PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Mencapai Gelar Sarjana Kebidanan pada
Program Studi Sarjana Kebidanan
Disusun oleh:
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Mengikuti Uji Proposal Skripsi
Program Studi Sarjana Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Utama Pati
Tanggal :
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Tanggal 2022
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang
berjudul “
Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas
Xl Di Smk YPIP Talang Ubi Sumatera Selatan” Proposal skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa
Program Studi Sarjana Kebidanan Ahli Jenjang di Stikes Bakti Utama Pati.
Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari
berbagai macam pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,bimbingan, serta dorongan
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan baik. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terimasih kepada :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan kemudahan pada
penulis dalam menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini
2. Terimakasih kepada Stikes Bakti Utama Pati telah memberikan kesempatan
saya untuk menempuh pendidikan S1 Kebidanan ahli jenjang.
3. Kepada teman-teman satu almamaterku tercinta. Sukses selalu untuk kita
semua.
4. Kepada ibu Yuli irnawati, S.Si.T.,M.Kes dan ibu Atik Siti Juariayah,
S.Si.T.,M.Keb terimakasih untuk bimbingannya sehingga saya biasa
menyelesaikan skripsi ini
5. Orang tua, sahabat, serta teman-teman sekalian yang selalu memberikan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan pada proposal skripsi ini.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran untuk ini.
Penulis berharap proposal skripsi ini dapat bermanfaat terhadap ilmu
pengetahuan khususnya pada bidang kesehatan.
Sumsel, 2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini mempunyai resiko kesehatan yang tinggi. Salah satu masalah gizi yang
hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah
Anemia pada remaja sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut
data Riskesdas tahun 2018 yaitu sebanyak 72,3% (Kemenkes RI, 2018).
zat besi yang tidak cukup, penyerapan tidak adekuat dan peningkatan
kebutuhan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim
meningkat, diet yang salah, pola makan yang tidak teratur dan mengalami
tingkat asupan zat gizi (energi, protein, zat besi) mempengaruhi tingkat
kunang, kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat,
lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai dan juga perdampak jangka panjang
karena perempuan nantinya akan hamil dan memiliki anak, pada masa
hamil remaja yang sudah menderita anemia akan lebih parah anemianya
saat hamil karena masa hamil membutukan gizi yang lebih banyak lagi,
jika tidak ditanganinya maka akan berdampak buruk pada ibu dan bayinya
(Sandra, 2017).
yang dianjurkan. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh kekurangan zat-
zat gizi esensial dan sebaliknya jika tubuh kelebihan zat gizi maka remaja
akan menderita gizi lebih dan obesitas. Selain itu, meningkatnya aktivitas
Kebiasaan makan yang ideal, yaitu frekuensi makan tiga kali sehari
dengan rentang waktu makan yang hampir sama dalam sehari, dan
konsumsi makanan yang sering tidak teratur, sering jajan, sering tidak
sarapan, dan sama sekali tidak makan siang. Kondisi tersebut, ditambah
yaitu status gizi dan tingkat pendidikan ibu. Status gizi dalam kategori
remaja yang status gizinya normal dan ibu yang berpendidikan rendah,
(Kristy, 2018).
belum tahu apa itu anemia. Peneliti juga melakukan wawancara kepada
pihak guru dan menyatakan bahwa di SMK YPIP Talang Ubi Sumatera
tentang hubungan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Bidan
2) Bagi Institusi
E. Keaslian Penelitian
1. Keilmuan
kejadian anemia pada remaja putri di SMK YPIP Talang Ubi Sumatera
Selatan
2. Waktu
3. Tempat
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Remaja
a. Definisi
mana yang baik dan buruk, mengenal lawan jenis dan memahami tugas
1) Remaja awal
berperilaku.
3) Remaja akhir
1) Perubahan fisik
bahu yang lebih lebar dari pada anak yang matang lebih awal.
2) Perubahan kepribadian
mencapai gambaran yang ideal ini dan mereka yang tidak berhasil
3) Perubahan emosi
sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Tidak dari semua
remaja mengalami masa badai dan tekanan, sebagai remaja
4) Perubahan sosial
2. Gizi Remaja
a. Pengertian
hingga masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi
iga tahapan yakni masa remaja awal, masa remaja pertengahan, dan
masa remaja akhir. Adapun kriteria usia remaja awal pada perempuan
yaitu 13-15 tahun, dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun (Thalib, 2010).
Pada masa remaja banyak aktivitas yang dapat dilakukan dalam usaha
untuk mengisi waktu dari hari kehari, sehingga menjadi suatu kebiasaan
gizi remaja. Dalam beberapa hal, masalah gizi remaja serupa atau
kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi
makan keluarga yang juga tidak baik sudah tertanam sejak kecil
Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi para remaja terutama
wanita remaja. Hal itu sering menjadi penyebab masalah, karena untuk
kebutuhan gizi tak terpenuhi. Keadaan seperti itu biasanya terkait dengan
hot dog dan minuman Coca Cola. Kebiasaan ini kemudian menjalar ke
2017).
hal hal yang baru. Kondisi ini dimanfaatkan oleh pengusaha makanan
dengan
Produk-produk makanan baru yang berasal dari negara lain secara bebas
makanan siap santap (fast food) yang berasal dari negara barat seperti hot
dog, pizza, hamburger fried chicken & french fries, berbagai jenis
fast food itu terutama karena kadar lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi
6) Screen Time
remaja dapat duduk tenang dalam waktu yang lama (Van , 2015). Gaya
rendah, akan menyebabkan energi yang masuk dari asupan makanan tidak
terpakai dan menumpuk dalam bentuk lemak tubuh. Jika keadaan ini
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan terjadi peningkatan resiko
2011).Berikut ini adalah anjuran asupan komposisi asupan zat gizi remaja
1) Karbohidrat
satu hari harus mengkonsumsi nasi, singkong, atau roti dengan total
2) Protein
2014). Bila kecukupan energi 2400 kalori , energi yang dibutuhkan dari
protein orang remaja adalah = 20% x 2400 kalori = 480 kalori. Bila di
3) Lemak
yaitu 20%- 30% (Murdiati & Amaliah, 2013). Sumber lemak berasal
dari dua sumber, yaitu hewan dan tanaman. Sumber lemak hewani:
susu, lemak sapi, dan minyak ikan. Sumber zaitun, dan lain-lain. Setiap
asam lemak jenuh (saturated fatty acids = SFA), lemak nabati banyak
kalori , energi yang dibutuhkan dari lemak orang remaja adalah = 20%
asam lemak jenuh = 10% x 53 gram = 5,3 gram, 10% dari asam lemak
tidak jenuh tunggal = 10% x 53 gram = 5,3 gram, 10% dari asam lemak
Pola konsumsi makanan dapat diukur melalui beberapa cara sesuai dengan
tujuan dan sasaran. Berikut ini adalah beberapa cara pengukuran pola
konsumsi makanan:
sasaran bangun pagi hingga istirahat malam harinya. Hal penting yang
kali, tetapi tidak dalam hari yang berurutan agar data yang diperoleh
dimakan dan diminum setiap kali sebelum makan dalm Ukuran Rumah
Supariasa, 2016).
3) Penimbangan makanan
Pada metode ini, responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh
diperhatikan yaitu bila terdapat sisa makanan, maka perlu ditimbang sisa
Tujuan dari Metode ini adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi
konsumsi bahan makanan atau makanan jadi pada waktu lalu. Kuesioner
terdiri dari daftar bahan makanan dan frekuensi makanan. Cara ini
a. Pengertian
tidaknya status gizi yang salah. Penilaian status gizi menjadi penting
dengan status gizi. Oleh karena itu dengan diketahuinya status gizi,
asupan gizi setiap individu berbeda antara individu, hal ini tergantung
pada usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan ,dan tinggi badan
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh
b) Klinis
ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan
c) Biokimia
spesifik.
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
b) Statistic vital
Pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah dengan
1) Faktor Langsung
b) Infeksi
terhadap agen tadi meskipun hal ini terlalu tampak secara nyata.
a) Umur
b) Jenis kelamin
dijumpai pada wanita terutama pada saat remaja, hal ini disebabkan
energi dan tidak mau makan pagi. Mereka harus diyakinkan bahwa
masukan zat gizi yang kurang dari yang dibutuhkan akan berakibat
2012).
pendidikan dapat mengubah gaya hidup dan pola makan dari pola
d) Faktor Lingkungan
e) Aktivitas Fisik
Purwaningsih, 2016).
4. Anemia
a. Pengertian
hemotokrit dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang
beis saja (tidak disertai anemia gizi besi). Keadaan kurang gizi besi
besi, tubuh tidak akan lagi mempunyai cukup zat besi untuk
b. Klasifikasi anemia
Menurut Prawirohardjo (2019), macam-macam anemia adalah
sebagai berikut:
hewani tinggi.
pembuatannya.
sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain,
c. Etiologi anemia
zat besi + 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih
mencukupi kebutuhan.
yang berasal dari hewani (seperti ikan, daging, hati dan ayam).
3) Makanan nabti (dari tumbuh-tumbuhan) misalnya: sayuran hijau
tua, yang walaupun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit
meliputi:
1) Menstruasi
lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali (Gultom, 2003
putri dengan Indeks Massa Tubuh kurus memiliki resiko 1,4 kali
defisiensi besi juga dapat terjadi 2-4 kali pada wanita dan anak-
3) Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan
remaja adalah:
mencapai optimal.
5) Menurunkan fisik olahraga serta tingkat kebugaran.
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati dan telur) dan bahan
TBC
B. Kerangka Teori
Remaja
Perubahan fisik
Status Gizi
Anemia
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
B. Hipotesa
Ha : Ada hubungan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri
C. Desain Penelitian
dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada
1. Populasi
2018). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas XI di SMK
YPIP Talang Ubi Sumatera Selatan. Jumlah populasi dalam penelitian ini
90
n= 2
1+ 90 ( 0.05 )
n=¿ 73 responden
Keterangan :
n = jumlah sample
N = ukuran populasi
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
variabel yaitu:
G. Definisi Operasional
Keadaan menurunnya
Variabel terikat: kadar hemoglobin Lembar 1= Anemia Nominal
Anemia hemotokrit dan jumlah sel Observasi 2= Tidak
darah merah di bawah anemia
nilai normal yang dipatok
untuk perorangan
H. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah
1. Lembar observasi
Uji Validitas adalah uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur daam
mengukur apa yang sedang ingin diukur. Uji validitas harus dipenuhi
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas, karena sudah dilakukan
Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji validitas dan uji
1. Informed Consent
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat
nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Pati.
d. Mengajukan uji etik yang diajukan kepada komite etik Stikes Bhakti
Sumatera Selatan
2. Tahap Penelitian
kepada responden
3. Tahap Akhir
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data yang
oleh responden
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari bermacam sumber data
yang telah ada, misalnya data ini didapatkan dari jurnal, dokumen,
1. Editing
Editing ini dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diproses
jawaban.
2. Scoring
3. Coding
mengolah data, semua variabel diberi kode dengan kata lain coding adalah
kode-kode tertentu
4. Tabulating Data
5. Entry data
6. Cleaning
Sebelum dilakukan proses analisa data, terlebih dahulu dilakukan kegiatan
data yang telah diolah. Tujuan dilakukan analisa data adalah memperoleh
gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian,
a. Analisis Univariat
variabiel dari hasil penelitian, yaitu variabel bebas (status gizi) dan
P= F/N x 100%
Keterangan :
P : Persentase
F= Frekuensi / jumlah jawaban responden
N= Jumlah responden
b. Analisis Bivariat
kedua variabel. Pada penelitian ini uji bivariat dilakukan untuk melihat
(Sugiono, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Kalsum, U., & Halim, R. Kebiasaan Sarapan Pagi berhubungan dengan Kejadian
Anemia pada Remaja di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi: Seri Sains, Vol.18, No.1, 2016
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman
pencegahan dan penanggulanngan anemia pada remaja putri dan WUS.
Direktorat Gizi Masyarakat.
Mariana W dan Nur Khafidhoh. 2018. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian
Anemia pada Remaja Putri di SMK Swadaya Wilayah Kerja Puskesmas
Karang Doro Kota Semarang Tahun 2013. Jurnal Kebidanan Volume 2
Nomor 4.
Suryani, D., Hafiani R., & Junita R. 2018. Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi
Besi pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas, 10(1), p 11-18.
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar April Mei Juni Jul Agu Sep
1. Penentuan tema
2. Penyusunan
Proposal
3. Uji Turnitin
sebelum ujian
proposal
4. Ujian Proposal
5. Uji Etik
6. Pengambilan
Data Hasil
Penelitian
7. Penyusunan
Hasil Penelitian
8. Uji Turnitin
sebelum ujian
hasil penelitian
9. Ujian Hasil
Penelitian
LEMBAR OBSERVASI
Inisial Responden :
Umur :
NIM : 12120422300
Nama : Yeyen Junianti, A.Md.Keb
Tema : Kesehatan Reproduksi
Judul Skripsi : Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri Kelas XI Di Smk YPIP Talang Ubi Sumatra Selatan
Dosen Pembimbing Utama : Yuli Irnawati, S.Si.,M.Kes
NIM : 12120422300
Nama : Yeyen Junianti, A.Md.Keb
Tema : Kesehatan Reproduksi
Judul Skripsi : Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri Kelas XI Di Smk YPIP Talang Ubi Sumatra Selatan
Dosen Pembimbing Utama : Yuli Irnawati, S.Si.,M.Kes
1.