Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

OLEH :

KELOMPOK IX

1. MARIA M PARDJER
2. SINDI LEKAWAEL
3. KAROLINA J. NGEBURSIAN
4. DEVITA BONARA

UNIVERSITAS PATTIMURA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PEDNDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
tuntunan dan Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Iklusif.

Terima Kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak maupun referensi yang sudah
membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami meminta adanya
saran,kritik,serta masukan yang dapat membantu kami untuk kesempurnaan makalah ini
kedepannya.

Penyusun

Kelompok
DAFTAR ISI

Halaman Sampul........................................................................................................................................................

Kata Pengantar............................................................................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................................

A. Apa saja jenis layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus..............................................1


B. Apa saja bidang layanan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus...............................1
C. Bagaimanakah layanan pendidikan Homeschooling bagi ABK....................................2
D. Bagaimanakah layanan pendidikan di Rumah Sakit bagi ABK....................................3

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................1
B. Saran..............................................................................................................................1

DAFRTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan atau layanan berasal dari bahasa asing yaitu service. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai perihal atau cara melayani; usaha
melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan; kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Suatu pelayanan dikatakan berhasil atau
berkualitas tinggi jika layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para pengguna
layanan. Oleh karena itu, antara kebutuhan dan pelayanan memiliki keterkaitan yang
tidak dapat dipisahkan.

Pendidikan adalah kunci masa depan setiap individu. Sama seperti anak normal
lain, anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak dalam memperoleh layanan
pendidikan yang layak. Cara yang paling efektif dalam membantu anak berkebutuhan
khusus adalah dengan menyediakan bentuk layanan pendidikan yang memadai dan
disesuaikan dengan karakteristik individu anak. Anak berkebutuhan khusus
membutuhkan penanganan pendidikan secara khusus karena keterbatasannya. Beberapa
penanganan yang dapat digunakan untuk layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus
adalah layanan pendidikan Home Schooling dan layanan pendidikan di Rumah Sakit.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis ingin membahas tentang layanan pendidikan
Home Schooling serta layanan pendidikan di Rumah Sakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus?
2. Apa saja bidang layanan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus?
3. Bagaimanakah layanan pendidikan Homeschooling bagi ABK?
4. Bagaimanakah layanan pendidikan di Rumah Sakit bagi ABK?

C. Tujuan
1. Menjelaskan jenis-jenis layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
2. Menjelaskan bidang layanan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
3. Mendeskripsikan layanan pendidikan Homeschooling bagi ABK
4. Mendeskripsikan layanan pendidikan di Rumah Sakit bagi ABK
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Bagi anak berkebutuhan khusus layanan mempunyai makna yang cukup besar
karena memang mereka memerlukan pelayanan ekstra, yang berbeda dari layanan yang
diberikan kepada orang-orang normal.
Sesuai dengan kebutuhan anak luar biasa jenis pelayanan dapat dibedakan menjadi 3
kategori, yaitu:
a. Layanan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti kebutuhan
yang berkaitan dengan koordinasi gerakan anggota tubuh dan berbagai jenis
gangguan kesehatan, melibatkan berbagai profesional seperti ahli terapi fisik
(physical therapist occupational therapist) dan dokter ahli.
b. Layanan yang berkaitan dengan kebutuhan sosial emosional, seperti kebutuhan
yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan atau
masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan kebutuhan
bersosialisasi. Layanan ini melibatkan psikolog dan pekerja sosial.
c. Layanan yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan, yang merupakan
kebutuhan terbesar para penyandang keluarbiasaan, melibatkan ahli pendidikan
dari berbagai bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang layanan ini,
berbagai model pelayanan telah dikembangkan.

B. Bidang Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan anak berkebutuhan khusus mempunyai empat bidang layanan, yaitu:
1. Layanan Prevensi
Layanan prevensi adalah layanan yang dilakukan untuk mencegah agar hambatan
belajar dan hambatan perkembangan yang dialami seorang anak tidak berdampak lebih
jauh kepada aspek-aspek perkembangan lainnya. Layanan prevensi ini sedapat mungkin
untuk mengurangi hambatan belajar dan hambatan perkembangan, bahkan jika
memungkinkan dilakukan untuk menghilangkan hambatan belajar dan hambatan
perkembangan pada seorang anak secara dini.
2. Layanan Intervensi
Layanan intervensi dimaksudkan untuk menangani hambatan belajar dan hambatan
perkembangan, agar mereka dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu target
layanan intervensi adalah perkembangan optimal yang harus dicapai oleh seorang anak
yang mengalami hambatan perkembangan dan hambatan belajar, sebagai akibat ketunaan.
3. Layanan Kompensatoris
Layanan kompensatoris dimaksudakan untuk memfasilitasi anak yang mengalami
hambatan pada aspek tertentu (kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, hambatan
perkembangan kognitif, motorik serta emosi dan tingkah laku), dialihkan kepada fungsi
lain yang memungkinkan dapat menggantikan fungsi yang hilang. Misalnya kehilangan
fungsi penglihatan, dikompensasikan ke fungsi perabaan (menulis dengan huruf Braille),
kehilangan fungsi pendengaran dikompensasikan ke fungsi penglihatan (berbicara dengan
bahasa isyarat).
4. Layanan Pengembangan Potensi
Layanan pengembangan potensi dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam
menemukan dan mengembangkan potensi dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak,
baik kognitif, afektif, psikomotorik, bakat dan kreativitas, keterampilan maupun
kecakapan khusus lain, sehingga dapat menunjang kehidupannya di masyarakat.

C. Layanan Pendidikan Homeschooling bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan adalah kunci masa depan setiap individu. Sama seperti anak normal
lain, anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak dalam memperoleh pendidikan yang
layak. Cara yang paling efektif dalam membantu anak berkebutuhan khusus adalah
dengan menyediakan bentuk layanan pendidikan yang memadai dan disesuaikan dengan
karakteristik individu. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan pendidikan
secara khusus karena keterbatasannya. Fakta yang ada memperlihatkan bahwa anak
berkebutuhan khusus dengan karakteristik berat tidak mampu ikut serta dalam sekolah
khusus formal sehingga memerlukan suatu metode pendidikan alternatif. Program
sekolah di rumah (Homeschooling Program) dapat dijadikan pendidikan alternatif yang
dapat membantu anak berkebutuhan khusus dalam belajar. Tenaga pendidik dalam
Homeschooling dapat memaksimalkan perhatiannya kepada apa yang menjadi kebutuhan
anak didiknya dibandingkan dengan program pendidikan lainnya. Dalam dunia
pendidikan Homeschooling merupakan suatu situasi belajar mengajar dimana anak yang
sebagian besar waktu belajar di sekolahnya dihabiskan di dalam atau sekitar rumah
sebagai ganti dari menghadiri sekolah konvensional.
Homeschooling itu legal tertera dalam kebijakan mengenai pendidikan di
Indonesia diatur dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Di dalam UU tersebut disebutkan mengenai keberadaan 3 (tiga) jalur pendidikan yang
diakui oleh pemerintah, yaitu : jalur pendidikan formal (sekolah), non-formal (kursus dll),
dan informal (pendidikan oleh keluarga dan lingkungan). Ketentuan mengenai
pendidikan informal diatur dalam pasal 27 yang berbunyi : (1) kegiatan pendidikan
informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri. (2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diakui sama dengan
pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
Pelaksanaan Homeschooling bagi pendidikan anak berkebutuhan khusus
dilaksanakan berdasarkan prinsip terstruktur, terpola, terprogram, konsisten, dan
kontinyu. Kurikulum yang dipakai dalam program ini disesuaikan dengan kebutuhan
anak. Keberhasilan program Homeschooling bagi anak berkebutuhan khusus ini
didukung oleh kurikulum yang sesuai, fasilitas yang memadai dan perhatian pada orang
tua dari anak berkebutuhan khusus tersebut.
Prinsip-prinsip layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus telah
diterapkan pada sistem pendidikan homeschooling. Pendidikan dalam system
homeschooling berpusat pada anak. Pelajaran yang diberikan ditentukan sendiri oleh
anak, sesuai bakat dan minat. Pelajaran diberikan menggunakan media-media yang
kreatif dan praktik langsung, tidak selalu menggunakan media teks book yang membuat
anak bosan. Anak berkebutuhan khusus biasanya memiliki bakat khusus dan
Homescooling dapat mengembangkannya secara lebih maksimal dibandingkan dengan
sekolah umum lainnya. Homeschooling juga sangat memperhatikan kebutuhan masing-
masing anak (individualitas), hal ini sesuai dengan model pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus.
Homeschooling dianggap efektif karena mempunyai keleluasaan dalam menyusun
kurikulum. Kurikulum bersifat individual, dimana setiap anak dibutakan program khusus
berdasarkan kekhususan dan keunikan yang dimilikinya yang didalamnya tidak hanya
mencakup apa-apa yang akan diberikan pada anak dalam jangka pendek dan jangka
panjang tetapi juga pendekatan apa yang digunakan untuk itu dan disesuaikan dengan
kecerdasan anak. Homeschooling memungkinkan sistem Long Distance Learning.
Beberapa anak berkebutuhan khusus memiliki kebatasan fisik maupun kondisi kesehatan
fisik yang sangat rentan, dengan model homeschooling memungkinkan anak dapat
terpenuhi hak belajarnya dengan modul-modul yang disediakan serta memanfaatkan
media maya dalam berkomunikasi dengan tutor, dengan bekerjasama dengan pihak
keluarga.
Guru mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan
subjek didik. Guru memandu dan mengarahkan keinginan serta bakat anak. Dalam
homeschooling anak juga dibiasakan dengan atmosfer sosial yang kooperatif dan
demokratis. Hal ini melatih kebutuhan anak berkebutuhan khusus akan pentingnya
interaksi sosial dengan orang lain. Demokratis sangat terlihat pada sistem homeschooling,
apa yang akan anak pelajari dan dimana mereka belajar, anak bebas memilih. Anak tidak
mudah bosan, mereka cenderung merasa sedang bermain ketimbang belajar.

Kelebihan layanan pendidikan homeschooling bagi anak berkebutuhan khusus, antara


lain:
a. Keluarga berkesempatan mendesain sendiri program Homeschooling yang sesuai
bagi anak berkebutuhan khusus
b. Orang tua dapat memonitor perkembangan anak secara langsung dan memudahkan
tenaga pendidik untuk memberikan perhatian sehingga pendidikan berlangsung
secara optimal.
c. Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
d. Kegiatan pembelajarannya bisa lebih focus.
e. Lebih memberikan peluang kemandirian dan kreativitas individual yang tidak
didapatkan di sekolah.
f. Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini dan mengikuti standar waktu yang
ditetapkan oleh home schooling.
g. Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga relatif terlindung dari
paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang.
h. Biaya pendidikan disesuaikan dengan keadaan orang tua, home schooling dapat
menjadi alternatif bentuk layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
i. Homeschooling tidak mengenal sistem tinggal kelas, jadi sangat efektif bagi anak
Slow Learner karena sistem tinggal kelas akan menurunkan harga diri anak dan
menurunkan penghargaan anak terhadap dirinya sendiri.
Kekurangan layanan pendidikan homeshooling bagi anak berkebutuhan khusus, antara
lain:
Kekurangan layanan pendidikan homeshooling bagi anak berkebutuhan khusus, antara
lain:
a. Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua
b. Sosialisasi dengan teman sebaya menjadi relatif rendah.
c. Anak relatif tidak terekspos dengan pergaulan yang heterogen secara sosial.
d. Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan
menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak terprediksi
sebelumnya.
e. Kematangan kepribadian anak otomatis terlambat karena jarang terpapar dengan
masalah interaksi sosial.

D. Layanan Pendidikan Di Rumah Sakit Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Mengingat tidak semua anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan mempelajari
materi sesuai tahapan yang diberikan, proses perkembangan dan tingkat pencapaian program
pun tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya, kurikulum pun harus dapat
dipilih, dimodifikasi dan dikembangakan oleh terapis dengan bertitik tolak pada kebutuhan
dan kemampuan masing-masing anak sesuai usianya serta memperhatikan
sumberdaya/lingkungan yang ada. Sehubungan dengan penetapan program tersebut,
orangtua sering begitu menggebu-gebu ingin mengejar ketinggalan anak berkebutuhan
khusus yang dibimbingnya sehingga mengesampingkan kesiapan mental anak saat akan
belajar.
Salah satu layanan pendidikan dilaksanakan di Rumah Sakit, yang sering disebut
dengan Orthopedagogik. Orthopedagogik adalah layanan pendidikan bagi anak-anak yang
membutuhkan pendidikan khusus. Pelayanan ini biasanya dibutuhkan oleh anak-anak
autisme, down's syndrome, mental retardasi maupun anak-anak yang memiliki gangguan
belajar khusus seperti anak-anak dengan gangguan disleksia, diskalkulia maupun disgrafia
dimana secara umum kemampuan taraf inteligensinya dalam batas normal.
Ortopedagogik sering dibagi dua macam, yaitu ortopedagogik umum dan ortopedagogik
khusus. Ortopedagogik umum berkenaan dengan pendidikan bagi anak luar biasa pada
umumnya, sedangkan ortopedagogik khusus berkenaan dengan pendidikan bagi tiap jenis
anak luar biasa.

1. Ortopedagogik sebagai Aplikasi Teori-teori Ilmu Lain


Pada mulanya ortopedagogik bukan merupakan suatu disiplin ilmu karena hanya
merupakan aplikasi dari teori-teori disiplin ilmu tertentu, terutama ilmu kedokteran dan
psikologi. Nama ortopedagogik dalam ilmu kedokteran dan psikologi hanya sebagai
teknik penyembuhan yang bersifat mendidik yang diarahkan hanya pada usaha-usaha
penyembuhan bagi anak-anak luar biasa yang tergolong cacat atau penyandang
ketunaan, seperti tunagrahita, tunarungu, tunadaksa, tunanetra, dan sebagainya.
2. Ortopedagogik sebagai Bagian Pedagogik
Bidang telaah atau objek formal ilmu pendidikan atau pedagogik adalah situasi
pendidikan anak untuk mencapai kedewasaan. Ketidakpuasan akan penyandang
ketunaan yang belum terintegrasi mendorong dimasukkannya ortopedagogik yang
semula hanya dipandang sebagai teknik penyembuhan medik-psikologi ke dalam disiplin
ilmu pendidikan. Dalam ilmu pendidikan, anak baik yang normal maupun yang
tergolong luar biasa, diasumsikan sebagai makhluk yang perlu dididik dan dapat dididik.
3. Ortopedagogik sebagai Disiplin Ilmu yang Otonom
Seperti halnya disiplin ilmu lain, ilmu pendidikan juga berkembang dengan pesat.
Kecenderungan para ilmuwan yang melakukan spesialisasi telaah keahliannya agar
diperoleh tingkat analisis yang lebih tajam dan lebih seksama juga melanda para
ilmuwan dalam bidang pendidikan bagi anak luar biasa untuk menjadikan ortopedagogik
sebagai disiplin ilmu yang otonom.
4. Ilmu-ilmu Penunjang Ortopedagogik
Ilmu penunjang ortopedagogik adalah didiplin ilmu yang memungkinkan untuk
menjalin kerja sama multidisipliner dengan ortopedagogik dalam memecahkan masalah
pendidikan anak luar biasa. Melalui pendekatan multidisipliner analisis masalah
pendidikan luar biasa diharapkan menjadi lebih efektif. Berbagai disiplin ilmu yang
sering terlibat dalam kerjasama multidisipliner untuk memecahkan masalah pendidikan
anak luar biasa adalah ilmu kedokteran, biologi, psikologi, dan sosiologi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus haruslah memadai dan
berdasarkan karakteristik individu yaitu dengan menyesuaikan keterbatasan yang ada
pada diri anak. Pelaksanaan Homeschooling bagi pendidikan anak berkebutuhan khusus
dilaksanakan berdasarkan prinsip terstruktur, terpola, terprogram, konsisten, dan
kontinyu. Keberhasilan program Home schooling bagi anak berkebutuhan khusus ini
didukung oleh kurikulum yang sesuai, fasilitas yang memadai dan perhatian pada orang
tua dari anak berkebutuhan khusus tersebut. Selain itu, layanan pendidikan di Rumah
Sakit juga dapat dilakukan ketika kondisi belum memungkinkan masuk ke sekolah biasa.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu para orang tua yang memiliki Anak
Berkebutuhan Khusus diharapkan untuk tidak terlalu memaksakan sang Anak untuk
dapat seperti anak normal lainnya. Dan juga para orang tua harus lebih
mempertimbangkan layanan pendidikan manakah yang lebih cocok untuk anaknya, agar
nantinya sang anak dapat sukses dalam pendidikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Shaoran. 2012. Pendidikan Anak Luar Biasa.


http://shaoran1401.blogspot.com/2012/03/pendidikan-anak-luar-biasa.html (Diakses pada 8
Desember 2014)

Sarah, Sayyida. 2011. Bidang Layanan Anak Berkebutuhan Khusus. http://sayyida-


sarah.blogspot.com/2011/12/bidang-layanan-anak-berkebutuhan-khusus.html (Diakses pada
8 Desember 2014)

Unni. 2013. Aplikasi Teori Progresivisme Terhadap Model Pendidikan Homeschooling Bagi
Anak Autisme. http://unny-unny.blogspot.com/ (Diakses pada 8 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai