DAFTAR ISI
3. Cara menyimpan persediaan di lokasi yang cocok dalam area dan sesuai
dengan prosedur perusahaan------------------------------------------------ 24
DAFTAR PENYUSUN............................................................................................ 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan bisa Menerima dan
Menyimpan Persediaan dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menerima dan
Menyimpan Persediaan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
BAB II
Menerima Persediaan Makanan
No Surat
No Segel dan No Surat
No Order
Mobil Kondisi Segel Order Pembelian
Pengiriman
Penjelasan Tanda
Jml Macam Kondisi
lengkap ttg pada Kuantit
Bungku Pembungk Ukuran pada saat
barang pembungk as
s/ Biji us diterima
merk,mutu dsb us
Nomor :…………
Tgl :…………
Yang menerima
( )
Pada tahap ini, komputer akan membandingkan data input dengan data pada file
order pembelian. Jika ada perbedaan, maka perbedaan ini akan segera
ditayangkan dilayar monitor agar segera bisa dikoreksi.
Keluaran dari proses ini adalah penerimaan barang sebanyak dua lembar dan
diserahkan ke departemen penerimaan barang.
Penghitungan dan pencatatan barang yang diterima dari pemasok ke dalam kartu
gudang merupakan tugas yang cukup menyita tenaga dan waktu (labor
intensive).
Salah satu cara untuk memperbaiki efesiensi proses ini adalah meminta pemasok
untuk mencantumkan kode bar untuk seluruh produknya. Penggunaan kode bar
akan memungkinkan petugas penerima barang untuk membaca cepat nomor
(kode), nama dan kuantitas barang yang diterima sehingga akan mengurangi
kesalahan data.
Pencurian Barang.
Kehilangan dapat diatasi dengan menerapkan prosedur-prosedur pengendalian
sebagai berikut :
a. Barang harus disimpan dalam lokasi yang aman dan akses ke lokasi
tersebut dibatasi.
b. Seluruh transfer barang antar bagian dalam perusahaan harus
didokumentasikan.
KARTU GUDANG
SPESIFIKASI : ………………….MINIMUM…………..MAKSIMUM………..SATUAN……
Setiap barang yang diterima dari departemen penerimaan barang, barang tersebut
harus dihitung dan diperiksa kembali, apakah barang yang diterima sudah sesuai
dengan laporan penerimaan barang dan mencatat ke dalam kartu gudang,
kemudian barang disimpan digudang berdasarkan nama, jenis dan spesifikasi
barang. Demikian juga untuk barang yang dikembalikan kepada pemasok dan
barang yang akan dijual mutasinya harus dicatat dalam kartu gudang. Setiap
bulannya dilaporkan kepada pimpinan/atasan.
Bahan pangan
Bahan pangan adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan pangan.
Sedangkan produk pangan adalah hasil penanganan atau pengolahan bahan
pangan.
Pedagang akan selalu berusaha menjaga mutu dari bahan pangan agar tetap baik
sampai ke tangan konsumen. Sedangkan industri, selain menjaga mutu dari
bahan pangan juga akan berusaha menjaga produk pangan yang dihasilkan agar
tidak tercemar sampai ke tangan konsumen.
Pencemaran yang dialami oleh bahan pangan akan mempengaruhi mutu produk
yang dihasilkan. Namun yang lebih menghawatirkan adalah pencemaran bahan
pangan dapat menyebabkan sakit atau keracunan bagi konsumen yang
mengkonsumsinya.
Sifat fisik
Sifat fisik yang memiliki hubungan erat dengan sifat dari bahan pangan antara
lain sifat alometrik, tekstur, kekenyalan, koefisien gesek, dan konduktivitas panas.
Sifat fisik memiliki kaitan sangat erat dengan mutu bahan pangan karena dapat
digunakan sebagai informasi dasar dalam menentu kan tingkat metode
penanganan dan atau bagaimana mendisain peralatan pengolahan terutama
peralatan pengolahan yang bersifat otomatis.
Hubungan alometrik
Kekuatan, ukuran, bentuk bahan pangan merupakan sifat fisik penting yang
berperan dalam pengolahan. Sifat fisik tersebut dapat menentukan metode
penanganan dan disain peralatan pengolahan.
Ukuran dan bentuk fisik merupakan sifat dasar yang penting. Pada kerang-
kerangan, dimensi kerang, rasio dimensi kerang, rasio volume ruang dengan
volume total dan berat kerang dapat membantu dalam penetuan peralatan
penanganan dan potensi daging per wadah.
Gambar 4. Alat seleksi buah berdasarkan bentuk dan ukuran (sifat fisik)
Tekstur
Tekstur bahan pangan beraneka ragam, mulai dari yang tekstur halus hingga
kasar. Tekstur bahan pangan berkaitan dengan perlindungan alami dari bahan
pangan tersebut. Namun dari sisi sebagai bahan pangan, tekstur memiliki kaitan
erat dengan cara penanganan dan pengolahan bahan pangan.
Mutu berbeda dengan kualitas. Pisang batu mempunyai kualitas lebih baik
sebagai bahan baku rujak gula, namun pisang yang bermutu baik adalah
Cavendish karena memiliki sejumlah atribut baik. Hanya satu karakteristik baik
yang dimiliki oleh pisang batu, yaitu daging buahnya berbiji sehingga cocok untuk
rujak.
Pisang cavendish memiliki sejumlah karakteristik baik, yaitu rasa yang manis,
kulitnya mulus, bentuknya menarik, dan tekstur daging buahnya lembut. Dengan
demikian, cavendish merupakan buah pisang yang bermutu baik sedangkan
pisang batu merupakan pisang berkualitas baik untuk dibuat rujak.
Istilah kualitas berbeda pengertiannya antara satu orang dengan lainnya. Kualitas
bahan pangan dapat dikatakan baik hanya karena karakter ukuran, jenis, atau
kesegarannya. Harga jual bahan pangan yang mahal dianggap lebih berkualitas
dibandingkan dengan harga jual yang lebih murah. Sebagai contoh, durian
monthong dari Thailand dianggap lebih berkualitas dibandingkan durian lokal
yang harganya relative murah.
Faktor eksternal berasal dari lingkungannya, seperti jarak yang harus di tempuh
hingga ke tempat konsumen, pakan yang diberikan, lokasi penangkapan atau
budidaya, keberadaan organisme parasit, kandungan senyawa berracun, atau
kandungan polutan.
Kandungan polutan
Akhir-akhir ini marak diberitakan penggunaan senyawa formalin (formaldehid)
sebagai pengawet bahan dan produk pangan. Senyawa formalin memiliki gugus
CH2OH yang mudah mengikat air dan gugus aldehid yang mudah mengikat
protein.
3. Harus cermat dan teliti dalam memeriksa barang-barang yang diterima atas
kerusakan, kualitas, kesegaran, ukuran, tanggal kadaluarsa, bocor atau
ketidak sesuaian dan dicatat sesuai dengan kebijakan perusahaan.
BAB III
Menyimpan Persediaan Barang
Fungsi Gudang
terlalu lama supaya membran sel tidak rusak karena kristal es. Bahan ini
cocok disimpan pada refrigerator.
4. Grain product
Grain atau serealia, atau lebih mudah disebut dengan biji-bijian memiliki
karakteristik kering. Produk-produk grain juga merupakan aneka tepung
yang kondisinya kering. Hal ini mengharuskan penyimpanan grain pada dry
store yang kering dan sejuk.
6. Beverages
Beberapa minuman perlu disajikan padkondisi dingin saja, beberapa
minuman perlu disajikan pada kondisi beku. Tempat yang baik dalam
menyimpan minuman adalah chiller ataupun freezer.
Penanganan manual
Ketika menangani atau memindahkan stok, sangatlah penting untuk menerapkan
keterampilan K3 yang tepat ini berhubungan untuk aktivitas penanganan manual
termasuk:
1. Mengangkat stok, karton, kotak
2. Membawa barang dari area penyimpanan ke troli, memindahkan stok dari
satu tempat ke tempat lain
3. Menarik kotak dan karton ke depan di area penyimpanan
4. Mendorong troli.
Ini adalah penyebab umum nyeri punggung dan otot serta cedera. Amati berat
badan yang sesuai ukuran beban. Bahkan jika tidak ada batasan berat maksimal
‟untuk mengangkat atau menangani secara manual, panduan berikut ini
direkomendasikan:
1. Individu tidak boleh menangani beban lebih dari 4,5 kg saat duduk
2. Individu tidak boleh mengangkat beban lebih dari 16 kg
3. Pengangkatan tim atau bantuan mekanis harus digunakan untuk segala
sesuatu yang melebihi 55 kg.
Hindari tindakan atau aktivitas apa pun yang berulang di alam karena menimbulkan
cedera regangan berulang yang berpotensi melelahkan. Pakailah pakaian pelindung
yang sesuai untuk item dan / atau situasi. Ini mungkin berarti memakai:
1. Pakaian termal - pakaian dingin saat bekerja di ruang pendingin atau ruang
sejuk
2. Sarung tangan untuk melindungi tangan dan lengan bawah
3. Sepatu pelindung / sepatu bot baja tertutup
4. Celemek pelindung.
Praktek Membongkar
Ketika membongkar stok Anda harus mengikuti semua kebijakan dan prosedur
perusahaan. Misalnya, jika tempat tersebut memiliki kebijakan "penuh" di ruang
penyimpanan, Anda tidak akan membongkar barang-barang individual dari
karton.
Persyaratan Umum
Membongkar stok mengharuskan untuk:
3. Cara menyimpan persediaan di lokasi yang cocok dalam area dan sesuai
dengan prosedur perusahaan
Area penyimpanan
Area penyimpanan di mana stok mungkin perlu diangkut dapat meliputi:
1. Area penyimpanan untuk item makanan:
Jenis-Jenis Gudang
Tetapi perlu pula diingat bahwa pada akhir tahun, produksi biasanya tidak
berjalan dan karyawan libur tahun baru, sehingga penghitungan lebih awal
dianggap lebih praktis. Dilain pihak, jika perusahaan tidak menerapkan sistem
Formulir penghitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk
mencatat hasil penghitungann kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun
demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil
penghitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada
formulir hasil penghitungan fisik, dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total
persediaan.
Nomor :
SELESAI DIHITUNG
Nomor :
HASIL PERHITUNGAN KE DUA
No. Kode barang : ……………………………………………………………..
Uraian barang : ……………………………………………………………..
Lokasi : ……………………………………………………………..
Jml Barang kuantitas : ……………………………………………………………..
Satuan : ……………………………………………………………..
Dihitung Oleh : ……………………………………………………………..
Nomor :
1. Pemilihan anggota tim. Anggota tim terdiri dari petugas bukan pengelola
persediaan disertai dengan petugas pengelola persediaan. Yang penting
adalah bahwa anggota tim yang dipilih hendaknya benar-benar memahami
tahapan proses produksi perusahaan. Dengan demikian dia harus dapat
mengantisipasi berbagai peristiwa yang mungkin terjadi serta berbagai
permasalahan yang mungkin timbul dan mencari penyelesaian dengan baik.
2. Penyusunan prosedur penghitungan. Ketua tim yang biasanya adalah
menejer akuntansi tahu pimpinan satuan pengawas intern, harus membuat
semacam kerangka prosdur yang harus diikuti dalam proses perhitungan.
Prosedur itu harus dibuat tertulis dan di bagikan kepada anggota tim, dan
diintruksikan agar angota tim benar-benar memahami dan mengikuti
langkah-langkah yang terangkum dalam prosedur
3. Tugas penghitung. Perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola
persediaan seluruhnya, melainkan harus dilakukan oleh dua pihak, dimana
salah satu pihak adalah petugas bukan pengelolaan persediaan. Perbedaan
itu diperlukan agar tercipta mekanisme saling uji antara kedua belah pihak.
4. Barang berkualitas rendah. Jika dalam perhitungan itu ditemukan barang-
barang yang berkualitas rendah atau rusak, hyendaknya barang-barang
tersebut dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah pula untuk memperoleh
keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
5. Pergerakan barang. Selama proses perhitungan setiap pergerakan barang
baik masuk maupun keluar lingkungan perhitungan dapat di ijinkan
sepanjang memang benar-benar diperlukan, dan pergerakan itu harus dicatat
dalam suatu formulir khusus. Jika selama proses perhitungan persediaan
ternyata aktivitas pabrik tidak dapat dihentikan, pergerakan barang harus
benar-benar diawasi sehingga kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali
atau luputnya barang dari perhitungan didua lokasi dapat di hidarkan.
Persyaratan pelabelan
Aktivitas yang terlibat dalam pemberian label pada barang dapat meliputi:
Letakkan label yang ada secara fisik pada wadah penyimpanan dan rak
untuk:
Identifikasi stok barang
Tampilkan tanggal pengiriman
Sebagai contoh, hampir tidak mungkin untuk membedakan secara visual antara,
Sprei tunggal , Sprei ganda , Sprei ukuran queen , Sprei berukuran besar Ketika
dilipat dan diletakkan di rak.
BAB IV
Merotasi Dan Menjaga Persediaan
Ini adalah prosedur standar semua stok yang dikirim ke suatu tempat perlu dirotasi
agar stok yang lebih lama digunakan sebelum stok yang lebih baru datang
Apakah ada kotoran tikus di rak? Apakah tikus tampak menggerogoti kotak?
Periksa kualitas produk.
Apakah terlihat seperti memburuk dalam penyimpanan?
Apakah sudah rusak dalam penyimpanan?
Proses pemeriksaan stok dan area penyimpanan harus mencakup tahapan berikut:
1. Melakukan inspeksi visual.
2. Mengecek:
• Lantai, dinding dan langit-langit
• Rak, tempat sampah, dan wadah penyimpanan
• Item stok individu
3. Mengidentifikasi stok yang mendekati tanggal penggunaan dan / atau terbaik
sebelum tanggal sehingga dapat digunakan, dipromosikan atau dikembalikan
sebelum terlambat untuk mengikuti inspeksi internal.
4. Beberapa tempat memiliki:
• Jadwal pemeriksaan yang memerinci kapan harus memeriksa dan barang
atau area apa yang harus diperiksa
• Daftar periksa pemeriksaan. Ini mengidentifikasi aspek barang atau area
untuk memeriksa dan menyediakan kotak centang untuk diperiksa setelah
pemeriksaan dan termasuk bagian untuk menuliskan masalah yang
diidentifikasi untuk tindakan tindak lanjut selanjutnya Memeriksa kualitas
stok.
Melaporkan masalah
Contoh-contoh laporan seperti:
• Kerusakan peralatan dan perlengkapan.
• Sudah ada pelanggaran keamanan atau pencurian telah terjadi.
• Keruntuhan peralatan rak atau penyimpanan.
• Situasi di mana Anda kehabisan ruang penyimpanan.
• Garis stok tidak bergerak atau bergerak lambat.
• Garis stok digunakan lebih cepat daripada kecelakaan atau insiden K3 yang
normal.
• Kondisi ada atau telah muncul membahayakan kualitas atau keamanan produk
di store.
• Situasi di mana jumlah stok fisik menunjukkan jumlah barang yang jauh lebih
sedikit daripada yang ditunjukkan oleh stok sistem kontrol harus dalam
persediaan.
Lakukan pencatatan seakurat mungkin seperti input stok masuk dan stok keluar yang
dapat dibantu dengan program pendukung agar proses pencatatan lebih akurat.
Tujuan dilakukannya hal ini adalah agar mengetahui terlebih dahulu data dari periode
sebelumnya, lalu menentukan target pemasaran serta ramalan (forecast) penjualan
pada periode saat ini.
BAB V
Mengevaluasi Dan Melaporkan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Penerimaan Persediaan :
1. Laporan bulanan persediaan yang terdiri dari saldo, mutasi, analisa umur
persediaan harus diserahkan tepat waktu dan menyajikan pengelolaan
persediaan.
2. Pengawasan rutin atas batas-batas persediaan, verifikasi persediaan
(pemeriksaan persediaan) berdasarkan sampel dan secara teratur harus
dilakukan terutama pada barang-barang yang bernilai tinggi dan tindakan
pencegahan harus diambil untuk meminimalisasi kerugian akibat keusangan,
pencurian, kerusakan dll.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
3. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor
181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi
B. Buku Referensi
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi, Jakarta, 2013
2. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid 1, Eddy Afrianto
D. Referensi Lainnya
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan