Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

‘‘Masalah Kebijakan’’

Disusun Oleh

Andi nur Islamiyah N.Tomeys P 101 19 160


Nabila Putri Aulia P 101 19 180
Frisca Amelia Tiurma Pasaribu P 101 19 181
Mayada P 101 19 185
Lyli indirah P 101 19 189
Mutiara Ramadhani P 101 19 203
Husni P 101 19 205
Felicya Valen Tolembo P 101 19 206
siti masita P 101 19 211
Fadilah P 101 19 216
Erna P 101 19 227
Kartina P 101 19 228

PEMINATAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul ‘‘Masalah Kebijakan’’ sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah
Analisis Kebijakan Kesehatan, Peminatan Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan
yang dilalui penulis, namun dengan doa, kerja keras, motivasi, bimbingan serta
bantuan dari berbagai pihak sehingga kendala yang dihadapi penulis bisa teratasi
dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada pihak-pihak
yang telah membantu terlebih khusus kepada Dosen pengampuh mata kuliah
Analisis Kebijakan Kesehatan untuk Peminatan Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan yang dengan sabar telah meluangkan waktu kepada penulis untuk
memberikan bimbingan, arahan, saran serta dorongan dalam menyelesaikan
proposal ini.
Penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan segenap kemampuan dan
pikiran, namun penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat mencapai kesempurnaan dan
dapat bermanfaat bagi pembaca
.

Palu, 19 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Masalah Publik........................................................................3
2.2 Tahap Perumusan Masalah Kebijakan......................................................4
2.3 Metode Perumusan Masalah.....................................................................5
2.4 Kategori Dalam Perumusan Masalah Publik.............................................6
2.5 Karakteristik Masalah Publik....................................................................6
2.6 Tipe Masalah Publik..................................................................................7
2.7 Manfaat Masalah Kebijakan Publik..........................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan publik sudah jadi isu kebijakan yang strategis, sebab
penyelenggaraan pelayanan publik sepanjang ini belum mempunyai akibat
yang luas terhadap pergantian aspek–aspek kehidupan warga. Sebab saat
sebelum masa reformasi, birokrasi pemerintah sangat mendominasi
penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan publik. Pemerintah lebih
dominan berperan selaku aktor dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
sehingga keterlibatan masyarakat negeri dalam pemerintahan sangat
terbatas.
Keadaan saat ini yang didapat di wilayah menampilkan kalau
penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada sistem
pemerintahan yang belum efisien serta efektif dan mutu sumber energi
manusia aparatur yang belum mencukupi. Perihal ini nampak dari masih
banyaknya keluhan serta pengaduan dari warga baik secara langsung
ataupun lewat media massa, semacam prosedur yang rumit, tidak terdapat
kepastian dalam jangka waktu penyelesaian, bayaran yang wajib
dikeluarkan, persyaratan yang kurang transparan, perilaku petugas yang
kurang responsif serta lain- lain. Sehingga memunculkan citra kurang baik
yang kurang baik terhadap citra pemerintah dimata masyarakatnya sendiri
paling utama dimata warga awam yang tidak ketahui menahu tentang
pelayanan publik..
Pandangan buruk tersebut semakin diperparah dengan isu yang
sering muncul ke permukaan, yang berhubungan dengan kedudukan dan
kewenangan pejabat publik, yakni korupsi dengan beraneka ragam
bentuknya, serta lambatnya pelayanan, dan diikuti dengan prosedur yang
berbelit-belit atau yang lebih dikenal dengan efek pita merah, Keseluruhan
kondisi empirik yang terjadi secara akumulatif telah meruntuhkan konsep
birokrasi pemerintah yang memfungsikan birokrasi untuk
mengkoordinasikan unsur-unsur dalam proses pemerintahan. Birokrasi,

1
dalam keadaan demikian, hanya berfungsi sebagai pengendali, penegak
disiplin, dan penyelenggara pemerintahan dengan kekuasaan yang sangat
besar, tetapi sangat mengabaikan fungsi pelayanan pada masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masalah Public ?
2. Apa saja tahapan perumusan masalah kebijakan ?
3. Bagaimana metode perumusan kebijakan ?
4. Apa saja kerekteristik dari masalah public ?
5. Bagaimana kategori dalam perumusan masalah public ?
6. Apa saja karakteristik dari perumusan masalah publik ?
7. Apa saja tipe masalah publik ?
8. Apa manfaat masalah kebijakan publik ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah publik
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan masalah kebijakan
3. Untuk mengetahui bagaimana metode perumusan kebijakan
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari masalah publik
5. Untuk mengetahui bagaimana kategori dalam perumusan masalah
publik
6. Untuk mengetahui apa saja tipe masalah publik
7. Untuk mengetahui manfaat masalah kebijakan publik

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masalah Publik
Masalah publik adalah masalah-masalah yang memiliki konsekuensi
yang luas sampai kepada pihak yang tidak secara langsung terlibat.
Sedangkan masalah yang hanya memiliki konsekuensi kepada satu atau
beberapa orang yang terlibat secara langsung dapat dikatakan sebagai
masalah pribadi atau individu.
Masalah Publik : belum terpenuhinya kebutuhan, nilai atau
kesempatan yang diinginkan oleh publik dan pemenuhannya hanya mungkin
melalui kebijakan pemerintah (Subarsono) Satu masalah tidak dapat semata-
mata dipandang sebagai masalah begitu saja tanpa melibatkan cara pandang
orang terhadap masalah tersebut.
Mark E Rushefky : ada dua proses penting dalam
mengidentifikasikan masalah : persepsi dan definisi.
 Persepsi: penerimaan (receiving) dari suatu peristiwa yang punyai
konsekwensi terhadap orang/kelompok
 Definisi : interpretasi dari peristiwa-persitiwa tersebut, memberinya
makna dan membuat jelas.
Lindblom : suatu masalah tidak dapat mendefinisikan dirinya sendiri
tetapi harus didefinisikan, sehingga melibatkan pandangan-pandangan
subyektif seseorang. Satu masalah mungkin dipandang sebagai masalah oleh
suatu negara, tetapi tidak oleh negara lain atau suatu masalah akan dibatasi
secara berbeda oleh orang2 yang berbeda

3
2.2 Tahap Perumusan Masalah Kebijakan
a. Perumusan masalah (defining problem)
Sebagaimana yang telah dipaparkan di postingan terdahulu, bahwa
suatu kebijakan yang diimplementasikan berawal dari perumusan
atau pengidentifikasian masalah-masalah (isue-isue) publik. Ini
merupakan proses yang cukup fundamental, dimana kesalahan
dalam perumusan masalah akan mengakibatkan kebijakan yang
dikeluarkan pun akan salah.
b. Agenda kebijakan
Setelah dilakukan perumusan atau pengidentifikasian masalah-
masalah yang ada di masyarakat, langkah selanjutnya adalah
menyusun agenda kebijakan. Dalam proses ini akan dilakukan
analisis apakah masalah yang ada merupakan masalah publik dan
pantas dimasukan ke dalam agenda kebijakan atau tidak. Tidak
semua masalah yang ada masuk dalam agenda kebijakan. Masalah-
masalah apa saja yang masuk dalam agenda kebijakan, tentunya
adalah masalah-masalah yang memiliki syarat-syarat tertentu
sehingga dikatakan masalah publik, yang perlu dibuat kebijakan.
Salah satunya adalah apakah masalah tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak (rakyat) dan memiliki dampak yang luas atau
tidak. Masalah yang memenuhi syarat sebagai masalah publik yang
masuk dalam agenda kebijakan akan dibawah ke lembaga
ekskutif,legislatif, bahkan mungkin saja yudikatif untuk dilakukan
pembahasan.

4
c. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah
Alternatif merupakan pilihan-pilihan pendamping pilihan utama.
Alternatif yang tersedia merupakan pilihan-pilihan yang dapat dinilai
dan dianalisis untuk dicari kebaikan dan keburukannya. Dalam
proses perumusan kebijakan publik, maka proses pemilihan
alternatif merupakan proses analisis terhadap beberapa alternatif
yang terseda untuk mencari pemecahan masalah yang terbaik. Pada
tahap ini akan terjadi pertarungan kepentingan antar kelompok yang
relatif berbeda dasar pemikiran dan tujuannya.
d. Penetapan kebijakan
Pada tahap pemilihan alternatif kebijakan untuk pemecahan masalah
berakhir, maka outputnya adalah diambilnya salah satu alternatif
sebagai upaya terbaik untuk memecahkan masalah. Langkah
selanjutnya (sebagai proses terakhir) adalah menetapkan kebijakan.
Pada tahap ini dilakukan pengesahan kebijakan sebagai produk
hukum yang memiliki kekuatan hukum dan mengikat. Penetapan
yang dilakukan dapat berupa : Undang-Undang, Yurisprudensi,
keputusan-keputusan organisasi, dan lain-lain
2.3 Metode Perumusan Masalah
a. Analisi Batas, menyelesaikan masalah melalui snowballing
sampling dari stakeholder
b. Analisis Klasifikasi, mengklasifikasikan masalah ke dalam
kategori – kategori untuk memudahkan analisis.
c. Analisis Hirarkhi, menyusun masalah berdasarkan sebab – sebab
munculnya permasalahn tersebut
d. Brainstorming, yaitu mendengarkan opini atau pendapat dari
orang – orang yang paham akan permasalahan tersebut
e. Analisis prespektif ganda, yaitu dimana semua orang bebas
berpendapat dan memperoleh beragam pandangan dari presvektif
yang berbeda – beda.

5
2.4 Kategori Dalam Perumusan Masalah Publik
a. Masalah prosedural dan masalah subtansif
 Masalah prosedural yaitu bagaimana pemerintah
diorgganisasikan dan bagaimana pemerintah melakukan tugas-
tugasnya.
 Masalah Subtansif yaitu akibat nyata dari manusia seperti
kebebasan berbicara, polusi lingkungan dan lain sebagainya
b. Masalah dalam negeri dan masalah luar negeri
Seperti yang diketahui bahwasanya semua Negara memiliki permasalah
yang berbeda – beda seperti misalnya Indonesia yang salah satunya
memiliki permasalah pada kebijakan public yaitu pemerintah lebih
dominan bertindak sebagai aktor dalam penyelenggaraan pelayanan
publik, sehingga keterlibatan warga negara dalam pemerintahan sangat
terbatas.
c. Masalah distrubutif masalah regulatif dan masalah redistributive
 Masalah distributif yaitu masalah yang menangkup sebagian
kecil masyarakat dan dapat ditanggulangi satu per satu seperti
penanggulangan pada bencana banjir
 Masalah regulasi yaitu masalah yang menyangkut peraturan -
peraturan yang bertujuan untuk membatasi tindakan – tindakan
tertentu
 Masalah redistributive yaitu masalah yang menyangkut
permasalahan yang menghendaki perubahan sumber – sumber
antara kelompok – kelonpok dalam masyarakat

2.5 Karakteristik Masalah Publik


William Dunn mengemukakan 4 ciri masalah publik :
a. Saling ketergantungan : masalah publik bukan masalah yang
berdiri sendiri, tapi saling terkait satu sama lainnya. Masalah
pengangguran kriminalitas, kemiskinan ,Harga BBM biaya
transportasi, harga bahan kebutuhan pokok

6
b. Subyektifitas : Kondisi eksternal yang timbulkan permasalahan
didefinisikan, diklasifikasikan, dijelaskan dan dievaluasi secara
selektif. Masalah kebijakan adalah hasil pemikiran dalam konteks
lingkungan . Masalah tersebut merup elemen dari suatu situasi
masalah yang diabstraksikan dari situasi tersebut oleh analisis,
individu maupun kelompok yang berkepentingan. Sampah rumah
tangga tidak jadi masalah bagi penduduk pedesaan, tapi jadi masalah
besar bagi warga perkotaan.
c. Sifat buatan/artficiality : suatu fenomena dianggap sebagai
masalah karena adanya keinginan manusia untuk mengubah situasi.
Pendapatn per kapita yang rendah jadi masalah karena pemerintah
ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Dinamika Masalah Kebijakan : Solusi terhadap masalah selalu
berubah. Banyak solusi yang bisa ditawarkan untuk pecahkan
masalah. Cara pandang orang terhadap masalah akan menentukan
solusi yang ditawarkan untuk pecahkan masalah tersebut Masalah
yang sama belum tentu dapat dipecahkan dengan kebijakan yang
sama kalau konteks lingkungannya berbeda.
2.6 Tipe Masalah Publik
Charles O jones Berpendapat ada 2 tipe masalah publik, yaitu:
a. Masyarakat Berperan aktif
Yang di maksudkan dari masyarakat berperan aktif adalah dimana
masyarakat yang melakukan tindakan terhadap permasalahan
permasalahan yang ada
b. Sulit Diterima
Maksudnya adalah dimana masyarakat bertujuan untuk memecahkan
masalah tetapi tidak bisa dilakukan secara individual dan opininya
kurang terorganisasi dan mendapat dukungan

7
2.7 Manfaat Masalah Kebijakan Publik
Setiap masalah pasti ada jalan untuk memperbaiki permasalahan-
permasalahan tersebut, masalah ada untuk perbaikan dimasa depan oleh
karenanya adapun manfaat yang didapatkan dari mempelajari masalah
kebijakan publik yaitu:
Mengetahui permasalahan apa saja dalam masyarakat dan hubungannya
dengan kebijakan publik sebagai bahan penyusunan kebijakan, sehingga
mengetahui konsep urusan/masalah publik dan menyebutkan peran negara
dalam menyelesaikan permasalahan pada publik.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah publik adalah masalah-masalah yang memiliki konsekuensi yang
luas sampai kepada pihak yang tidak secara langsung terlibat misalnya
Indonesia yang salah satunya memiliki permasalah pada kebijakan public
yaitu pemerintah lebih dominan bertindak sebagai aktor dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, sehingga keterlibatan warga negara
dalam pemerintahan sangat terbatas. Dengan adanya masalah tersebut guna
untuk perbaikan dimasa depan oleh karenanya adapun manfaat yang
didapatkan dari mempelajari masalah kebijakan publik yaitu:
Mengetahui permasalahan apa saja dalam masyarakat dan hubungannya
dengan kebijakan publik sebagai bahan penyusunan kebijakan, sehingga
mengetahui konsep urusan/masalah publik dan menyebutkan peran negara
dalam menyelesaikan permasalahan pada publik.
3.2 Saran
Diharapkannya dengan adanya makalah ini dapat memberikan pemikiran
yang luas terkait masalah masalah publik diindonesia untuk mencari tahu
perbaikan apa saja yang di perlukan guna meperbaiki masalah kebijakan
publik

9
DAFTAR PUSTAKA
Fatur, Rahman. Jurnal Motivasi Kerja Vol. XII, No.22

Radheatul. (2020). Journal Of public issue 7 (1),2-20.

Hayat. (2018). Kebijakan Publik. Intrans Publishing.

Miftahul. (2018).Permasalahan Publik. Jakarta: Grasindo.

Dunn, William N. 2018. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, cetakan kelima.


Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press

Basuki, N. 2019. Kategori kategori permasalahan publik. Jakarta: Universitas


Terbuka

Gunawan. (2020). Studi Kebijakan (2nd ed.). Jakarta: Tim UB Press.

Ibrahim. (2020). Studi Analisis Kebijakan konsep permasalah pada publik yang
terjadi di Indonesia. Cetakan ketiga. PT Damar Mulia Pustaka. Jakarta.

Fransiscus. (2020). “Benefits Of Public Problems”. 7(1), 3055–4547

10

Anda mungkin juga menyukai