Disusun Oleh:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur
atas nikmat rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan asuhan keperawatan pada mata kuliah Keperawatan Anak yang
berjudul “Asuhan Keperawata pada Anak dengan Retardasi Mental” dengan tepat
waktu.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak guna memperlancar penulisan tugas ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Ns. Reni Mareta, M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Anak.
2. Kepada seluruh keluarga dan teman-teman kami yang telah memberikan
dukungan serta doa sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu.
Terlepas dari semua ini, kami sepenuhnya menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dalam susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala kritik dan saran pembaca agar kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas kritik dan saran yang diberikan, kami
ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup,
diperkirakan lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini.
Oleh karena itu retardasi mental merupakan masalah di bidang kesehatan
masyarakat, kesejahteraan sosial dan pendidikan baik pada anak yang mengalami
retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat. Retardasi mental
merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak
sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama,
hakiki, dan khas pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak
tersebut. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan adanya gangguan pada fase
pranatal, perinatal maupun postnatal. Mengingat beratnya beban keluarga maupun
masyarakat yang harus ditanggung dalam penatalaksanaan retardasi mental, maka
pencegahan yang efektif merupakan pilihan terbaik
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Retardasi Mental?
2. Apa etiologi Retardasi Mental?
3. Apa saja tanda dan gejala penderita Retardasi Mental?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi penderita Retardasi Mental?
5. Bagaimana gambar organ penderita Retardasi Mental?
6. Bagaimana patofisiologi penderita Retardasi Mental?
7. Bagaimana pathways Retardasi Mental ?
8. Bagaimana pengkajian asuhan keperawatan pada pasien penderita
Retardasi Mental?
9. Bagaimana pengkajian asuhan keperawatan kasus dari pengkajian pada
pasien pederita Retardasi Mental?
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang penderita Retardasi
Mental pada anak.
b. Tujuan khusus
Setelah mempelajari asuhan keperawatan Retardasi diharapkan
penulis dan pembaca dapat :
1. Mengetahui definisi Retardasi Mental.
2. Mengetahui etiologi Retardasi Mental.
3. Mengetahui tanda dan gejala Retardasi Mental.
4. Mengetahui bagaimana patofisiologi Retardasi Mental.
5. Mengetahui anatomi/fisiologi penderita Retardasi Mental.
6. Mengetahui gambar organ penderita Retardasi Mental.
7. Mengetahui pathways Retardasi Mental.
8. Mengetahui pengkajian asuhan keperawatan pada pasien penderita
Retardasi Mental.
9. Mengetahui pengkajian asuhan keperawatan kasus dari pengkajian
pada pasien pederita Retardasi Mental
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan disabilitas kognitif yang muncul pada masa a
nak-anak seblum usia 18 tahun dengan ditandai ketidaknormalan fungsi intelektua
l (IQ = 65-75) dan keterbatasan lainnya seperti berbicara dan berbahasa, ketrampil
an merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sumber-sumb
er komunitas, pengarahan dir, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, ber
santai, dan berkerja. Retardasi mental disebut juga dengan disabilitas kognitif, dis
abilitas intelektual, disabilitas belajar, gangguan mental, abuse, keterbelakangan
mental, dan gangguan intelektual.
B. Etiologi Retardasi Mental
Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase prenatal, perinatal, dan
postnatal.
1. Penyebab prenatal
a. Kelainan kromosom
b. Kelainan genetic/herediter
c. Gangguan metabolic
d. Sindrom dismorfik
e. Infeksi intrauterine
f. Intoksikasi
2. Penyebab perinatal
a. Prematuritas
b. Asfiksia
c. Kernicterus
d. Hipoglikemmia
e. Meningitis
f. Hidrosefalus
g. Perdarahan intraventricular
3. Penyebab postnatal
a. Infeksi (meningitis, ensefalitis)
b. Trauma
c. Kejang lama
d. Intoksikasi (timah hitam, merkuri)
C. Tanda dan Gejala Penderita Retardasi Mental
Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa
kelainan fisik yang merupakan stigmata kongenital kemudian mengarah ke suatu
sindrom penyakit tertentu.
1) Katarak :
a) Sindrom Cockayne
b) Sindrom Lowe
c) Galactosemia
d) Sindrom Down
e) Kretin
f) Rubela prenatal
a) Mukolipidosis
c) Penyakit Tay-sachs
3) Korioretinitis
a) Lues Kongenital
c) Rubela prenatal
4) Kornea keruh
a) Lues kongenital
b) Sindrom hunter
c) Sindrom hurler
d) Sindrom Lowe
b. Kejang
b) Hiperlisinemia
d) Phenyl ketonuria
a) Arginosuccinic asiduria
b) Hiperammonemia I dan II
c) Laktik Asidosis
1) Ataksia-telengiektasia
2) Sindrom bloom
3) Neurofibromatosis
4) Tuberous selerosis
d. Kelainan rambut
1) Rambut rontok
b) Ataksia telangiectasia
3) Rambut halus
a) Hipotiroid
b) Malnutrisi
e. Kepala
1) Mikrosefali
2) Makrosefali
a) Hidrosefalus
b) Mucopolisakaridase
c) Efusi subdural
f. Perawakan pendek
1) Kretin
g. Distonia
A. OTAK
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan
tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam kavum kranui. Berat otak orang
dewasa kira-kira 1400 gram, setengah padat dan berwarna kelabu kemerahan.
Otak dibungkus oleh tiga selaput otak (meningen) dan dilindungi oleh tulang
tengkorak. Otak mengapung dalam suatu cairan untuk menunjang otak yang
lembek dan halus. Cairan ini bekerja sebagai penyerap goncangan akibat
pukulan dari luar terhadap kepala. Selaput otak (meningen) adalah selaput yang
membungkus otak dan sumsum tulang belakang untuk melindungi struktur
saraf yang halus mem- bawa pembuluh darah dan cairan sekresi
serebrospinalismemperkecil ben- turan atau getaran pada otak dan sumsum
tulang belakang. Selaput otak (meningen) terdiri dari tiga lapisan:
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan anak dengan masalah tumbuh kembang dapat
menggunakan indikator berikut :
a. Ditemukan adanya ketidakmampuan atau kesulitan melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan kelompok usia dalam tahap pencapaian
tumbuh kembang.
b. Adanya perubahan pertumbuhan fisik (berat/ tinggi badan) yang
tidak sesuai dengan standar pencapaian tumbuh kembang.
c. Adanya perubahan perkembangan saraf yang tidak sesuai dengan
tahapan perkembangan, seperti gangguan motorik, bahasa, dan
adaptasi sosial.
d. Adanya perubahan perkembangan perilaku, seperti hiperaktif,
gangguan belajar dan lain lain.
e. Adanya ketidakmauan atau ketidakmampuan melakukan perawatan
diri atau kontrol diri dalam beraktivitas sesuai dengan usianya.
b. Jenis kelamin :
c. Anak ke :
d. Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak- anak sedini
mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk
berbuat kebaikan dan kebajikan.
e. Penanggung jawab
1) Nama orang tua sebagai penanggung jawab.
2) Pendidikan Ayah/Ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh
kembang anak karena dengan pendidikan yang lebih baik, maka
orangtua dapat menerima informasi tentang kesehatan anaknya
3) Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga yang memadai, dapat
menunjang tumbuh kembang anak karena orangtua dapat
menyediakan segala kebutuhan anak.
4) Alamat Adanya alamat tempat tinggal akan memudahkan jika
sewaktu-waktu dibutuhkan untuk berbagai kepentingan. Maka dari itu,
oangtua sebaiknya mulai mengenalkan alamat tempat tingal mereka
kepada anak
f. Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu Riwayat
Riwayat kesehatan anak masa lalu, berhubungan erat dengan riwayat
kesehatan ibu pada masa sebelum terjadinya kehamilan maupun saat
hamil. Dikarenakan, gizi ibu hamil sebelum terjadinya kehamilan maupun
sedang hamil
g. Riwayat Parental (Riwayat Kesehatan Ibu)
h. Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem
yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke
suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme
homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu
dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awal
dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak.
Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat yang permanen.
i. Riwayat Kesehatan
Keluarga Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
k. Riwayat Imunisasi
1) Nutrisi/Gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya seperti: protein, lemak, karbohidrat dan mineral
serta vitamin
2) Eliminasi BAB/BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. Usia
2,5- 3 tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan
lebih dulu berhenti mengompol , dicari penyebabnya. Toilet training
(latihan defekasi perlu dimulai, supaya evakuasi sisa makanan
dilakukan secara teratur, sehingga mempermudah kelancaran
pemberian makanan)
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil
1. Gangguan Status Perkembangan Perawatan perkembangan
tumbuh (L.10101) (I.10339)
kembang b/d Kemampuan untuk Observasi
efek ketidak berkembang sesuai 1.Identifikasi pencapaian tugas
mampuan fisik dengan kelompok usia. perkembangan anak
ditandai Dengan kriteria hasil : Terapeutik
dengan tidak 1. Keterampilan perilaku 1.Pertahankan lingkungan yang
mampu sesuai usia meningkat mendukung perkembangan
melakukan (5) optimal
keterampilan 2. Kemampuan 2. Sediakan aktivitas yang
atau perilaku melakukan perawatan memotivasi anak berinteraksi
khas sesuai diri meningkat (5) dengan orang lain
usia 3. Dukung anak mengekpresikan
(D.0106) diri melalui penghargaan positif
atau umpan balik atas usahanya
Edukasi
1.Jelaskan orang tua dan/atau
pengasuh anak tentang mllestone
perkembangan anak dan perilaku
anak
2. Ajarkan anak keterampilan
berinteraksi
2. Defisit Perawatan Diri Dukungan perawatan diri
(L.13121) (I.11348)
perawatan diri
Kemampuan melakukan Observasi
b/d penurunan atau menyelesaikan 1. Identifikasi kebiasaan
aktivitas perawatan diri. aktivitas perawatan diri sesuai
motivasi atau
Dengan kriteria hasil usia
minat ditandai sebagai berikut : 2. Monitor tingkat kemandirian
1. Kemampuan mandi 3. Identifikasi kebutuhan alat
dengan minat
meningkat (5) bantu kebersihan diri,
melakukan 2. Verbalisasi keinginan berpakaian, berhias dan makan.
melakukan perawatan Terapeutik
perawatan diri
diri meningkat (5) 1. Sediakan lingkungan yang
kurang 3. Minat melakukan terapeutik (mis. Suasanan
perawatan diri hangat, rileks, privasi)
(D.0109)
meningkat (5) 2. Siapkan keperluan pribadi
4.Mempertahankan (mis. Parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
kebeersihan diri
3. Dampingi dalam melakukan
meningkat (5) perawatan mandiri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu
jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan
diri
Edukasi
1.Anjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan