Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KERANGKA KARANGAN, BENTUK KARANGAN DAN POLA

ORGANISASI”

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Fitri Handayani, M.A

Oleh :

(KELOMPOK III)

1. Nurzarna Ajira (2210303004)

2. Logi Arianto (2210303008)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah tentang Islam Sebagai Sasaran Dan Karakteristik

Ajaran Islam.Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal. Terlepas dari

semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala

kekurangan dalam makalah ini penulis menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata penulis

berharap semoga makalah ini dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Sungai Liuk, 27 Septemeber 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Pengertian Kerangka Karangan.................................................................... 2

B. Bentuk Karangan .......................................................................................... 3

C. Pola Organisasi ............................................................................................ 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

A. Kesimpulan .................................................................................................. 9

B. Kritik dan Saran ........................................................................................... 9

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Karangan adalah serangkaian gagasan yang menunjang gagasan

sentral dan tersusun secara logis. Tiap gagasan penunjang dituangkan ke

dalam serangkaian kalimat atau ke dalam paragraf-paragraf. Paragraf

merupakan rangkaian beberapa kalimat yang saling bertautan dan

mengungkapkan satu ide atau gagasan (Hastuti, 2010).

Sebuah karangan yang baik dapat dilihat dari cara menyusun

karangan menjadi sebuah tulisan yang menarik. Dengan begitu karangan

yang ditulis dapat dimengerti dan dipahami maksud dari isi atau gagasan-

gagasan yang dituangkan dalam sebuah karangan (Arifin, 2006)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kerangka Karangan?

2. Apa saja bentuk Kerangka Karangan?

3. Apa saja pola-pola Kerangka Karangan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mendeskripsika apa pengertian Kerangka Karangan?

2. Untuk mendeskripsika apa saja bentuk Kerangka Karangan?

3. Untuk mendeskripsikan Apa saja pola organisasi Kerangka Karangan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-

garis besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf G. , 1989).

Menurut Nursito (2000) kerangka karangan adalah rencana kerja yang

memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan

yang akan ditulis. Menurut Soeparno (2003) kerangka karangan adalah

kerangka tulis yang menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi

karangan dalam tataan yang sistematis.

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahas tulis kepada

pembaca untuk dipahami. Finoza (2005) mengemukakan bahwa

karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan

alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema tertentu.

Pendapat lain dikemukakan oleh (Syafie’ie, 1988)mengungkapkan

bahwa menulis atau mengarang pada hakikatnya menuangkan gagasan,

pendapat, perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi kedalam

tulisan dan “mengirimkannya” kepada orang lain. Menurut Tarigan (1986)

menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa

sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca.

2
3

B. Bentuk Karangan

1. Karangan Deskripsi

Menurut Dalaman (2015) mengungkapkan bahwa karangan

deskripsi merupakan suatu karangan yang melukiskan atau

menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata

secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut

merasakan atau mengalam langsung apa saja yang di deskripsikan penulis.

Sedangkan menurut Slamet (2008) Deskripsi merupakan ragam wacana

yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan

dari pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya.

2. Karangan Narasi

Menurut (Keraf G. , 2010 ) Narasi adalah suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu

peristiwa yang telah terjadi. Dengan kata lain, narasi berusaha menjawab

sebuah pertanyaan “apa yang telah terjadi”. Bentuk karangan ini berusaha

mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang seolah-olah pembaca

dapat melihat dan dapat mengalami peristiwa itu. Unsur yang penting

dalam narasi ini adalah perbuatan atau tindakan dan rangkaian waktu

peristiwa itu terjadi.

3. Karangan/ Teks Eksposisi

Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau

retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok


4

pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang

yang membaca uraian tersebut (Keraf G. , 1989). Eksposisi merupakan

suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga

dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca dari uraian

tersebut.

4. Karangan Argumentasi

Argumentasi merupakan karangan yang membuktikan kebenaran

atau ketidakbenaran dari sebuah pernyataan (statement). Dalam teks

argumen, penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika

untuk meyakinkan pembaca ihwal kebenaran atau ketidakbenaran

pernyataan tersebut (Alwasilah, 2005). Argumentasi adalah karangan yang

berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu

pendapat, pendirian, atau gagasan. Karangan argumentasi pasti memuat

argumen, yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa

pendapat yang disampaikan benar (Keraf G. , 2010 ).

5. Karangan Persuasi

Menurut Keraf (2010 ) Persuasi adalah suatu seni verbal yang

bertujuan un-tuk meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang

dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan

datang. persuasi merupakan paragraf yang bertujuan membuat pembaca

percaya dan terbujuk berisi berupa fakta, pendapat atau gagasan ataupun

pendapat seseorang (Dalman, 2015).


5

C. Pola Organisasi

Secara garis besar, pola organisasi karangan dibagi menjadi dua

yaitu pola alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat

pola susunan organisasi karangan (Keraf G. , 1997).

1. Pola Alamiah

Merupakan suatu urutan unit–unit organisasi karangan sesuai

dengan keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena

memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola

alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu

Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu (Karyanto, 2007):

a. Kronologis (waktu)

Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap

kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.

Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis) asal usul penulis

b. Spasial (ruang)

Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan

mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat .

Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat

deskriptif .

Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran) di

daerah Kalimantan
6

c. Topik yang ada

Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah

adalah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah di

kenal dengan bagian–bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal

tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian–bagian itu harus di

jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan

bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas

bagian–bagiannya itu (Keraf G. , 1997).

2. Pola Logis

Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan

landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan

atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan

suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan

penulis. Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan

jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu

berdasarkan logika. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu : (Dalman,

2015).

a. Klimaks dan Antiklimaks

Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian

bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang

paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.

Contoh : Topik (turunnya Suharto) Merajalela nya praktek KKN


7

b. Kausal

Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan

akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai

sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang

menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat

efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan

persoalan–persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya

(Arifin, 2006).

Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air) Tingginya harga

bahan pangan

c. Pemecahan Masalah

Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak

menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut .

Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan

pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi

mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–

alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut

(Widjono, 2005).

Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya

penanggulangannya) . Apa itu virus H1N1?


8

d. Umum Khusus

Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum),

lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).

Contoh : Topik (pengaruh internet) Para pangguna internet Remaja

e. Familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu

yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada

hal–hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–

keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan

mempergunakan analogi (Karyanto, 2007).

f. Akseptabilitas

Akseptabilitas adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan

diterima atau tidak oleh pembaca ataukah disetujui atau tidak (Keraf

G. , 1997)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerangka karangan dapat diartikan rencana penulisan yang memuat

garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan

rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur,

dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar

tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan

kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar

tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

B. Kritik dan Saran

Dalam makalah ini, penulis menyadari sangat banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan oleh karena itu Penulis sangat terbuka unutuk

menerima kritikdan saran untuk kebaikan dan kesempurnaan

9
10

DAFTAR ISI

Alwasilah, A. C. ( 2005). Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Arifin, E. Z. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


CV Akademika Pressindo.

Dalman. (2015). Menulis karya ilmiah. Depok: Rajagrafindo Persad.

Finoza. (2005). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Hastuti, C. S. (2010). Teori Ringkas Soal dan Pembahasan Bahasa Indonesia.

Karyanto, U. B. (2007). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: STAIN


Press.

Keraf, G. (1989). Komposisi . Flores: Nusa Indah.

Keraf, G. (1997). Tata Bahasa Indonesia . Jakarta: Bandung.

Keraf, G. (2010 ). Argumentasi dan Narasi. Jakarata: Gramedia. .

Nursito. (2000). Kreativtas dan Keberbakatan. (Strategi Mewujudkan Potensi dan


Bakat. Yogykarta: Mitra Gama Widya.

Slamet, S. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. . Surakarta:


UNS Press.

Soeparno. (2003). Dasar-Dasar Linguistik. Yogyakarta: Mitra Gama Widya .

Syafie’ie, I. (1988). Retorika dalam Menuli. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Tarigan, H. G. (1986). Menulis Sebagai Suatu Keterapilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.

Widjono, H. (2005). Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana.


11
12

Anda mungkin juga menyukai