Oleh :
FATMAWATI
NIM. 06001020
Karya tulis ilmiah ini diajukan kepada Politeknik Kesehatan Majapahit untuk
memenuhi salah satu persyaratan dala menyelesaikan
Program Studi D3 Keperawatan
Oleh :
FATMAWATI
NIM. 06001020
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Mengesahkan
Politeknik Kesehatan Majahapit Mojokerto
Program D3 Keperawatan
i
4
Telah diuji
PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
FATMAWATI
NIM. 06001020
Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
KATA PENGANTAR
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
dari berbagai pihak oleh Karen aitu penulis mengucapkan banyak terima kasih
Probolinggo
iv
7
8. Kedua orang tua yang saya hormati dan saya cintai, yang dengan sabar
mendidik serta selalu memberi motivasi, dukungan serta do’a dan semua
pihak yang telah membantu kelancaran penelitian yang tidak dapat penulis
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi penulis sendiri
Penyusun
v
8
ABSTRAK
DAFTAR ISI
MOTTO....................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN........................................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Populasi .................................................................................. 25
D. Sampel ..................................................................................... 25
C. Pembahasan ............................................................................. 34
A. Kesimpulan.............................................................................. 36
B. Saran......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Judul Tabel
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .........................23
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual faktor lingkungan yang mempengaruhi
Kejadian diare pada anak usia balita .........................21
13
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
5. Kuesioner ......................................................................45
Persembahan
Thank you for my God “Allah SWT”, atas rah-
mat dan ridhoMu yang selalu menyertaiku
My Parent, you are is the best, thank you had
made me like this, I love u full
My Family in Probolinggo, thanks for all
My Lovely, thanks for your support and always
together with me.
My best Friend (Lia, Kiki, Yentol, Gestol, M2M),
I miss u so much. My friends in POLTEKKES
MAJAPAHIT MOJOKERTO D3 KEPER-
AWATAN, thanks for all
My family in kost Gayaman, thanks for your
spirit
The Big Family of Puskesmas Ketapang Kota
Probolinggo, thanks for my chince
15
MOTTO
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian pada dua juta anak di dunia setiap setahun. Sedangkan di Indonesia,
kematian kedua terbesar pada balita dan anak-anak. Dari sekitar 4 miliar kasus
diare di dunia, terdapat 2,5 juta kasus berakhir dengan kematian dan sebagian
kematian akibat diare tersebut terjadi pada anak dibawah usia dua tahun.
Secara umum kematian akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 per
minggu, 6.000 per hari, 4 setiap menit, dan 1 kematian setiap 14 detik
(24.941 orang) merupakan pasien diare dari kalangan balita dibawah umur 5
tahun. Sisanya merupakan pasien non balita yaitu usia lebih dari 5 tahun
(Slamet, 2005).
Peningkatan pasien diare itu juga terjadi di Rumah Sakit Umum Dr.
Gawat Darurat (IGD) hanya 4-5 orang perhari kini ada peningkatan yang
cukup signifikan 7-8 orang perhari. Begitu juga, pasien diare anak-anak yang
dirawat di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Anak selama Oktober 2005 tercatat 50
1
2
orang anak yang dirawat di IRNA Anak (Soegeng, 2005). Selain mewabah di
Kota Surabaya diare juga mewabah di Kota Probolinggo, hal ini dibuktikan
selama tahun 2008 diperoleh data dari puskesmas Ketapang anak yang
1-4 tahun yaitu 50 orang dan sisanya berumur kurang dari 1 tahun dan lebih
dari 4 tahun. Sedangkan selama bulan Januari sampai Maret tahun 2009
dasar terutama air bersih, jamban keluarga, dan SPAL sedangkan klinik
pada penduduk yang beresiko tinggi untuk dapat mengatasi masalah berbasis
faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare pada anak usia balita.
1. Batasan masalah
diare, kejadian diare dibatasi pada perubahan frekuensi yang terjadi dalam
2. Rumusan masalah
probolinggo?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
masyarakat.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Responden
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Anak
dan lain – lain. Lingkungan internal yang dapat berperan dalam perubahan
status, seperti pada anak baru lahir dengan memiliki kasus penyakit
dalam status kesehatan anak adalah gizi anak, peran orang tua, saudara,
teman sebaya atau masyarakat yang berada dalam lingkungan tersebut juga
2005).
2. Pengertian Anak
6
7
dimulai dari bayi ( 0 – 1 tahun ), toddler ( 1 – 2,5 tahun ), pra sekolah ( 2,5
(Hidayat, 2005).
B. Penyakit Diare
1. Pengertian Diare
abnormal (lebih dari 3 kali/ hari ), serta perubahan dalam isi ( lebih dari
200 gr/ hari )dan konsistensi cair ( Brunner and Suddarth, 2000 ).
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi tinja encer,
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan atau darah
(Ngastiyah, 2005).
2. Penyebab Diare.
a. Infeksi :
virus, parasit.
bronchopneumonia.
8
a. Sanitasi Lingkungan
1) Rumah
(2). Ventilasi
yang optium.
nyamuk tersebut.
udara.
12
(3).Cahaya
dinding (tembok).
2) Sistem Pembuangan
b. Gizi.
penyakit.
2003).
1) Pengertian
2) Tujuan PHBS
a) Tujuan umum
dan sehat.
b) Tujuan khusus
c) Indikator PHBS
abortus.
perawatan di puskesmas.
sabun.
18
terserang penyakit.
(9).Tidak merokok
timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan atau
empedu. Anus dan sekitarnya lecet karena tinja yang menjadi asam. Gejala
muntah dapat terjadi sebelum dan atau sesudah diare. Bila telah banyak
kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun,
pada bayi, ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang,
berat badan menurun, turgor kulit berkurang elastisitas atau lebih dari 2
detik, mata cekung atau cowong, ubun-ubun besar menjadi cekung bahkan
bila berat akan ditemui keadaan apatis, letargi atau tidak sadar dengan
cubitan pada kulit yang sangat lambat kembalinya atau lebih dari 2 detik
(Ngastiyah, 2005).
5. Klasifikasi Diare.
Diare dengan volume banyak terjadi bila terdapat lebih dari satu liter feces
cair per hari. Diare dengan volume sedikit terjadi bila terdapat kurang dari
satu liter feces cair yang dihasilkan per hari. Feces berair adalah
sering dihubungkan dengan gangguan kolon. Feces yang sangat besar dan
(Ngastiyah,2005).
20
6. Komplikasi Diare
sebagai berikut :
b. Renjatan hipovolemik
d. Hipoglikemia
enzim laktase.
g. Malnutrisi energi protein, (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik ).
7. Manifestasi Klinis
spasmodik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus
C. KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan membahas tentang jenis dan rancang bagun
lokasi dan waktu penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, teknik
B. Hipotesis
Ha : Ada pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia
balita.
1. Variabel Penelitian
(Nursalam, 2003).
22
23
a) Variabel Independent
b) Varabel Dependent
adalah diare.
2. Definisi Operasional
tabel berikut :
24
D. Populasi
ibu yang mempunyai anak balita yang diare atau pernah menderita diare di
E. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yang diambil adalah ibu yang mempunyai
anak usia balita dengan diare atau yang pernah menderita diare yang
memenuhi kriteria inklusi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
15 responden.
Rumus :
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat signifikasi
(Hidayat, 2007)
14,45
26
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu yang mempunyai anak balita yang diare atau yang pernah
pertanyaan peneliti.
diare.
2. Kriteria eksklusi
dilaksanakan.
observasi non participan adalah dimana peneliti tidak turut ambil bagian
terbuka.
1. Editing
2. Coding
3. Skoring
skor.
4. Tabulating
tabulasi silang.
- 1200
jumlah kejadian diare setiap tahun apakah normal atau tidak normal.
29
Rumus :
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
(Sugiyono, 2007)
I. Etika Penelitian
diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus
(Hidayat, 2007)
30
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
(Hidayat, 2007).
31
BAB 4
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian sesuai dengan tujuan
dokter umum (4), dokter gigi (2), perawat (13), bidan (8), ahli gizi (2), asisten
apoteker (3), apoteker (1), sanitarian (2), pronkes atau BKM (1), administrasi
F. Hasil Penelitian
31
Pada hasil penelitian ini akan dibagi dalam dua (2) bagian yang
meliputi data umum dan data khusus. Data yang disajikan dalam data umum
1. Data Umum
mengalami diare sampai 2 kali setiap tahun dan yang mengalami diare
2. Data Khusus
rumah tidak sehat dan sisanya memiliki sanitasi lingkungan dengan skor
3. Analisis pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia
balita.
kurang dari α (0,017 < 0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada
pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia balita.
Tabel 4.3 Analisis pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada
anak usia balita
Jumlah 13 87 2 13 15 100
Dari hasil tabulasi silang pada tabel 4.3 semua responden yang
hidup dilingkungan yang sehat mengalami kejadian diare <2 kali dalam
G. Pembahasan
1. Sanitasi Lingkungan
tidak sehat, yaitu skor kurang dari 1068. Sanitasi lingkungan yang tidak
syarat sarana air bersih yaitu jarak sumber air dengan jamban adalah 10
meter agar air bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen
air bersih, limbah rumah tangga, serta perilaku penghuni dalam rumah.
2. Kejadian Diare
tidak boleh diare lebih dari 2 kali setiap tahun karena dalam tubuh balita
sebagian besar terdiri dari air yaitu 80%, jika balita mengalami diare terus
lingkungan, gizi, dan perilaku hidup bersih dan sehat. Dampak jika balita
3. Analisis pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia
balita.
kurang dari α (0,017 < 0,05) sehingga Ho ditolak, yang berarti ada
pengaruh faktor lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia balita.
Dari hasil tabulasi silang pada tabel 4.3 dari 15 responden yang
mengalami kejadian diare lebih dari 2 kali sebanyak 2 balita (20%) dengan
kejadian diare pada anak usia balita, sesuai dengan Depkes RI 2002,
sarana sanitasi dasar terutama air bersih, jamban keluarga, SPAL, dan
Sarana air bersih yang jaraknya kurang dari 10 meter dari tempat
dapat menyebabkan diare, karena sarana air bersih tercemar oleh bakteri
BAB 5
A. Kesimpulan
kali dalam setahun, sisanya mengalami diare >2 kali dala setahun.
3. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa p value sama dengan 0,017,
nilai p < 0.05 maka Ho ditolak. Jadi ada pengaruh faktor lingkungan
B. Saran
kejadian diare selain sanitasi lingkungan seperti faktor gizi atau makanan
maupun PHBS sehingga dapat mencegah terjadinya diare pada anak usia
balita.
37
38
lingkungan.
atau konseling, sehingga kejadian diare pada anak usia balita dapat
dicegah.
39
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Jilid
2. Jakarta : EGC
Depkes, RI, WHO. 2002. Buku Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Indonesia.. Jakarta
Depkes, RI. 2006. Perilaku Hidup Bersih Sehat. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Edisi II. Jakarta : Rineka Cipta
Wahyu S. 2005. Kasus Diare (www. Dinkes jatim.go.id/ berita-detail html ? news
– id = 104. Diakses tanggal 26 Maret 2009)
40
Umur : tahun
Pendidikan :
penelitian berjudul :
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa paksaan
Responden
______________________
42
Kepada Yth,
kesediaan ibu untuk menjadi responden pada penelitian dengan Judul “Faktor
menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian surat ini saya buat atas
FATMAWATI
NIM. 06001020
43
SANITASI LINGKUNGAN
Bobot
Nilai
rumah yang Kriteria (No. KK)
dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Komponen Rumah 31
a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit
Langit- dibersihkan dan rawan 1
1
langit kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak
rawan kecelakaan 2
a. Bukan tembok (terbuat
dari anyaman 1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah
tembok/padanan bata atau
batu yang tidak di 2
2 Dinding
plester/papan yang tidak
kedap air
c. Permanen
(tembok/pasangan batu
3
bata yang diplester) papan
kedap air
a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu
dekat dengan tanah/
1
3 Lantai plesteran yang retak dan
berdebu
c. Diplester/ubin/keramik/
papan (rumah panggung) 2
Sarana Sanitasi 25
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri
dan tidak memenuhi syarat 1
kesehatan
Sarana air c. Ada, milik sendiri dan
bersih tidak memenuhi syarat 2
1 (sbl/SPT/ kesehatan
PP/KU/P d. Ada, bukan milik sendiri
AH) dan memenuhi syarat 3
kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan
memenuhi syarat 4
kesehatan
2 Jamban a. Tidak ada 0
(sarana b. Ada, Bukan leher angsa,
pembuan tidak tertutup, disalurkan 1
gan ke sungai/ kolam
kotoran)
c. Ada, bukan leher angsa 2
ada tutup (leher angsa)
disalurkan ke
sungai/kolam
45
Perilaku Penghuni 44
Dikatakan rumah sehat jika nilai 1.068 – 1.200 dan rumah tidak sehat jika nilai <
1.068
1
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo
di
Probolinggo
Dengan hormat,
Nama : Fatmawati
NIM : 06001020
Semester : VI
Demikian permohonan kami. Atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terima
kasih.
Tembusan :
1. Yth. Kepala Puskesmas Ketapang, Kec. Kademangan Kota Probolinggo
2