Anda di halaman 1dari 7

Judul: “UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PADA OPERASI BILANGAN PECAHAN KELAS III SD Negeri Pakemitan II


MELALUI TEORI BELAJAR BRUNER”

Rumusan masalah:
1. Siswa siswi kesulitan memahami operasi bilangan pecahan
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi bilangan pecahan
3. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar pada bilangan pecahan
melalui penerapan teori belajar Bruner siswa kelas III SD Cita Hati
Surabaya

Rangkuman 5 Jurnal dan 5 buku terbitan 10 tahun terakhir:

No. Tahun Judul/Nama Jurnal/Penulis Hasil


1. 2014 Judul: Peningkatan hasil belajar pada Teori Bruner berhasil meningkatkan hasil
bilangan pecahan melalui penerapan belajar siswa elas IV SD Negeri
teori belajar bruner siswa kelas IV SD Depok I Sleman pada materi pecahan.
NeYogyakarta Tahun Ajaran Dari hasil tindakan persiklus dengan
2012/2013 menerapkan teori belajar Bruner yang
Penulis: Nur Widayati memperhatikan dan menggunakan
media yang konkret dan fleksibel, dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa
kelas IV SD Negeri Depok I
Sleman.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata


kelas sebelum tindakan 50,97
dan siswa yang tuntas belajar hanya 5
siswa. Meningkat pada siklus I, nilai
rata-rata kelas 71,91 dan jumlah siswa
tuntas belajar 18 siswa(52,94%). Hasil
belajar pada siklus ke-2 meningkat, nilai
rata-rata kelas 82,35dengan rentang skor
0-100 jumlah siswa tuntas belajar 28
siswa (82,35%).
2. 2015 Judul: Peningkatan kualitas Berdasakan hasil penelitian yang telah
pembelajaran matematika melalui dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
metode discovery dan berdasarkan dengan menerapkan metode Discovery
teori bruner di kelas IV SDN dan berdasarkan teori bruner dapat
Pudakpayung 01 Semarang mendeskripsikan peningkatan kualitas
Penulis: Elsa Pradani Aprilia pembelajaran matematika di kelas IV
SDN Pudakpayung 01 Semarang.
Penigkatan kualitas pembelajaran
tersebut sesuai denga tujuan penelitian
yang ingin dicapai yaitu keterampilan
guru, aktivitas siswa, kualitas materi
pembelajaran, kualitas media
pembelajaran, iklim pembelajaran, dan
hasil belajar siswa.
3. 2018 Judul: Penerapan Teori Belajar Bruner Pembelajaran pada pokok bahasan
dalam Upaya Meningkatkan pecahan dengan menggunakan teori
Kemampuan Pemecahan Masalah belajar Bruner dapat meningkatkan
Matematika Siswa Pada Materi kemampuan pemecahan masalah
Pecahan Dikelas VII di SMP Negeri 29 matematika siswa.
Medan T.P 2017/2018 Peningkatan hasil pemecahan masalah
matematika siswa pada materi pecahan
mulai dari tes awal diperoleh 7 siswa
(20%) yang mencapai ketuntasan belajar.
Pada tes kemampuan pemecahan
masalah I diperoleh 13 siswa (37,1%)
yang mencapai ketuntasan belajar.
Pada tes kemampuan pemecahan
masalah II diperoleh 33 siswa (94,2%)
yang mencapai ketuntasan belajar dan
meningkat 57.1%. Maka dengan
menerapkan Teori Belajar Bruner dalam
kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII-5 SMP Negeri
29 Medan meningkat.
4. 2019 Judul: PENERAPAN TEORI BRUNER Berdasarkan pelaksanaan penerapan
DALAM PENINGKATAN Teori Bruner pada siswa kelas IV SD
PEMBELAJARAN MATEMATIKA Negeri Maduretno tahun ajaran
TENTANG PECAHAN PADA SISWA 2017/2018, dapat disimpulkan bahwa:
KELAS IV SD NEGERI MADURETNO (1) langkah-langkah penerapan Teori
TAHUN AJARAN 2017/2018 Bruner dalam pembelajaran pecahan
Penulis: Parasdya Titis Pramudita , adalah: (a) tahap enaktif, (b) tahap
Wahyudi , Joharman ikonik, (c) tahap simbolik; (2) penerapan
Teori Bruner dapat meningkatkan
pembelajaran matematika tentang
pecahan siswa kelas IV SD Negeri
Maduretno tahun ajaran 2017/2018
dengan peningkatan hasil belajar pada
siklus I = 87,50%, siklus II = 92,50%, dan
siklus III = 92,50%; (3) kendala penerapan
Teori Bruner dalam peningkatan
pembelajaran matematika pada siswa
kelas IV SD Negeri Maduretno tahun
ajaran 2017/2018 yaitu:
(1) proses manipulasi media
membutuhkan waktu yang lama, (2) guru
kesulitan membuat siswa aktif, (3) tidak
semua siswa memperhatikan guru, (4)
guru mendominasi pengambilan
kesimpulan, (5) siswa membutuhkan
waktu yang lama dalam memahami soal.
Solusinya yaitu: (1) guru lebih pelan dan
sistematis menjelaskan materi, (2) guru
lebih sabar dan memotivasi siswa untuk
aktif, (3) guru lebih menarik perhatian
siswa, (4) guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan sendiri, (5) menambah
alokasi waktu pada tahap simbolik.

5. 2021 Judul: Penerapan Teori Bruner Untuk Hasil penelitian terdahulu yang relevan
Meningkatkan Pemahaman Konsep dengan penelitian yang dilakukan pada
Matematika Siswa Kelas VII-Alrusyd Di penelitian ini menguatkan temuan
SMP Swasta Islam Terpadu Khairul peneliti bahwa dengan menerapkan teori
imam Medan belajar bruner dalam proses belajar
Penulis: Eci Wahyusi , Bornok Sinaga mengajar dapat meningkatkan
M.Pd pemahaman konsep matematika siswa
serta meningkatkan aktivitas siswa kelas
VII Al-Rusyd SMP Swasta Khairul Imam
Medan. Proses Pembelajaran ini
menimbulkan semangat ingin tau siswa
dengan cara menemukan sendiri secara
individu ataupun kelompok dan guru
hanya sebagai fasilitator, selain itu siswa
juga akan lebih mengingat bagaimana
sebuah konsep dapat ditemukan
sehingga siswa akan lebih mudah dalam
memahami konsep matematikapada
jangka waktu yang lama.
6. 2017 Judul Buku: Pengembangan Pemahaman tentang teori-teori belajar,
Pendidikan Matematika SD pendekatan dan model
Penulis: Doni Septu Marsa Ibrahim, pembelajaran memiliki peran sangat
Atiaturrahmaniah, Musabihatul penting dalam menunjang terlaksananya
Kudsiah tujuan pembelajaran khususnya pada
pelajaran matematika di sekolah dasar.
Begitu pula dengan pemanfaat media
dan alat peraga tidak kalah pentingnya
sebagai sarana pendukung sehingga
materi pelajaran dapat tersampaikan
dengan baik.

Mata kuliah pengembangan pendidikan


matematika SD adalah salah satu mata
Kuliah Keterampilan Proses
Pembelajaran (MKKPP) pada program
studi PGSD. Dimana tujuan dari mata
kuliah ini untuk memberi pengalaman
belajar kepada mahasiswa dalam
mengembangkan pembelajaran
metematika di sekolah
dasar.
7. 2017 Judul Buku: Psikologi Pembelajaran Dalam buku dijabarkan mengenai konsep
Matematika (Melaksanakan psikologi dalam pembelajaran
Pembelajaran Matematika matematika. Materi ini meliputi :
Berdasarkan Tinjauan Psikologi) Pengantar Teori Psikologi, Teori Belajar
Penulis: Uba Umbara Piaget, Teori Belajar Bruner, Teori Belajar
Ausubel, Teori Belajar Gagne dan Teori
Belajar Vygotsky. Buku ini diharapkan
menjadi rujukan bagi mahasiswa calon
guru maupun guru matematika dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika
di sekolah, karena disusun dengan
contoh implementasi teori psikologi
dalam pembelajaran matematika.
Sehingga pembelajaran matematika
dapat dilaksanakan berdasarkan konsep
psikologi.
8. 2022 Judul Buku: Belajar Mengajar Buku ini terdiri atas 6 bab, meliputi Bab I
Matematika membahas langkah-langkah untuk
Penulis: Dr. Herry Agus Susanto mewujudkan cita-cita orang tua
terhadap perkembangan anak. Bab II
membahas Dasar- Dasar Perkembangan
Anak. Bab III membahas Meningkatkan
Minat Belajar Anak. Bab IV membahas
Metode Mengajar Matematika. Bab V
membahas Operasi Hitung Permulaan.
Bab VI membahas Operasi Hitung
Bilangan.
9. 2022 Judul Buku: MEDIA PEMBELAJARAN Media pembelajaran merupakan salah
MATEMATIKA: Teori dan Aplikasi satu sarana atau komponen yang sangat
pada Matematika Sekolah Dasar penting dalam mendukung proses
Penulis: Indah Suciati, Hajerina, Dewi pembelajaran yang dapat meningkatkan
Sri Wahyuni, Wahyuni H. Mailili, minat dan motivasi peserta didik dalam
Nurhalida Sartika belajar, sehingga apa yang disampaikan
guru dapat diterima baik oleh peserta
didik. Media pembelajaran tidak hanya
sebagai alat bantu, melainkan salah satu
strategi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Fungsi media
pembelajaran yang perlu ditekankan
yaitu sebagai sumber belajar dan alat
bantu peserta didik untuk memperoleh
pesan dan informasi dari guru, sehingga
dapat mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan siswa.
10. 2019 Judul Buku: KAJIAN MATEMATIKA SD Buku ini merangkum kumpulan dari
Penulis: Erna Yayuk, Suko Prasetyo materi matematika secara lengkap dalam
satu sumber. Kumpulan ini mencakup
teori Bilangan,

Geometri Datar dan Ruang, Aljabar,


Statistik, Kapita Selekta. Kumpulan
materi ini mencakup cara–cara untuk
menjadikan siswa aktif mempelajari
matematika tidak hanya secara mental
tetapi juga fisik.

Buku ini ditujukan ke semua orang, baik


yang sudah berpengalaman maupun
yang pemula, yang mengajarkan
informasi, konsep, dan
keterampilan teknis maupun non-teknis.
Buku ini ditujukan untuk guru
di sekolah dasar, Perguruan tinggi, dan
pusat-pusat pendidikan untuk
anak sekolah dasar akan merasakan
manfaat dari buku ini.

Kerangka tulisan ilmiah:

“UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN


MATEMATIKA PADA OPERASI BILANGAN PECAHAN KELAS III SD CITA
HATI SURABAYA MELALUI TEORI BELAJAR BRUNER”

ABSTRAK:
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
penerapan konsep operasi bilangan pecahan yang pada akhirnya mencapai tujuan
akhir yaitu meningkatkan hasil belajar siswa yang maksimal melalui teori bruner.
Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan observasi penelitian tindakan kelas
melalui tiga siklus yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek
dari penelitian ini adalah siswa- siswi kelas III SD Cita Hati Surabaya. Tindakan awal
yang dilakukan adalah memberika pre test sebagai tes mula mula dalam mengukur
kemampuan siswa dalam memahami konsep dari bilangan pecahan. Hasil tes awal
menunjukkan bahwa 45% siswa sudah mencapai kriteria tingkat ketuntasan minimal.
Pada siklus I menunjukkan ketuntasan siswa adalah 75%, siklus II 88% dan siklus III
94%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teori Bruner
telah terbukti berhasil dalam meningkatkan kemampuan siswa siswi kelas III SD Cita
Hati Surabaya dalam pemahaman matematika operasi bilangan pecahan.
Kata Kunci: Teori Bruner, Penelitian Tindakan Kelas, Pecahan
PENDAHULUAN

Menurut Muijis dan Reynold (2008:332),” Matematika merupakan Kesadaran utama


untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang
lebih tinggi pada anak-anak”. Tujuan pembelajaran matematika adalah untuk
melatih cara berfikir sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten (Wahyudi, 2015:
68). Menurut Piaget perkembangan anak usia sekolah dasar berada pada fase
operasional konkret. (Heruman, 2014: 1). Secara umum Gagne dan Briggs
melukiskan pembelajaran sebagai ”upaya orang yang tujuannya adalah membantu
orang belajar” (Gredler,1991:205), secara lebih terinci Gange mendefinisikan
pembelajaran sebagai ”seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal” (Gredler,
1991:205). Suatu pengertian yang hampir dikemukakan oleh Corey bahwa
pembelajaran adalah ” suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran merupakan sub-set
khusus pendidikan.(Miarso dan kawan-kawan,1977,195).

Pecahan atau fraction secara terminologi, menurut Bennett, Burton, & Nelson (2010:
283) berasal dari bahasa latin fractio dari bentuk frangere yang berarti jeda. Secara
historis, pecahan pertama kali digunakan untuk mewakili jumlah yang kurang dari
satu atau satu kesatuan, seperti setengah permen, sepertiga pizza, dan lainnya.
Pecahan sebagai materi memiliki beberapa definisi. Novak & Renzo (2013: 3)
berpendapat bahwa pecahan merupakan sebuah hasil bagi atau representasi bagian
dari angka. Hal ini sebagai penguat konep pecahan sebagai pembagian. Selain itu,
menurut Musser, Burger, & Peterson (2011: 216) pecahan dapat dimaknai dengan
dua cara yang berbeda. Pertama, pecahan digunakan sebagai angka yang
menunjukkan bagian dari keseluruhan. Kedua, pecahan dimaknai sebagai
perbandingan. Pecahan merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam
matematika. “Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh”
(Heruman, 2014: 43). Pecahan ditulis melalui pasangan terurut dari bilangan cacah.
𝑝
Dituliskan sebagai , dimana p adalah pembilang dan q adalah penyebut.
𝑞

Dari pengamatan yang sudah dilakukan terhadap proses pembelajaran matematika


di kelas III SD Cita Hati Surabaya pada hari Senin, 10 April 2023 didapatkan hasil
bahwa: (1) Kurangnya kekatifan siswa mengikuti pelajaran matematika (2)
penggunaan media masih kurang menunjang pelajaran di kelas, (3) guru
mengajarkan melalui simbol perhitungan matematika, (4) guru cenderung hanya
melakukan satu arah pembelajaran siswa dengan metode ceramah sehingga siswa
menjadi bosan dan mengantuk. Siswa akhirnya banyak yang diam dan kurang aktif di
kelas dan ini memberikan dampak yang buruk bagi siswa dalam memperoleh hasil
belajar yang tidak memuaskan sehingga nilai hasil belajar siswa juga tidak optimal.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan teori belajar Bruner.
Menurut Bruner (dalam Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar
mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam
materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur
struktur matematika itu. Teori Bruner didasarkan pada ungkapan Piaget. Piaget
menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif saat belajar di kelas (Suyono
dan Hariyanto, 2014: 88). Anak akan merasa gembira saat dapat menemukan apa
yang mereka pelajari (Bruner, 1977: 21). Dengan pengalamannya, daya nalar dan
kemampuan berfikir secara bebas dapat melatih keterampilan-keterampilan kognitif
untuk menemukan dan memecahkan masalah. Teori Bruner adalah teori
pembelajaran kognitif yang membagi penyajian proses pembelajaran dalam tiga
tahap sesuai perkembangan intelektual anak yaitu tahap enaktif (siswa
memanipulasi objek), ikonik (gambaran dari objek yang dimanipulasi), dan simbolik
(memanipulasi simbol-simbol) (Suyono dan Hariyanto, 2014: 88-89).

Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu siswa yang kurang memahami dasar
pemahaman operasi bilangan pecahan, meningkatkan hasil belajar siswa dalam
memahami operasi bilangan pecahan melalui teori belajar bruner dan melakukan
langkah-langkah penerapan teori Bruner di dalam proses belajar di kelas.

METODE

Penelitian dilaksanakan di SD Cita Hati Surabaya. Subjek penelitian ini adalah guru
dan 19 siswa kelas III SD Cita Hati Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April sampai Desember 2023. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu teknik non tes dan teknik tes. Instrumen teknik nontes berupa
lembar observasi, wawancara, dan dokumen. Instrumen teknik tes berupa lembar
evaluasi. Untuk menguji validitas data maka peneliti akan menggunakan validitas isi.
Data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2013: 337) analisis data dapat dilakukan melalui tiga tahapan
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian
menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan model penelitian
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, Suhardjono dan
Supardi, 2015: 42) yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Anda mungkin juga menyukai