“SIFILIS”
OLEH :
Julian Muhammad Yasin
111 2022 2254
PEMBIMBING :
Dr. dr. Hj. Andi Sastri, Sp. KK, FINSDV
Judul : Sifilis
kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas
Menyetujui,
Dokter Pendidik Klinik, Penulis,
Dr. dr. Hj. Andi Sastri, Sp. KK, FINSDV Julian Muhammad Yasin
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................4
BAB II..........................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................5
2.1 Definisi........................................................................................................
2.2 Patofisiologi ................................................................................................
2.3 Diagnosis....................................................................................................
2.4 Tatalaksana.................................................................................................
2.5 Komplikasi..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 26
BAB III.......................................................................................................17
PEMBAHASAN.........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
seksual atau luka pada kulit dari lesi infeksius, dari ibu ke janin,
tunggal dengan tepi teratur dan dasar bersih pada sifilis primer,
dan ceftriaxone.[1,3]
pengobatan.[1]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
seksual atau luka pada kulit dari lesi infeksius, dari ibu ke janin,
2.2 EPIDEMIOLOGI
Global
Secara global, prevalensi sifilis paling sering dijumpai pada
populasi lelaki seks dengan lelaki (LSL). Data dari WHO yang
sifilis menurun sejak adanya penicillin, yakni dari 66,4 kasus per
kasus sifilis primer dan sekunder terjadi 52% pada LSL, 6% pada
pria yang berhubungan seksual dengan pria dan wanita, dan 15%
Indonesia
Data nasional epidemiologi sifilis di Indonesia belum tersedia.
yang positif pada ibu hamil didapatkan pada 1904 dari 17.544
Mortalitas
jumlah tersebut, 4.149 terjadi pada pria dan 2.349 terjadi pada
2.3 ETIOLOGI
Treponema pallidum
temperatur tubuh.[3,6,16]
Penularan
Usia reproduktif
Infeksi HIV
2.5 PATOFISIOLOGI
Sifilis Didapat
infeksi sistemik.[1,5,6]
Sifilis Primer
infeksius.
tidak purulen. Lesi akan sembuh sendiri dalam 4-6 minggu tanpa
Sifilis Sekunder
pada jaringan tubuh secara luas, tetapi umumnya pada area kutan
Sifilis Laten
laten tetap menular dan dapat diturunkan pada bayi yang lahir dari
Sifilis Tersier
Sifilis Gummatosa:
Sifilis Kardiovaskular:
vasa vasorum.[3,12]
Neurosifilis:
[13,14]
Sifilis Kongenital
dan gigi seperti saddle nose (akibat destruksi septum nasi), saber
Reaksi Jarisch-Herxheimer
Reaksi ini lebih sering terjadi pada individu yang memiliki sifilis
masih tinggi.[3,15]
2.6 DIAGNOSIS
reaktif.[1,3]
Anamnesis
Sifilis Primer
kelenjar penis pria dan vulva atau serviks wanita. Pada beberapa
kasus, lesi sifilis dapat ditemukan di anus, jari, orofaring, lidah,
tinggi. Lesi biasanya sembuh dalam 4-8 minggu dengan atau tanpa
terapi.
Sifilis Sekunder
Sifilis Laten
Sifilis Tersier
Sifilis Kongenital
tahun. Gejala paling awal yang terjadi sebelum usia 2 tahun adalah
gigi, seperti:
puncak[1,18,21]
Pemeriksaan Fisik
sifilis.
Sifilis Primer
keras yang muncul pada glans penis, vulva, serviks, anus, jari,
Sifilis Sekunder
Pada sifilis sekunder dapat dijumpai adanya lesi berbentuk
setelah lesi primer dengan durasi 2-10 minggu. Bila tidak diterapi,
lesi dapat hilang sendiri atau dapat pula rekuren dalam 2 tahun.
Sifilis Laten
laten awal dan laten akhir. Periode laten awal adalah 1 tahun
hasil tes serologi reaktif. Bila durasi lebih dari 1 tahun atau tidak
Sifilis Tersier
Sifilis Kongenital
Sifilis Didapat
Haemagglutination Assay).[1,3]
Sifilis Kongenital
[1,3,7]
Behcet
2.9 PENATALAKSANAAN
Evaluasi terapi dilakukan secara klinis dan serologi pada bulan ke-1,
6 bulan.[1,21]
awal adalah:
adalah:
penicillin.[1,21]
[1,21]
dosis tunggal
(PERDOSKI) adalah:
14 hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium primer dan sekunder,
hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium primer dan sekunder,
dan sekunder pada orang dewasa dengan HIV adalah sama dengan
[1,2]
Sifilis Kongenital
yaitu proven atau highly probable, possible, less likely, dan unlikely.
direkomendasikan adalah:
10 hari
nontreponema positif.[2,3,7]
Follow Up
cairan serebrospinal.[1,3]
titer tidak turun dalam 12-24 bulan setelah terapi, atau terbentuk
bulan hingga jumlah sel normal. Bila jumlah leukosit pada cairan
serebrospinal tidak turun dalam 6 bulan atau jumlah sel dan protein
kembali.[1,12,13]
2.10 KOMPLIKASI
dini.
aorta medial.[1,3]
2.11 PROGNOSIS
dialami pasien, yakni mulai dari gejala minimal pada sifilis primer
gummatosa.[1]
[1,7]
pasangan seksual.[3,18]
Edukasi Pasien
adekuat.
Cara Penularan
Jelaskan pada pasien mengenai apa itu sifilis dan cara
penting apabila pasien adalah pekerja seks atau populasi lelaki seks
dengan lelaki.
Kepatuhan Terapi
Pasangan Seksual
Risiko Koinfeksi
limfogranuloma venereum.[3,18]
masyarakat
maupun asimtomatik[1,3,18]
BAB III
KESIMPULAN
seksual atau luka pada kulit dari lesi infeksius, dari ibu ke janin,
tunggal dengan tepi teratur dan dasar bersih pada sifilis primer,
dan ceftriaxone.
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
2019. https://www.cdc.gov/nchhstp/atlas/
Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534780/
Bench. 2021;14(1):77-80.
5. Centers for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted
https://www.cdc.gov/std/stats18/Syphilis.htm
21;10(11):1364
Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537087/
10. Ghanem KG, Ram S, Rice PA. The Modern Epidemic of Syphilis. N
12. Roberts WC, Moore AJ, Roberts CS. Syphilitic aortitis: Still a current
10.1016/j.carpath.2019.107175.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540979/
14. Perez Barragán E., Urdez Hernández E., Pérez Orozco B., Sánchez
Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557820/
https://emedicine.medscape.com/article/229461-overview
https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/topic-details/GHO/
data-on-syphilis
https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf
https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_HIV_AIDS_T
W_1_2017_rev.pdf
24. Peterman TA, Kidd SE. Trends in Deaths Due to Syphilis, United
10.1097/OLQ.0000000000000899.