Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN REKREASI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

FAKULTAS PKO
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER ACEH
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah
memberikan Rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya mampu
menyusun makalah yang berjudul “Pendidikan Rekreasi” dengan baik dan tepat
waktu guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dan salam semoga
tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad Saw.
Kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1

BAB II PERMASALAHAN...................................................................... 3

2.1 Rumusan Masalah...................................................................... 3

2.2 Tujuan Makalah.......................................................................... 4

2.3 Metode Penyusunan Makalah.................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................... 5

3.1.Definisi Rekreasi........................................................................ 5

3.2 Definisi Pendidikan Rekreasi..................................................... 9

3.3 Tujuan Pendidikan Rekreasi....................................................... 10

3.4 Peran Pendidikan Rekreasi......................................................... 11

3.5 Fungsi Pendidikan Rekreasi Bagi Siswa.................................... 12

3.6 Nilai-nilai Pedidikan Rekreasi................................................... 14

BAB IV PENUTUP.................................................................................... 15

4.1 Kesimpulan................................................................................ 15

4.2 Saran........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui
kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education/school),
misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam
terbuka (outdoor adventureseducation) serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti
olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan
kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan
berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar
selama hidup (long life learning).
Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu
senggang. Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi
“penggunaan berharga dari waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas
diseleksi oleh individu sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan
jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau membunuh
waktu. Rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan
sosial. Jay B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari kerja,
dan karenanya merupakan kebutuhan semua orang.

1
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta
kembali” (re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang
terwujud karena ‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam
kehidupan sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini
diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang
Tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu
senggang mereka.

2
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Rumusan Masalah
Rekreasi berarti membangun minat dan menciptakan kembali kesegaran
pikiran dan perasaan kita. Jadi kalau berekreasi itu berarti kita melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan yang menyenangkan hati, yang dapat membangun minat
serta dapat menciptakan kembali kesegaran pikiran dan perasaan kita. Karena itu
rekreasi itu sangat penting untuk mencegah dan bahkan melawan segala arus
kerutinan, pangkal kebosanan dan keletihan.
Rekreasi itu merupakan kebutuhan mutlak manusia. Dengan berekreasi kita
menata kembali keseimbangan diri. Setelah tenaga kita kembali utuh, kegiatan
semula akan kita lakukan lagi dengan semangat dan gairah baru.
Pendidikan rekreasi merupakan proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang. Selain mendapatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman baru, pendidikan rekreasi juga memperbaharui
ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang
waktu atau membunuh waktu.
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta
kembali” (re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang
terwujud karena ‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam
kehidupan sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini
diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang
Tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu
senggang mereka.
Untuk lebih memperjelas dan memahami makna dari pendidikan rekreasi,
maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan rekreasi?
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan rekreasi?
3. Apa tujuan pendidikan rekreasi?
4. Bagaimana peran pendidikan rekreasi?

3
5. Apa fungsi pendidikan rekreasi bagi siswa?
6. Bagaimana nilai pendidikan rekreasi?

2.2 Tujuan Makalah


Mengacu pada rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian rekreasi?
2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan rekreasi?
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan rekreasi?
4. Untuk mengetahui peran pendidikan rekreasi?
5. Untuk mengetahui fungsi pendidikan rekreasi?
6. Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam pendidikan rekreasi?

2.3 Metode Penyusunan Makalah


Metode penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah Metode Kepustakaan yakni suatu penelitian yang digerakkan untuk
meneliti dan memecahkan masalah dengan mengambil beberapa buku yang ada
hubungannya dengan makalah ataupun literatur lain yang terkait serta
menggunakan artikel-artikel yang berasal dari internet.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Rekreasi


Rekreasi, dari bahasa Latin,re-creare, yang secara harfiah berarti “membuat
ulang”, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan
rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain
pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata,
olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir
pekan.
3.1.1 Definisi rekreasi menurut para ahli :
 Hammerman et.al ( 1985 ) telah mendefinisikan Sukan Rekreasi
sebagai landasan untuk mengenal pasti pelbagai pengetahuan yang
boleh dipraktikkan dalam situasi seharian.
 Ford (1981) mendefinisikan Rekreasi sebagai program yang meliputi
penggunaan persekitaran semula jadi bagi tujuan mengukuhkan
pengajaran dan pembelajaran kurikulum yang sedia ada. Ini
merangkumi perkembangan pengetahuan, kemahiran dan sikap
khususnya penggunaan masa senggang.
 Knapp ( 1981 ) menyatakan bahwa Rekreasi sebagai alat untuk
mencapai pendidikan yang objektif.
 Kraus , Rekreasi adalah aktivitas atau pengalaman yang di peroleh
atau di lakukan dalam waktu senggang dan biasanya di laksanakan di
waktu senggang.
 Mary Helen, Rekreasi bukan peristiwa gerakan tetapi peristiwa emosi
dan melupakan aktivitas pada waktu senggang yang membuat orang
menjadi senang untuk mengembalikan tenaga baik fisik maupun
mental.
 Kaplan, Rekreasi adalah suatu aktivitas yang di lakukan secara
ringan pada waktu luang secara suka rela sebagai akibat dari
pemulihan kerja berat yang di lakukan.

5
 De Grasia, Rekreasi adalah aktifitas yang mengistirahatkan seseorang
dari bekerja dan memberikan kepadanya suatu pemulihan seta
perubahan saat bekerja kembali.Para ahli memandang bahwa rekreasi
adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang. Akan tetapi, rekreasi
dapat pula memenuhi salah satu definisi “penggunaan berharga dari
waktu luang.
Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh individu sebagai
fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti
hanya membuang-buang waktu atau membunuh waktu. Rekreasi adalah
aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dansosial. Jay
B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari kerja dan
karenanya merupakan kebutuhan semua orang.
3.1.2 Ciri – ciri Rekreasi
Ciri-ciri rekreasi adalah sebagai berikut :
 Rekreasi adalah suatu aktivitas yang artinya : kegitan tersebut dapat
bersifat fisik, mental, emosi, social, dan spiritual
 Aktivitas rekreasi tidak berbentuk, artinya : semua kegiatan yang di
lakukan oleh manusia dapat di jadikan kegiatan rekreasi asal di
lakukan dalam waktu senggang
 Rekreasi adalah universal yang artinya : rekreasi adalah sesuatu
pernyataan lahir dan batin dari manusia sepanjang masa untuk semua
orang, walaupun tidak semua orang merasakan rekreasi
 Rekreasi adalah fleksibel yang artinya : rekreasi tidak di batasi oleh
tempat, dimana saja sesuai dengan bentuk dan macam kegiatan
rekreasi yang dapat di lakukan.
3.1.3 Tujuan Rekreasi
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah
satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada
yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara
psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya
beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat

6
dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan,
keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman
bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari
resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat
disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu
luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan,
kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan
baik fisik maupun mental.
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan
menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi
yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak
dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga
kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi.
Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain
sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan
dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat
diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar
melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan
direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati
penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang
efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para
pemimpin dan para guru. Tujuan rekreasi adalah:
1. Pengisi waktu luang
2. Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
3. Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap),
contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
4. Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk
kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif). Untuk memperoleh
kesegaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan dan
memperoleh kesenangan.

7
3.1.4 Jenis-Jenis Rekreasi
3.1.4.1 Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk
aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang
melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya
dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata
Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka
menangani jasa mulai dari transportasi; jasa keramahan - tempat tinggal,
makanan, minuman; dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,
keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini
sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa
kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini
adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah
untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk
meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal.
3.1.4.2 Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya secara jasmani tetapi juga rohani (misalkan olahraga tradisional dan
modern).
3.1.4.3 Permainan
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan
bersenang- senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.
Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama.Permainan ada
tingkatannya berdasarkan umur, ada permainan anak dan ada permainan
dewasa.Ada juga permainan untuk umum yaitu permainan computer.

8
3.1.4.4 Hobi
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang
untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata
serapan dari Bahasa Inggris "Hobby".Tujuan hobi adalah untuk memenuhi
keinginan dan mendapatakan kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis
hobi seperti mengumpulkan sesuatu (Koleksi), membuat, memperbaiki,
bermain dan pendidikan dewasa.

3.2 Definisi Pendidikan Rekreasi


Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui
kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education /
school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di
alam terbuka (outdoor adventureseducation) serta kegiatan-kegiatan lainnya,
seperti olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan
kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya. Adapun pengertian
pendidikan rekreasi lainnya adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang .
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan
berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar
selama hidup (long life learning).

9
Prinsip dari proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada
hakekatnya memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung
yang menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) di
lapangan, dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis dengan
lingkungan dan alam. Dalam kegiatan ini siswa dapat mempelajari beberapa hal,
seperti dipaparkan oleh Bouckard (1991) sebagai berikut :
a. Konsep dan pengetahuan yang menarik tentang manusia dan alam sekitar.
b. Keterampilan membudayakan pola hidup sehat (pribadi dan lingkungan),
kesejahteraan manusia dan lingkungan.
c. Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan
dan alam sekitar.

3.3 Tujuan Pendidikan Rekreasi


Adapun tujuan pendidikan rekreasi sebagai berikut (Sesssom, 1984) :
 Untuk mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta
melestarikannya.
 Untuk mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman
akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakan
secara bijaksana.
 Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan
timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin
mengenal sifat atau karakternya.
 Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan
sosial setiap individu.
 Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek hidup
yang sehat.
 Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui
pengalaman langsung dari pengalaman.
 Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah
dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

10
 Menumbuhkan dan memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang
merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan ‘self concept’.
 Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara
anggota kelompok.
 Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi.
 Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota
kelompok.
 Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan
kegiatan positif dalam arti tidak merugikan diri sendiri, orang lain atau
lingkungan dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif,
seperti penggunaan narkoba, vaudalisme kegiatan destruktif, dan
kegiatan negatif lain yang sejenis.
 Mengembangkan budaya hidup sehat baik untuk pribadi maupun untuk
orang lain atau lingkungan alamnya.
 Meningkatkan skill seperti permainan tradisional, melukis, pekerjaan
tangan, menarik dan sebagainya.
 Menambah gairah belajar agar meningakat.
 Dapat mensyukuri kebesaran Tuhan melalui kegiatan rekreasi seperti
mendaki gunung, pergi ke kebun binatang, melihat gerhana bulan atau
matahari.
 Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air terutama dalam mempersatukan
perbedaan antar suku.
 Dapat membentuk personaliti atau membentuk kepribadian yang tangguh
dan mandiri.

3.4 Peran Pendidikan Rekreasi


Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu
kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali
dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di
lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah,
sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman,

11
bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan,
mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa
aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat
disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang
untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan,
penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun
mental
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar
persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan
dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga
dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan
ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain
di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat
ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat
diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui
bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan
dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-
baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar
alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.

3.5 Fungsi Pendidikan Rekreasi Bagi Siswa


Rekreasi merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan. Sebab itu
rekreasi dalam pendidikan merupakan penunjang proses pendidikan dan salah satu
media untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai media pendidikan, rekreasi dan
pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Menambah atau memperkaya pengetahuan dan wawasan
Dengan mengikuti kegiatan pendidikan rekreasi, maka murid akan
memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan yang tidak diperoleh dalam
kegiatan intrakurikuler di sekolah.

12
Kegiatan rekreasi dapat berupa berkemah, berkunjung ke museum atau
peninggalan sejarah/kepurbakalaan, dan mengamati flora dan fauna. Dengan
kegiatan tersebut murid akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru
yang beraneka ragam sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatannya.
2. Meningkatkan ketangkasan dan keterampilan
Dengan melakukan berbagai kegiatan pendidikan rekreasi, maka para murid
akan dapat meningkatkan ketangkasan dan keterampilannya. Jenis kegiatan
pendidikan rekreasi adalah : permainan, pekerjaan tangan, melukis, menari,
dan lain-lain. Kesemua kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari dan kelak di kemudian hari.
3. Memperbaharui gairah belajar
Sesuai dengan pengertian bahwa rekreasi mengandung arti pemulihan, maka
dengan berekreasi, semangat dan gairah belajar murid diharapkan meningkat.
Di samping bisa mengalihkan dan menciptakan suasana baru, pendidikan
rekreasi juga bisa dijadikan sebagai media untuk mencari kesegaran,
kegembiraan, dan kepuasan.
4. Mananamkan sikap yang kreatif dan social
Dengan mengikuti pendidikan rekreasi, murid dapat memperoleh pengalaman
baru yang positif. Kegiatan rekreasi tersebut misalnya, hidup di alam terbuka
dan wisata karya. Melalui kegiatan ini pada diri murid akan tertanam sifat
seperti keberanian hidup mandiri, hidup bergotong-royong, hidup
bermasyarakat, memperhalus dan meningkatkan rasa seni serta memupuk rasa
percaya diri.
5. Membentuk kepribadian yang lebih baik
Pendidikan rekreasi dapat mengembangkan kepribadian anak. Di dalamnya
terdapat kegiatan yang mendidik murid untuk belajar hidup mandiri,
bergotong-royong, mengenal adat istiadat penduduk setempat, mengenal hasil
budaya masa lalu, memupuk rasa percaya diri sendiri dan sebagainya.
6. Menanamkan rasa kagum dan syukur terhadap kebesaran ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa

13
Dengan mengikuti pendidikan rekreasi, rasa kekaguman dan rasa syukur
murid terhadap ciptaan Tuhan akan tertanam. Sehingga pada akhirnya rasa
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan meningkat.
7. Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsanya
Penanaman rasa cinta tanah air dan bangsa kepada anak, dapat dilakukan
melalui kegiatan pendidikan rerkreasi. Sebab di dalamnya terdapat kegiatan
yang bermanfaat seperti mengunjungi objek-objek pemandangan alam yang
indah, mengunjungi peninggalan hasil kebudayaan masa lalu, mengenali adat
istiadat suku-suku bangsa yang ada di tanah air dan lain sebagainya.

3.6 Nilai-nilai Pedidikan Rekreasi


Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar
persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan
dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga
dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan
ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain
di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat
ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat
diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam
pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa "anak-anak belajar melalui
bermain". Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan
dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-
baiknya.
Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami
amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.
Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk
melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi
adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa "anak-anak
belajar melalui bermain". Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan
direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan
waktu sebaik-baiknya.

4.2 Saran
Penulis berharap dengan kegiatan pendidikan rekreasi ini bisa lebih
mencintai tanah air terutama dalam mempersatukan perbedaan kebudayaan antar
suku.Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi (PJKR) dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan
taraf hidup para lulusan dan masyarakat guna Tujuan Nasional.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agus S. Suryo Broto. (2001) Teknoogi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.


Yogyakarta:FIK UNY.
Cece Wijaya dan A.Tabrani Rusyan.(1994).Kemampuan Dasar Guru Dalam
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Roedakarya Offset.
Sukintaka.(1992). Teori bermain Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta: ESA Grafika Solo.
(2001) Teori Bermain Pendidikan.
Yogyakarta: ESA Grafika Solo

16

Anda mungkin juga menyukai