Anda di halaman 1dari 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)


Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan ikan konsumsi air tawar yang
dikembangkan di Indonesia, selain itu juga dikenal memiliki rasa yang khas
sehingga banyak digemari oleh masyarakat (Trisnawati, 2017). Ikan lele
merupakan jenis ikan yang aktif dimalam hari atau biasa disebut sebagai hewan
nocturnal. Hewan nocturnal merupakan hewan yang aktif dimalam hari seperti
mencari makanan, bereproduksi, dan sebagainya. Ikan lele memiliki bentuk tubuh
yang memanjang, kepala yang sedikit pipih, memiliki sungut, tidak mempunyai
sisik, dan memiliki sirip perut, punggung, dada, anus.dan sirip ekor. Ikan lele
dumbo juga bisa memangsa ikan lele lainnya jika dalam keadaan terdesak atau
lapar.
Salah satu pembudidayaan ikan yang paling digemari oleh masyarakat
adalah ikan lele (Alfiah dan Damayanti, 2020). Ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi
oleh massyrakat indonesia. Ikan lele tersebar luas di dua benua yaitu Afrika dan
Asia. Mancanegara ikan lele dikenal dengan berbagai sebutan seperti di Malaysia
disebut dengan ikan keli, plamon di Thailand, mali di Afrika, dan catfish di
Inggris. Pada umumnya ikan lele terdapat empat jenis yaitu lele lokal (clarias
batracus), lele dumbo (Clarias gariepinus), lele sangkuriang, dan lele phyton.
Ikan lele (Clarias gariepenus) merupakan salah satu komoditas unggulan
produk perikanan air tawar. Kelebihan ikan lele diantaranya adalah rasa yang enak
serta kandungan gizi yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya, hal inilah yang
mengakibatkanikan lele merupakan komoditas yang bisa diserap oleh pasar
domestik maupun luar negeri, (Lim dan Webster dalam Herawati and
Muhammad, 2014). Salah satu kendala dalam produksi ikan yang
menyebabkan permintaan pasar tidak terpenuhi adalah kurangnya pasokan
benih yang baik yang disebabkan oleh tingginya angka kematian larva pada
minggu-minggu pertama setelah menetas karena kuning telur dalam telur
yang berfungsi sebagai cadangan makanan tidak mencukupi, sehingga
menyebabkan larva kekurangan, cadangan makanan (Subandiyono dalam
Awaludin, Santi, dan Diana, 2023 ).

Gambar 1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)


Ikan lele memiliki kepala pemanjang yang hampir seperempat panjang
tubuhnya serta memiliki sepasang mata kecil yang mengenali warna. Ikan lele
memiliki lubang hidung yang sangat peka terhadap bau yang tajam. di dalam
mulut bagian dalam ikan lele terdapat gigi yang berupa permukaan kasar dan di
sekitar mulutnya terdapat empat pasang bubble atau sungut yang berfungsi
sebagai organ sensor untuk memperkuat kemampuan organ penciuman ikan lele
dikarenakan indra penglihatan ikan lele yang kurang baik. Ikan lele memiliki
badan yang agak bulat memanjang tanpa sisik melainkan berlendir hal ini
membuat badan ikan lele menjadi licin.
Bagian tengah badannya berbentuk bulat sedangkan bagian belakangnya
berbentuk pipih menyamping. Ada 5 jenis sirip yang terdapat pada ikan lele yaitu
sirip dorsal sirip pectoral sirip sentral sirip anal dan sirip caudal. Sirip di bagian
dada dilengkapi dengan sepasang duri tajam yang dikenal dengan sebutan patil.
Patil ini berfungsi untuk membantu melarikan diri dari musuh serta memudahkan
lele bergerak dengan cepat sekaligus mempertahankan lebih lama di daratan.
Secara umum ikan lele berwarna gelap yaitu hitam atau abu-abu meskipun ada
ikan lele berwarna lain seperti belang putih atau merah namun jumlahnya sangat
jarang dan biasanya hanya menjadi ikan hias.

2.2. Kolam Terpal Bundar


Jenis ikan yang sangat cocok bagi pengembangan perikanan budidaya salah
satunya adalah ikan lele. Selain kandungan nutrisinya bagus, cara budi dayanya
pun relatif mudah dan siklus pembesarannya berlangsung sangat singkat
(Sumarna, 2018).Teknologi budidaya ikan lele juga semakin berkembang dan
relatif mudah dikuasai masyarakat serta modalnya cukup murah (Fuadietal, 2020).
Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki daya tahan serta adaptasi yang cukup baik
terhadap lingkungan (Putra dan Nirmala, 2019).
Beberapa teknologi budidaya ikan lele yang diadaptasi oleh pembudidaya
ikan lele diantaranya teknologi budidaya menggunakan wadah atau tempat yang
tidak memerlukan lahan yang luas. Salah satu alternatif wadah atau tempat
budidaya ikan lele yang banyak dimanfaatkan adalah kolam terpal. Budidaya ikan
menggunakan wadah kolam terpal merupakan teknologi yang cukup mudah
diterapkan oleh masyarakat karena setiap unit wadah kolam terpal ini memiliki
luas yang tidak sama luasnya dengan kolam tanah sehingga tidak membutuhkan
banyak air.

Gambar 2. Kolam Terpal Bundar


Kolam terpal adalah kolam buatan yang terbuat dari bahan terpal yang
dirancang khusus untuk budidaya ikan, udang, atau jenis hewan air lainnya.
Kolam terpal sangat populer karena biayanya yang terjangkau, mudah
dipasang, dan memerlukan ruang yang tidak terlalu besar (Widada dan
Sudaryono dalam Herliani et al., 2023). Kolam terpal memiliki kelebihan dan
keunggulan diantaranya adalah cocok untuk wilayah ang sempit atau minim lahan,
pengunnan air yang sedikit, mudah dipindahkan, tidak merusak konstruksi
tanah/lahan, proses pembersihannya juga mudah, dan proses panennynya juga
tidak sulit. Kelebihan lain kolam terpal yaitu cara perakitannya yang sederhana
dan tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga pengaturan kualitas air kolam
lebih efektif dan juga lebih mudah dalam mengendalikan penyakit ikan
(Abidinetal, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, L. O. B., Bujang, A., Sidiq, A., Syukur, L. O. M. A., & Sujabarlah, S.
(2021). Edukasi Budidaya Ikan Lele pada Kolam Terpal Berbasis
Probiotik di Sekolah Wahdah Islamiyah Kendari. Kendari. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT).

Alfiah dan Damayanti. (2020). Aplikasi Marketplace Penjualan Hasil Panen Ikan
Lele (Studi Kasus: Kabupaten Pringsewu Kecamatan Pagelaran).
Bandar Lampung. Jurnal: Universitas Teknokrat Indonesia.

Awaludin, Santi dan Diana Mauliana. (2023). Peningkatan Jumlah Telur Dan
Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepenus) Melalui Penambahan
Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Hormon Tiroksin Pada Pakan
Induk. Tarakan. Jurnal: Universitas Borneo Tarakan.

Fuadi, A., Sami, M., & Usman. (2020). Teknologi Tepat Guna Budidaya Ikan
Lele Dalam Kolam Terpal Metode Bioflok Dilengkapi Aerasi Nano
Buble Oksigen. Jurnal Vokasi.

Herliani, et al,. (2023). Edukasi Budidaya Ikan Nila Dlam Kolam Terpal di
Pesantren Al Quran Darul Inqilabi Desa Sungai Besar. Banjarmasin.
Jurnal: Universitas Lambung Mangkurat.

Herawati, V.E dan Muhammad Agus. (2014). Analisis Pertumbuhan Dan


Kelulushidupan Larva Lele (Clarias gariepenus) Yang Diberi Pakan
Daphnia Sp. Hasil Kultur Massal Menggunakan Pupuk Organik
Difermentasi. Semarang. Jurnal: Universitas Diponegoro.

Putra, I. made A. W., & Nirmala, B. S. (2019). Pelatihan Penerapan Teknologi


Pembuatan Kolam Pada Peternak Lele di Desa Dalung. Jurnal Ilmiah
Populer.

Sumarna, Cepy. (2018). Budi Daya Lele Sistem Kolam Terpal Bundar Dengan
Teknologi BioMaxi. Jakarta. PT. AgroMedia Pustaka.
Trisnawati, Yeni. (2017). Penambahan Cacing Tanah Sebagai Komninasi Pakan
Buatan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan, dan
Kelulushidupan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).

Anda mungkin juga menyukai