Anda di halaman 1dari 20

STATUS MAHASISWA

RSUD MARGONO SOEKARJO ILMU NAMA : IZDIHAR FEMITRI N.A.


PURWOKERTO NIM : G4A023038
KESEHATA FK : UNSOED

N ANAK
STATUS PRESENTASI KASUS PUSKESMAS
ILMU KESEHATAN ANAK
Periode: 6 November 2023 – 30 Desember 2023

Disusun Oleh:
Izdihar Femitri N. A.
G4A023038

Penguji :
dr. Windy Oliviany, M.Sc, Sp.A.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN


ANAK RSUD MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2023
STATUS PASIEN Nama : An. W A No RM : 37xx

Umur : 9 tahun 2 bulan Kelas : Umum

IDENTITAS
Nama Lengkap : An. W A Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 27 September 2019 Umur : 9 tahun 2 bulan
Berat Badan : 26,4 kg Tinggi Badan : 128 cm

Ayah : Nama : Tn. K


Pekerjaan : Buruh proyek di Jakarta Pendidikan : SMA
Ibu : Nama : Ny. S
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : SMP
Alamat : Gumelar 2/7
Tanggal anamnesis : 28 & 29 November 2023

ANAMNESIS

Tanggal : Selasa, 28 November 2023, puku 10.30, di Puskesmas Gumelar


Rabu, 29 November 2023, pukul 13.00, di rumah pasien
Autoanamnesis dan Alloanamnesis oleh : Ny. S
Keluhan Utama : Gatal seluruh badan
Keluhan Tambahan : Demam tidak terlalu tinggi, naik turun di malam hari
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Kronologi
Pasien datang ke poli Puskesmas Gumelar pada hari Selasa, 28 November
2023 dengan keluhan gatal-gatalo diseluruh badan sejak 2 hari yang lalu (Minggu,
26 November 2023). Pada awalnya, pasien megalami biduran sejak 5 hari yang lalu
(Kamis, 23 November 2023) dan berobat ke RSUD Ajibarang pada Hari Sabtu, 25
November 2023. Besok paginya setelah berobat, biduran sembuh namun muncul
bintik-bintik yang awalnya muncul pada badan lalu menyebar ke ekstremitas. Bintik
bintik pada kulit menyebar dengan cepat dan banyak yang mengeluarkan cairan
jernih hingga kekuningan seperti bernanah. Pasien tidak mengeluhkan pusing,
batuk, pilek, dan diare. Setiap malam pasien demam tidak terlalu tinggi, naik turun
selama 2 hari (Minggu malam, 26 November 2023; dan Senin malam, 27 November
2023). Kemudian, keesokan harinya pasien langsung dibawa ke Puskesmas

Pada 2 bulan yang lalu, adik pasien mengalami keluhan yang serupa setelah
bermain setiap hari dengan teman di lingkungan rumahnya yang juga mengalami
hal serupa. Pasien selalu tidur bersama dengan adik dan ibunya. Riwayat cacar
dimiliki pasien pada usia 2 tahun dan hilang dengan pengobatan. Selama ini pasien
hanya mengonsumsi obat Paracetamol pada malam hari saat demam. Pasien hanya
memiliki alergi dingin.

Keluhan muncul bintik-bintik yang awalnya muncul pada badan, menyebar ke


ekstremitas. Bintik bintik pada kulit menyebar dengan cepat dan banyak yang
mengeluarkan cairan jernih hingga kekuningan seperti bernanah. Pasien tidak
mengeluhkan pusing, batuk, pilek, dan diare. Setiap malam pasien demam tidak
terlalu tinggi, naik turun selama 2 hari (Minggu malam, 26 November 2023; dan
Senin malam, 27 November 2023). Faktor yang memperberat keluhan adalah saat
alergi dingin, dan tidak ada faktor yang memperingan keluhan.

Keluhan yang dialami pasien sedikit mengganggu aktivitas pasien (pasien


menjadi sulit makan, tidak dapat belajar di sekolah, dan tidak dapat bermain di luar
rumah dengan teman-teman di lingkungan rumahnya). Keluhan seperti sakit perut
disangkal, BAK tidak ada keluhan, frekuensi, konsistensi, dan jumlah sama seperti
saat pasien sehat.

b. Ikhtisar Keturunan

Kesimpulan: Terdapat riwayat penyakit keluarga demam typhoid yang diderita ibu
pasien, namun tidak berhubungan dengan kasus.

c. Riwayat Penyakit Pada Keluarga yang Dapat Diturunkan/Genetik


 Riwayat asma (-)
 Riwayat alergi (-)
 Riwayat epilepsi (-)
 Riwayat DM (-)
 Riwayat hipertensi (+) Ibu dari ayah pasien
 Riwayat thalassemia (-)
Kesimpulan: Terdapat riwayat penyakit h i p e r t e n s i yang diturunkan.
d. Riwayat Penyakit Pada Keluarga/Lingkungan/Tetangga yang dapat ditularkan
 BAB Cair / Keluhan serupa (-)
 Demam tifoid (-)
 Demam dengue (-)
 TB (-)
 Penyakit kulit (+). Adik pasien, sekitar 2 bulan yll
 Diare (-)
 ISPA (-)
Kesimpulan: Terdapat riwayat penyakit kulit (+) pada adik pasien, sekitar 2 bulan yll, saat
ini tidak terdapat keluhan serupa pada keluarga.

2. Riwayat Pribadi
a. Riwayat Prenatal
 Ibu usia 26 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 39 minggu 3 hari
 Riwayat kontrol ANC rutin di puskesmas, 2x di Sp.OG
 Riwayat hipertensi selama kehamilan (-), Riwayat DM gestasional (-), Riwayat
trauma (-), Riwayat infeksi saat hamil (-)
 Gizi selama hamil cukup.
b. Riwayat Natal
 Bayi lahir spontan di rumah bidan dibantu bidan pada usia kehamilan 39
minggu 3 hari dengan BBL 2900 gram, PBL 49 cm (Neonatus Aterm
BBLC SMK Spontan)
 Bayi menangis kuat beberapa saat setelah lahir
 Riwayat hiperbilirubinemia (-), Riwayat kejang (-), Riwayat trauma (-),
Riwayat sianosis (-)
c. Riwayat Post-natal
 Tidak ada riwayat dirawat di RS setelah kelahiran
Kesimpulan: Riwayat prenatal normal. Riwayat natal : Bayi lahir aterm pada usia
kehamilan 39 minggu 3 hari. Riwayat post-natal normal.

d. Riwayat Makanan
 Lahir – 6 bulan : Pasien mendapat ASI eksklusif hingga usia 6 bulan setiap 2 jam
sekali.
 6 - 8 bulan : Pasien mendapat ASI 2 jam sekali, durasi 15-20 menit, dan menyusu
kuat. Ibu mulai memberikan MPASI berupa makanan yang dihaluskan dan
disaring berupa nasi, lauk pauk (tahu, tempe, terkadang telur / daging ayam),
sayur (wotel, bayam), penambahan minyak sayur, 2-3x/hari porsi 1 piring kecil,
serta diselingi bubur sereal instan. Pasien sering mengonsumsi buah yakni jeruk.
 9 – 11 bulan : Pasien mendapat ASI 2-3 jam sekali, durasi 15 menit, dan menyusu
kuat. Ibu memberikan MPASI berupa makanan yang cacah berupa nasi, lauk pauk
(tahu, tempe, terkadang telur / daging ayam), sayur (daun singkong), penambahan
minyak sayur dan santan, 2-3x/hari porsi 1 piring kecil. Pasien sering
mengonsumsi buah.
 12 - 23 bulan : Pasien mendapat ASI hingga usia 23 bulan, 2-4 jam sekali, durasi
15 menit, dan menyusu kuat. Ibu memberikan MPASI berupa makanan yang diris-
iris berupa nasi, lauk pauk (tahu, tempe, terkadang telur / daging ayam), sayur,
penambahan minyak sayur dan santan, 2-3x/hari porsi 1 piring kecil. Pasien sering
makan buah.
 24 – 36 bulan : Pasien mulai minum susu formula 1 gelas belimbing (200ml)/hari
(jarang). Pasien memiliki kebiasaan makan teratur. Pasien makan makanan yang
sama dengan keluarga berupa nasi, lauk pauk (tahu, tempe, terkadang telur /
daging ayam), sayur, penambahan minyak sayur dan santan, 2-3x/hari porsi 1
piring kecil (saat sedang sehat). Pasien sering makan buah. Pasien minum air putih
sebanyak 3 gelas belimbing (3x200ml)/hari, dan minum teh manis 3 gelas
belimbing (3x200ml)/hari.
 4-6 tahun : Pasien memiliki kebiasaan makan teratur. Pasien makan makanan yang
sama dengan keluarga berupa nasi, lauk pauk (tahu, tempe, terkadang telur /
daging ayam), sayur, penambahan minyak sayur dan santan, 2-3x/hari porsi 1
piring kecil (saat sedang sehat). Pasien sering makan buah. Pasien minum air putih
sebanyak 5 gelas belimbing (5x200ml)/hari, dan minum teh manis 3 gelas
belimbing (3x200ml)/hari.
 7-9 tahun : Pasien memiliki kebiasaan makan teratur. Pasien makan makanan yang
sama dengan keluarga berupa nasi, lauk pauk (tahu, tempe, terkadang telur /
daging ayam), sayur, penambahan minyak sayur dan santan, 2-3x/hari porsi 1
piring sedang (saat sedang sehat), dan 2-3 suap sdm (saat sedang sakit). Pasien
sering makan buah. Pasien minum air putih sebanyak 8 gelas belimbing
(3x200ml)/hari
 Pasien sering mengonsumsi buah, sayur, daging, dan telur (saat sedang sehat).
Pasien membatasi makanan termasuk telur (saat sedang sakit).
 Pasien sering makan mie dengan frekuensi 3x/minggu (saat sedang sehat).
Kesimpulan: Kuantitas dan kualitas makanan kurang baik.

e. Perkembangan dan Kepandaian


Kesimpulan : Perkembangan motorik halus, motorik kasar, bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian pasien sesuai usia.

f. Penilaian Kuesioner Masalah Perilaku Emosional anak

Kesimpulan :

g. Penilaian Kuesioner Autisme


h. Penilaian Kuesioner Kuesioner Abbreviated Conners’ Teacher Rating Scale

Kesimpulan : Nilai 9. Tidak ada gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.


i. Riwayat Imunisasi
Kesimpulan: Imunisasi dasar lengkap, namun vaksin campak dilakukan 1 bulan
mendahului jadwal tidak sesuai jadwal imunisasi Kemenkes RI 2020. Karena pasien
hanya mengikuti arahan jadwal imunisasi.
Imunisasi lanjutan belum dilakukan (Varicella 12-15 bulan) sesuai jadwal imunisasi
Kemenkes RI 2020. Karena vaksin campak yang diberikan oleh puskesmas hanya
vaksin MR

j. Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat Varicella (+) terakhir saat usia 2 tahun dan membaik setelah berobat
ke puskesmas.
 Riwayat dyspepsia (-)
 Riwayat DBD (-)
 Riwayat kejang demam (-)
 Riwayat epilepsi (-)
 Riwayat asma (-)
 Riwayat TB (-)
 Riwayat penyakit jantung (-)

 Riwayat penyakit ginjal (-)


 Riwayat trauma (-)
 Riwayat alergi (-)
Kesimpulan: Terdapat riwayat varicella saat usia 2 tahun membaik setelah
berobat ke puskesmas

3. Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan


Pasien memiliki kebiasaan makan yang teratur. Pasien makan 2-3x/hari sebanyak 1
piring sedang (saat sedang sehat) dan 2-3 suap sdm (saat ini, sedang sakit) dengan
koombinasi nasi, daging, terkadang sayur kuah bening. Sejak sakit, pasien membatasi
makan telur, ciki, dan mie goreng. Pasien hanya mengonsumsi sayur dan daging hingga
pasien merasa bosan. Hal tersebut membuat berat badan pasien turun sebesar 2 kg. Pasien
sering makan buah jeruk dan minum susu kotak. Saat sehat pasien sering makan telur dan
makan mie dengan frekuensi 3x/minggu.
Pasien sering mencuci tangan dengan sabun, sumber air di rumah pasien berasal dari
PDAM. Jika sedang sehat, pasien gerak aktif dan sering bemain dengan teman-teman di
lingkungan rumahnya. Saat sedang sakit, pasien tidak diperbolehkan berangkat sekolah
terlebih dahulu, cenderung tidak keluar rumah dan bermain dengan teman-temannya. Pasien
sering main hp, biasanya sekitar 5 jam/hari. Adik pasien dan teman-teman di lingkungan
rumah pasien memiliki riwayat keluhan serupa.
Pasien tinggal serumah dan tidur bersama dengan ibu, dan adiknya. Dinding rumah
terbuat dari bata yang di poles semen ataupun cat. Atap rumah terbuat dari plafon. Lantai
rumah pasien berupa keramik. Penerangan dan ventilasi rumah kurang. Pasien tidur di ruang
keluarga bersama ibu dan adiknya. Sumber air untuk minum dan masak berasal dari PDAM.
Sumber air untuk mandi dan mencuci berasal dari PDAM.
Pembiayaan kesehatan menggunakan umum. Fasilitas kesehatan terdekat dari rumah
pasien adalah puskesmas Gumelar, dan pasien bersama ibu dan adiknya datang ke
puskesmas menggunakan motor pribadi. Pendapatan bapak pasien sekitar Rp .80.000/hari
jika ada pekerjaan, sedangkan ibu pasien memiliki pendapatan Rp 0/bulan.
Kesimpulan : Kesan sosial ekonomi menengah ke atas, personal habit tidak terlalu
buruk.
4. Anamnesis Faktor Risiko
 Riwayat penyakit kulit (+) keluhan yang serupa pada adik pasien, sekitar 2 bulan yll, dan
teman di lingkungan rumahnya, saat ini tidak terdapat keluhan serupa pada keluarga.
 Pasien tidur bersama dengan adik dan ibunya
 Rriwayat keluhan cacar saat usia 2 tahun membaik setelah berobat ke puskesmas.
 Imunisasi dasar lengkap, namun vaksin campak dilakukan 1 bulan mendahului jadwal
(tidak sesuai jadwal imunisasi Kemenkes RI 2020). Karena pasien hanya mengikuti arahan
jadwal imunisasi
 Imunisasi lanjutan belum dilakukan (Varisella 12-15) berdasarkan jadwal imunisasi
Kemenkes RI 2020. Karena vaksin campak yang diberikan oleh puskesmas hanya vaksin
MR
 Ventilasi rumah kurang.
 Kesan sosial ekonomi menengah ke atas, dan personal habit tidak terlalu buruk

5. Anamnesis Sistem
 Sistem Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
 Sistem Respirasi : tidak ada keluhan
 Sistem Saraf : Demam tidak terlalu tinggi, naik turun pada malam hari
 Sistem GIT : tidak ada keluhan
 Sistem Urogenital : tidak ada keluhan
 Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan
 Sistem Integumentum : Dermatosis (+), makula , papula, vesikula, dan krusta dalam
satu saat terutama di bagian tubuh yang tertutup. Beberapa vesikula sudah berubah
menjadi pustula
 Status Lokalis : tidak ada keluhan
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, tidak tampak tanda dehidrasi
Kesadaran : Compos mentis E4V5M6
Kesan Gizi : Baik
Vital Sign
 Nadi : 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
 RR : 19 x/menit, reguler
 Suhu : 36,8 ℃
 SpO2 : 98% room air
Status Gizi dan Antropometri
 Berat Badan : 26,4 kg
 Tinggi Badan : 128 cm
 IMT : 16,11 kg/m2
 Lingkar Kepala : 52,2 cm
 IMT/U : -2 sd +1 SD (Gizi baik)
 LK/U : -2 sd +2 SD (Normochephal)
Kesimpulan : Status gizi baik, normochepal.

• Usia : 9 tahun, 2 bulan


• BB : 26.4 kg
• TB : 128 cm
• IMT : 16.11 kg/m2
• IMT/U : -2 s.d +1 SD
• Interpretasi : Gizi Baik
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

Kepala
Mesocephal (LK 52,2 cm)
Rambut
Hitam, distribusi rata, tidak mudah dicabut
Wajah
Simetris (-), deformitas (-), dismorfik (-), hipertelorisme (-)
Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebrae (-/-), sekret (-), pupil bulat
isokor 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+), mata cekung (-/-)
Hidung
Nafas cuping hidung (-), discharge (-), edema concha (-), epistaksis (-)
Telinga
Normotia, tulang rawan terbentuk sempurna, sekret (-), MAE hiperemis (-)
Mulut
Bibir pucat (-), mukosa basah (+), karies (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, lidah kotor (-)
Leher
Pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
Thorax
Bentuk dada normal, gerak simetris (+), retraksi (-), krepitasi (-)
Paru-paru (Anterior dan Posterior)
 Inspeksi : Bentuk dada normal, gerak simetris (+), retraksi (-)
 Palpasi : Ketinggalan gerak (-), Vokal fremitus simetris kiri=kanan
 Perkusi : Perkusi sonor pada kedua lapang paru
 Auskultasi : SD vesikuler (+/+), Wheezing (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
 Perkusi :
Batas kanan atas : SIC 2 Linea parasternal dextra
Batas kiri atas : SIC 2 Linea parasternal sinistra
Batas kanan bawah : SIC IV Linea parasternal dextra
Batas kiri bawah : SIC V Linea axillaris anterior sinistra
 Auskultasi : S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

Abdomen
 Inspeksi : Datar
 Auskultasi : BU (+)
 Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen

 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-), hepar tidak teraba, lien
tidak teraba , turgor kulit <2 detik
Ekstremitas
 Inspeksi : Edema (-/-//-/-), sianosis (-/-//-/-)
 Palpasi : Akral hangat (+/+//+/+), CRT <2 detik

Kulit
Kulit kering (-), anemis (-), sianosis (-), ikterik (-), Dermatosis (+), makula , papula, vesikula, dan
krusta dalam satu saat terutama di bagian tubuh yang tertutup. Beberapa vesikula sudah berubah
menjadi pustula
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada

RESUME
1. Anamnesis
 Muncul bintik-bintik disertai gatal yang awalnya muncul pada badan lalu menyebar ke
ekstremitas.
 Bintik bintik pada kulit menyebar dengan cepat dan banyak yang mengeluarkan cairan jernih
hingga kekuningan seperti bernanah
 Demam tiap malam tidak terlalu tinggi, naik turun selama 2 hari yll
 Pada 2 bulan yang lalu, adik pasien mengalami keluhan yang serupa setelah bermain setiap hari
dengan teman di lingkungan rumahnya yang juga mengalami hal serupa.
 Pasien selalu tidur bersama dengan adik dan ibunya.
 Riwayat cacar dimiliki pasien pada usia 2 tahun dan hilang dengan pengobatan.
 Ventilasi rumah kurang.
 Imunisasi dasar lengkap, namun vaksin campak dilakukan 1 bulan mendahului jadwal (tidak
sesuai jadwal imunisasi Kemenkes RI 2020). Karena pasien hanya mengikuti arahan jadwal
imunisasi
 Imunisasi lanjutan belum dilakukan (Varisella 12-15 bulan) berdasarkan jadwal imunisasi
Kemenkes RI 2020. Karena vaksin campak yang diberikan oleh puskesmas hanya vaksin MR

2. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, tidak tampak tanda dehidrasi
 Kesadaran : Compos mentis E4V5M6
 Kesan Gizi: Baik
 Vital Sign : Nadi 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup; RR 19 x/menit, reguler; Suhu 36,8
℃; SpO2 : 98% room air
 Status Gizi dan Antropometri : BB 26,4 kg; TB 238 cm; IMT 16,11 kg/m2; Lingkar kepala 52,2
cm; IMT/U -2 sd +1 SD (Gizi baik); LK/U -2 sd +2 SD (Normochephal).
 Mata : Mata cekung (-/-), air mata (+/+)
 Hidung : Nafas cuping hidung (-), discharge (-)
 Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), mukosa basah (+), lidah kotor (-)
 Thorax : Bentuk dada normal, gerak simetris (+), retraksi (-), krepitasi (-)
 Paru : RBK (-/-)
 Abdomen : BU (+) meningkat 15x/menit, turgor kulit < 2s
 Kulit : Kulit kering (-), anemis (-), sianosis (-), ikterik (-), Dermatosis (+), makula ,
papula, vesikula, dan krusta dalam satu saat terutama di bagian tubuh yang tertutup. Beberapa
vesikula sudah berubah menjadi pustule
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

SINDROM
1. Sindrom I
a. Anamnesis
 Muncul bintik-bintik sejak 2 hari yll disertai gatal yang awalnya muncul pada badan lalu
menyebar ke ekstremitas.
 Bintik bintik pada kulit menyebar dengan cepat dan banyak yang mengeluarkan cairan
jernih hingga kekuningan seperti bernanah
 Demam tiap malam tidak terlalu tinggi, naik turun selama 2 hari (Minggu malam, 26
November 2023; dan Senin malam, 27 November 2023)
 Pada 2 bulan yang lalu, adik pasien mengalami keluhan yang serupa setelah bermain
setiap hari dengan teman di lingkungan rumahnya yang juga mengalami hal serupa.
 Pasien selalu tidur bersama dengan adik dan ibunya.
 Riwayat cacar dimiliki pasien pada usia 2 tahun dan hilang dengan pengobatan

b. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, tidak tampak tanda dehidrasi
 Kesadaran : Compos mentis E4V5M6
 Vital Sign : Nadi 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup; RR 19 x/menit,
reguler; Suhu 36.8 C, SpO2 : 98% RA
 Mata : Mata cekung (-/-), air mata (+/+)
 Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), mukosa basah (+), lidah kotor (-)
 Abdomen : BU (+), turgor kulit < 2s
 Kulit : Kulit kering (-), anemis (-), sianosis (-), ikterik (-), Dermatosis (+), macula,
papula, vesikula, dan krusta dalam satu saat terutama di bagian tubuh yang tertutup.
Beberapa vesikula sudah berubah menjadi pustula

2. Sindrom II
a. Anamnesis
 Usia 9 tahun 2 bulan, laki-laki
b. Pemeriksaan Fisik
 Kesan Gizi : Baik
 Status Gizi dan Antropometri : BB 26,4 kg; TB 238 cm; IMT 16,11 kg/m2; Lingkar
kepala 52,2 cm; IMT/U -2 sd +1 SD (Gizi baik); LK/U -2 sd +2 SD (Normochephal).
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED
3. Sindrom III
a. Anamnesis

 Imunisasi dasar lengkap, namun vaksin campak dilakukan 1 bulan mendahului jadwal
(tidak sesuai jadwal imunisasi Kemenkes RI 2020). Karena pasien hanya mengikuti
arahan jadwal imunisasi

 Imunisasi lanjutan belum dilakukan (Varisella 12-15 bulan) berdasarkan jadwal


imunisasi Kemenkes RI 2020. Karena vaksin campak yang diberikan oleh puskesmas
hanya vaksin MR

DIAGNOSIS BANDING
Sindrom I
 Herpes Zooster Virus
 Variola
Sindrom II
 Status gizi baik, normochepal.
Sindrom III
 Immunization not carried out due to acute illness of patient.
 Immunization not carried out due to other reason.

DIAGNOSIS KERJA :
• Varicella e.c. Varicella Zooster Virus
• Status gizi baik, normochepal.
• Immunization not carried out due to other reason

TATALAKSANA
1. Medikamentosa
 KC
 PO Paracetamol syr 120 mg/ 5 ml  3 x 5 ml / 1 cth
o Sediaan : Paracetamol syr 120 mg/ 5 ml
o Dosis : 10-15 mg/kgBB/kali, 3x1
o Perhitungan : (10-15) x 12 = 120-180 mg/kali  ambil 120 mg/kali = 5 ml / 1 cth
 PO Chlorpheniramine tab 4 mg  3 x ½ cth
Sediaan : tab 4 mg
Dosis : 0,2-0,4 mg/kgBB/kali, max 24 mg/hari
Perhitungan :
 Salep Acyclovir
STATUS MAHASISWA 5mg ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

 PO Acyclovir tab 400 mg  3 x 2,5 atau ½ cth


Sediaan : Acyclovir tab 400 mg
Dosis : 1,2-1,6 mg/kgBB/hari, 3x1, max 2 mg/hari
Perhitungan :

2. Non Medikamentosa
 Catch up immunization  Varicella. Vaksinasi pada seluruh anggota keluarga
 Tirah baring.
 Asupan cairan dan nutrisi sesuai kebutuhan kalori harian.

EDUKASI
 Memberikan informasi mengenai penyakit, seperti gejala, faktor risiko, cara penularan, cara
pencegahan, efek samping obat, komplikasi, dan prognosis kepada keluarga pasien.
 Membawa anak kembali ke pusat pelayanan kesehatan apabila demam dan cacar tidak
membaik dalam 3 hari.
 Edukasi untuk memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi yang adekuat.
 Edukasi pola hidup bersih dan sehat.
 Isolasi di rumah agar tidak menularkan ke orang lain
 Tidak menggunakan peralatan pribadi bersamaan dengan anggota keluarga
 Istirahat yang cukup, terutama bila terkena batuk, pilek, atau demam.
 Konsumsi obat sesuai anjuran dari dokter.
 Vaksinasi Varicella pada seluruh anggota keluarga

MONITORING
• Monitoring keadaan umum dan tanda-tanda vital.
• Monitoring tanda dehidrasi.
• Monitoring kondisi klinis.
• Monitoring respon terapi.

PROGNOSIS
• Ad Vitam : bonam
• Ad Sanationam : bonam
• Ad Fungtionam : bonam
STATUS MAHASISWA ILMU KESEHATAN NAMA : IZDIHAR FEMITRI
RSUD MARGONO SOEKARJO NIM : G4A023038
PURWOKERTO ANAK FK : UNSOED

Purwokerto, Desember 2023


Dikoreksi

Penguji Co-Asissten

(dr. Windy Oliviany, M. Sc., Sp.A.) (Izdihar Femitri Nur Alifa)

Anda mungkin juga menyukai