R.T., 2010. Analisis atas laporan keuangan klub sepakbola studi pada klub
sepak bola arsenal Juventus dan Barcelona (Doctoral dissertation, Universitas
Indonesia. Fakultas Ekonomi). Iskandar,
A., Nurdin. and Azib. 2017. Pengaruh Strategi Diversifikasi terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Empiris pada Properti dan Real Estate Sektor Emiten di
Bursa Efek Indonesia). Prosiding Manajemen Jensen,
M.C. and Meckling, W.H., 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency
costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), pp.305-
360.