PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN
PADA KASUS : LUKA BAKAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat I
Dosen Pengampu : Astri Zeini Wahida S.Kep. Ners., M.Kep
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayatnya kepada kelompok, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan Gawat Darurat I.
Kelompok 9
I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .I
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .II
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II TINJAUAN TEORI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
A. Pengertian Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
B. Etiologi Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
C. Patofisiologi Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
D. Pathway Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
E. Manifestasi Klinis Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
F. Klasifikasi Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
G. Penatalaksanaan Luka Bakar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12
H. Pemeriksaan Penunjang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
A. Pengkajian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
B. Diagnosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .25
C. Intervensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
D. Implementasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
E. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .29
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .29
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Luka Bakar ?
2. Bagaimana Etiologi Luka Bakar ?
3. Bagaiamana Patofisiologi Luka Bakar ?
4. Bagaiamana Pathway Luka Bakar ?
5. Bagaimana Manifestasi Klinis Luka Bakar ?
6. Bagaimana Klasifikasi Luka Bakar?
7. Bagaiamana Penatalaksanaan Luka Bakar ?
8. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang Luka Bakar ?
9. Bagaiamana Konsep Asuhan Keperawatan Pada Luka Bakar ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Luka Bakar
2. Untuk Mengetahui Etiologi Luka Bakar
3. Untuk Mengetahui Patofisiologi Luka Bakar
4. Untuk Mengetahui Pathway Luka Bakar
5. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Luka Bakar
6. Untuk Mengetahui Klasifikasi Luka Bakar
7. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Luka Bakar
8. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Luka Bakar
9. Untuk Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Pada Luka Bakar
BAB II
TINJAUAN TEORI
Luka bakar merupakan salah satu cedera yang umum terjadi. Hal
ini bisa terjadi karena kelalaian atau kecelakaan. Luka bakar biasanya
terjadi di permukaan kulit. Meski demikian, luka bakar yang parah juga
dapat menembus lapisan dalam kulit sehingga merusak jaringan di
bawahnya.
3
4
1. Grade I
2. Grade II
a. Grade II a
b. Grade II b
c. Grade III
d. Grade IV
2. Berdasarkan kedalamannya
2) Luka bakar dengan luas kurang dari 10 % pada anak dan usia
lanjut.
2) Luka bakar dengan luas 10 -20% pada anak usia <10 tahun atau
dewasa >40 tahun dengan luka bakar derajat III kurang dari 10%.
3) Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa
yangtidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perinium.
1. Keperawatan
B : Breathing (pernafasan),
C : Circulation (sirkulasi)
5) Pasang infus (IV line), jika luka bakar >20% derajat II / III
biasanya dipasang CVP (kolaborasi dengan dokter)
Antasida H2 antagonis
Analgetik
Antibiotik
c. Rehabilitasi
1) Terapi psikiater
2) Terapi fisioterapis
3) Terapi nutrisi
2. Medis
Dewasa : Baxter
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam
RL : Dextran = 17 : 3 2 cc x BB x % LB.
Kebutuhan faal :
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 – 5 tahun : BB x 50 cc
Hari kedua :
( 3-x) x 80 x BB gr/hr
b) Formula Evans
c) Formula Brook
d) Formula farkland
2) Silver Nitrat
3) Silver Sulfadiazine
4) Elektrolit
5) Gula darah
6) Analisa gas darah (jika perlu lakukan tiap 12 jam atau minimal tiap
hari)
7) Karboksihaemoglobin
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas Klien Meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku, bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
registrasi dan diagnose medis.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu Penting untuk menentukan apakah pasien,
mempunyai penyakit yang merubah kemampuan untuk memenuhi
keseimbangan cairan dan daya pertahanan terhadap infeksi (seperti
Diabetes mellitus , gagal jantung, sirosis hipatis, gangguan
pernafasan).
c. Riwayat Kesehatan Sekarang :
1) Sumber kecelakaan
2) Sumber panas atau penyebab yang berbahaya
3) Gamabaran yang mendalam bagaimana luka bakar terjadi
4) Factor yang mungkin berpengaruh seperti alcohol, obat-obatan
5) Keadaan fisik disekitar luka bakar
6) Peristiwa yang terjadi saat luka sampai masuk rumah sakit
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Didalam keluarga klien apakah
memeliki riwayat penyakit yang sama dengan yang diderita klien
e. Riwayat Psiko- Sosio- Spiritual Pengkajian psikologi meliputi status
emosi, kognitif, dan perilaku klien, pengkajian mekanisme koping
klien terhadap penyakit yang diderita.
2. Pola Kesehatan Sehari-hari
1. Pola kebiasaan Pasien biasanya melakukan kegiatan berhubungan
dengan benda panas dan sangat beresiko.
2. Pola tidur dan istirahat Pasien mengeluh sulit tidur karena merasa
tidak nyaman ataupun nyeri pada bagian luka.
20
21
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien luka bakar yang mungkin muncul :
a. Resiko tinggi bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
obtruksi trakeabronkial; edema mukosa dan hinganya kerja silia; luka
bakar daerah leher; kopresi jalan nafas thorak dan dada.
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui rute abnormal; status hypermetabolik.
c. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi
asap sindrom kompartemen terokal sekunder terhadap luka bakar
sirkumfisial dari dada atau leher.
d. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adequate;
kerusakan perlindungan kulit; jaringan traumatic.
e. Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan; bentukan
edema; manifulasi jaringan cedera.
f. Resiko kerusakan perfusi jaringan berhubungan dengan luka bakar
melingkari ekstremitas atau luka bakar listrik dalam.
g. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) berhubungan dengan krisi
situasi; kecacatan; nyeri.
h. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan destruksi lapisan kulit.
Diagnosis keperawatan yang menjadi fokus pada studi literatur ini
yaitu resiko infeksi, karena berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adequate; kerusakan perlindungan kulit; jaringan traumatik. Definisi resiko
26
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan mengenai Resiko Infeksi Dengan
intervensi tambahan Perawatan Luka Bakar dengan Madu.
Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
Resiko infeksi Kriteria hasil Intervensi utama:
berhubungan dengan sebagai berikut: Manajemen
pertahanan primer 1. Kebersih tangan imunisasi/vaksinasi
tidak adequate; meningkat (pencegahan infeksi)
kerusakan 2. Kebersihan badan
perlindungan kulit; meningkat Intervensi pendukung:
jaringan traumatic. 3. Nafsu makan meningkat 1. Dukungan perawatan
4. Demam menurun diri(mandi)
5. Kemerahan menurun 2. Edukasi pencegahan
6. Nyeri menurun luka tekan
7. Bengkak menurun 3. Manajemen nutrisi
8. Cairan berbau busuk 4. Menejemen medikasi
menurun 5. Pemantauan elektrolit
9. Kultur area luka membaik 6. Pemantauan nutrisi
27
D. Implementasi
Tindakan keperawatan adalah perilaku yang dikerjakan oleh
perawat untuk melaksanakan intervensi keperawatan (Tim Pokja SIKI
DPP PPNI, 2018). Implementasi keperawatan merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan perawat sesuai dengan intervensi yang dibuat
sebelumnya. Perawat harus memastikan jika tindakan yang dilakukan
sudah aman, tepat, serta melakukan penilaian berdasarkan tujuan dan
kriteria hasil yang ditetapkan.
E. Evaluasi
A. Kesimpulan
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
30