Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI (1)

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar ilmu ekonomi

Dosen pengampuh: Amir lukum S.Pd M.Sa

(Disusun Oleh):

Kelompok 2

Adinda Pakaya (221423055)

Nurlaila Tilome (221423013)

Sri Dewi Mustamin (221423043)

Siti Fadila Yahya (221423026)

Sa`ban s. Ongomai (221423064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'Alami, Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta

alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini

dengan sebaik-baiknya.

Dalam dinamika kompleks kehidupan manusia, ilmu ekonomi memainkan

peran sentral sebagai panduan untuk memahami bagaimana masyarakat mengelola

sumber daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan yang tak terbatas. Konsep

dasar-dasar ilmu ekonomi memberikan landasan bagi pemahaman mendalam

terhadap interaksi kompleks antara individu, masyarakat, dan sumber daya yang ada.

Melalui pemahaman ini, kita dapat mengurai kebijakan ekonomi, mengidentifikasi

tren, dan merancang solusi untuk tantangan-tantangan sosio-ekonomi yang dihadapi

oleh suatu komunitas.

Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi konsep dasar-dasar ilmu ekonomi

sebagai fondasi utama dalam membaca dan menganalisis permasalahan ekonomi.

Kami akan mengeksplorasi prinsip-prinsip fundamental seperti penawaran dan

permintaan, efisiensi alokasi sumber daya, peran pemerintah dalam ekonomi, dan

dampak keputusan ekonomi terhadap distribusi kekayaan.

Gorontalo, 05 Februari 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................iii

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Para pelaku................................................................................................................................................3

2.2 Barang dan jasa...................................................................................................................................4

2.3 Kebutuhan manusia................................................................................................................................7

2.4 Masalah ekonomi................................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................................14

3.2 Saran..................................................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

mereka yang tak terbatas. Konsep dasar-dasar ilmu ekonomi mencakup prinsip-

prinsip fundamental yang menjadi pijakan dalam pemahaman dinamika sosio-

ekonomi suatu masyarakat. Sebagai landasan penting, konsep-konsep tersebut

memainkan peran utama dalam membentuk dasar pemikiran dan tindakan

dalam mengelola aspek ekonomi.

Dalam buku tersebut, Rosyidi menyoroti pentingnya memahami prinsip

penawaran dan permintaan sebagai fondasi utama dalam analisis ekonomi mikro.

Konsep ini membantu menggambarkan mekanisme pasar dan interaksi antara

produsen dan konsumen. Dengan pemahaman yang kuat terhadap konsep ini,

kita dapat merinci bagaimana harga dan kuantitas barang dan jasa ditentukan di

pasar, serta bagaimana mekanisme pasar tersebut dapat memberikan sinyal

ekonomi yang penting. Analisis konsep-konsep tersebut akan memberikan

landasan yang kuat untuk memahami dinamika ekonomi, menganalisis

kebijakan ekonomi, dan merumuskan solusi terhadap tantangan sosio-ekonomi

yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, kita

dapat lebih baik menyelami realitas ekonomi kontemporer dan bersiap

menghadapi kompleksitas tantangan masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran individu, rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan

entitas internasional dalam dinamika ekonomi suatu masyarakat?

1
2. Apa perbedaan antara barang dan jasa dalam konteks ekonomi?

3. Bagaimana konsep kebutuhan manusia memengaruhi keputusan

konsumsi dan produksi?

4. Apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi dasar, yaitu apa, bagaimana,

dan untuk siapa?

1.3 Tujuan Makalah

1. Memahami peran masing-masing pelaku dalam ekonomi dan dampak

keputusan ekonomi mereka terhadap sistem ekonomi secara keseluruhan.

2. Mengklarifikasi perbedaan esensial antara barang dan jasa dalam perspektif

ekonomi.

3. Menjelaskan peran kebutuhan manusia sebagai pendorong utama keputusan

konsumsi dan produksi.

4. Membahas esensi masalah ekonomi dasar dan tantangan yang dihadapi dalam

mengelola sumber daya terbatas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Para pelaku

Pemahaman peran individu, rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan entitas

internasional dalam dinamika ekonomi suatu masyarakat dapat diuraikan dengan

merujuk pada konsep-konsep dasar ilmu ekonomi :

1. Individu:

Menurut Rosyidi, individu dalam konteks ekonomi adalah agen yang

memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Keputusan

konsumsi individu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti preferensi,

pendapatan, dan harga. Dalam dinamika ekonomi, individu berperan

sebagai konsumen yang memiliki peran penting dalam membentuk

permintaan di pasar. Konsep utilitas yang dijelaskan dalam buku tersebut

membantu dalam memahami bagaimana individu membuat keputusan

konsumsi untuk maksimalkan kepuasan.

2. Rumah Tangga:

Rumah tangga dalam teori ekonomi mikro memainkan peran ganda

sebagai konsumen dan produsen. Mereka tidak hanya mengkonsumsi

barang dan jasa, tetapi juga terlibat dalam kegiatan produksi. Rosyidi

membahas bagaimana pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga dari

kegiatan produksi mereka digunakan untuk konsumsi dan investasi. Dalam

konteks rumah tangga, konsep alokasi sumber daya dan pembagian

pendapatan menjadi topik penting yang mencerminkan peran ekonomi

mikro.

3
3. Perusahaan:

Perusahaan, sebagai produsen, memainkan peran sentral dalam

ekonomi. Dalam bukunya, Rosyidi membahas bagaimana perusahaan

membuat keputusan produksi, menentukan harga, dan mengelola sumber

daya. Konsep biaya produksi, tingkat produksi optimal, dan persaingan

pasar menjadi fokus dalam menjelaskan bagaimana perusahaan

memengaruhi dinamika pasar dan pertumbuhan ekonomi.

4. Pemerintah:

Dalam teori ekonomi makro, pemerintah dianggap sebagai regulator

dan pengawas ekonomi. Referensi buku mencakup bagaimana pemerintah

membuat kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatur pertumbuhan

ekonomi, mengendalikan inflasi, dan menangani ketidaksetaraan. Rosyidi

membahas peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang

memengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk pajak, pengeluaran publik, dan

kebijakan moneter.

5. Entitas Internasional:

Dengan adanya keterkaitan ekonomi global, entitas internasional juga

memiliki peran yang signifikan. Rosyidi dapat memberikan wawasan

tentang bagaimana lembaga keuangan internasional, organisasi

perdagangan dunia, dan aktor global lainnya berkontribusi pada regulasi

dan norma-norma ekonomi internasional. Konsep perdagangan

internasional dan investasi asing langsung dapat dijelaskan dalam konteks

hubungan ekonomi antarnegara.

2.2 Barang dan jasa

Dalam konteks ekonomi, perbedaan antara barang dan jasa memainkan peran

4
penting dalam membentuk struktur dan dinamika pasar. Barang dan jasa merupakan

dua bentuk utama output ekonomi yang memenuhi kebutuhan dan keinginan

manusia. Dengan mendalaminya, kita dapat memahami karakteristik unik keduanya

serta dampaknya terhadap aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

1. Barang:

Barang adalah produk fisik yang dapat dilihat, diraba, dan memiliki

keberadaan fisik. Barang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: barang

konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi adalah produk yang

langsung dikonsumsi oleh individu atau rumah tangga, seperti pakaian,

makanan, dan perabot rumah tangga. Sementara itu, barang produksi

digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa

lainnya, seperti mesin, peralatan, dan bahan baku.

Salah satu karakteristik utama barang adalah bahwa kepemilikannya dapat

dipindahkan dari satu entitas ke entitas lainnya. Dalam lingkup ekonomi,

perdagangan barang melibatkan proses pertukaran fisik. Harga barang

ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar, serta faktor-faktor seperti

biaya produksi, teknologi, dan faktor-faktor pasar lainnya.

2. Jasa:

Sementara barang memiliki keberadaan fisik, jasa adalah produk tidak

berwujud yang melibatkan aktivitas atau kinerja dari satu entitas untuk

memenuhi kebutuhan atau keinginan entitas lainnya. Contoh jasa meliputi

pendidikan, kesehatan, transportasi, dan layanan keuangan. Karakteristik

utama jasa adalah bahwa mereka tidak dapat disentuh atau dimiliki secara fisik;

mereka bersifat tidak berwujud dan sering kali melibatkan interaksi langsung

antara penyedia jasa dan konsumen. Harga jasa biasanya ditentukan oleh

5
faktor-faktor seperti keterampilan penyedia jasa, permintaan di pasar, dan

biaya operasional. Pasar jasa seringkali lebih sulit diukur dan diatur daripada

pasar barang karena sifat abstrak dan tidak berwujudnya produk tersebut.

A. Perbedaan Utama

1. Tangible dan Intangible:

Barang adalah produk fisik yang dapat dirasakan, dilihat, dan dimiliki secara

fisik. Di sisi lain, jasa bersifat tidak berwujud dan melibatkan pengalaman atau

aktivitas.

2. Pemindahan Kepemilikan:

Barang memiliki keberadaan fisik dan dapat dipindahkan dari satu pemilik ke

pemilik lainnya melalui proses pertukaran. Sementara itu, jasa tidak memiliki

kepemilikan fisik dan tidak dapat ditransfer seperti halnya barang.

3. Pengukuran dan Standarisasi:

Barang cenderung lebih mudah diukur dan distandarisasi karena memiliki

karakteristik fisik yang dapat diidentifikasi. Di sisi lain, pengukuran dan

standarisasi jasa seringkali lebih sulit karena sifatnya yang abstrak dan

bervariasi.

4. Pertukaran di Pasar:

Pertukaran barang melibatkan transaksi fisik, seperti pembelian dan penjualan.

Sementara itu, pertukaran jasa melibatkan aktivitas atau layanan yang

disediakan oleh satu pihak untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pihak

lainnya.

5. Karakteristik Konsumsi:

6
Barang konsumsi dapat langsung dinikmati dan digunakan oleh konsumen.

Jasa, di sisi lain, seringkali melibatkan proses interaksi antara penyedia jasa dan

konsumen, dan hasilnya mungkin tidak langsung dinikmati atau diukur.

Dalam masyarakat modern, terjadi pertumbuhan pesat dalam ekonomi berbasis jasa

seiring berkembangnya teknologi dan perubahan pola konsumsi. Meskipun barang

dan jasa memiliki perbedaan mendasar, keduanya saling melengkapi dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia serta memainkan peran penting

dalam dinamika ekonomi. Sebagai hasilnya, pemahaman yang mendalam tentang

perbedaan ini menjadi kunci dalam merancang kebijakan ekonomi, mengelola bisnis,

dan merespons perubahan dalam kebutuhan konsumen.

2.3 Kebutuhan manusia

Konsep kebutuhan manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap

keputusan konsumsi dan produksi dalam konteks ekonomi. Kebutuhan manusia

mencerminkan dorongan dan keinginan yang mendorong individu, rumah tangga,

dan perusahaan untuk mengambil tindakan tertentu guna memenuhi kebutuhan

tersebut. Dalam pemahaman ekonomi, kebutuhan manusia dapat diuraikan melalui

konsep piramida kebutuhan Maslow dan digunakan sebagai dasar untuk merinci

strategi konsumsi dan produksi yang terkait.

A. Konsep Kebutuhan Manusia dalam Konteks Ekonomi:

1. Piramida Kebutuhan Maslow:

a) Abraham Maslow mengemukakan konsep piramida kebutuhan manusia

yang menggambarkan hierarki lima tingkat kebutuhan, mulai dari

kebutuhan fisik dasar hingga kebutuhan psikologis dan keinginan. Dalam

konteks ekonomi, piramida ini memberikan kerangka kerja untuk

7
memahami bagaimana keputusan konsumsi dan produksi tercermin dari

upaya memenuhi tingkat kebutuhan tertentu.

b) Fisiologis (Makanan, Pakaian, Rumah): Kebutuhan dasar fisik menjadi

prioritas utama. Dalam konsumsi, ini mencerminkan pemenuhan

kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Dalam

produksi, perusahaan fokus pada produksi barang dan jasa yang

menciptakan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan fisik masyarakat.

c) Keamanan (Kesehatan, Pekerjaan, Keamanan Finansial):** Setelah

kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu dan rumah tangga cenderung

memperhatikan keamanan, termasuk kesehatan dan kestabilan pekerjaan.

Dalam produksi, perusahaan berkontribusi dengan menyediakan pekerjaan

yang stabil dan produk atau layanan yang mendukung keamanan finansial.

d) Sosial (Hubungan, Cinta, Kepentingan Sosial): Kebutuhan untuk

berinteraksi dan terlibat dalam hubungan sosial mempengaruhi keputusan

konsumsi dan produksi. Individu mungkin mengarahkan konsumsi mereka

ke aktivitas sosial dan perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa

yang mendukung interaksi sosial.

e) Prestasi (Pencapaian, Pendidikan, Karier): Kebutuhan untuk meraih prestasi

dan meningkatkan diri dapat memotivasi individu dan rumah tangga untuk

mengambil keputusan konsumsi seperti pendidikan dan investasi dalam

karier. Perusahaan dapat merespons dengan memproduksi produk dan

layanan yang mendukung pengembangan pribadi dan profesional.

f) Aktualisasi Diri (Kreativitas, Pencapaian Potensi Penuh): Puncak piramida

Maslow menunjukkan kebutuhan untuk menggali potensi penuh dan

mencapai puncak kreativitas dan pencapaian. Dalam konsumsi, ini dapat

tercermin dalam investasi pada pengalaman dan kegiatan yang mendorong

8
perkembangan pribadi. Perusahaan dapat merespons dengan menyediakan

produk atau layanan yang memfasilitasi pengembangan individu dan

pencapaian potensi penuh.

B. Dampak Konsep Kebutuhan Manusia terhadap Keputusan Konsumsi

a) Pengaruh terhadap Preferensi Konsumen:

Konsep kebutuhan manusia membentuk preferensi konsumen. Kebutuhan

yang belum terpenuhi atau yang mendesak lebih mungkin menjadi fokus

konsumen, memengaruhi pemilihan produk dan layanan yang diinginkan.

b) Pendorong Perubahan dalam Permintaan Pasar:

Tingkat kebutuhan yang berbeda-beda pada piramida Maslow menciptakan

perubahan dalam permintaan pasar. Misalnya, kebutuhan akan hiburan dan

rekreasi mungkin meningkat seiring pemenuhan kebutuhan fisik dan

keamanan.

c) Pengaruh pada Siklus Hidup Produk:

Produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih rendah

dalam piramida Maslow mungkin memiliki siklus hidup yang berbeda-beda

dibandingkan dengan produk yang lebih terkait dengan kebutuhan tingkat

lebih tinggi.

C. Dampak Konsep Kebutuhan Manusia terhadap Keputusan Produksi:

a) Penentuan Strategi Pemasaran:

Perusahaan mengidentifikasi dan menanggapi kebutuhan konsumen dalam

pengembangan strategi pemasaran. Ini termasuk menyesuaikan pesan iklan

dan promosi dengan tingkat kebutuhan Maslow.

b) Inovasi Produk dan Layanan:

9
Konsep kebutuhan manusia mendorong inovasi dalam produk dan layanan.

Perusahaan berusaha untuk menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan

konsumen secara lebih efektif atau memberikan nilai tambah.

c) Penentuan Model Bisnis dan Operasional:

Perusahaan dapat memilih model bisnis dan operasional yang mendukung

penyediaan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ini

mungkin mencakup strategi produksi, distribusi, dan layanan pelanggan.

d) Pengelolaan Sumber Daya dan Produksi Berkelanjutan:

Dalam mengelola sumber daya dan proses produksi, perusahaan dapat

mengadopsi praktik yang mendukung keberlanjutan dan tanggung jawab

sosial, mencerminkan kebutuhan manusia untuk keamanan dan

keberlanjutan.

konsep kebutuhan manusia memberikan fondasi untuk pemahaman lebih lanjut

tentang dinamika keputusan konsumsi dan produksi. Baik individu maupun

perusahaan menggunakan pemahaman ini untuk membentuk strategi ekonomi yang

memadai, merespons perubahan kebutuhan konsumen, dan mencapai tujuan

ekonomi yang lebih luas. Sebagai resultan, konsep ini memegang peranan krusial

dalam membentuk ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan responsif.

2.4 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi dasar mencerminkan inti dari analisis ekonomi dan

pertanyaan-pertanyaan dasar yang perlu dijawab untuk mengelola sumber daya yang

terbatas. Konsep ini mengacu pada tiga pertanyaan pokok dalam ekonomi: "Apa yang

akan diproduksi?", "Bagaimana cara memproduksi?", dan "Untuk siapa produk ini

akan diproduksi?". Tiga pertanyaan ini membentuk dasar bagi teori ekonomi mikro

10
dan makro, membimbing keputusan ekonomi individu, perusahaan, dan pemerintah.

Mari kita eksplorasi setiap pertanyaan dalam konteks masalah ekonomi dasar.

Pertanyaan pertama berkaitan dengan alokasi sumber daya dan menentukan

barang dan jasa apa yang akan dihasilkan dalam perekonomian. Keputusan ini

terkait dengan prioritas dan kepentingan masyarakat. Adalah esensial untuk

menentukan barang dan jasa mana yang akan diproduksi karena sumber daya

terbatas tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang diinginkan oleh

masyarakat. Keputusan ini melibatkan pertimbangan terhadap kebutuhan dan

keinginan masyarakat. Setiap ekonomi dihadapkan pada keterbatasan sumber daya,

dan konsep ini mencerminkan pilihan mengenai jenis barang dan jasa yang akan

dihasilkan. Keputusan ini juga terkait dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas

produksi, serta relevansi dan keberlanjutan barang dan jasa yang dihasilkan.

Pertanyaan kedua berkaitan dengan teknik produksi yang akan digunakan. Ini

melibatkan pilihan terkait metode produksi, teknologi, sumber daya manusia, dan

kapital. Keputusan ini memiliki dampak pada biaya produksi dan efisiensi

penggunaan sumber daya. Bagaimana suatu barang atau jasa diproduksi berkaitan

erat dengan efisiensi dan produktivitas sumber daya yang digunakan. Pilihan

teknologi dan metode produksi dapat berpengaruh pada kualitas produk, jumlah

produksi, dan biaya. Pertimbangan etika dan dampak lingkungan juga menjadi

faktor yang semakin penting dalam menentukan cara produksi.

Pertanyaan ketiga mencerminkan distribusi hasil produksi dalam masyarakat.

Ini terkait dengan alokasi pendapatan dan pertanyaan tentang siapa yang akan

mendapatkan manfaat dari barang dan jasa yang dihasilkan. Keputusan ini

mencakup distribusi pendapatan dan keadilan ekonomi. Dalam menjawab

11
pertanyaan ini, masyarakat memutuskan sejauh mana distribusi pendapatan harus

merata atau cenderung tidak merata. Pertimbangan etika dan nilai-nilai sosial

memainkan peran dalam menentukan cara pendapatan dan kekayaan

didistribusikan di antara berbagai kelompok dalam masyarakat.

A. Implikasi Masalah Ekonomi Dasar

1) Pilihan dan Pengorbanan:

Konsep masalah ekonomi dasar menciptakan pemahaman bahwa setiap

pilihan produksi mengharuskan masyarakat untuk mengorbankan produksi

barang dan jasa lainnya. Keputusan ekonomi selalu melibatkan pengorbanan

dan prioritas.

2) Efisiensi dan Produktivitas:

Bagaimana dan untuk siapa pertanyaan dapat memengaruhi efisiensi dan

produktivitas ekonomi. Pilihan teknologi, metode produksi, dan distribusi

berdampak langsung pada tingkat efisiensi dan produktivitas.

3) Distribusi Kekayaan dan Keadilan Sosial:

Pertanyaan ketiga menyoroti masalah distribusi kekayaan dan pendapatan.

Konsep ini berhubungan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan

kebijakan distribusi yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari

masyarakat.

4) Pengambilan Keputusan di Tingkat Mikro dan Makro:

Masalah ekonomi dasar membentuk dasar pengambilan keputusan di tingkat

mikro (individu, rumah tangga, perusahaan) dan makro (pemerintah,

ekonomi nasional). Setiap keputusan yang diambil di tingkat mikro memiliki

konsekuensi yang dapat dirasakan di tingkat makro.

12
5) Hubungan dengan Ekonomi Mikro dan Makro:

Pertanyaan-pertanyaan dalam masalah ekonomi dasar memberikan

kontribusi pada pemahaman ekonomi mikro (keputusan individual dan

perusahaan) dan ekonomi makro (agregat ekonomi nasional). Dinamika ini

membentuk dasar bagi pemahaman tentang bagaimana keputusan individu

mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masalah ekonomi dasar adalah landasan konsep ekonomi yang mengeksplorasi

pertanyaan dasar tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi,

dan untuk siapa produk ini akan diproduksi. Konsep kebutuhan manusia seperti

piramida Maslow memberikan kerangka kerja penting untuk memahami perilaku

ekonomi individu, rumah tangga, dan perusahaan. Kebutuhan manusia yang

berbeda-beda memengaruhi preferensi, permintaan pasar, dan pengambilan

keputusan ekonomi.Terdapat perbedaan mendasar antara barang dan jasa dalam hal

sifat fisik, kepemilikan, standarisasi, pertukaran, dan konsumsi. Meskipun demikian,

keduanya memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia.

3.2 Saran

1. Perlu adanya pemahaman yang komprehensif tentang konsep kebutuhan

manusia agar kebijakan ekonomi dapat merespons secara efektif terhadap

perubahan preferensi dan permintaan konsumen.

2. Pemahaman tentang perbedaan antara barang dan jasa penting untuk

merancang kebijakan dan strategi bisnis yang sesuai dengan karakteristik

output ekonomi yang berbeda.

3. Interaksi dan koordinasi yang efektif antar berbagai entitas ekonomi

diperlukan untuk menciptakan sistem ekonomi yang efisien, adil, dan

berkelanjutan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Basri, 2002, Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Bagi

Kebangkitan Indonesia, Erlangga, Jakarta

N. Gregory Mankiw, 2000, Pengantar Ekonomi Jilid 1, Alih Bahasa: Haris Munandar

dan Emil Salim, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nopirin, 2000, Pengantar Ilmu Ekonomi : Makro dan Mikro, Edisi Pertama, Cetakan

Keenam, BPFE, Yogyakarta.

Suherman Rosyidi, 2006, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Revisi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Tulus T.H. Tambunan, 2003, Perekonomian Indonesia : Beberapa Masalah Penting,

Ghalia Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai