Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

PENINGKATAN KUALITAS DATA SPASIAL DALAM RANGKA PERCEPATAN

KEGIATAN VALIDASI DATA SERTIPIKAT

NAMA : Lalu Harisandi, S.ST., M.H.


NIP : 19800920 1999 03 1 001
NO. ABSEN : 22
JABATAN : Kepala Seksi Survei dan Pemetaan
UNIT KERJA : Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS PUSAT

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TAHUN 2021
i
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KUALITAS DATA SPASIAL DALAM RANGKA PERCEPATAN

KEGIATAN VALIDASI DATA SERTIPIKAT

Disahkan pada, 27 April 2021

Coach, Project Leader,

NANDANG ISNANDAR, S.SiT, M.T. LALU HARISANDI, S.ST., M.H,


NIP. 19790914200212 2 003 NIP. 19800920 1999 03 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aksi Perubahan diajukan oleh :

Nama : lalu Harisandi, S.ST., M.H.

Jabatan : Kepala Seksi Survei dan Pemetaan

NIP : 19800920 1999 03 1 001

Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas

Angkatan : I

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur

Judul Rancangan Aksi Perubahan :

“Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan, Dalam Rangka Percepatan Kegiatan Validasi
Data Sertipikat “ Telah diseminarkan dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian dari
persyaratan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas untuk selanjutnya diimplementasi
aksi perubahan pada saat Off Class mulai tanggal 27 April 2021.

Coach, Project Leader,

NANDANG ISNANDAR, S.SiT, M.T. LALU HARISANDI, S.ST., M.H,


NIP. 19750225 1994 03 1 001 NIP. 19800920 1999 03 1 001

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aksi Perubahan dengan judul
“Peningkatan Kualitas Data Spasial, Dalam Rangka Menunjang Percepatan Kegiatan Validasi
Data Sertipikat “. Semoga Rancangan Aksi Perubahan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Rancangan Aksi Perubahan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan kinerja kami di masa yang akan datang. Rancangan Aksi Perubahan ini
bertujuan untuk mengimplementasikan kepemimpinan Pejabat Pengawas dalam mengelola
perubahan dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public di Seksi Survei dan Pemetaan.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Bapak I Nyoman Nelson Giri, SH., M.H. selaku mentor, Bapak Nandang
Isnandar, S.SiT, M.T. selaku coach dalam rancangan aksi perubahan ini, Bapak/Ibu Pejabat
Struktural dan Pejabat Fungsional Umum di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok
Timur, Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat
selama masa Pelatihan.
Besar harapan kami dengan Rancangan Aksi Perubahan ini selanjutnya dapat
ditindaklanjuti dengan aksi perubahan pada unit kerja Seksi Survei dan Pemetaan sehingga dapat
mendukung terciptanya Pelayanan Pertanahan yang lebih berkualitas.

Selong, April 2021


Project Leader,

Lalu harisandi, S.ST., M.H.


NIP. 19800920 199903 1 001

iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………. iii
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. iv
Daftar Isi………………………………………………………………………………... v
Daftar Tabel ……………..……………………………………………………………. vi
Daftar Gambar ………………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
I.A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
I.B. Tujuan Aksi Perubahan ................................................................................................ 5
I.C. Manfaat Aksi Perubahan .............................................................................................. 5
BAB II PROFIL PELAYANAN ................................................................................................ 6
II.A. Tugas dan Fungsi Pelayanan ........................................................................................ 6
II.B. Sumber Daya Instansi................................................................................................... 9
BAB III ANALISIS MASALAH / ISU ................................................................................... 11
III.A. Identifikasi Masalah Pada Area Tusi yang Bermasalah ............................................. 11
III.B. Penetapan Masalah Utama ......................................................................................... 13
III.C. Analisis Kelayakan Inovasi ........................................................................................ 16
BAB IV STRATEGI MENGATASI MASALAH ................................................................... 17
IV.A. Terobosan Inovatif ..................................................................................................... 17
IV.B. Hasil Inovasi ............................................................................................................... 19
IV.C. Manfaat Inovasi .......................................................................................................... 19
IV.D. Pemanfaatan Sumber Daya ........................................................................................ 21
IV.E. Pengendalian Pekerjaan .............................................................................................. 24
IV.F. SOP Pelayanan Publik ................................................................................................ 28
BAB V LAPORAN HASIL PERUBAHAN ............................ Error! Bookmark not defined.
V.A. Deskripsi Proses Kepemimpinan…………………………………………………….32
i. Membangun Integritas…………………………………………………………… 32
ii. Pengelolaan Budaya layanan……………………………………………………...33
iii. Pengelolaan Tim…………………………………………………………………..34
V.B. Deskripsi Hasil Kepemimpinan……………………………………………………..35
V.C. Keberlanjutan Aksi Perubahan……………………………………………………...57
BAB VI PENUTUP…………………………………………………………………………...59
VI.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….59
VI.2. Rekomendasi………………………………………………………………………...59
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………60
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………………….61
v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data KKP Kantah Kabupaten Lombok Timur bulan April 2021 …………………… 3
Tabel 2 : Klasifikasi Kualitas Data Pertanahan ………………………………………………… 4
Tabel 3 Sumber Daya Manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur ……. 10
Tabel 4 Analisis Isu ASTRID (Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan, Inovatif dan Dapat
dilaksanakan) ………………………………………………………………………………………. 12
Tabel 5. Identifikasi Stakeholder dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ……………………... 20
Tabel 6. Peranan, Pengaruh dan Hubungan Kerja Masing-masing Stakeholder …………... 21
Tabel 7. Tahap Utama …………………………………………………………………………….. 24
Tabel 8. Kebutuhan Biaya Tahap Utama ……………………………………………………….. 25
Tabel 9. Milestone Jangka Menengah ……………………………………………………………26
Tabel 10. Milestone Jangka Panjang ……………………………………………………………. 26
Tabel 11. Identifikasi Potensi Masalah ………………………………………………………….. 27

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960


tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) menetapkan,
bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Sesuai
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
ATR/BPN dan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020
tentang Badan Pertanahan Nasional. Kementerian ATR/BPN
diberikan mandat oleh Presiden untuk melaksanakan tugas dan
menyelenggarakan fungsi pemerintahan dibidang pertanahan.
salah satu tugas dan fungsi tersebut adalah perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran dan pemetaan kadastral,
pengukuran dan pemetaan dasar pertanahan, serta survei dan
pemetaan tematik, termasuk pengelolaan Data Spasial
Pertanahan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan pertanahan
Nasional di daerah, dibentuk Kantor Wilayah BPN di tingkat
Provinsi dan Kantor Pertanahan ditingkat Kabupaten/Kota,
sesuai dengan Peraturan Menteri ATR/BPN Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan Kantor
Pertanahan.
Kantor Wilayah BPN mempunyai peran dalam
pengoordinasian, pembinaan dan pemantauan pelaksanaan
operasional pelayanan pertanahan dengan dukungan Kantor
Pertanahan sebagai garda terdepan pelayanan yang
berinteraksi secara langsung dengan masyarakat atau
stakeholder lainnya. Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok
Timur merupakan salah satu dari upaya pemerintah untuk

1
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
pertanahan.

Gambar 1 : Peta Kabupaten Lombok Timur

Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km2


yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 km2 (59,91 persen) dan
lautan seluas 1.074,33 km2 (40,09 persen). Luas daratan Kabupaten
Lombok Timur mencakup 33,88 persen dari luas Pulau Lombok atau
7,97 persen dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Wilayah
administratif Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 21 kecamatan, 15
kelurahan, dan 239 desa. (Sumber : Kabupaten Lombok Timur Dalam
Angka 2021)
Jumlah bidang tanah di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan
DHKP (SPPT tahun 2020) yaitu, 406.250 bidang tanah, berdasarkan
data bidang tanah yang terdaftar dalam Aplikasi Komputerisasi
Kantor Pertanahan (KKP) sampai dengan bulan April 2021,
jumlah bidang tanah terdaftar : 222.102, (54,6% dari jumalah DHKP),
jumlah bidang tanah terpetakan 183.068 Bidang (82,43 % dari jumlah
terdaftar). Terdapat Sejumlah 184.148 bidang tanah sebagai target
obyek yang belum terdaftar.

2
Tabel 1. Data KKP Kantah Kabupaten Lombok Timur bulan April 2021
Buku
Tanah KW1 KW2 KW3 KW4 KW5 KW6 PEMETAAN (%)
222.102 180.143 2767 158 15.455 17.142 6436 82,43

Data-data di atas merupakan sebuah informasi tekstual


dan spasial pertanahan berbasis komputerisasi. Seiring dengan
pelayanan publik berbasis elektronik, Kementerian Agraria Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan
melakukan perubahan pola pelayananan dari manual menjadi
berbasis elektronik.
Aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP)
merupakan wujud nyata dari Kementerian ATR/BPN dalam
pelayanan berbasis elektronik kepada masyarakat dan
stakeholder lainnya. Aplikasi KKP mengalami perkembangan ke
APlikasi Geo KKP seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas
data fisik (spasial) dimana informasi letak dan luas tanah
menjadi syarat utama dalam pelayanan guna mendukung
kebijakan satu peta yang di instruksikan dalam Perpres nomor 9
tahun 2016.
Didalam GeoKKP terdapat dua kelompok data spasial yaitu
bidang tanah sudah dipetakan (disebut dengan KW1,2,3) dan
bidang-bidang terdaftar yang belum dipetakan (disebut dengan
KW 4,5,6) dengan klasifikasi sebagai berikut :

3
Tabel 2 : Klasifikasi Kualitas Data Pertanahan
Kategori Bidang GS/SU GS/SU Buku
Kualitas Tanah Spasial Tekstual Tanah
(KW)
1 Ada Ada Ada Ada
2 Ada Tidak Ada Ada
Ada
3 Ada Tidak Tidak Ada
Ada Ada
4 Tidak Ada Ada Ada
Ada
5 Tidak Tidak Ada Ada
Ada Ada
6 Tidak Tidak Tidak Ada
Ada Ada Ada
Sumber : Juknis GeoKKP

Memperhatikan target yang ingin dicapai oleh


Kementerian ATR/BPN yaitu Terwujudnya layanan modern
dengan memberikan produk dan layanan pertanahan dan Tata
Ruang secara elektronik dan menjadi pusat informasi
Pertanahan dan Tata Ruang berbasis teknologi informasi,
sesuai target tersebut disusunlah RoadMap Rencana Strategis
(Renstra) Kemetrian ATR/BPN 2020-2024, dimana tahun 2020
ditetapkan sebagai tahun Peningkatan Kualitas, serta
membaca Petunjuk Teknis PTSL Nomor : 1/Juknis-
100.HK.02.01/III/2020 tanggal 30 Maret 2020, dalam Aplikasi
GeoKKP sudah mengakomodir langkah-langkah peningkatan
kualitas Data spasial
Terkait hal tersebut di atas, dianggap perlu untuk
melakukan Aksi Perubahan dengan membuat sebuah
Rancangan kegiatan peningkatan kualitas data spasial dalam
rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat.

4
I.B. Tujuan Aksi Perubahan
1. Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas mampu menjadi Agen
Perubahan yang dapat dijadikan contoh pemimpin yang berintegritas
dan melayani.
2. Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas mampu meningkatkan
kualitas pelayanan dengan memimpin dan menggerakkan tim efektif
untuk mewujudkan inovasi dalam aksi perubahannya.
3. Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas mampu mendiagnosa
permasalahan yang ada, serta mampu menggunakan segala sumber
daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

I.C. Manfaat Aksi Perubahan

Aksi Perubahan yang akan dibuat ini diharapkan dapat


member manfaat :
1. Bagi Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, Aksi
perubahan ini melatih dalam pengendalian pelaksanaan
pekerjaan serta dapat merubah pola pikir sebagai seorang
pemimpin yang efektif dan mempunyai daya saing.
2. Bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur, Aksi
perubahan ini meningkatkan kinerja pelayanan publik dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
pengguna layanan serta terciptanya database bidang tanah
yang berkualitas untuk mendukung pelayanan pemeliharaan
data pertanahan.
3. Bagi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
Kementerian ATR/BPN, dengan terciptanya aksi perubahan
ini dapat memberi informasi kondisi Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur yang masih perlu peningkatan
kualitas data spasial serta meberikan masukan dalam
pengembangan pelaksanaan pelatihan dengan materi yang
mendukung kebutuhan organisasi Kementerian ATR/BPN.

5
BAB II
PROFIL PELAYANAN

II.A. Tugas dan Fungsi Pelayanan


1. Tugas dan Fungsi Instansi
Kantor Pertanahan merupakan instansi vertikal Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang berkedudukan di
kabupaten/kota. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kantor
Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan, unit organisasi Kantor Pertanahan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di
kabupaten/kota. Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pertanahan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;
b. pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;
c. pelaksanaan penetapan hak tanah dan pendaftaran tanah;
d. pelaksanaan penataan dan pemberdayaan;
e. pelaksanaan pengadaan tanah dan pengembangan pertanahan;
f. pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa
pertanahan
g. pelaksanaan modernisasi pelayanan pertanahan berbasis elektronik
h. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan penanganan pengaduan; dan
i. Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi Kantor Pertanahan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kantor
Pertanahan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
a. Subbagian Tata Usaha;

6
b. Seksi Survei dan Pemetaan;
c. Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran;
d. Seksi Penataan dan Pemberdayaan Pertanahan;
e. Seksi Pengadaan Tanah dan pengembangan; dan
f. Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa.
Struktur organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur dapat
dilihat pada bagan berikut ini.

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kapubaten Lombok Timur

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 39 Tahun 2019, Seksi Survei dan
pemetaan mempunyai tugas melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan
pengukuran dan pemetaan dasar, pengukuran dan pemetaan kadastral,
survei dan pemetaan tematik, serta supervisi surveyor kadaster berlisensi
dan Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi. Dalam melaksanakan
tugasnya, Seksi Survei dan Pemetaan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi,dan
pemantauan kegiatan pada seksi infrastruktur pertanahan;

7
b. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dasar,
pengukuran batas administrasi, kawasan dan wilayah tertentu;
c. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pembinaan tenaga teknis dan
surveyor;
d. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengelolaan dan pemutakhiran
peralatan teknis serta teknologi pengukuran dan pemetaan;
e. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pemeliharaan Kerangka Dasar
Kadastral Nasional (KDKN);
f. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan koordinasi dan pengelolaan
basis data geospasial pertanahan dan Komputerisasi Kegiatan
Pertanahan (KKP) berbasis data spasial;
g. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan supervisi surveyor kadaster
berlisensi dan Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi (KJSKB);
h. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan
kadastral;
i. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan validasi pemetaan satuan rumah
susun;
j. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pembukuan serta pengelolaan
basis data dan informasi batas bidang tanah, ruang dan perairan;
k. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan
graphical index mapping (GIM) atau pengumpulan informasi bidang
tanah;
l. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan survei tematik pertanahan, tata
ruang, perbatasan dan wilayah tertentu, agraria dan sosial ekonomi;
m. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pemetaan tematik pertanahan, tata
ruang, perbatasan dan wilayah tertentu, agraria dan sosial ekonomi
n. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pengelolaan basis data dan
informasi geospasial tematik;
o. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pembinaan tenaga teknis dan
petugas survei dan pemetaan tematik; dan
p. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan
seksi infrastruktur pertanahan.

8
3. Area Bermasalah
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Seksi Survei dan
Pemetaan menyelenggarakan beberapa layanan pertanahan yang berkaitan
dengan pendaftaran tanah pertama kali, pemeliharaan data pendaftaran
tanah, pelayanan informasi pertanahan dan pengukuran bidang tanah.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada Seksi survey dan
pemetaan, tentunya tidak terlepas dari kemungkinan adanya kendala atau
masalah yang berpotensi menghambat kelancaran dan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Potensi kendala atau masalah dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Seksi Survei dan Pemetaan pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur antara lain:
a. Pelaksanaan pengukuran bidang tanah yang berbatasan langsung
dengan Kawasan hutan.
b. Pemohon kurang kooperatif dalam memenuhi persyaratan teknis
maupun administrasi Pengukuran.
c. Pemetaan bidang tanah kwalitas 4,5 dan 6 dalam mendukung
pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah.

II.B. Sumber Daya Instansi


Tugas dan fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur
dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk memberikan
pelayanan rutin kepada masyarakat maupun proyek yang dibiayai APBN.
Sumber daya dalam pelaksanaan pekerjaan, meliputi :
1. Sumber daya manusia (pegawai) Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok
Timur berjumlah 106 (seartus enam) orang dengan rincian sebagai berikut :

9
Tabel 3 Sumber Daya Manusia pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur

Struktur Organisasi Jumlah


No. Uraian
Kepala TU S&P PHP PP PTP PPS
1. Total ASN 33
2. Jabatan :
a. Eselon II - - - - - - - -
b. Eselon III 1 1
c. Eselon IV - 1 1 1 1 1 1 6
d. Eselon V - - - - - - - -
e. Fungsional
- 7 8 7 2 0 2 26
Umum
3. PPNPN - 29 - 15 2 3 1 48
4. ASK (D1) = 19 orang dan ASK (vokasi) = 6 Orang 25
Total keseluruhan 106

2. Peralatan yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan


pelayanan, seperti alat ukur ( RTK 10 Set, TS 5 set), komputer, laptop,
printer, scanner, dan lain-lain.
3. Loket pelayanan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, ruang
tunggu yang nyaman, dan ruang informasi pelayanan.

Gambar 3. Foto Karyawan-karyawati, alat-lat ukur, dan Loket Pelayanan Kantor


Pertanahan Kabupaten Lombok Timur

10
BAB III
ANALISIS MASALAH / ISU

III.A. Identifikasi Masalah Pada Area Tusi yang Bermasalah


Kondisi saat ini pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja Seksi Survei
dan pemetaan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur terdapat
isu-isu strategis terkait dengan pelaksanaan pelayanan publik. Beberapa isu
strategis yang dapat diidentifikasi dan perlu mendapat perhatian antara lain :
a. Data Tunggakan Pekerjaan Penerimaan Dimuka (TPPDM) seksi survei
dan pemetaan masih tinggi.
Pada tahun 2020 terdapat TPPDM sebanyak 568 berkas yang belum
terselesaikan.
Beberapa hal penyebab adanya tunggakan, diantaranya :
➢ Pemohon tidak bisa dihubungi
➢ Masih ada sengketa (batas, kepemilikan tanah)
➢ Terdapat tumpang tindih dengan hak kepemilikan orang lain
➢ Pemohon tidak menerima hasil pengukuran (perubahan bentuk,
perbedaan luas)
➢ Beberapa berkas, meunurut keterangan petugas ukur sudah ditutup,
namun masih terbaca menjadi tunggakan pada aplikasi KKP.
b. Rendahnya kualitas data spatial

Rendahnya kualitas data spasial disebabkan, banyak terdapat sertipikat


lama yang belum tervalidasi, Data KW 4,5,6 belum terdijitalisasi, dan Data
KW 1,2,3 yang terpetakan belum valid.

11
Tabel Kwalitas Data Pertanahan Kelurahan Selong, Kecamatan Selong

BELUM VALID VALID


KWALITAS JUMLAH
TEXT PERSIL TEXT PERSIL
KW 1 514 224 177 290 337
KW 2 8 6 4 2 4
KW 3 3 2 2 1 1
KW 4 308 307 308 1 0
KW 5 349 348 349 1 0
KW 6 110 110 110 0 0
JUMLAH 1292 997 950 295 342

c. Batas kawasan hutan tidak jelas, menimbulkan keraguan pada hasil


pengukuran.

Dalam rangka mengurangi keraguan, dilaksanakan koordinasi dengan


istansi terkait. Tentunya memerlukan waktu yang tidak singkat, sebaliknya
pemohon berharap segera diselesaikan. Surat di atas sebagai salah satu
eviden koordinasi antara Kantor Pertanahan dengan pihak Kehutanan,

12
berupa rekomendasi penegasan bahwa obyek yang dimohon memang
benar berada di luar kawasan Hutan.

Kondisi yang diharapkan Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok


Timur adalah :
a. Terselesaikan 509 berkas tunggakan pekerjaan, pada Seksi Survei dan
pemetaan.
b. Meningkatnya kualitas data spasial, mendukung kelancaran kegiatan
validasi data sertipikat.
c. Jelasnya batas kawasan hutan, mejamin kepastian hukum dari produk
pengukuran bidang tanah.
Terhadap ketimpangan (GAP) kondisi saat ini dengan kondisi yang
diharapkan, maka perlu diambil rencana Aksi Perubahan (Inovasi) dalam
penyelesaianya, namun terlebih dahulu diperlukan sebuah analisis pemilihan
masalah yang menjadi perioritas penyelesaiannya.

III.B. Penetapan Masalah Utama


Dalam mengidentifikasi dan menganalisa isu digunakan kriteria, yaitu
:
1. Aktual, artinya masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau
akan terjadi (yang bisa dipertanggungjawabkan) dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak.
2. Spesifik, artinya isu tidak terlalu umum
3. Transformasi, artinya ada perubahan, tidak statis, sehingga isu tersebut
berpengaruh terhadap bidang-bidang lainnya
4. Relevan, artinya sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi/unit
organisasi dan tanggung jawab pejabatnya.
5. Inovatif, artinya bersifat baru atau kebaruan bagi unit organisasi terkait
6. Dapat dilaksanakan sesuai masa pelatihan peserta.
Analisa isu strategis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

13
Tabel 4. Analisa Isu ASTRID
Bobot
No Kriteria Isu-isu Ket
Kriteria
A B C
D
1 Aktual 15 15 15 15

2 Spesifik 10 10 10 10

3 Transformasi 10 8 10 7

4 Relevan 15 15 15 10

5 Inovatif 20 15 15 15

6 Dapat 30 25 30 20
dilaksanakan
sesuai masa
pelatihan
100 88 95 77
a
Dari kriteria ASTRID seperti tabel diatas maka Isu prioritas untuk segera
diselesaikan adalah : rendahnya kualitas data spatial, dimana menurut kami :
1. Aktual
Peningkatan kualitas data spasial sangat mendukung kelancaran
pelayanan kegiatan pemeliharaan Data (pendaftaran tanah derifatif).
Akhir-akhir ini validasi data sertipikat dinilai menghambat pelayanan
pertanahan oleh masyarakat, sehingga sangat aktual untuk dilaksanakan.
2. Spesifik
Hanya dikerjakan oleh Seksi Survey dan Pemetaan di level Kantor
Pertanahan,
3. Transformasi
Merupakan jembatan untuk dilakukan transformasi dari era manual
menuju era dijital
4. Relevan
Selaras dengan arah kebijakan Kementerian ATR/BPN yaitu Terwujudnya
Institusi Pengelola Pertanahan dan Tata Ruang yang berstandar dunia.
5. Inovatif
Peningkatan kualitas data spasial mendukung ke arah transformasi digital
menuju pelayanan berbasis elektronik.
6. Dapat dilaksanakan sesuai masa pelatihan, terealisasi sesuai jadual
Pelatihan Kepempinan Pengawas (PKP) Angkatan I.

14
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, Untuk mengetahui penyebab
permasalahan yang menjadi masalah utama maka dilakukan analisa
menggunakan metode Fishbone. Berikut analisis 5 M yang digambarkan
melalui diagram tulang ikan (fishbone Diagram) :

Belum ditetapkan metode kerja yang


Kurangnya pemahaman baik dalam langkah-langkah
petugas pemetaan terkait pemetaan dan validasi persil
analisa pemetaan dan
validasi persil

validasi persil

Belum tersedia BT/SU tidak ditemukan,


Belum tersedia BT/SU belum di entry
anggaran peningkatan Komputer/laptop, scanner
kualitas data spasial yang memadai Data KW 4,5,6 belum
terdijitalisasi, Data KW 1,2,3
belum Valid.

Gambar 4. Diagram Analisa fishbone

1. Man, Kurangnya pemahaman petugas pemetaan terkait analisa


pemetaan dan validasi persil.

2. Method, Belum ditetapkan metode kerja yang baik dalam langkah-


langkah pemetaan.

3. Machine, Belum tersedianya computer, scanner yang memadai.

4. Material, Belum terdijitalisasi Surat Ukur untuk kwalitas data 4,5 dan
6, data KW 1,2,3 belum valid, fisik BT/SU tidak ditemukan, BT/SU
belum di entry.

5. Money, Belum tersedianya Anggaran untuk peningkatan kualitas


data spasial.

Solusi untuk mengatasi permasalahan, adalah peningkatan


kualitas data spatial dalam rangka percepatan kegiatan validasi
data sertipikat.

15
III.C. Analisis Kelayakan Inovasi
Solusi alternatif merupakan langkah yang dilakukan untuk menangani
isu strategis atau permasalahan prioritas yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerapkan cara berpikir kreatif dan adaptif melalui
pemanfaatan teknologi pengukuran dan pemetaan yang bisa dijadikan suatu
bentuk inovasi dalam pelayanan publik.
Inovasi pemanfaatan teknologi pengukuran dan pemetaan dilakukan
untuk mempercepat peningkatan kualitas data spasial dapat mempercepat
kinerja pelayanan publik, untuk menguji kelayakan inovasi yang akan
dilaksanakan di atas, ada beberapa indikator yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Kelayakan administratif, artinya Inovasi yang akan dilaksanakan unuk
menyelesaikan isu atau permasalahan yang ada pada Seksi Survei dan
Pemetaan dengan mengacu pada tugas dan fungsi sesuai Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 13 Tahun 2019 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
2. Kelayakan sumber daya, artinya inovasi yang akan dilaksanakan sesuai
dengan ketersedian sumber daya yang ada pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur peningkatan kualitas data spasial dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
3. Kelayakan teknis, artinya inovasi peningkatan kualitas data spasial secara
teknis dapat dibuat dan dapat diterapkan dengan dukungan teknologi
pengukuran dan pemetaan yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten
Lombok Timur.
4. Peningkatan Kualiatas data spasial yang akan dibuat sebagai rencana
aksi perubahan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor : 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Menteri Negara
Agraria Nomor : 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 24
Tahun 1997 dan Peraturan Kepala BPN RI Nomor : 1 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan.

16
BAB IV
STRATEGI MENGATASI MASALAH

IV.A. Terobosan Inovatif

a. DESKRIPSI INOVASI

Inovasi dilakukan setelah menentukan isu strategis atau


permasalahan prioritas organisasi dimana penentuan inovasi perlu
memperhatikan faktor penyebab dan akibatnya jika isu strategis tidak dapat
diselesaikan seperti yang terlihat pada bagan dibawah ini :

Gambar 5. Deskripsi Inovasi

Berdasarkan bagan diatas bahwa belum optimalnya


pelayanan pendaftaran tanah disebakan oleh belum
optimalnya fungsi pengendalian dan monitoring sehingga
diperlukan peningkatan kualitas data spasial.

17
b. MODEL INOVASI
Model Inovasi yang akan dibuat pada Aksi
Perubahan ini tergambar dalam Bussiness Model Canvas
(BMC) sebagai berikut :

MITRA KERJA KEGIATAN UTAMA NILAI YANG DITAWARKAN HUBUNGAN KLIEN TARGET KLIEN

• KaSubBag TU Peningkatan kualitas - Terciptanya Basis data • Janji Layanan (Kemudan • Kantor Pertanahan
• Kasi PHPT data spatial dalam pertanahan yang valid dan lancarnya kegiatan Kab.Lombok Timur
• Kepala Subsi rangka percepatan (tekstual dan spasial) Pemeliharaan data) • Masyarakat Umum
Pengukuran dan ValidasiData Sertipikat
- Menunjang layanan • Pelayanan profesional (perseorangan atau
Pemetaan pertanahan secara (Data Sertipikat tervalidasi) badan hukum)
Kadastral, Kepala elektronik • Kerjasama • PPAT
Subsi Pengukuran - Menunjang pelayanan • Koordinasi • Pusdatin
dan Pemetaan Pemeliharaan data • Konsultasi • Dirjen IP
dasar& Tematik, pendaftran tanah Kementerian
Petugas Ukur, - Mendukung kebijakan ATR/BPN
Petugas Pemetaan, One Map policy • Kanwil BPN NTB
admin KKP • Instansi Pemerintah
• Masyarakat

UNSUR BIAYA SUMBER DAYA PELAYANAN RISIKO

• DIPA Kantor • Komitmen Pimpinan • Pelayanan elektronik • Sertipikat yang tidak


Pertanahan • Tim Efektif • Pelayanan Informasi Bidang bisa dipetakan
KAbupaten Lombok • Tersedianya sarana Tanah • Sertipikat masih ada
Timur dan prasarana sengketa
penunjang
• Teknologi Aplikasi
(WA)
• Budaya kerja disiplin
dan melayani
IMBALAN LEGALITAS SUSTAINABILITAS AKUNTABILITAS

• PNBP • UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- • Meruabah pelayanan • Kualitas Pelayanan
• Berkurangnya Pokok Agraria; manual ke era dijital dapat dipertanggung
tunggakan • PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; • Pelayanan Prima (Melayani jawabkan dan
• IKM meningkat • PP No. 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Sepenuh Hati dan Tulus) menjamin kepastian
Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian ATR/BPN; • Penyedianan database letak bidang tanah
• PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan pertnahan yang berkualitas
Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997; • Pemeliharaan data
• Juknis PTSL No. 1 Tahun 2020 pertanahan

Gambar 6 : Model Canvas Rencana Aksi Perubahan

18
IV.B. Hasil Inovasi
1. Jangka Pendek
Peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang
terpetakan dalam satu kelurahan, guna mempermudah dan
mempercepat pelayanan pemeliharaan data seperti
(pemecahan, peralihan hak, Pengecekan, Hak tangungan,
Roya) yang membutuhkan validasi data sertipikat. Kelurahan
Selong, salah satu dari 12 Kelurahan yang ada pada
Kecamatan Selong.

2. Jangka Menengah
Peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang
terpetakan dalam 4 Kelurahan dari 12 Kelurahan yang ada di
kecamatan Selong.

3. Jangka Panjang
Peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang
terpetakan dalam 1 Kecamatan Selong (12 Kelurahan).

IV.C. Manfaat Inovasi


Manfaat Inovasi jangka panjang terkait dengan impact (dampak)
dari inovasi yang meliputi:
1. Terciptanya Sistem Informasi berbasis bidang tanah
2. Data sharing dengan instansi terkait yang membutuhkan
3. Mendukung Penataan ruang dengan informasi tanah berbasis
bidang
4. Menjadi rujukan peta bagi penyusunan RDTR
5. Mendukung terciptanya kebijakan One Map Policy

IV.D. Pemanfaatan Sumber Daya


1. Tim Kerja
Struktur Tim Aksi Perubahan diilustrasikan dalam Gambar
berikut ini:

19
Gambar 7. Struktur Tim Aksi Perubahan

Peranan masing-masing individu dalam Tim Aksi Perubahan


sebagaimana struktur di atas diuraikan sebagai berikut:
a. Mentor:
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur
Pembimbing dan Pengarah Aksi Perubahan.
b. Project Leader :
Kepala Seksi Saurvei dan Pemetaan selaku Pemimpin
Aksi Perubahan.
c. Coach :
Widyaiswara, selaku pendamping dan fasilitator pada
Proyek Leader agar Aksi Perubahan dapat terlaksana
dengan baik dan sukses.
d. Tim Studio bertugas untuk melakukan identifikasi kualitas
data, pengabungan data spasial dan tekstual, peningkatan
kualitas data tanpa ke pengecekan bidang tanah
dilapangan dan validasi bidang tanah.
e. Tim Lapangan bertugas untuk pengambilan informasi
koordinat terhadap data KW 4, 5 dan 6.
f. Stakeholder Internal adalah Kasubag TU, Pejabat
Pengawas di luar Seksi SP, para Pejabat Pelaksana dan
Staf pelaksana (Fungsional Umum) di luar Seksi SP, dan
Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional Umum pada
Seksi SP yang turut membantu dalam pelaksanaan
kegiatan ini.

20
2. Teknologi Informasi
Dalam pelaksanaan kegiatan Aksi Perubahan ini tetap
dilaksanakan didalam Aplikasi Autocad Map 3D 2012 untuk
pengambaran dan pemetaan bidang tanah dan GeoKKP
dengan dengan alamat :http://kkp.atrbpn.go.id/home.aspx
untuk mengunduh database tekstual dan melakukan validasi
bidang tanah serta pembuatan database tekstualnya
mengunakan Microsort Office Excel 2007, serta ditunjang
jaringan internet.

3. Identifikasi Stakeholder
Identifikasi stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan Aksi
Perubahan Peningkatan Kualitas data Spasial dalam rangka
percepatan kegiatan validasi data sertipikat di Kantor
Pertanahan Kabupaten Lombok Timur disajikan pada Tabel
dibawah ini:

Tabel 5. Identifikasi Stakeholder dalam pelaksanaan Aksi Perubahan

Ka Subbagian TU Kepala Kantor (Internal)


(Internal) Coach (Eksternal)
Kasi PHP (internal) Kasi S&P (Internal)
Kasi P&PP (Internal) TIM AKSI
Kasi PT&P (Internal) PERUBAHANnternal)
Kasi P&PS (Internal) Petugas Loket (Internal)
PUSDATIN (Eksternal) Petugas Arsip (Internal)
DIRJEN S&p (Eksternal)

Adapun peranan, pengaruh dan hubungan kerja dari masing-


masing Stakeholders yang terlibat dalam kegiatan
Peningkatan Kualitas data Spasial dalam rangka percepatan
kegiatan validasi data sertipikat di Kantor Pertanahan

21
Kabuapten Lombok Timur dapat diuraikan secara detil pada
tabel berikut:

Tabel 6. Peranan, Pengaruh dan Hubungan Kerja Masing-masing


Stakeholder
No. Nama Stakeholder Peranan Pengaruh Hubungan Kerja
1. Kepala Kantor ▪ Memberikan Arahan Positif Sebagai Mentor Aksi
Pertanahan kegiatan aksi perubahan Perubahan (Atasan
Kabupaten Lombok secara langsung Langsung Project Leader)
Timur ▪ Mendukung dan
Memfasilitasi kegiatan aksi
perubahan secara penuh
▪ Mengesahkan dokumen
surat menyurat
2. Kepala Seksi Survei Pemimpin Aksi Perubahan Positif Project Leader Aksi
dan Pemetaan Perubahan
3. Kepala Sub Bagian Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
Tata Usaha terlaksananya aksi perubahan Perubahan

4. Koordinator Memberikan dukungan penuh Positif Anggota Tim Aksi


Pengukuran dan terlaksananya aksi perubahan Perubahan dan
Pemetaan Kadastral Pelaksana Aksi
Perubahan
5. Koordinator Memberikan dukungan penuh Positif Anggota Tim Aksi
Pengukuran dan terlaksananya aksi perubahan Perubahan dan
Pemetaan dasar dan Pelaksana Aksi
Tematik Perubahan
6. Kepala Seksi Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
Penetapan dan terlaksananya aksi perubahan Perubahan
Pendaftaran hak
7. Kepala Seksi Penataan Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
dan pemberdayaan terlaksananya aksi perubahan Perubahan
8. Kepala Seksi Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
Pengadaan Tanah dan terlaksananya aksi perubahan Perubahan
Pengembangan
Pertanahan
9. Kepala Seksi Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
Pengendalian dan terlaksananya aksi perubahan Perubahan
Penanganan Sengketa
12. Pejabat Pelaksana di Memberikan dukungan penuh Positif Rekan Kerja Tim Aksi
luar Seksi S&P terlaksananya aksi perubahan Perubahan
13. Kelompok Jabatan Memberikan dukungan penuh Positif Anggota Tim Aksi
Fungsional Umum di terlaksananya aksi perubahan Perubahan dan Pelaksana
lingkungan Seksi S&P Aksi Perubahan
14. PPNPN di lingkungan Memberikan dukungan penuh Positif Anggota Tim Aksi
Seksi S&P terlaksananya aksi perubahan Perubahan dan Pelaksana
Aksi Perubahan
15. PUSADATIN BPN Memberikan arahan dan Positif Koordinasi
membantu tercapainya
keberlanjutan aksi perubahan
16. DIRJEN S&P BPN Memberikan arahan dan Positif Koordinasi
membantu tercapainya

22
No. Nama Stakeholder Peranan Pengaruh Hubungan Kerja
keberlanjutan aksi perubahan
17. Petugas loket Memberikan dukungan dalam Positif Kolaburasi
pelaksanaan aksi perubahan
18. Petugas Arsip Memberikan dukungan dalam Positif Kolaburasi
pelaksanaan aksi perubahan

Untuk menggambarkan hubungan antar stakeholders dalam aksi


perubahan ini digambarkan dalam Net Map Stakeholders pada Gambar di
bawah ini:

Gambar 8. : Net Map Stakeholders

23
IV.E. Pengendalian Pekerjaan
1. Pentahapan (Milestone) Aksi Perubahan
Tahapan aksi perubahan ini dibagi menjadi 2 (dua) tahap
yaitu tahap utama (milestone jangka pendek), dan tahap
lanjutan yaitu milestone jangka menengah dan jangka
panjang.
Milestone jangka pendek dilaksanakan selama kurang lebih
60 (enam puluh) hari kalender pada tahapan laboratorium
kepemimpinan yang dimulai tanggal 29 April s.d 2 Juli 2021.
Tujuan Aksi Perubahan dalam jangka pendek dari rencana
aksi perubahan ini adalah terciptanya peningkatan kualitas
spasial dan validasi persil yang terpetakan dalam satu
kelurahan (Kelurahan Selong, salah satu dari 15 Kelurahan
yang ada pada Kecamatan Selong) mempermudah dan
mempercepat pelayanan pemeliharaan data seperti
(pemecahan, peralihan hak, Pengecekan, Hak tangungan,
Roya) yang membutuhkan validasi data sertipikat. Untuk
pentahapan diuraikan pada tabel-tabel berikut ini.

a. Tahap Jangka Pendek


Tabel 7. Tahap Utama

29 April s/d 2 juli 2021

NO KEGIATAN Mulai Durasi Minggu ke


I II III IV V VI VII VIII
PERSIAPAN (29 April 2021 s.d 4 Mei 2021)
1 Melapor ke mentor mengenai rencana kegiatan 29 April 1 hari
2 Rapat pembentukan tim aksi perubahan 30 April 1 hari

3 Membuat SK Tim Aksi Perubahan 3 Mei 1 hari

Melaksanakan Rapat tim efektif dalam rangka pembagian


tugas dan penyusunan rencana kerja 3 Mei 1 hari

4 - Pembuatan Loket Validasi


- Pengumpulan data fisik analog dan unduh data KKP 4 Mei 4 hari
elektronik (Buku tanah, Surat Ukur, Gambar Ukur dan
peta-peta).

PELAKSANAAN (10 Mei s.d 25 Juni 2021)


5 Koordinasi dengan stakeholders internal 10 Mei 1 hari

24
29 April s/d 2 juli 2021

NO KEGIATAN Mulai Durasi Minggu ke


I II III IV V VI VII VIII
6 Entri Data BT/SU/GS (data tekstual), scanning, digitasi 11 Mei 14 hari
(SU/GS) sebagai bagian Pembaruan Bidang Tanah Terdaftar
(K4)
7 Overlay Peta Pendaftaran Tanah (offline) dan Unduh data 27 Mei 2 hari
KKP
8 Analisis Kualitas Data 30 Mei 2 hari

9 Analisis Validitas Data 2 Juni 3 hari


10 Identifikasi Sertipikat yang belum terpetakan 4 Juni 2 hari

11 Identifikasi Lapangan 7 2 hari


Juni
12 Pemetaan sertipikat yang belum dipetakan 8 Juni 1 hari

13 Unggah dan Validasi Bidang Tanah 9 Juni 1 hari

14 Analisis Visual 10 1 hari


IMPLIMENTASI Pemanfaatan Peta Hasil Peningkatan Data 11 Juni- 2
15 spasial, untuk kegiatan validasi data sertipikat 25 Juni minggu
EVALUASI 28 Juni-2 Juli 2021
16 Rapat internal hasil Verifikasi dan Validasi Bidang tanah 28 Juni 1 hari

17 Penyusunan Laporan dan Dokumentasi 29-2 Juli 1


minggu

Untuk rincian biaya penyelesaian tahap utama ini dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 8. Kebutuhan Biaya Tahap Utama

25
b. Tahap Jangka Menengah
Tujuan pentahapan lanjutan aksi perubahan jangka menengah
adalah terciptanya peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil
yang terpetakan dalam 4 Kelurahan dari 12 Kelurahan yang ada di
kecamatan Selong. Milestone jangka menengah dilaksanakan dalam
waktu 6 bulan yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 9. Milestone Jangka Menengah

No Tahapan Lanjutan Waktu Durasi


1 Persiapan : 3 Minggu
- Rapat internal kelanjutan aksi
perubaha, Rapat dalam rangka
strategi pembagian TIM, pembagian
tugas dan penyusunan rencana kerja.
- Rapat Koordinasi dengan stakeholder
eksternal
- Pengumpulan data fisik analog dan
unduh data KKP elektronik (Buku
tanah, Surat Ukur, Gambar Ukur dan
peta-peta
- Sosialisasi kegiatan kepada
masyarakat, masing-masing kelurahan
2 Pelaksanaan : 5 Bulan
- Entry Data tekstual BT/SU ke aplikasi
KKP
- Pelaksanaan SOP peningkatan kualitas
Data spasial

26
- Link Data Tekstual dengan Spasial

3 Monitoring dan Evaluasi : 1 minggu


Monitoring secara berkala
Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
Laporan Kegiatan

c. Tahap Jangka Panjang


Tujuan milestone jangka panjang yaitu terciptanya peningkatan kualitas
data spasial dan validasi persil yang terpetakan dalam 1 Kecamatan
Selong (12 Kelurahan) . Milestone jangka panjang dilaksanakan dalam
waktu 12 bulan yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 10. Milestone Jangka Panjang

No Tahapan Lanjutan Waktu Durasi


1 Persiapan : 1 bulan
- Rapat internal kelanjutan aksi
perubaha, Rapat dalam rangka
strategi pembagian TIM, pembagian
tugas dan penyusunan rencana kerja.
- Rapat Koordinasi dengan stakeholder
eksternal
- Pengumpulan data fisik analog dan
unduh data KKP elektronik (Buku
tanah, Surat Ukur, Gambar Ukur dan
peta-peta
- Sosialisasi kegiatan kepada
masyarakat, masing-masing kelurahan
2 Pelaksanaan 10 bulan
- Entry Data tekstual BT/SU ke aplikasi +
KKP 3 minggu
- Pelaksanaan SOP peningkatan kualitas
Data spasial
- Link Data Tekstual dengan Spasial
3 Monitoring dan Evaluasi : 1 minggu
Monitoring secara berkala
Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
Laporan Kegiatan

1. Identifikasi Potensi Masalah


Pelaksanaan aksi perubahan tidak terlepas dari potensi masalah yang
dapat menghambat kelancaran dan keberhasilan pelaksanaannya. Oleh
karena itu perlu adanya identifikasi potensi masalah, sehingga risiko-risiko

27
yang akan terjadi dapat diantisipasi dan dicari solusi untuk
menghadapinya. Dalam aksi perubahan ini potensi masalah yang
teridentifikasi adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Identifikasi Potensi Masalah

No Hambatan Solusi
1. Diantara stakeholder kesulitan melakukan Mengawali koordinasi dengan bantuan
koordinasi mentor
2. Anggota Tim kesulitan menganalisa gambar Memotivasi anggota tim dengan
surat ukur yang tidak sesuai dengan fisik mengadakan sharing discussion dan
dilapangan melakukan pengecekan ke lapangan
3. Benturan jadwal dengan padatnya rutinitas Mengatur ulang jadwal disesuaikan
pekerjaan dengan target aksi perubahan dan
fleksibilitas pekerjaan
4. Kemungkinan adanya keberatan atau Komunikasi intensif secara persuasif
keraguan dari pelaksana dengan menjelaskan manfaat yang dapat
diterima

IV.F. SOP Pelayanan Publik


Dalam aksi perubahan yang akan dilakukan ini memiliki alur prosedur
Peningkatan Kualitas Data Spasial sebagai berikut:

28
Gambar 8. : Flowchart SOP Pelayanan Publik

Berdasarkan diagram alir (Flowchart) diatas Aksi perubahan yang akan


dilakukan pada kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai
berikut:
1. Mengunduh data KKP serta mengkelaskan bidang tanah terpetakan
(KW1, KW2 dan KW3) dan belum terpetakan (KW4, KW5 dan KW6).
2. Untuk bidang tanah yang belum terpetakan dilakukan peningkatan
kualias data menjadi KW1 dikelaskan menjadi :
a) Sertipikat yang ada Gambar Surat Ukur atau Gambar Situasi

29
b) Sertipikat yang tidak ada Gambar Surat Ukur atau Gambar Situasi
3. Untuk bidang tanah yang ada Gambar Surat Ukur atau Gambar Situasi
dilakukan inventarisasi dan koordinasi pekerjaan studio dan melihat
kondisi seperti dibawah ini:
a) Posisi bidang terlacak dan bidang ditemukan jika tidak tumpang
tindih dilakukan plotting dan validasi
b) Bidang ditemukan dan tidak dapat dikonfirmasi diteruskan dengan
penelitian lebih lanjut dan dibuatkan berita acara
c) Bidang ditemukan dan tumpang tindih dilakukan mediasi jika
sepakat dilakukan pengukuran ulang lalu dibuatkan berita acara
pengukuran ulang dan dilakukan plotting dan valiadsi persil. Jika
tidak hasil mediasi tidak ada kesepakatan dibuatkan berita acara.
4. Untuk bidang tanah yang tidak ada Gambar Surat Ukur atau Gambar
Situasi dilakukan inventarisasi dan koordinasi pekerjaan lapangan lalu
dilakukan pengecekan lapangan dan melihat kondisi seperti dibawah
ini:
a) Bidang ditemukan dan tidak tumpang tindih dilakukan plotting dan
validasi persil
b) Bidang ditemukan dan tidak dapat dikonfirmasi dilanjutkan dengan
penelitian lebih lanjut dan dibuatkan berita acara
c) Bidang ditemukan dan tumpang tindih dilakukan mediasi jika
sepakat dilakukan pengukuran ulang lalu dibuatkan beriata acara
pengukuran ulang dan dilakukan plotting dan valiadsi persil. Jika
tidak hasil mediasi tidak ada kesepakatan dibuatkan berita acara.
d) Bidang tidak ditemukan dibuat berita acara
e) Subyek tidak ditemukan dibuat berita acara
5. Dari hasil peningkatan kualitas data spasial seterusnya dilakukan
validasi bidang tanah, jika didapat bidang tanah yang belum valid maka
dilakukan langkah sebagai berikut:
a) Membuat daftar bidang tanah yang belum dapat tervalidasi;
b) Sosialisasi kepada perangkat desa dan masyarakat mengenai
bidang–bidang tanah yang belum dapat tervalidasi;
c) Pemberitahuan kepada subyek pemegang hak atas tanah
melalui mekanisme pengiriman surat atau pengumuman;
30
d) Plotting bidang tanah yang belum terpetakan berdasarkan
informasi dan partisipasi masyarakat;
e) Jika semua tahapan validasi bidang tanah terdaftar sudah
semuanya dilakukan tetapi masih terdapat BT/hak yang tidak
dapat ditemukan lokasinya maka Kepala Kantor Pertanahan
melakukan blokir internal pada BT/hak tersebut disertai
dengan berita acara mengenai tahapan-tahapan yang telah
dilakukan. Selanjutnya Kepala Kantor Pertanahan wajib
menindaklanjuti blokir internal ini pada saat pemeliharaan data
pertanahan.

31
BAB V

LAPORAN HASIL PERUBAHAN

a. Deskripsi Proses Kepempimpinan


i. Membangun Integritas
Secara etimologis, integritas berasal dari bahasa Latin integer yang artinya
seluruh. Menurut KBBI integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Integritas yang baik akan menciptakan pemerintahan yang baik (good public
governance). Pemerintahan yang baik ini akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah terhadap warganya sehingga integritas
Pegawai Negeri Sipil sangat menentukan kesuksesan pelayanan di Kantor
pertanahan. Integritas yang baik tidak terlepas dari komitmen bersama dalam satu
kantor pertanahan untuk membangun data spasial yang berkualitas.
Dalam rangka pelaksanaan Aksi Perubahan dengan judul : Peningkatan
Kualitas Data Spasial Pertanahan, dalam rangka percepatan kegiatan validasi data
Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur, Kepala Kantor Pertanahan
dengan jajaran yang ada dibawahnya berkomitmen untuk mendukung Aksi
Perubahan yang dimaksud dengan membuat Surat Keputusan Tim Efektif (Surat
Keputusan terlampir) dimana didalamnya terdapat tim studio dan tim lapangan yang
dipimpin oleh Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan yang bertangung jawab
terhadap pengukuran, peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil.
Integritas Tim Efektif yang ada pada seksi Survei dan Pemetaan ditunjukan
dengan membangun komitmen bersama dalam pembagian pekerjaaan serta
tangung jawab dan menyamakan persepsi terhadap membangun kualitas data
spasial yang merupakan salah satu ujung tombak pelayanan yang ada dikantor
pertanahan. Kepala seksi Survei Pemetaan sebagai Project leader harus menjadi
contoh dengan melaksanakan komitmen dan tangung jawab serta ikut aktif dan
menerapkan servant leadership sehingga anggota tim selalu termotivasi dan
bertangung jawab terhadap pekerjaannya. Selain integritas dari Tim efektif kegiatan
Aksi Perubahan dengan judul : Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan,
dalam rangka percepatan kegiatan validasi data Pada Kantor Pertanahan

32
Kabupaten Lombok Timur mendapat dukungan penuh dari pejabat eselon IV yang
ada pada Pertanahan Kabupaten Lombok Timur dan dukungan dari Kelurahan
Selong yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Dukungan seperti gambar dibawah
ini :

Gambar 0.1 Surat Pernyataan Dukungan

ii. Pengelolaan Budaya Layanan


Aksi Perubahan dengan judul : Peningkatan Kualitas Data Spasial
Pertanahan dalam rangka percepatan kegiatan validasi data pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Lombok Timur memberikan dampak dalam budaya layanan
yang awalnya peta dan surat ukur yang masih analog dirubah ke arah dijital terlebih
pada pelayanan pada seksi Survei dan Pemetaan sebagai penyedia data spasial
yang berkualitas. Adapun Strategi dalam melakukan pengelolaan budaya layanan
pada Seksi Infrastuktur Pertanahan, adalah sebagai berikut :

33
1. Melakukan diskusi untuk satu pemahaman tentang teknologi pemetaan dan
pengukuran dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara, Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri dan Asisten Surveyor Kadaster dilingkungan Seksi Survei
dan Pemetaan.
2. Membagi pengetahuan serta melakukan pelatihan bersama terhadap teknologi
pengukuran dengan GPS RTK dan aplikasi pemetaan yang ada pada Geo- KKp.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4. Membangun Komunikasi yang efektif baik di internal seksi Survei dan Pemetaan
dan pihak eksternal.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tahapan pekerjaan.
6. Menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung kegiatan
peningkatan kualitas data spasial.
Perubahan budaya pelayanan yang ada pada Seksi Survei dan Pemetaan
dituangkan dalam pakta integritas sebagai wujud komitmen bersama ke arah yang
lebih baik.

iii. Pengelolaan Tim


Sebuah Tim yang efektif adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai
komitmen, tangung jawab serta tujuan yang sama dalam usaha untuk melakukan
perubahan pelayanan pertanahan ke arah yang lebih baik dan profesional. Didalam
membangun Tim efektif komunikasi serta kerja sama antar anggota harus terjalin
dengan baik dan dipimpin oleh Project Leader yang memiliki visi serta melakukan
pendelegasian tugas dengan baik, berkomunikasi dengan tujuan yang jelas, jujur
dan dekat dengan anggota tim dalam batas wajar.
Tim efektif disusun berdasarkan kompetensi yang ada pada jajaran Seksi
Infrastruktur Pertanahan dimana masing–masing koordinator dan anggota tim sudah
paham akan tangung jawab tugas yang dilaksanakan. Aksi Perubahan Peningkatan
Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam rangka percepatan kegiatan validasi data
Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur dibuatkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Pertanahan tentang pembuatan Tim Efektif dengan nomor : 84/SK-
52.71.HP/V/2021 tanggal 3 Mei 2021 dimana didalamnya dituangkan uraian tugas
dari mentor,Coach, Project Leader serta Tim Studio dan Tim Lapangan sehingga
masing–masing anggota Tim sudah mengetahui tanggung jawab terhadap tugasnya.

34
Didalam pelaksanaan Aksi Perubahan, pengelolaan Tim efektif dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Pembagian tugas sesuai dengan tim studio dan tim lapangan serta membagun
komunikasi yang baik antar sesama anggota dan stake holder yang terkait
dengan Aksi Perubahan.
2. Membangun suasana kerja yang positif sehingga tercipta budaya saling
membantu antar anggota tim.
3. Melakukan Koordinasi serta diskusi sehingga setiap kendala yang ada bisa cepat
dicarikan solusinya.
4. Saling menghargai hasil pekerjaan dari masing masing anggota tim.

b. Deskripsi Hasil Kepempimpinan

i. Capaian Tahap Inovasi


Tujuan inovasi dari Aksi Perubahan dalam jangka pendek adalah terciptanya
peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang terpetakan dalam satu
Kelurahan. Adapun kegiatan dalam mencapai tujuan tersebut diuraikan dalam tiga
tahapan yaitu Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi, sebagaimana berikut:
1. Tahapan persiapan
a. Melapor ke mentor mengenai rencana kegiatan
Pada tahapan ini Project Leader menjelaskan secara terperinci kepada
mentor yaitu Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur tentang
proyek perubahan yang akan dilakukan pada Kantor Pertanahan serta
manfaat yang didapat pada pelayanan pertanahan. Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Lombok Timur selain membimbing Project Leader
dalam Aksi perubahan yang dilakukan juga meberikan arahan serta dukungan
baik memberikan sarana dan prasarana yang ada di Kantor Pertanahan demi
keberhasilan proyek perubahan.

35
Gambar 0.2 Melapor ke Kepala Kantor ( Mentor)

b. Rapat Pembentukan Tim Aksi Perubahan


Pada tahapan ini Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok
Timur melakukan rapat pemebentukan Tim Aksi perubahan yang diikuti oleh
Stake holder Promoters dan Latents yang ada pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur untuk mejelaskan tentang manfaat dari Aksi
Perubahan dengan judul : Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan
dalam rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Lombok Timur.

Gambar 0.3 Rapat Pembentukan Tim Aksi Perubahan

36
c. Membuat Surat Keputusan Tim Efektif Aksi Perubahan
Setelah tahapan rapat pemebentukan Tim Aksi perubahan, Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Lombok Timur menanda tangani Surat Keputusan
Pembentukan Tim Efektif Aksi Perubahan Peningkatan Kualitas Data
Spasial Melalui Pertanahan dalam rangka percepatan kegiatan validasi data
sertipikat Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur.

Gambar 0.4 Surat Keputusan Tim Efektif

d. Rapat Tim efektif Aksi Perubahan


Setelah tahapan pembuatan Surat Keputusan Tim efektif Aksi Perubahan,
dilanjutkan dengan rapat tim efektif yang dipimpin oleh Project Leader
dalam rangka pembagian tugas dan tanggung jawab kepada Tim Studio dan
Tim Lapangan. Tim Studio bertanggung jawab terhadap identifikasi kualitas
data, pengabungan data spasial dan data tekstual, peningkatan kualitas
data tanpa pengecekan ke lapangan dan validasi bidang tanah. Tim
Lapangan bertanggung jawab terhadap penegecekan ukuran dilapangan

37
terhadap data KW 4, 5 dan yang masih tidak sesuai antara gambar bidang
tanah dengan bentuk bidangan yang ada di Citra Satelit Resolusi Tinggi.

Gambar 0.5 Rapat Tim Efektif

e. Pembuatan loket validasi


Penyiapan loket khusus kegiatan validasi di awal persiapan Rancangan Aksi
Perubahan, merupakan strategi dalam percepatan kegiatan validasi data
sertipikat. Harapannya, pemohon bisa terlayani dengan khusus, sehingga
mengurai antrean pada loket layanan pendaftaran.

Gambar 0.7 Loket Validasi Sertipikat

38
f. Pengumpulan data fisik analog dan data elektronik
Pada tahapan ini Project Leader berkolaburasi dengan Tim Efektif
melakukan inventarisasi arsip fisik Surat Ukur yang masuk kedalam kategori
Kwalitas data 4,5 dan 6 serta peta analog. Sedangkan data elektronik
didapatkan dari unduhan kwalitas data yang ada pada aplikasi KKP.

Gambar 0.8 Arsip fisik Surat Ukur dan Peta Analog

Gambar 0.9 Data Elektronik di Aplikasi KKP Kelurahan Selong

2. Tahapan pelaksanaan
a. Koordinasi dengan Stakeholders internal
Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan Stakeholders
internal yang ada pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur
untuk mendapatkan masukan agar pelaksanaan Aksi Perubahan yang
dilakukan bisa bermanfaat terhadap pelayanan pertanahan.

39
Gambar 0.10 Koordinasi dengan Stakeholders internal

b. Pembaharuan Bidang Tanah Terdaftar (K4)


Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim studio dan tim
lapangan untuk menghimpun data bidang tanah (tekstual maupun spasial,
data analog maupun data dijital), peta kerja dan batas administrasi . Data
analog didapat dari daftar surat ukur yang ada sedangkan data dijital
didapat dari unduh data tekstual yang ada pada kkp.bpn.go.id dan unduh
data spasial di Geo KKP.

Tabel 0.1 hasil unduh data tekstual

40
Gambar 0.6 Contoh hasil unduh data spasial

c. Overlay Peta Pendaftaran Tanah (offline) dan unduh data KKP


Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi denga tim studio untuk
melakukan overlay peta dasar pendaftaran Offline dengan peta bidang
hasil unduhan KKP. Pada tahap ini didapati pergeseran pergeseran
bidang tanah yang disebabkan perbedaan datum pengukuran (lokal),
perbedaan referensi Citra Resolusi Tinggi yang dipakai pada saat
pemetaan, proses konversi dari data analog ke data dijital.

Gambar 0.7 Contoh hasil overlay hasil unduh dengan peta offline (garis kuning hasil unduh dan garis magenta
data offline)

41
Setelah dilakukan tahapan overlay hasil unduh dengan peta offline
selanjutnya dibuat peta kerja sebagai acuan pelaksanaan aksi perubahan
Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam rangka percepatan
kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Lombok Timur.

Gambar 0.8 Contoh Peta kerja

d. Pengecekan Informasi Atribut Bidang Tanah


Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim studio untuk
melakukan pengecekan kelengkapan atribut bidang tanah hasil dari unduh
KKP. Atribut bidang tanah yang dimaksud berupa nomor hak, nomor Surat
Ukur dan Nomor identifikasi Bidang.

Tabel 0.2 Contoh atribut bidang tanah tidak lengkap (kotak kuning)

42
e. Dijitalisasi Dokumen
Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi tim efektif untuk melakukan
scanning peta pendaftaran,buku tanah dan surat ukur. Langkah ini
dilakukan untuk memperoleh bidang tanah yang terdijitasi dan
mencocokan atribut tekstual antara database tekstual yang ada pada KKP
dengan data tekstual yang ada pada fisik surat ukur.

Gambar 0.9 Contoh scanning buku tanah

Gambar 0.10 Contoh scanning surat ukur

Gambar 0.11 Contoh dijitasi surat ukur

43
f. Identifikasi dan Pembaruan Data
Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim studio untuk
mengetahui kondisi berbagai data yang ada pada kantor pertanahan
Kabupaten Lombok Timur seperti memisahkan kondisi data yang
mempunyai Kwalitas data 4, 5 dan 6

Tabel 0.3 data Kwalitas 4

Tabel 0.4 data Kwalitas 5

44
Tabel 0.5 data Kwalitas 6

g. Analisis Kualitas Data


Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim studio untuk
melakukan analisis terhadap berbagai kondisi data K4 (Kwalitas data 4,5
dan 6) sehingga dapat menghasilkan kwalitas link- up KW 1, valid, akurat
dan sesuai dengan kodisi bidang tanah yang ada dilapangan. Analisa
dilakukan dengan melakukan overlay bidang tanah dengan Citra Satelit
Resolusi Tinggi atau dengan foto udara (drone).

Gambar 0.12 Contoh hasil overlay bidang tanah K 4 dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi

45
Selain melalukan overlay bidang tanah dengan Citra satelit Resolusi tinggi
pada tahapan Analisis kualitas data juga memisahkan pekerjaan yang
dilakukan di studio dan dilapangan. Untuk pekerjaan tim studio dilakukan
ketika bidang tanah sudah sesuai posisi dan letak tanahnya sesuai
dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi, sedangkan tim lapangan melakukan
proses pengecekan dilapangan ketika bidang tanah masih perlu kepastian
bentuk serta posisi yang pasti dilapangan.

Tabel 0.6 Klasifikasi Pekerjaan Tim studio dan Tim lapangan

Gambar 0.18 Tim Studio Gambar 0.19 Tim Lapangan

h. Analisis Validitas Data

Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim efektif untuk
melakukan analisa validitas data, analisa ini dilakukan setelah
peningkatan kualitas link up data K4 (Kwalitas data 4,5 dan 6) sudah
dilaksanakan. Validitas Bidang tanah elektronik terpenuhi jika sudah
memenuhi aspek kebenaran posisi, bentuk, luas dan standar penomoran.

46
Kesesuain posisi berdasarkan batas bidang bersebelahan dalam hal ini
minimal 2 (dua) tetangga bersebelahan yang telah sesuai posisinya,
sementara kesesuaian bentuk ditentukan dengan membandingkan bentuk
geometri sesuai dengan peta kerja, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 0.13 Posisi bidang tanah dan bentuk yang sudah tervalidasi

Kesuaian luas ditentukan dengan membandingkan luas yang ada di peta


dengan luas yang ada di Surat ukur dengan batas toleransi sebesar 5 %
seperti rumus dibawah ini :

[ luas peta – luas SU]


Toleransi (%) = --------------------------------- x 100%
Luas SU
Tabel 0.7 Batas toleransi luas tervalidasi

47
Kesesuaian standar penomoran dilakukan dengan mengecek atribut yang
ada di KKP seperti gambar dibawah ini :

Gambar 0.14 Validasi penomoran yang ada di KKP

i. Klasifikasi Bidang Tanah Hasil Identifikasi dan Analisis

Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim efektif


melakukan klasifikasi jenis data yang dibagi menjadi :

1) Class 1 (C1) : bidang tanah bersertipikat yang dapat langsung


diposisikan diatas Citra Satelit Resolusi Tinggi tanpa pengambaran
ulang / dijitasi (data kw 4).

Tabel 0.8 Class 1

48
Solusi Sertifikat yang belum terpetakan

Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim efektif untuk
melakukan pengecekan arsip fisik dan buku tanah aktif diaplikasi KKP,
serta melakukan penegecekan arsip Surat ukur dan melakukan konfirmasi
ke aparat desa dan masyarakat.

Gambar 0.15 konfirmasi sertpikat yang tidak terpetakan bersama aparatur desa dan masyarakat

2) Class 2 (C2) : bidang tanah bersertipikat yang di dijitasi dan


diposisikan diatas Citra Satelit Resolusi Tinggi (data kw 5).

Tabel 0.9 Class 2

49
3) Class 3 (C3) : bidang tanah yang masih memerlukan pengukuran
lapangan untuk memastikan posisi, bentuk dan luas bidangnya (data
kw 6).
Tabel 0.10 Class 3

j. Unggah dan Validasi Bidang Tanah


Pada tahapan ini Project Leader berkoordinasi dengan tim studio
melakukan unggah peta offline hasil pemetaan peningkatan kualitas data
spasial ke dalam sistem aplikasi Geo KKp serta melakukan validasi bidang
tanah.

Unggah ke aplikasi Geo KKP Hasil Unggah pada Geo KKP

Gambar 0.16 Unggah dan hasil pada aplikasi Geo KKP

50
Tabel 0.11 Bidang tanah sebelum validasi dimana valiadator teks dan validator peta masih angka 0 (nol)

Tabel 0.12 Bidang tanah setelah validasi dimana valiadator teks dan validator peta masih angka 1 (satu)

k. Analisis Visual
Pada tahapan ini Project Leader bersama tim memastikam bidang -
bidang tanah terdaftar dan terpetakan dengan benar dalam satu desa.
Overlay hasil unduhan bidang tanah KKP sebelum dan sesudah kegiatan
Aksi perubahan ini dapat mengambarkan kualitas bidang tanah yang lebih
baik.

51
Gambar 0.17 Peta Kelurahan Selong sebelum peningkatan Kualitas data spasial

Gambar 0.18 Peta Kelurahan Selong setelah peningkatan Kualitas data spasial

Gambar 0.19 Peta Kelurahan Selong sebelum peningkatan Kualitas data spasial

52
Gambar 0.28 Peta Kelurahan Selong setelah peningkatan Kualitas data spasial

3. Tahapan Evaluasi
a. Rapat Internal Verifikasi dan Validasi Bidang Tanah
Pada tahapan ini Project Leader bersama tim melakukan verifikasi dan
validasi bidang tanah yang belum bisa ditemukan lokasinya, sehingga
perlu dilakukan langkah lebih lanjut untuk dilakukan pemblokiran internal
di aplikasi KKP.
b. Penyusunan Laporan dan Dokumentasi
Pada tahapan ini Project Leader membuat laporan Aksi Perubahan yang
berjudul Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam rangka
percepatan kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur, serta mengumpulkan dokumentasi tahapan–
tahapan pelaksanaan aksi perubahan.

ii. Capaian dalam perbaikan sistem pelayanan


Capaian kegiatan Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam
rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur dalam perbaikan sistem pelayanan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

53
Tabel 0.13 Capaian dalam perbaikan sistem pelayanan

No Ketererangan Sebelum Aksi Perubahan Setelah Aksi Perubahan

1 Batas desa Batas desa masih relatif Batas desa sesuai dengan
kondisi lapangan

2 Arsip Surat Ukur Masih bersifat analog Sudah dilakukan dijitalisasi

3 Arsip Peta Masih bersifat analog Sudah dilakukan dijitalisasi


pendaftaran

4 Kualitas Data K4 Kelurahan Selong K4 Kelurahan Selong K4


(Kw 4,5 dan 6) sejumlah 767 bidang sejumlah 668 bidang

5 Validasi persil Kelurahan Selong validasi Kelurahan Selong validasi


persil 40,63 persen persil 48,34 persen

6 Pelayanan Pelayanan elektronik Pelayanan elektronik bisa


Elektronik seperti masih melakukan plotting langsung dilakukan
Pengecekan, Hak dan validasi bidang tanah
Tangungan terlebih dahulu

Obyek sertipikat harus Obyek sertipikat sudah


7 Pelayanan
dipetakan dahulu baru tervalidasi & bisa langsung
Pemeliharaan dinyatakan valid pada didaftar di loket
Data aplikasi KKP pendaftaran

Kendala / hambatan :

1. Benturan jadwal dengan padatnya rutinitas pekerjaan masing-masing petugas,


baik pendamping kelurahan (kepala Lingkungan) maupun tim efektif.
Berdampak pada tidak maksimalnya hasil capaian data yang diperoleh di
lapangan.

- Kaling membatasi pendampingan hanya sore hari, dikarenakan padatnya


rutinitas pada jam pagi hingga siang hari. Sebalinya tim efektif juga memiliki
rutinitas program strategis lainnya (PTSL dan pelayanan Rutin)

54
2. Kondisi wabah covid-19 yang membatasi kegiatan pengumpulan data lapang,
sosialisasi kegiatan dengan masyarakat, mempengaruhi partisipasi dan
Kerjasama pemilik tanah dalam memberikan keterangan data.

3. Project Leader, pada pertengahan bulan Mei juga terpapar covid-19,


mempengaruhi koordinasi, efisiensi waktu dalam memonitoring kegiatan Aksi
Perubahan. (isolasi mandiri kurang lebih 14 hari kerja)

4. Pada tanggal 7 Juni 2021, project Leader dimutasi ke Kantor Pertanahan


Kabupaten Lombok Barat tentunya mempengaruhi proses penyelesaian
Rencana Aksi Perubahan. (Jarak antara Kabupaten Lombok Barat dengan
Lombok Timur kurang lebih 75 km dengan waktu tempuh 90 menit)

5. Tidak tersedia dana yang mendukung operasional petugas pendamping


kelurahan, berpengaruh terhadap kinerja tim lapangan.

Solusi :

Rendahnya capaian hasil data yang diperoleh, bukan berarti project leader
menyerah dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kegiatan peningkatan kualitas
data spasial pertanahan dalam rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat
tetap berlanjut dengan program kegiatan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan
Ruang (PTPR) tahun anggaran 2021.

Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) adalah peta yang memuat batas
fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya, yang dilengkapi dengan
unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas administrasi)

Tujuan PTPR ialah memastikan bahwa seluruh hak (Rights), batasan


(Restrictions), dan tanggung jawab (Responsibilities) masyarakat atas tanah
tercatat dalam sistem administrasi pertanahan; memetakan seluruh bidang
tanah berdasarkan batas fisik penggunaan dan pemanfaatan yang nampak
secara nyata di lapangan (visible boundary); menginventarisasi data atribut
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah serta informasi
tematik lainnya melalui sensus; dan menjadi basic layer berbagai informasi
geospasial tematik Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional lainnya.

55
Survei PTPR dilakukan untuk menghasilkan data yang bersifat data primer dari
lapangan dan informasi atau keterangan dari narasumber. Metode yang
digunakan juga dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengambilan
data, diantaranya: survei langsung di lapangan untuk menghasilkan data
primer, wawancara dengan narasumber, pendekatan sampling, ataupun
kombinasi berbagai macam pendekatan tersebut.

Dari penjelasan singkat di atas, kegiatan Peningkatan Kualitas Data Spasial


kegiatan yang mendukung terlaksananya kegiatan PTPR, sehingga kami yakin
tujuan yang diinginkan tercapai. Hal ini juga sudah mendapat dukungan dan
persetujuan dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur sekaligus
mentor rancangan Aksi Perubahan.

Sampai saat laporan akhir ini disusun kegiatan PTPR Kabupaten Lombok Timur
tahun anggaran 2021 sudah sampai tahap sosialisasi ke seluruh desa/kelurahan

56
lokasi PTPR.

iii. Manfaat Aksi Perubahan


Aksi perubahan yang dilakukan memiliki manfaat bagi Project Leader,
anggota Tim, Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur dan lembaga
penyelengara diklat seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 0.14 Manfaat Aksi perubahan

No Penerima Manfaat Deskripsi Manfaat

1 Project Leader - Meningkatkan jiwa kepemimpinan dalam


mengelolah Tim
- Menambah pengalaman dalam mengatur
pembagian waktu serta pembagian tugas dan
tanggung jawab ke anggota tim
- Mendapatkan pedoman dalam melaksanakan
tugas dan fungsi terkait peningkatan kualitas
data spasial
2 Anggota Tim - Menambah pengetahuan dalam hal
peningkatan kualitas data spasial
- Meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan
studio dan pekerjaan lapangan
- Menambah kekompakan tim dalam
melaksanakan tugas dan fungsi
3 Kantor Pertanahan - Terciptanya basis data spasial dalam 1 desa
Kabupaten Lombok
- Mempercepat pelayanan elektronik
Timur

4 Lembaga PPSDM - Menambah hasil inovasi pelayanan petanahan


dari peserta diklat

c. Keberlanjutan Aksi Perubahan

i. Legalitas Penerapan Inovasi


Inovasi aksi perubahan Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan
dalam rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur telah mendapatkan legalitas dari segi penganggaran
kegiatan PTPR DIPA Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur TA.2021.

57
Gambar 0.29 POK POK Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur tahun 2021

ii. Perencanaan Keberlanjutan Inovasi


Inovasi jangka pendek aksi perubahan Peningkatan Kualitas Data Spasial
Pertanahan dalam rangka percepatan kegiatan validasi data sertipikat adalah
terciptanya peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang terpetakan
dalam satu desa. Keberlanjutan RAP selanjutnya di laksanakan ke dalam dua tahap
berikutnya yaitu :

58
1. Jangka Menengah

Tujuan pentahapan lanjutan aksi perubahan jangka menengah adalah


terciptanya peningkatan kualitas data spasial dan validasi persil yang terpetakan
dalam 4 Kelurahan dari 12 Kelurahan yang ada di kecamatan Selong. Milestone
jangka menengah dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

2. Jangka Panjang

Tujuan milestone jangka panjang yaitu terciptanya peningkatan kualitas data


spasial dan validasi persil yang terpetakan dalam 1 Kecamatan Selong (12
Kelurahan) . Milestone jangka panjang dilaksanakan dalam waktu 12 bulan

Dari 2 (dua) tujuan di atas seluruhnya terakomodir dalam satu kesatuan rangkaian
kegiatan PTPR Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur TA. 2021.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tanggal 5 Mei 2021 Nomor
: 83 /KEP-52.03.UP.02.03/V/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan PTPR dalam
Rangka Mendukung Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan di Kabupaten
Lombok Timur, lokasi kegiatan PTPR di tetapkan dalam 1 (satu) Kecamatan Selong.

Artinya baik tujuan jangka menengah maupun jangka Panjang, bisa tercapai dalam
satu tahun anggaran 2021. Hal ini dapat dilihat dalam jadual kegiatan PTPR di
bawah ini :

Gambar V.30 Jadual Kegiatan PTPR TA.2021

59
BAB VI
PENUTUP

VI.1. Kesimpulan
Inovasi dalam pelaksanaan aksi perubahan Peningkatan
Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam rangka percepatan
kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur, merupakan salah satu langkah upaya
dalam mewujudkan pelayanan prima, dimana kegiatan
pemeliharaan data menjadi lebih cepat dan meningkatkan indeks
kepuasan masyarakat. Terbangunya basis data spasial yang
berkualitas dapat memberikan manfaat yang baik terhadap
kesiapan Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur Dalam
era pelayanan pertanahan elektronik.

VI.2. Rekomendasi
Untuk keberlangsungan Inovasi dalam pelaksanaan aksi
perubahan Peningkatan Kualitas Data Spasial Pertanahan dalam rangka
percepatan kegiatan validasi data sertipikat Pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Lombok Timur.
pada tahapan selanjutnya di rekomendasikan :
1. Pengarsipan Surat Ukur terutama tahun tahun yang lama agar lebih
diperhatikan dan segera melakukan dijitalisasi Surat Ukur.
2. Perlunya Pengadaan Citra Satelit Resolusi Tinggi atau Foto Udara
untuk seluruh Kabupaten Lombok Timur agar ada satu referensi Citra
Satelit Resolusi Tinggi untuk pemetaan bidang–bidang tanah.
3. Pemanfaatan Data Spasial yang berkualitas untuk membantu
pelayanan pertanahan diluar seksi Survei dan Pemetaan serta
membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur untuk
updating Peta Pajak Bumi dan Bangunan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Nurhidayah, N. (2020). Merancang Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan


Publik (Bahan Tayang Presentasi). Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur (2020),


Kabupaten Lombok Timur Dalam Angka;

Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur (2020), Laporan Kinerja


Tahun 2020;

Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional


(2020), Petunjuk Teknis Pengukuran dan pemetaan Bidang Tanah
Sistematis Lengkap tanggal 30 Maret 2020;

2
LAMPIRAN

3
Lampiran 1. Surat Pernyataan Dukungan

4
Lampiran. Surat Dukungan dari Lurah Selong

5
Lampiran 2. Daftar Hadir Rapat Pembentukan Tim Aksi Perubahan

6
Lampiran 3. SK. TIM PEMBENTUKAN TIM AKSI PERUBAHAN

7
Lampiran 4. Rapat Monitoring dan Evaluasi (1)

8
Lampiran 5. Rapat Monitoring dan evaluasi

9
Lampiran 6. Rapan Monitoring dan Evaluasi (2)

10
Lampiran 7. SK. Penetapan Lokasi PTPR Kabupaten Lombok Timur Tahun
Anggaran 2021

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai