Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SKRINING GIZI

DIETETIKA PENYAKIT MENULAR & DEFISIENSI

MEDOTE SKRINING GIZI PADAK ANAK

Dosen Pengampu : Denis Melati S.Gz, M.Gz

Disusun oleh:

1. Anabel Triya Amanda (10722003)


2. Delva Grishela Layyinatul Nahdiyin (10722011)
3. Ulin Nikmatus Sofa (10722040)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 GIZI

2024
PENDAHULUAN

Penilaian status gizi awal untuk malnutrisi di Indonesia dilakukan dengan


menggunakan metode skrining gizi yang merupakan tahap preskripsi diet awal. Skrining gizi
merupakan proses penilaian status gizi yang cepat, sederhana, mudah, efisien, murah, valid
dan reliable. Skrining gizi dilakukan pada awal pasien masuk rumah sakit minimal dalam
kurun waktu 1 x 24 jam (Kemenkes RI, 2013). Skrining gizi dapat dilakukan menggunakan
alat skrining, alat skrining yang banyak digunakan rumah sakit di Indonesia untuk pasien
rawat inap dewasa. Alat skrining yang baik seharusnya memiliki validitas sebesar 100%
namun, beberapa alat skrining belum dapat mencapai nilai 100% dan hampir selalu memiliki
kesalahan.
HASIL & PEMBAHASAN
Form Nutritional Risk Score
NO VARIABEL SKOR PENGERTIAN
1 Nafsu Makan 0 Nafsu makan baik
Intake berkurang, sisa makanan lebih dari ½
2
porsi
3 Tidak ada nafsu makan lebih dari 24 jam
2 Kemampuan untuk Tidak ada kesulitan makan, tidak diare atau
0
makan muntah
Ada masalah makan, sering muntah, diare
1
ringan
Butuh bantuan untuk makan, muntah sedang
2
dan atau diare 1-2 kali sehari
Tidak dapat makan secara oral, disfagia, muntah
3
berat dan atau diare > 2 kali sehari
3 Faktor Stres 0 Tidak ada
1 Pembedahan ringan atau infeksi
Penyakit kronik, bedah mayor, inflammatory
2
bowel disease atau penyakit gastro intestinal
Patah tulang, luka bakar, sepsis berat, penyakit
3
malignancy
4 Persentil berat 0 BB/TB sesuai standar
badan 1 90- 99% BB/TB
2 80-89% BB/TB
3 < 79% BB/TB

Metode Form NRS dapat digunakan untuk anak-anak. Metode NRS pada mulanya
dikembangkan pada populasi dewasa meskipun melibatkan 26 anak dalam evaluasi yang
pertama. Reilly mengembangkan Nutritional Risk Score dengan menggunakan persen berat
ideal anak, asupan makan (nafsu makan dan kemampuan untuk makan) dan faktor stress
(pengaruh kondisi kesehatan terhadap kebutuhan zat gizi)
Pada tahun 2005 The European Society for Paediatric Gastroenterology,
Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) menganjurkan NRS digunakan pada pasien
anak untuk mencegah kejadian dan memburuknya malnutrisi. Nutritional Risk
Screening dapat membedakan dari penilaian status gizi global karena NR
dikombinasikan antara penilaian status gizi personal dengan informasi kesehatan
dalam memprediksi gangguan gizi yang potensial karena peningkatan stress
metabolic.
Penerapan metode NRS dengan menggunakan sistem pemberian skor, yaitu
skor untuk nafsu makan, kemampuan untuk makan, factor stress dan skor persentil
berat badan. Kesimpulan NRS adalah:
- Skor 0 – 3 tidak beresiko malnutrisi
- Skor 4 – 5 beresiko sedang
- Skor > 7 beresiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai