Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 3
Pengantar Ekonomi Mikro
(ESPA4111)

1. Ada dua pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen ( consumer


behavior), yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan modern. Pendekatan
dalam mempelajari perilaku konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Pendekatan nilai guna kardinal (cardinal/marginal utility approach)


Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur
dalam satuan uang atau satuan lainnya. Teori ini berkembang sejak
tahun 1870-an dan dikembangkan oleh William Stanley, Karl Menger,
dan Leon Walras. Asumsi yang mendasari pendekatan ini adalah
rationality, cardinal utility, constant marginal utility of money,
diminishing marginal utility, dan total utility. Pendekatan ini mempelajari
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi satu macam barang.

2) Pendekatan nilai guna ordinal atau kurva kepuasan sama ( ordinal utility/
indifference curve approach)
Pendekatan ini beranggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat
diketahui lebih tinggi atau lebih rendah tanpa menyatakan ukuran
kepuasan dalam angka. Pendekatan ini dikembangkan oleh Sir John R.
Hick. Pendekatan kurva indiferens sering dikatakan sebagai pelengkap
pendekatan marginal utility karena bisa mengatasi kelemahan pada
pendekatan tersebut. Dengan pendekatan ini, efek substitusi dan efek
pendapatan dapat dibedakan dan kurva Engel dapat digambar.

Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal 3.3-3.11.

2. Beberapa faktor yang dapat merubah permintaan barang dan jasa oleh
konsumen antara lain yaitu:
o Harga barang dan jasa itu sendiri (price of goods and services)

1
o Pendapatan konsumen (consumer's income)
o Harga barang dan jasa yang berkaitan (price of related goods and
services), seperti harga barang substitusi dan barang komplementer
o Ekspektasi konsumen terhadap harga barang dan jasa di masa
mendatang (consumer's expectations to future price levels)
o Ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya di masa
mendatang (consumer's expectations to future income levels)
o Ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa di masa
mendatang (consumer's expectations to future stock of goods and
services available)
o Selera konsumen (consumer taste)
o Jumlah konsumen potensial (number of potential buyers)
o Pengeluaran iklan (advertisement expenditure)
o Atribut atau karakteristik dari barang dan jasa ( attribute or features of
goods and services)
o Faktor spesifik lain berkaitan dengan permintaan barang dan jasa ( other
spesific factors)

Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal 2.4.

3. Kurva indiferens (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan


titik-titik kombinasi antara dua jenis barang yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama bagi konsumen. Sifat-sifat indifference curve yaitu:
o Berbentuk miring dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping)
Indifference curve berbentuk downward sloping karena konsumen hanya
akan mengurangi jumlah satu barang jika akan mendapatkan barang
lainnya dengan tingkat kepuasan yang sama. Jika jumlah suatu barang
berkurang maka jumlah lainnya harus bertambah.
o Berbentuk cembung (convex) terhadap titik origin
Indifference curve berbentuk cembung terhadap titik origin (0,0) karena
adanya law of marginal diminishing return yang diambil dari hukum
Gossen. Konsumen akan bersedia menukarkan barang miliknya saat
jumlahnya banyak dan cenderung tidak mau menukarkannya jika jumlah
yang dimilikinya sedikit.

2
o Indifference curve tidak pernah berpotongan dengan indifference curve
lainnya
Indifference curve tidak mungkin berpotongan, karena masing-masing
indifference curve mmerepresentasikan tingkat kepuasan yang berbeda.
o Indifference curve yang lebih tinggi akan dipilih
Semakin tinggi indifference curve (semakin menjauhi titik origin), maka
akan lebih dipilih oleh konsumen karena indifference curve yang lebih
tinggi menggambarkan jumlah kombinasi dua barang yang lebih banyak,
sehingga tingkat kepuasannya lebih tinggi.

Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal 3.19-3.20.

Anda mungkin juga menyukai