Bagan
Kebijakan
Pengelolaan
Sumber Daya
Alam
Sebagai contoh, berdasarkan data pada kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012
tercatat setidaknya terdapat 300 kasus lingkungan hidup (kebkaran hutan, pencemaran,
pertambangan, dan lain sebagainya).
Selain menimbulkan kerusakkan hutan dan menurunnya kualitas lingkungan, lemahnya tataran
implementasi peraturan perundangan di bidang lingkungan tersebut pada kenyataannya
menimbulkan sejumlah konflik sosial dan/atau sengketa hukum.
Penyusunan kegiatan pengelolaan sumber daya harus berlandaskan pada (a) bumi dan air dan
kekayaan alam, (b) yang dikuasai Negara, dan (c) harus digunakkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Pengelolaan Pumber daya Perikanan Berbasis Masyarakat (PSPBM) yang merupakan proses
pemberian wewenang, tanggung jawab dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola
sumber daya perikanannya sendiri telah menjadi populer pada saat ini.
Meskipun kerja sama merupakan sifat interaksi antara masyarakat, pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya perikanan cenderung makin berkurang, interaksi antara masyarakat
lebih banyak terekspresi dalam bentuk saling kompetisi.
Arti dan logika PSPBM. PSPBM dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian
wewenang, tanggung jawab, dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola sumber daya
perikanannya sendiri dengan terlebih dahulu mendefinisikan kebutuhan, keinginan , tujuan serta
aspirasinya.
Secara garis besar, sistem DAS dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah, dan
hilir. Ekosistem DAS hulu sangat penting dalam sistem DAS sebab berfungsi sebagai
perlindungan sistem tata air DAS secara keseluruhan.
HUTAN
Konsep pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat adalah merupakan strategi
kehutanan sosial yang bertujuan hutan untuk kemakmuran masyarakat.
Tujuan pengelolaan hutan tidak hanya untuk menghasilkan kayu pertukangan, melainkan
untuk memnfaatkan sumber daya hutan bagi semua jenis hasil hutan yang dapat dihasikan
ditempat yang bervariasi menurut lokasi.
Paradigma pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat dapat dirumuskan (1) mendorong
peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup,
(2) menjamin adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat/local atas
penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam , (3) menghormati dan melindungi modal sosial
(sosial capital), seperti etika sosial, kearifan lingkungan, religi, sistem teknologi, maupun
pranata-pranata sosial di kalangan masyarakat, dan (4) mengakui dan mengakomodasi adanya
kemajemukan hukum yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
a) Intensifikasi, Perlunya meningkatkan survei dan eksplorasi sumber daya dalam upaya
mengetahui potensi sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b) Diversifikasi, Perlunya mengurangi secara strategis ketergantungan terhadap sumber
daya tak terbarukan dalam usaha memenuhi kebutuhan sumber daya dalam negeri dan
menggantinya dengan sumber daya lain.
c) Konservasi, Perlunya penggunaan sumber daya secara efisien dalam upaya menjaga
kelestarian sumber daya melalui penggunaan secara bijaksana bagi tercapainya
keseimbangan pembangunan dan lingkungan hidup.
d) indeksasi, Melalui cara ilmiah, untuk setiap sektor kegiatan perlu ditenentukan jenis
energi mana yang paling tepat digunakan.
PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN PENGELOLAAN
Ada lima prinsip kebijakan pengelolaan. Prinsip pertama, sumber daya alam harus dimanfaatkan
dan dikelola untuk tujuan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan dari
generasi ke generasi. Prinsip kedua, sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dialokasikan
secara adil dan demokratis secara inter maupun antar generasi dalam kesetaraan gender. Prinsip
ketiga, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam harus mampu menciptakan kohesivitas
masyarakat di berbagai lapisan dan kelompok serta mampu melindungi dan mempertahankan
eksistensi budaya lokal, termasuk sistem hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
adat/lokal. Prinsip keempat, pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan pendekatan
sistem untuk mencegah terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang bersifat parsial, ego-sektoral
atau ego-daerah, dan tidak terkoordinasi. Prinsip kelima, kebijakan dan praktik-praktik
pengelolaan sumber daya alam harus bersifat spesifik lokal dan disesuaikan dengan kondisi
ekosistem dan masyarakat setempat .
ORIENTASIKEBIJAKAN PENGELOLAAN
a) orientasi pengelolaan ditujukan pada konservasi sumber daya alam untuk menjamin
kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumber daya alam bagi keperntingan inter dan
antargenerasi .
b) pendekatan yang digunakkan bercorak komprehensif dan terintegrasi (komprehensif-
integral) karena sumber daya alam merupakan satu kesatuan ekologi .
c) mengatur mekanisme koordinasi dan keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan sumber
daya alam.
d) menganut ideologi pengelolaan sumber daya alam yang berbasis masyarakat .
e) menyediakan ruang bagi partisipasi public yg sejati dan transparansi pembuatan
kebijakan sebagai wujud demokratisasi dalam pengelolaan sumber daya alam.
f) memberi ruang bagi pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia, terutama hak-
hak masyarakat adat/lokal atas penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam.
g) menyerahkan wewenang pengelolaan sumber daya alam kepada daerah berdasarkan
prinsip desentralisasi sehingga pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan sesuai
dengan karakteristik wilayah.
h) mengatur mekanisme pengawasan dan akuntabilitas pengelola sumber daya alam kepada
publik.
i) mengakui dan mengakomodasi secara utuh kemajemukan hukum pengelolaan sumber
daya alam yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
BAB VII
Bagan
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau secara
fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat materi yang
tersedia dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan.oleh karena itu,
dalam melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau Negara perlu diketahui keadaan sumber
daya manusia yang ada diwilayah tersebut.
Unsur penting dalam ilmu ekonomi sumbe daya manusia yaitu ilmu ekonomi, sumber daya,
manusia, dan sumber daya manusia. Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu sosial yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak
terbatas dengan alat pemuas yang terbatas.
Pengertian sumber daya manusia menurut hasibuan (2014) adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian ilmu ekonomi sumber daya
manusia adalah ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisi pembentukan dan pemanfaatan
sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi atau ekonomi sumber daya
manusia merupakan penerapan teori ekonomi pada analisis sumber daya manusia.
SDM adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun
perusahaandan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya.SDM merupakan salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan Dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
Secara makro SDM diartikan sebagai penduduk, penduduk adalah sekelompok manusia yang
mendiami suatu wilayah Negara yang memiliki ciri khas tertentu, dan terkait oleh aturan-aturan
yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus-menerus.
Ekonomi sumber daya manusia mempelajari tentang berbagai hal yaitu perencanaan sumber
daya manusia , ekonomi ketenagakerjaan, dan ekonomi kependudukan .berikut akan diuraikan
secara singkat masing-masing studi dan kaitannya dengan ekonomi sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia memfokuskan pada penyediaan angkatan kerja dengan
pengetahuan dan keterampilan tinggi serta penciptaan kesempatan kerja, kemudian membawa
pada arah telaah perencanaan sumber daya manusia yang meliputi analisis permintaan dan
penawaran tenaga kerja yang akan terjadi pada masa yang akan dating.
EKONOMI KETENAGAKERJAAN
EKONOMI KEPENDUDUKAN
Adam smith(1729-1790) merupakan tokoh utama aliran klasik. Adam smith telah mencurahkan
perhatian pada alokasi sumber daya mansuia dalam pertumbuhan ekonomi. Smith menganggap
bahwa manusia merupakan faktor produksi utama yang akan menentukan kemakmuran karena
tanah tidk akan berarti kalau tadak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga
bermanfaat bagi kehidupan.
Teori Malthus
Adam smith menganggap bahwa tingkat kesejahteraan manusia akan selalu meningkat sebagai
dampak positif dari adanya spesialisasi, tetapi sebaliknya Malthus pesimistis dengan masa depan
manusia . Malthus melihat bahwa tanah sebagai Salah satu faktor produksi, luasnya terbatas dan
makin terbatas lagi untuk menghasilkan bahan makanan karena sebagian digunakan untuk
membangun perumahan, pabrik-pabrik dan bangunan lain.
Teori Keynes
Menurut Keynes terjadinya depresi besar pada tahun 1930-an adalah karena kurangnya
permintaan agregatif di masyarakat. Kurangnya permintaan ini menghalangi terjadinya kegiatan
produksi, walaupun masyarakat sebenarnya mampu melakukannya.
Perbedaan teori ini dengan teori Malthus adalah dalam teori ini jumlah penduduk yang besar
dapat tidak mengurangi pendapatan per kapita jika diimbangi dengan peningkatan modal fisik.
Menurut teori ini ada jumlah penduduk tertentu yang dapat menghasilkan produksi per kapita
yang tinggi. Jumlah tersebut dikatakan optimal dalam arti tidak ada perubahan , baik dalam
jumlah dan mutu sumber daya yang tidak dapat diperbarui maupun tersedianya modal fisik.
Teori Rational Expectation
Menurut teori ini, perubahan permintaan entah melalui ekpansi moneter atau fiskal hanya akan
meningkatkan output nyata dan employment, bila masyarakat tidak menduga adanya kenaikan
permintaan itu.