Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK KAJIAN ILMU KOMUNIKASI PENDEKATAN KUANTITATIF

Dosen Pengampu: Dr. Tina Kartika, S.Pd., M.Si.

Oleh
Annisa Putri Ramadhani 2216031068
Elisa Agustina 2216031110
Evita Listi Maharani 2216031064
Fadil Muharrom 2216031058

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
1.1 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu teknik penelitian yang bergantung pada


pengumpulan dan analisis data berupa angka atau variabel numerik. Tujuannya adalah untuk
mengukur dan menemukan hubungan antara berbagai variabel dalam penelitian tertentu.
Pendekatan ini, berfokus pada penerapan statistik dan metode matematika untuk merumuskan
argumen, menguji hipotesis, dan menyimpulkan temuan. Dalam ruang lingkup komunikasi,
pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka-angka dan statistik
untuk memahami, mengukur dan menganalisis fenomena–fenomena komunikasi.

Pendekatan kuantitatif telah dikenal semenjak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial.


Pendekatan penelitian kuantitatif lahir dan berkembang dari tradisi ilmu-ilmu sosial Perancis
dan Inggris yang kental dipengaruhi oleh tradisi ilmu-ilmu alam. Kuantitatif kental diwarnai
oleh aliran filsafat materialisme, realisme, naturalisme, empirisme, dan positivisme. Metode
ini telah digunakan sejak abad ke-19 ketika statistik mulai digunakan dalam survei demografi
dan ekonomi. Sejak awal abad ke-20 semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi
komputer, terutama dalam disiplin ilmu seperti statistik, ekonomi, dan ilmu sosial.

1.2 Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dalam Ilmu Komunikasi adalah suatu pendekatan penelitian
yang berfokus pada penggunaan data numerik dan statistik untuk menghasilkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang fenomena komunikasi. Metode ini memiliki beberapa
karakteristik utama:

1) Penggunaan Data Numerik: Metode ini mengumpulkan data dalam bentuk angka atau
variabel numerik. Contohnya, dalam penelitian komunikasi, ini bisa berupa jumlah
responden yang menjawab suatu pertanyaan dalam survei atau frekuensi tertentu dari
suatu peristiwa dalam analisis isi.
2) Statistik: Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik. Ini mencakup
penggunaan teknik statistik seperti regresi, analisis varians, atau uji hipotesis untuk
mengidentifikasi pola, hubungan, atau perbedaan yang signifikan dalam data.
3) Pengukuran Hubungan: Metode ini digunakan untuk mengukur dan menganalisis
hubungan antara variabel-variabel tertentu dalam konteks komunikasi. Contohnya,
metode kuantitatif dapat membantu menjawab pertanyaan seperti "Apakah ada hubungan
antara jumlah waktu yang dihabiskan seseorang di media sosial dengan tingkat kepuasan
hidup mereka?"
4) Aplikasi dalam Berbagai Jenis Penelitian: Metode kuantitatif dapat diterapkan dalam
berbagai jenis penelitian, termasuk survei (untuk mengumpulkan data dari responden),
eksperimen (untuk menguji hipotesis dengan mengontrol variabel), analisis isi (untuk
menganalisis konten media tertentu), dan analisis jaringan komunikasi (untuk memahami
hubungan antaraktor dalam jaringan komunikasi).

Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam Ilmu Komunikasi, peneliti dapat
mendapatkan pemahaman yang lebih sistematis, terukur, dan umumnya lebih obyektif tentang
berbagai aspek komunikasi dalam masyarakat. Data numerik dan statistik memungkinkan
peneliti untuk menguji hipotesis, membuat generalisasi, dan memberikan bukti empiris untuk
mendukung temuan mereka.

1.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kuantitatif Dalam Kajian Ilmu Komunikasi
Dalam kajian ilmu komunikasi, metode kuantitatif memiliki sejumlah kelebihan yang
memperkaya pendekatan penelitian. Pertama, metode ini memungkinkan pengukuran data
secara objektif, mengurangi tingkat analisis subjektif dan pandangan pribadi peneliti dalam
menghadapi fenomena komunikasi. Keobjektifan ini memungkinkan metode kuantitatif
diandalkan dalam membuat penelitian yang dapat dipercaya. Selain itu, kemampuan untuk
melakukan generalisasi adalah aspek penting dalam pengambilan sampel dalam metode
kuantitatif, yang bergantung pada data dan metodologi yang akurat. Replikabilitas juga menjadi
fokus utama, memastikan hasil penelitian dapat direproduksi oleh peneliti lain dalam berbagai
konteks yang berbeda, meningkatkan keandalan temuan. Analisis data statistik yang mendalam
membantu mengidentifikasi hubungan dan pola yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata.
Adanya batasan generalisasi dan efisiensi dalam pengumpulan data juga menambah
keunggulan metode ini. Selain itu, metode kuantitatif memungkinkan pengukuran variabel-
variabel kritis dalam ilmu komunikasi seperti persepsi, perilaku, dan pandangan individu.

Namun, metode kuantitatif juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. Pertama,
metode ini terbatas dalam menangkap konteks dan makna mendalam dalam pesan serta konteks
sosial yang penting dalam ilmu komunikasi. Kedua, eksplorasi terhadap dinamika kompleks
komunikasi, termasuk interaksi sosial, perasaan, dan motivasi, kurang dapat dilakukan dengan
efektif menggunakan metode kuantitatif. Ketiga, keterbatasan dalam pengumpulan data
kualitatif seperti wawancara dan observasi partisipatif dapat menghambat pemahaman yang
lebih mendalam. Terakhir, metode ini dapat mengabaikan variabilitas individual dalam
penelitian komunikasi, terutama jika jumlah populasi yang terlalu kecil, yang dapat
mengurangi objektivitas hasil penelitian. Dalam penggunaan metode kuantitatif, penting untuk
mempertimbangkan kelebihan dan kelemahannya untuk memilih pendekatan yang sesuai
dengan tujuan penelitian.

1.4 Contoh Kajian Ilmu Komunikasi Pendekatan Kuantitatif

Penelitian "Pengaruh Media Sosial Instagram dan WhatsApp Terhadap Pembentukan


Budaya Alone Together oleh Gunawan Saleh dan Ribka Pitrian merupakan contoh penelitian
ilmu komunikasi yang menerapkan pendekatan kuantitatif:

1) Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana
penulis mengumpulkan data berbasis angka untuk menjawab pertanyaan penelitian
mereka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner kepada
100 responden di Universitas Riau dengan pengukuran data menggunakan skala Likert.
Skala Likert dalam penelitian ini terdiri dari kata-kata: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2) Penemuan dan Diskusi
Hasil analisis data disajikan melalui beberapa tahap, termasuk uji validitas, uji
reliabilitas, dan regresi linier sederhana. Hasil data menunjukkan bahwa media sosial
Instagram dan WhatsApp memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan budaya
"Alone Together" di Universitas Riau. Nilai hasil regresi sebesar 4,364 melebihi nilai
kritis sebesar 3,920, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Oleh karena itu, hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Selain
itu, hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara pengaruh media
sosial Instagram dan WhatsApp terhadap pembentukan budaya "Alone Together,"
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,403.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini secara jelas menggunakan pendekatan kuantitatif,
yang tercermin dalam metode penelitian dan presentasi data numerik yang dianalisis secara
statistik. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai hubungan antara media sosial
dan budaya Alone Together.
DAFTAR PUSTAKA

Anom, Erman. 2007. Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Ilmu Komunikasi. FORUM
ILMIAH INDONESIA: 4 (1).

Eriyanto. 2014. Metode Penelitian Komunikasi Ed. 3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Fitriyah, N., Winangsih, R., dkk. 2023. Metode Penelitian Ilmu Komunikasi. Metode Penelitian
Ilmu Komunikasi, 1-239.

Rahman, A. 2015. Sejarah Kuantitatif: Telaah Kritis tentang Teori dan Sejarah Abad
XX. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan, 2(2), 116-132.

Saleh, G., & Pitriani, R. 2018. Pengaruh Media Sosial Instagram dan WhatsApp Terhadap
Pembentukan Budaya. “Alone Together” Jurnal Komunikasi, 10(2).

Anda mungkin juga menyukai