Anda di halaman 1dari 14

Jurnal AGRINIKA Vol. 3 No.

1 [Maret 2019] 29-43


Universitas Kadiri

Usaha Peningkatan Produksi Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)


dengan Pupuk Organik Cair (POC)
Junaidi1*; Bambang Dwi Moeljanto1
1
Fakultas Pertanian, Universitas Kadiri, Kediri, Indonesia

*Korespondensi: junaidi@unik-kadiri.ac.id
Disubmit: 5 Januari 2019/Direvisi: 2 Februari 2019/ Diterima: 3 Maret 2019

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organik cair
(POC) yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak
sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair
akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat. Penelitian ini
dilakukan di bawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media
tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen. Oleh karena itu rancangan
lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Macam-macam
dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah, D0: Dosis 0 ml (tanpa POC); D1:
Dosis 5 ml / tanaman; D2: Dosis 10 ml / tanaman; D3: Dosis 15 ml / tanaman; D4: Dosis
20 ml / tanaman; D5: Dosis 25 ml / tanaman. Dari keenam dosis POC ini masing-masing
diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 tanaman dalam polibag (Duplo).
Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan
analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC. Bila terjadi
perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata
dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Penelitian ini
menghasilkan kesimpulan bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap
produksi tomat.
Kata Kunci: Dosis; Produksi; Pupuk Organik Cair; Tomat

ABSTRACT
This study aims to determine whether the different doses of liquid organic fertilizer (POC)
used will result in different tomato production and growth. The hypothesis is that
differences in the treatment of liquid organic fertilizer will have a significant effect on
tomato production and growth. This research was conducted under a plastic house using
polybags for planting media, so that the environment can be made homogeneous.
Therefore, the environmental design used is a completely randomized design (CRD). The
various doses of POC that were tried in this study were, D0: 0 ml dose (without POC);
D1: 5 ml / plant dose; D2: Dose 10 ml / plant; D3: Dosage 15 ml / plant; D4: Dose 20 ml /
plant; D5: Dosage 25 ml / plant. Each of the six POC doses was repeated 4 times, and
each replication consisted of 2 plants in a polybag (Duplo). The results of the
observations on growth and production parameters were analyzed using analysis of
variance to determine the effect of POC dosage treatment. If there is a significant
difference, then to find out the treatments that are significantly different, do the
experiment with the least significant difference test (LSD 5%). This study resulted in the
conclusion that the administration of POC dosage from kitchen waste raw materials had
an effect on the growth of tomato plants, but had no effect on tomato production.
Keywords: Dosage; Liquid Organic Fertilizer; Production; Tomato
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

PENDAHULUAN menyimpan biji-biji yang banyak


jumlahnya, mengandung vitamin A dan
Buah tomat merupakan tanaman
C, serta sedikit vitamin B (Supriati &
yang banyak dijumpai di area ladang,
Siregar, 2015).
pekarangan, atau lahan pertanian lain di
Kelebihan yang dimiliki tomat
ketinggian kurang lebih 1600 m dpl.
adalah Buah tomat kaya vitamin,
Tanaman ini cocok pada kondisi tanah
mineral, dan asam organik sehingga
yang gembur serta subur dan tidak
sangat berguna bagi kesehatan tubuh
cocok di tanam pada curah hujan yang
manusia (Garg et al, 2006). Sedangkan
tinggi serta cahaya matahari terik.
Buah tomat mengandung alkaloid
Keunggulan dari buah tomat yakni tomat
solanin (0,007%), saponin, asam folat,
(Lycopersicum esculentum Mill.)
asam malat, asam sitrat, bioflavonoid,
termasuk komoditas sayuran buah yang
protein, lemak, gula (glukosa, friktosa),
disukai oleh masyarakat luas, baik
adenin, trigonelin, kholin, tomatin,
sebagai bahan makanan, minuman
mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, S, CL),
maupun dikonsumsi dalam kondisi
dan vitamin B1, B2,C, E, (likopen 2000).
segar (Kustiani, 2018a). Tanaman tomat
Buah tomat dapat di konsumsi segar
juga merupakan salah satu sayuran
misalnya untuk campuran salad atau
buah semusim yang dibutuhkan untuk
sebagai buah buahan pencuci mulut.
berbagai masakan sehingga hasil
Tomat untuk konsumsi segar di pilih
tanaman tomat sangat dibutuhkan
yang berwarna kemerah merahan dan
dalam setiap tahunnya.
masak secara alami. Buah tomat juga
Tanaman tomat (Lycopersicum
dapat di konsumsi setelah melalui
esculentum Mill) merupakan tanaman
proses pengolahan terlebih dahulu
sayuran yang sudah dibudidayakan
seperti jus, saus, sarden, pasta, sirup,
sejak ratusan tahun silam, tetapi belum
dan puree. Sup tomat sangat baik untuk
diketahui dengan pasti kapan awal
proses remediasi bagi penderita
penyebarannya. Jika ditinjau dari
konstipasi.”
sejarahnya, tanaman tomat berasal dari
Perkembangan varietas tomat di
Amerika, yaitu daerah Andean yang Cili,
dataran rendah mengalami hambatan
Kolombia, Ekuador dan Peru (Supriati &
karena tidak tahan terhadap temperatur
Siregar, 2015).
tinggi dan adanya penyakit layu bakteri
Tomat tergolong sayuran buah
(Nurita et al., 2004). Namun pada saat
multiguna dan multifungsi yang dapat
ini sudah banyak dihasilkan varietas-
dibudidayakan di lahan dataran rendah
varietas yang berdaya hasil tinggi dan
ataupun lahan dataran tinggi. Tanaman
dapat beradaptasi di dataran rendah,
ini berbentuk perdu, daunnya bercelah
baik itu varietas unggul maupun varietas
menyisip, tersusun pada tangkai dan
hibrida yang cocok di tanam di dataran
berwarna hijau. Bentuk buahnya bulat,
rendah seperti varietas intan, berlian,
bulat pipih, atau bulat lonjong. Warna
idola, ratna, niki, permata, Montero dan
buahnya mula-mula berwarna hijau dan
mutiara
sesudah masak akan berwarna merah
Sifat fisik tanaman tomat dapat
(Haerul et al., 2015).
dijelaskan Berdasarkan pendapat Pitojo
Buah tomat yang masak banyak
(2005), Tanaman tomat memiliki akar
digemari orang, karena rasanya segar,
tunggang, akar cabang, serta akar
enak, dan sedikit masam. Daging
serabut yang berwarna putih keputihan
buahnya banyak mengandung air,

30
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

dan berbau khas. Perakaran tanaman yang berasal dari sisa tanaman, limbah
tidak terlalu dalam, menyabar ke semua agroindustri, kotoran hewan, dan
arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 kotoran manusia yang memiliki
cm, namun dapat mencapai kedalaman kandungan lebih dari satu unsur hara.
hingga 60-70 cm. Akar tanaman tomat Kebutuhan pupuk cair terutama yang
berfungsi untuk menopang berdirinya bersifat organik cukup tinggi untuk
tanaman serta menyerap air dan unsur menyediakan sebagian unsur esensial
hara dari dalam tanah. Oleh karena itu bagi pertumbuhan tanaman dan
tingkat kesubuaran tanah di bagian atas merupakan suatu peluang usaha yang
sangat berpengaruh terhadap potensial, karena tata pelaksana
pertumbuhan tanaman dan produksi pembuatan pupuk organik cair tergolong
buah, serta benih tomat yang dihasilkan. mudah (Hasibuan, 2006). Kandungan
Agar pertumbuhan dan produksi unsur haranya terdiri dari N 3 - 6%,
tanaman tomat dapat optimal, maka P2O5 3 - 6%, K2O 3 - 6% dan nilai pH
diperlukan berbagai perlakuan, yang berkisar 4-9. Cara pemberiannya
diantaranya adalah dengan penggunaan dapat dengan cara dicampur dalam
bibit yang berasal dari varietas unggul larutan air dan dapat juga diberikan
serta pemupukan yang tepat dan secara langsung pada tanaman dengan
seimbang cara menyiramkannya (Yaladjuna &
Pada umumnya sistem budidaya Samaduri, 2019).
tanaman tomat saat ini masih terlalu Pupuk organik merupakan bahan
mengandalkan bahan kimia terutama organik yang terbuat dari sisa-sisa
pada pemupukannya yang hanya tanaman, hewan dan makhluk hidup
menggunakan pupuk anorganik, akan lainnya yang telah melalui
tetapi tanah yang diberi pupuk pembusukkan, Pupuk organik dapat
anorganik terus menerus akan menjadi berbentuk cair maupun padat. Pupuk
gersang. Sedangkan tanaman tomat organik cair tidak hanya berfungsi
membutuhkan tanah yang subur supaya menambahkan unsur hara kedalam
dapat menghasilkan produksi yang baik. tanah tetapi juga menjaga fungsi tanah
Salah satu cara untuk mengembalikan agar tanaman dapat tumbuh dengan
tanah menjadi subur adalah melakukan baik. Berdasarkan penelitian dari
pemupukan dengan menggunakan Suryawaty dan Hafiz (2015), pemberian
pupuk organik (Sari et al., 2019). Pupuk Organik Cair yang berpengaruh
Usaha peningkatan hasil tanaman yaitu pada dosis 4 ml/liter air.
tomat salah satunya adalah melalui Pupuk cair organik adalah larutan
pemupukan. Tanaman tomat sangat hasil dari pembusukan bahan-bahan
responsif terhadap pupuk, sehingga organik yang berasal dari sisa tanaman,
ketersediaan unsur hara yang cukup kotoran hewan dan manusia yang
melalui pemupukan menjadi hal yang kandungan unsur haranya lebih dari 1
penting guna mendorong pertumbuhan unsur. Kelebihan dari pupuk organik
generatif tanaman. Pemupukan cair adalah dapat secara cepat
merupakan faktor utama untuk mengatasi defisiensi hara, tidak
meningkatkan produktivitas tanaman bermasalah dalam pencucian hara dan
dan kualitas tanah (Nath, 2013). mampu menyediakan hara secara
Pupuk organik cair adalah larutan cepat, dan terdapat mikroba yang baik
dari hasil pembusukan bahan organik untuk pertumbuhan tanaman

31
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

(Romansyah et al., 2018). Pupuk Pupuk organik cair umumnya tidak


organik cair mudah terserap didalam merusak tanah dan tanaman walaupun
jaringan tanaman terutama jaringan digunakan sesering mungkin (Lamawulo
daun dan memperbaiki kualitas sayuran et al., 2017). Larutan ini juga memiliki
karena tidak menggunakan bahan kimia. bahan pengikat sehingga larutan pupuk
Yang perlu diperhatikan adalah dosis yang diberikan ke permukaan tanah bisa
dan kerapatan yang tepat sehingga langsung digunakan oleh tanaman.
diperoleh produksi maksimal (Kustiani, Pupuk cair dikatakan bagus dan siap
2018b). diaplikasikan jika tingkat kema-
Pemupukan bertujuan untuk tangannya sempurna. Pengomposan
memenuhi tersedianya unsur hara yang yang matang bisa diketahui dengan
dibutuhkan oleh tanaman. Pemberian memperhatikan keadaan bentuk
pupuk organik cair (POC) harus fisiknya, proses berhasil apabia ditandai
memperhatikan konsentrasi yang dengan adanya bercak–bercak putih
diaplikasikan terhadap tanaman. Dari pada permukaan cairan. Cairan yang
beberapa 3 penelitian menunjukkan dihasilkan dari proses ini akan berwarna
bahwa pemberian POC melalui daun kuning kecoklatan dengan bau yang
memberikan pertumbuhan dan hasil menyengat (Purwendro dan Nurhidayat,
tanaman yang lebih baik dari pada 2007).
pemberian melalui tanah (Prasetyo & Pupuk organik cair merupakan
Suryadi, 2017). Semakin tinggi salah satu jenis pupuk yang banyak
konsentrasi pupuk yang diberikan maka beredar di pasaran. Pupuk organik cair
kandungan unsur hara yang diterima mengandung hara makro dan mikro
oleh tanaman akan semakin tinggi, esensial (N, P, K, S, B, Mo, Cu, Fe, Mn,
begitu pula dengan semakin seringnya Cl, Zn,) (Muliani et al., 2017). Pupuk
frekuensi aplikasi pupuk daun yang organik cair selain dapat memperbaiki
dilakukan pada tanaman, maka sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga
kandungan unsur hara juga semakin membantu meningkatkan produksi
tinggi (Juhaeti & Lestari, 2016). Namun, tanaman, meningkatkan kualitas produk
pemberian dengan konsentrasi yang tanaman, mengurangi penggunaan
berlebihan justru akan mengakibatkan pupuk anorganik dan sebagai alternatif
timbulnya gejala kelayuan pada pengganti pupuk kandang (Wicaksana &
tanaman (Kartika et al., 2013). Sulistyono, 2017).
Upaya yang dilakukan untuk Penggunaan pupuk organik cair
meningkatkan kualitas lahan pertanian harus dengan konsentrasi yang tepat.
produktivitas tomat, yaitu dengan Menurut Hanolo (1997) menyatakan
menggunakan pupuk organik yang pemberian pupuk organik cair harus
dikombinasikan dengan pupuk an- memperhatikan konsentrasi yang
organik. Keuntungan dari penggunaan diaplikasikan terhadap tanaman yang
pupuk organik dapat meningkatkan dibudidaya. Dari beberapa hasil
kualitas maupun kuantitas hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanaman serta mampu mengurangi pemberian pupuk organik cair melalui
penggunaan pupuk anorganik (Rehatta daun memberikan pertumbuhan dan
et al., 2014). Kombinasi pupuk organik hasil tanaman yang lebih baik daripada
dan pupuk anorganik sebagai salah satu melalui tanah. Penggunaan konsentrasi
inovasi yang diharapkan mampu untuk pupuk organik cair yang tepat dapat

32
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

memperbaiki pertumbuhan, mem- posisi oleh mikroba (Suhastyo et al.,


percepat panen, memperpanjang masa 2013).
atau umur produksi dan dapat Proses fermentasi perlu dilakukan
meningkatkan hasil tanaman (Rizqiani et dalam jangka waktu tertentu sesuai
al., 2006). Konsentrasi anjuran pupuk dengan jumlah bahan baku MoL yang
organik cair Enviro Plus adalah 1,5 cc L digunakan (Rigby et al., 2016). Hasil
-1 air, dengan pemberian 10-15 HST POC yang telah difermentasi memiliki
Peningkatan kualitas POC dapat kualitas bervariasi, sehingga untuk
dilakukan dengan berbagai cara, salah aplikasi di lapang perlu diketahui dosis
satunya dengan penambahan yang tepat untuk tanaman tertentu
mikroorganisme lokal (MOL) sebagai (Haerul et al., 2015). Salah satu jenis
katalisator selama proses fermentasi. pupuk organik cair yang mudah dibuat
Penambahan MoL dalam pembuatan adalah pupuk organik cair yang berasal
POC dapat mempercepat ketersediaan dari sampah dapur. Kandungan unsur
hara dalam pupuk karena semakin hara yang dikandung dalam POC
tingginya konsentrasi MoL makan akan sampah dapur dapat dilihat pada tabel 1
semakin tinggi pula aktivitas dekom- di bawah ini.

Tabel 1. Kadar unsur hara pada pupuk cair organik berbahan baku sampah dapur.
Unsur Hara Kadar % Kadar Pembanding % Kriteria
N 0,16 0,1 – 0,2 Sedang
P 0,014 < 10 % Sangat Rendah
K 0,25 < 10 % Sangat Rendah
C-Organik 5,20 < 5,0 Sangat Tinggi
C/N 33 < 25 Sangat Tinggi
Sumber: Hardjowigeno, 2003

Keunggulan penggunaan pupuk (POC) berpengaruh terhadap


organik cair antara lain: pertumbuhan dan produksi tomat.
 Biaya yang murah dengan Hipotesisnya yakni perlakuan dosis
pemanfaatan barang-barang sisa. pupuk organik cair (POC) berpengaruh
 Mampu memperbaiki sifat fisik tanah. nyata terhadap pertumbuhan dan
 Tidak ada dampak negatif kepada produksi tomat.
pengguna maupun,
 Hasil panen lebih tahan lama dan BAHAN DAN METODE
hasil yang menyehatkan. Penelitian ini masuk dalam
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian percobaan faktor tunggal,
penting untuk melakukan penelitian yakni Dosis Pupuk Organik Cair (POC).
terhadap tanaman tomat guna Dosis tersebut yang disusun
mengetahui pengaruh POC dari sampah berdasarkan Rancangan Acak Lengkap
organik terhadap hasil produksi dan (RAL). Dosis POC yang dicobakan
pertumbuhan tanaman tomat. terdiri dari 6 level yaitu :
Diharapkan pengolahan pupuk cair dari  D0 : tanpa POC
sampah organik akan bermanfaat bagi  D1 : 5 ml/tanaman
lingkungan hidup di sekitar. Penelitian
 D2 : 10 ml / tanaman
ini bertujuan untuk mengetahui apakah
 D3 : 15 ml / tanaman
perlakuan dosis pupuk organik cair

33
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

 D4 : 20 ml / tanaman Pelaksanaan Penelitian


 D5 : 25 ml / tanaman, 1. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Masing-masing perlakuan diulang (POC)
sebanyak 4 kali dan masing-masing Langkah pertama dalam
ulangan terdiri dari 2 tanaman (Duplo). pembuatan pupuk organik cair adalah
Untuk mengetahui adanya pengaruh dengan membuat larutan MOL (Mikro
perlakuan dosis POC terhadap Organisme Lokal). mol yang di gunakan
parameter pertumbuhan dan produksi dalam penelitian ini adalah mol dari
tomat digunakan analisis Ragam. Jika nasi. Mol nasi didapatkan dengan
terjadi perbedaan yang nyata dilanjutkan memasukkan ke nasi dalam bambu dan
dengan uji Beda nyata terkecil (BNT ditunggu selama 5 hari dengan syarat
5%) untuk mengetahui perlakuan mana dijauhkan dari air dan cahaya matahari.
yang berpengaruh nyata.

Gambar 1. Mikro Organisme Lokal (MOL)

Selanjutnya dilakukan pembuatan ter, seperti Gambar 3 di bawah


larutan MOL sebagai berikut: ini:
1) Nasi yang ditumbuhi jamur 3) Ke dalam komposter
dimasukkan ke dalam botol, dimasukan sampah organik dapur
masukan pula kedalam botol yang sudah dipotong-potong dan
tersebut molase dari gula merah sudah disemprot dengan cairan
yang sudah diencerkan Mol secara merata. Setelah satu
(sebanyak 3-5 % dari banyaknya minggu, maka cairan yang
cairan), cairan bedak bekatul. dihasilkan sudah siap untuk
Setelah satu minggu dengan dipergunakan untuk pemupukan
pengocokan setiap hari sekali, tanaman.
maka larutan MOL siap
2. Penanaman
digunakan (Gambar 2)
Bibit tomat varietas Tymoti yang
2) Langkah selanjutnya adalah
sudah disiapkan ditanam pada media
pembuatan Pupuk Cair Organik
tanam dalam polybag dengan kedalam-
dengan menggunakan kompos-

34
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

Gambar 2. Proses pembuatan larutan mol

Gambar 3. Proses pembuatan POC

an kurang lebih 5 cm. dilakukan setiap minggu sekali saat


tanaman berumur 7 – 35 hst, dengan
3. Pemeliharaan Tanaman
interval waktu 1 minggu.
Pemeliharan tanaman meliputi
pemberian air yang dilakukan tiap hari 5. Pemanenan
sekali pada pagi hari, penyiangan Pemanenan buah tomat mulai di
dilakukan dengan membuang lakukan pada umur 68 hst dengan
rerumputan atau tanaman yang tidak interval waktu 4 hari sekali, sampai buah
dikehendaki tumbuhnya. habis terpetik. Kriteria buah yang di
Pemberantasan hama dan penyakit panen yaitu buah yang warna kulitnya
dilakukan baik secara prefentif berubah, dari warna hijau menjadi
(pencegahan). maupun kuratif kekuning-kekuningan.
(pemberantasan). Cara memetik buah tomat cukup
dilakukan dengan memuntir buah
4. Pemupukan
secara hati-hati hingga tangkai buah
Pupuk yang di gunakan adalah
terputus. Pemanenan buah dengan cara
POC dari bahan baku sampah organik
basah, yaitu sampah dapur. Pemupukan

42
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

dipuntir harus dilakukan satu per satu perlakuan dosis POC terhadap
dan dipilih buah yang sudah matang. parameter pertumbuhan dan parameter
produksi yang diamati. Parameter-
Parameter Pengamatan
parameter yang dipengaruhi oleh
Pengamatan di lakuakan terhadap perlakuan dosis POC dilanjutkan
parameter pertumbuhan dan parameter dengan uji BNT untuk mengetahui
produksi yaitu : perlakuan-perlakuan mana yang
- Tinggi tanaman, dengan mengukur berbeda nyata.
tanaman dari permukaan media
sampai daun tertinggi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan meteran
Tinggi Tananaman
- Jumlah daun, dihitung semua daun
yang sudah membuka sempurna.. Tinggi tanaman diukur dari
- Diamater batang, di ukur diameter permukaan tanah sampai daun tertinggi.
batang pada ketinggian 3 cm di atas Setelah dilakukan analisis ragam
permukaan tanah, dengan terhadap data hasil pengamatandapat di
menggunakan jangka sorong. ketahui bahwa perlakuan dosis POC
- Jumlah Buah/Tanaman. dihitung tidak berpengaruh nyata pada
semua buah yang di panen pertama pengamtan umur 14 hari setelah tanam.
sampai terakhir. Pada umur 21, 28, dan 35 hari
- Berat Buah, ditimbang berat buah perlakuan dosis POC menunjukan
kemudian dirata-rata adanya pengaruh yang nyata terhadap
- Berat Buah/Tanaman, ditimbang tinggi tanaman. Uji Beda Nyata Terkecil
keseluruhan buah dari panen (BNT) 5% terhadap rata-rata tinggi
pertama sampai terakir. tanaman tertera pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
Analisis Data
tinggi tanaman tidak dipengaruhi oleh
Data yang diperoleh dari hasil perlakuan dosis POC pada umur 14 hari
pengamatan dilakukan analisis dengan setelah tanam, pengaruh perlakuan
menggunakan analisis ragam untuk dosis POC baru menunjukan penaruh
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang nyata setelah tanaman ber-

Tabel 2. Rataan tinggi tanaman akibat perlakuan dosis POC pada berbagai umur
pengamatan
Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm) Pada Umur
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
D0 27,46 45,13 a 57,08 a 65,84 a
D1 26,25 46,63 ab 59,36 ab 67,04 a
D2 27,88 47,29 b 66,42 bc 71,25 b
D3 28,00 48,13 bc 68,42 cd 73,42 bc
D4 27,94 49,05 cd 74,83 de 77,92 cd
D5 28,04 49,85 d 77,46 e 79,29 d
BNT 5% tn 1,63 7,14 5,23
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%

36
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

umur 21 hari sampai umur 35 hari. Hal Menurut Dewi & Jumini (2012), bahwa
ini disebabkan karena pemberian POC kandungan N pada pupuk organik cair
baru dilakukan setelah tanaman (POC) dengan bahan dasar sampah
berumur 7 hari, sehingga pada saat dapur termasuk sedang (0,16 %). Hal ini
umur tanaman 14 hari belum sejalan dengan penelitian yang
menampakkan pengaruhnya. Setelah dilakukan oleh Purba et al. (2016).
tanaman berumur 21 hari pengaruh Sehingga peningkatan dosis POC
perlakuan dosis POC terhadap tinggi yang rendah (5 ml/ tan) belum dapat
tanaman baru kelihatan, sampai dengan meningkatkan pertumbuhan tanaman
umur 35 hari. secara signifikan, maka tinggi tanaman
Pemberian dosis POC 5 ml/tan yang dihasilkan oleh perlakuan dosis
ternyata dapat meningkatkan tinggi POC 5 ml/tan tidak menunjukkan
tanaman walaupun belum menunjukan perbedaan yang nyata dengan tanaman
perbedaan yang nyata, setelah dosis yang tidak dipupuk POC. Tinggi
POC ditingkatkan menjadi 10 ml/tan tanaman yang dihasilkan oleh perlakuan
baru menunjukan adanya pengaruh dosis POC 10 ml tidak berbeda nyata
yang nyata. Peningkatan dosis POC dengan perlakuan dosis POC 5 ml/tan
berikutnya (15 ml/tan) dapat maupun 15 ml/tan, demikian seterusnya.
meningkatkan tinggi tanaman tetapi
Jumlah Daun
peningkatan tersebut belum sampai
menunjukan perbedaan yang nyata. Penghitungan jumlah daun
Pemberian POC dengan dosis yang dilakukan dengan menghitung semua
lebih tinggi (20 ml/tan) dapat jumlah daun yang sudah membuka
meningkatkan tinggi tanaman yang penuh, karena daun yang masih kecil
berbeda nyata dengan perlakuan dosis masih belum dapat memenuhi
POC 10 ml/tan. Perlakuan pemberian kebutuhannya sendiri, dia masih
dosis POC tertinggi (25 ml/tan) ternyata mengimport hasil fotosintesis daun lain
menghasilkan tinggi tanaman paling yang sudah membuka penuh. Hasil uji
tinggi walaupun tidak berbeda nyata BNT terhadap rata-rata jumlah daun
dengan tinggi tanaman yang dihasilkan pada semua umur pengamatan
oleh perlakuan dosis POC 20 ml/tan. tercantum dalam Tabel 3.

Tabel 3. Rataan jumlah daun akibat perlakuan dosis POC pada berbagai umur
pengamatan
Rata-rata jumlah daun (helai) pada umur
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
D0 7,33 8,22 a 10,18 a 10,42 ab
D1 7,00 8,53 ab 10,73 ab 10,92 a
D2 7,84 8,64 b 10,98 b 12,29 b
D3 7,75 8,92 bc 11,23 bc 12,34 b
D4 7,83 9,25 bc 11,60 c 12,96 bc
D5 8,00 9,98 c 11,70 c 13,97 c
BNT 5% tn 1,31 0,65 1,54
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%

37
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

Tabel 3. menunjukan bahwa ml/tan (D5) yaitu 13,97 helai walaupun


perlakuan dosis POC tidak menunjukan tidak berbeda nyata dengan perlakuan
adanya pengaruh yang nyata terhadap dosis POC 20 ml/tan (D4), sedang
jumlah daun pada umur pengamatan 14 jumlah daun yang terendah dihasilkan
hari setelah tanam. Hal ini disebabkan oleh perlakuan dosis POC 0 ml/tan (D0)
karena pada saat itu tanaman relatif yaitu 10,42 helai. Penambahan dosis
masih kecil, sehingga penyerapan POC berarti akan terjadi penambahan
unsur-unsur yang ada dalam POC unsure hara yang di perlukan oleh
belum bisa maksimal, maka tanaman, sehingga kebutuhan hara oleh
pengaruhnya terhadap jumlah daun juga tanaman akan tercukupi dan
belum menunjukan adanya perbedaan pertumbuhan tanaman akan lebih baik.
yang nyata.
Diameter Batang
Pengaruh yang nyata dari
pelakuan dosis POC terhadap jumlah Diameter batang diukur dengan
daun baru menunjukan perbedaan yang menggunakan jangka sorong pada
nyata setelah tanaman berumur 21 hari ketinggian kurang lebih 3 cm di atas
dan seterusnya, karena pada saat ini permukaan tanah. Analisis ragam
penyerapan unsur hara yang ada dalam menunjukan bahwa perlakuan dosis
POC oleh akar sudah lebih cepat. POC tidak menunjukan pengaruh yang
Dengan meningkatnya dosis POC yang nyata terhadap diameter batang
diberikan kepada tanaman tomat tanaman tomat pada umur 14 hari. Hal
ternyata dapat meningkatkan jumlah ini disebabkan karena tanaman masih
daun yang dihasilkan. Pemberian dosis dalam keadaan pertumbuhan awal
pupuk POC yang semakin tinggi sehingga pemanfaatan unsur-unsur
menyebabkan kandungan unsur hara yang terkandung dalam POC masih
dalam tanah yang dibutuhkan oleh belum maksimal. Setelah tanaman
tanaman menjadi lebih banyak, tumbuh lebih besar yaitu setelah
sehingga penyerapan unsure hara yang tanaman berumur 21 hari dan
dilakukan oleh tanaman tomat lebih seterusnya, perlakuan dosis POC
banyak, dan akhirnya pertumbuhan berpengaruh nyata terhadap diameter
tanaman tomat menjadi lebih baik, batang. Hasil uji BNT 5 % pengaruh
jumlah daun yang dihasilkan juga dosis POC terhadap diameter batang
meningkat. Jumlah daun terbanyak dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
dihasilkan oleh perlakuan dosis POC 25

Tabel 4. Rataan diameter batang tanaman akibat perlakuan dosis POC pada berbagai
umur pengamatan.
Diameter Batang (mm)
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
D0 4,85 6,92 ab 7,24 a 7,18 a
D1 4,74 6,79 a 7,17 a 7,53 a
D2 4,96 7,00 ab 7,29 ab 7,79 ab
D3 4,90 7,06 b 7,50 b 7,98 b
D4 4,96 7,29 c 7,75 c 8,75 bc
D5 5,06 7,55 c 7,78 c 8,97 c
BNT 5% tn 0,22 0,23 0,65

38
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

Keterangan: Angka-angka yang di dampingi huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa tidak berbeda nyata dengan perlakuan
pemberian dosis POC 5 ml/tan dan 10 dosis 20 ml/tanaman (D4). Hal ini
ml/tan belum bisa meningkatkan disebabkan karena dengan pemberian
diameter batang secara nyata, baru dosis POC yang lebih tinggi
setelah dosis POC ditingkatkan menjadi menyebabkan terjadinya penambahan
15 ml/tan perlakuan dosis POC dapat unsur hara yang diperlukan oleh
meningkatkan dimeter batang secara tanaman lebih banyak sehingga
nyata. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan tanaman lebih baik, dan
memang pertumbuhan diameter batang diameter batang yang dihasilkan lebih
lebih lambat bila dibandingkan dengan besar (Marpaung, 2017).
pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah
Produksi Tanaman Tomat
daun, sehingga pengaruh perlakuan
dosis POC terhadap dimeter batang Dari hasil analisis ragam (lampiran
lebih lambat bila disbanding dengan 4, 5, dan 6) dapat diketahui bahwa
pengaruh dosis POC terhadap tinggi perlakuan dosis POC tidak berpengaruh
tanaman (Tabel 2) dan jumlah daun nyata terhadap produksi tomat (berat
(Tabel 3). buah, jumlah buah/tanaman, dan berat
Tabel 3 juga menunjukan bahwa buah/tanaman). Artinya pemberian
peningkatan dosis POC sampai 25 pupuk organik cair (POC) hingga 25 ml
ml/tan (D5) masih dapat meningkatkan per tanaman tidak sampai berpengaruh
diameter batang walaupun tidak nyata terhadap produksi tanaman tomat.
menunjukan perbedaan yang nyata. Pengaruh perlakuan dosis POC
diameter terbesar dicapai oleh terhadap produksi tananaman tomat
perlakuan dosis 25 ml/tan. (D5), tetapi dapat di lihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Produksi tomat dari panen keseluruhan dengan perlakuan dosis POC yang
berbeda
Berat
Perlakuan Berat/Buah Jumlah buah
Buah/tanaman
D0 53,98 9,92 534,44
D1 55,45 10,25 568,29
D2 52,98 9,17 486,60
D3 54,60 10,42 513,54
D4 55,64 10,50 583,92
D5 56,68 9,92 561,67
BNT 5% tn tn tn
Keterangan: Angka-angka yang di dampingi huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa produksi (berat buah, jumlah buah
perlakuan dosis POC tidak berpengaruh /tanaman, dan berat buah/tanaman).
terhadap produksi tanaman tomat. Hal Menurut Wicaksana dan
ini berarti pemberian POC sampai dosis Sulistyono (2017), kandungan unsur
25 ml per tanaman belum menyebabkan hara P dan K dari POC sampah dapur
terjadinya pengaruh nyata terhadap sangat rendah yaitu masing-masing

43
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

0,14% dan 0,25%. Sedangkan kan- produksi tomat (berat buah, jemlah
dungan N nya termasuk dalam kreteria buah/tanaman, dan berat
sedang yaitu 0,16%. Djazuli (2002) buah/tanaman). Pemberian pupuk
melaporkan bahwa kandungan P2O5 organik cair (POC) hingga 25 ml
dan K2O pada POC adalah 0,25% dan pertanaman tidak sampai
0,87%, sedangkan kandungan nitrogen- berpengaruh nyata terhadap
nya hanya 1,71%. Oleh karena itu pada produksi tanaman tomat.
penelitian ini diperoleh hasil bahwa
pemberian dosis POC berpengaruh UCAPAN TERIMA KASIH
terhadap pertumbuhan tetapi belum Ucapan terima kasih disampaikan
berpengaruh nyata terhadap produksi Kepada semua pihak yang telah
tomat. berperan dalam menyelesaikan jurnal
usaha peningkatan produksi tomat
KESIMPULAN
(Lycopersicum esculentum Mill) dengan
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan POC. Sehingga jurnal ini
Usaha penigkatan produksi tomat dapat selesai dengan baik dan benar
menggunakan pupuk cair dapat dan juga dapat bermanfaat bagi kita
disimpulkan: semua. Terima kasih dan penghargaan
1. Perlakuan POC tidak memberikan setinggi-tingginya kami sampaikan
perbedaan yang nyata terhadap kepada :
tinggi tanaman pada taraf 5ml/tan 1. Fakultas pertanian prodi
namun, pada taraf 10-25ml/tan agribisnis dan agroteknologi
memiliki pengaruh nyata dengan fakultas pertanian.
rataan tanaman tertinggi pada dosis 2. Lembaga-lembaga yang terkait
25 ml/tan sebesar 79,29 cm. dengan penelitian.
2. Jumlah daun terbanyak dihasilkan 3. Team-team yang sudah bekerja
oleh perlakuan dosis POC 25 sama di dalam jurnal ini.
ml/tan(D5) yaitu 13,97 helai 4. Masyarakat desa tempat
walaupun tidak berbeda nyata penelitian.
dengan perlakuan dosis POC 20
ml/tan (D4), sedang jumlah daun DAFTAR PUSTAKA
yang terendah dihasilkan oleh Dewi, P., & Jumini. (2012).
perlakuan dosis POC 0 ml/tan (D0) Pertumbuhan Dan Hasil Dua
yaitu 10,42 helai. Varietas Tomat Akibat Perlakuan
3. Pada diameter batang perlakuan Jenis Pupuk. Jurnal Floratek, 7(1),
yang diberikan tidak berbeda nyata 76–84.
dengan kontrol. Pemberian dosis https://doi.org/10.24815/floratek.v7i
POC 5 ml/tan dan 10 ml/tan belum 1.521
bisa meningkatkan diameter batang
secara nyata, setelah dosis POC Haerul, Muammar, & Isnaini, J. L.
ditingkatkan menjadi 15 ml/tan (2015). Pertumbuhan dan Produksi
perlakuan dosis POC dapat Tanaman Tomat (Solanum
meningkatkan dimeter batang Lycopersicum L) Terhadap POC
secara nyata. (Pupuk Organik Cair). Jurnal
4. Perlakuan dosis POC tidak Agrotan, 1(2), 69–80.
berpengaruh nyata terhadap

41
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

Juhaeti, T., & Lestari, P. (2016). Dasar Pupuk Organik Cair (POC)
Pertumbuhan, Produksi Dan Untuk Pertumbuhan Lactuca sativa
Potensi Gizi Terong Asal Enggano L.var. crispa Dengan Sistem
Pada Berbagai Kombinasi Vertikultur. Jurnal Metamorfosa,
Perlakuan Pemupukan. Jurnal 4(2), 152–158.
Ilmu-Ilmu Hayati, 15(3). https://doi.org/10.2307/2257356

Kartika, E., Gani, Z., & Kurniawan, D. Nurita, Fauziati, N., Maftu’ah, E., &
(2013). Tanggapan Tanaman Simatupang, R. S. (2004).
Tomat (Lycopersicum esculentum. Pengaruh olah tanah konsevasi
Mill) Terhadap Pemberian terhadap hasil varietas tomat di
Kombinasi Pupuk Organik Dan lahan lebak. Balai Penelitian
Pupuk Anorganik. 2(3), 122–131. Pertanian Lahan Rawa (Balittra),
359–368.
Kustiani, E. (2018a). Aplikasi Pupuk https://www.google.com/url?sa=t&r
Organik Cair (Urin Sapi) Dan ct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
Populasi Pada Kangkung Darat 14&cad=rja&uact=8&ved=0CCwQF
(Ipomoea reptans Poir.). Agrinika, jADOAo&url=http%3A%2F%2Fbalit
2(2), 103–114. tra.litbang.pertanian.go.id%2Fprosi
ding06%2FDocument34.pdf&ei=Nl
Kustiani, E. (2018b). Pemanfaatan Urine 10VIycD5OVuATQ6oCICw&usg=A
Sapi Pada Beberapa Campuran FQjCNHUmQAvsly9D7FRMDqp6I
Kompos Terhadap Hasil Tomat UGNcWu8w&sig2=GyBdEqMh9qc
(Lycopersicum esculentum Mill.). h-
Agrinika, 2(1), 13–26. 69gUgeUrQ&bvm=bv.80185997,d.
c2E
Lamawulo, K., Rehatta, H., & Nendissa,
J. I. (2017). Pengaruh Media Prasetyo, A. F., & Suryadi, U. (2017).
Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Pemanfaatan Mikro Organisme
Organik Cair Terhadap Lokal Sebagai Starter Pembuatan
Pertumbuhan Dan Produksi Pupuk Organik Limbah Ternak
Tanaman Selada Merah (Lactuca Domba. Jurnal Pengabdian
sativa L.). Jurnal Budidaya Masyarakat Peternakan, 2(2), 76–
Pertanian, 13(1), 53. 83.
https://doi.org/10.30598/jbdp.2017. https://doi.org/10.35726/jpmp.v2i2.
13.1.53 211
Marpaung, A. E. (2017). Pemanfaatan Purba, R., Matondang, T. D. S., & Sari,
Jenis Dan Dosis Pupuk Organik W. M. (2016). Pengaruh Pupuk
Cair (POC) Untuk Meningkatkan Kalium Dan Kompos Tandan
Pertumbuhan Dan Hasil Sayuran Kosong Kelapa Sawit Terhadap
Kubis. Jurnal Agroteknosains, Pertumbuhan Dan Produksi
01(02), 117–123. Tanaman Jagung Manis. Jurnal
Agrifor, XV(1), 171–178.
Muliani, E., Noli, Z. A., & Periadnadi.
(2017). Pemanfaatan Sampah Rehatta, H., Mahulete, A., & Pelu, A. M.
Organik Kota Sebagai Bahan (2014). Pengaruh Konsentrasi

42
Junaidi & Bambang Moeljanto, Usaha Peningkatan Produksi…

Pupuk Organik Cair Bioliz Dan https://doi.org/10.14710/joac.3.1.40


Pemangkasan Tunas Air atau -47
Wiwilan Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Tomat Suhastyo, A. A., Anas, I., Andreas
(Lycopersicon Esculentum Miller). Santosa, D., & Lestari, Y. (2013).
Jurnal Budidaya Pertanian, 10(2), Studi Mikrobiologi Dan Sifat Kimia
88–92. Mikroorganisme Lokal (Mol) Yang
Digunakan Pada Budidaya Padi
Rigby, H., Clarke, B. O., Pritchard, D. L., Metode Sri (System Of Rice
Meehan, B., Beshah, F., Smith, S. Intensification). Sainteks, X(2), 29–
R., & Porter, N. A. (2016). A critical 39.
review of nitrogen mineralization in
biosolids-amended soil, the Supriati, Y., & Siregar, F. D. (2015).
associated fertilizer value for crop Bertanam Tomat Di Pot (Revisi).
production and potential for Penebar Swadaya.
emissions to the environment. The
Science of the Total Environment, Suryawaty, & hafiz, F. (2015). The
541, 1310–1338. Influence Of Liquid Organic
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2 Fertilizer And Solid Waste ( Sludge
015.08.089 ) On Growth And Production Of
Tomatoes (Solanum lycopersicum
Rizqiani, N. F., Ambarwati, E., & L.). Agrium, 19(2), 122–129.
Yuwono, N. W. (2006). Pengaruh
Dosis dan Frekuensi Pemberian Wicaksana, P. C., & Sulistyono, N. B. E.
Pupuk Organik Cair terhadap (2017). Aplikasi Pupuk Kandang
Pertumbuhan dan Hasil Buncis Ayam dan Mikroorganisme Lokal
(Phaseolus vulgaris L.) Dataran (MOL) Daun Gamal Terhadap
Rendah. Ilmu Pertanian, 13(2), Produksi dan Mutu Benih Mentimun
163–178. (Cucumis sativus L.). Agriprima,
Journal of Applied Agricultural
Romansyah, E., Ihromi, S., Sciences, 1(1), 72–85.
Muliatiningsih, & Karyanik. (2018). https://doi.org/10.25047/agriprima.v
Judul pembuatan efektif mikro 1i1.8
organisme lokal (mol) em-lestari
berbasis limbah buah-buahan lokal Yaladjuna, A., & Samaduri, L. (2019).
di desa guntur macan kecamatan Pendampingan Pembuatan Pupuk
gunungsari * 1. Jurnal Sinergi : Mol Masayarakat Desa.
Pengabdian Ummat, 1(1), 17–21. MONSU’ANI TANO : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), 38–
Sari, R. D., Budiyanto, S., & Sumarsono, 43.
S. (2019). Pengaruh substitusi https://doi.org/10.32529/tano.v2i1.2
pupuk anorganik dengan pupuk 34
herbal organik terhadap
pertumbuhan dan produksi
tanaman tomat (Lycopersicum
esculentum Mill) varietas permata.
Journal of Agro Complex, 3(1), 40.

43

Anda mungkin juga menyukai