Anda di halaman 1dari 27

Metode Penelitian

Modul ke:

Kuantitatif
02 Fakultas
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Perspektif dan Jenis
Program Studi
Ilmu
Penelitian Kuantitatif
Komunikasi
Drs. Marwan Mahmudi, M.Si.
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
PARADIGMA DAN PENDEKATAN
PENELITIAN ILMU SOSIAL
Macam-macam Paradigma Penelitian Ilmu Sosial:

Paradigma Ilmiah Paradigma Alamiah


(Scientific Paradigm) (Naturalistic Paradigm)
Paradigma Postmodern

Positivistik Fenomenologi, Konstruktivis,


Interpretif, dan Kritis.
Misalnya, metode survei, Misalnya, metode fenomenologi,
analisis isi, eksperimen, analisis semiotika/framing/wacana,
metode evaluatif analisis resepsi, analisis tema fantasi,
etnometodologi, etnografi, studi kasus

<
← MENU AKHIRI >

Kedudukan Paradigma dalam Kegiatan
Penelitian
Paradigma adalah basis kepercayaan utama dari
sistem berpikir, yaitu basis ontologi, epistemologi,
dan aksiologi.
Paradigma dalam pandangan filosofis memuat
pandangan awal yang membedakan, memperjelas,
dan mempertajam orientasi berpikir seseorang.
Dalam kaitan dengan penelitian akan membawa
konsekuensi praktis perilaku, cara berpikir,
interpretasi dan kebijakan dalam pemilihan terhadap
masalah penelitian

<
← MENU AKHIRI >

Ilmuwan sosial memiliki perbedaan
cara pandang dalam meneliti manusia
sebagai obyek ilmu sosial.

Perbedaan cara pandang tersebut


berkaitan dengan dimensi paradigma
penelitian itu sendiri

<
← MENU AKHIRI >

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk
memahami kompleksitas
dunia nyata yang bersifat umum
Perspektif adalah suatu kerangka konseptual,
perangkat asumsi, nilai atau gagasan yang
mempengaruhi persepsi kita dan pada
gilirannya mempengaruhi cara kita bertindak
dalam suatu situasi
Perspektif dalam bidang keilmuan sering juga
disebut paradigma
<
← MENU AKHIRI >

Dimensi Paradigma Penelitian
• Dimensi ONTOLOGI. Asumsi tentang obyek atau realitas sosial
yang diteliti.

• Dimensi EPISTEMOLOGI. Asumsi tentang hubungan antara


peneliti dan yang diteliti dalam memperoleh pengetahuan mengenai
obyek yang diteliti.

• Dimensi AKSIOLOGI. Asumsi tentang pertimbangan nilai, etika,


dan moral peneliti dalam suatu penelitian.

• Dimensi RETORIK. Asumsi tentang bahasa yang dipergunakan


dalam penelitian.

• Dimensi METODOLOGI. Asumsi tentang metodologi penelitian


yang dipergunakan peneliti dalam menemukan kebenaran suatu
ilmu pengetahuan

<
← MENU AKHIRI >

Dalam tradisi penelitian ilmu sosial dikenal
dengan dua pendekatan, yaitu
penelitian Kuantitatif dan
penelitian Kualitatif.

Akar mula munculnya dua pendekatan ini


adalah adanya perbedaan dalam memandang
dimensi
ONTOLOGI atau
OBYEK ILMU SOSIAL, yaitu
MANUSIA
<
← MENU AKHIRI >

Kerangka perbedaan cara pandang dalam dimensi ontologi

Kuantitatif MANUSIA Kualitatif

BENDA IDE

Kongkrit Abstrak

Empirisnya adalah bahwa manusia Empirisnya adalah meskipun


berbeda tapi mereka punya manusia punya perbedaan tapi tetap
persamaan ada yang identik

Dengan demikian gejala yang ada Dengan demikian gejala yang ada
dapat dikuantitatifkan hanya dilihat dari kualitasnya

Jadi gejala tersebut dilihat dari Karena gejalanya abstrak maka


kuantitasnya di mana memandang cara memandang empirisnya secara
empiris sebatas empiris sensual sensual, etik, logic, dan
atau secara kongkrit transendental

<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan dalam Prosedur Penelitian

KUANTITATIF KUALITATIF
(obyektif) (subyektif)
Peneliti memulainya dengan Ketika makna telah ditangkap
menguji hipotesis dan ditemukan maka peneliti
akan terlibat lebih dalam dengan
data
Konsep ada dalam bentuk Konsep ada dalam bentuk tema,
variabel-variabel yang motif, generaliasasi, atau
berbeda taksonomi
Pengukuran sistematis Pengukuran diciptakan dalam
diciptakan sebelum cara yang khusus dan seringkali
pengumpulan data dan spesifik terhadap individu atau
dibakukan penelitinya

<
← MENU AKHIRI >

Data ada dalam bentuk Data ada dalam bentuk
bilangan angka kata-kata yang berasal
berdasarkan dari dokumen, observasi
pengukuran yang tepat atau transkrip

Teori pada umumnya Teori dapat bersifat kausal


bersifat kausal atau atau non kausal dan
deduktif induktif

Prosedur penelitian Prosedur penelitian


bersifat baku dan bersifat partikular dan
diasumsikan replikatif jarang dilakukan replikatif
<
← MENU AKHIRI >

Analisis dilakukan Analisis dilakukan dengan
melalui penggunaan menggali tema-tema atau
statistik, tabel, atau generalisasi yang berasal
bagan, dan dari bukti dan
mendiskusikan mengorganisasikan data
bagaimana kesemuanya guna menyajikan suatu
berhubungan dengan gambaran yang
hipotesis bersesuaian dan
konsistem

<
← MENU AKHIRI >

Sehubungan dengan pandangan yang berbeda tentang
manusia,terdapat pendekatan atau perspektif utama yang
sejajar, yaitu:

PENDEKATAN OBJEKTIF (kuantitatif). Bahwa objek, perilaku dan


peristiwa yang eksis di suatu dunia yang dapat diamati oleh
panca indera, dapat diukur dan diramalkan.

PENDEKATAN SUBJEKTIF (kualitatif). Cenderung memandang


manusia yang mereka amati adalah aktif, dinamis, serta
mampu melakukan perubahan lingkungan di sekeliling
mereka. Artinya manusia aktif memilih dan mengubah
aturanyang menyangkut kehidupannya.

<
← MENU AKHIRI >

PENDEKATAN OBJEKTIF

• llmiah (saintifik), empiris, behavioristik,


behavioral, struktural, positivistik,
fungsionalis, mekanistik, deterministik,
kuantitatif, deduktif, makro, klasik,
konservatif, tradisional, linier, materialis,
atomistik, reduksionis, rasionalistik, dan
statis.
• Objektif = “benar”, “adil”, dan “faktual”,

<
← MENU AKHIRI >

Pendekatan ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dari fenomena serta
hubungan-hubungannya berdasarkan
pandangan bahwa objek-objek, perilaku-
perilaku dan peristiwa-peristiwa eksis di
suatu dunia yang dapat diamati oleh
pancaindra (penglihatan, pendengaran,
peraba, perasa, dan pembau), dapat dikur
dan diramalkan.

<
← MENU AKHIRI >

• menganggap manusia yang mereka amati sebagai pasif dan
perubahannya disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri
mereka.
• hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat diramalkan,
meskipun ramalan tersebut tidak setepat ramalan perilaku alam.
• hukum-hukum yang berlaku pada perilaku manusia bersifat
mungkin (probabilistik)
• perilaku manusia dapat di bagi-bagi menjadi bagian yang
independen, yang masing-masing bekerja secara sistematis.
• pendekatan objektif atau kuantitatif dalam penelitian bertujuan
untuk mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam.

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH

Pengaruh X terhadap Y, hubungan X dengan Y


dan sebagainya

• Kalau mahasiswa lebih rajin belajar, mereka


(mungkin) akan mendapatkan nilai lebih
baik
• Pengaruh menonton tayangan kekerasan
pada TV “A” terhadap tingkat kecemasan
masyarakat di Kota Jakarta
<
← MENU AKHIRI >

Pendekatan Subjektif

Pendekatan yang menempatkan


manusia sebagai subyek yang
mempunyai keleluasaan untuk
berinisiatif dan berbuat menurut
kehendaknya.

<
← MENU AKHIRI >

• Perilaku manusia dipahami dari sudut pandang dirinya,
dengan kerangka pengalaman secara penuh dari individu
itu sendiri
• Presfektif Subjektif atau sering disebut pendekatan
kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang bergantung pada pengamatan
pada manusia
• Dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya
• Fokus perhatian kaum subjektivis adalah bagian perilaku
manusia yang disebut tindakan (action),

<
← MENU AKHIRI >

• Berbeda dengan ilmu alam, yang bertujuan memperoleh
teori-teori kausal yang memungkinkan kita melakukan
prediksi dan pengendalian ilmu sosial, setidaknya
menurut kaum subjektivitas, harus berusaha
menjelaskan perilaku manusia agar dapat dipahami.
• Persoalannya adalah sebagaimana yang dikemukakan
kernnet Burke, perbedaan antara sesuatu benda dengan
manusia adalah bahwa benda sekadar bergerak,
sedangkan manusia bertindak, karena itu bahasa
mekanisme tidak memadai bagi setudi diri manusia.
• Kaum subjektivis menjelaskan makna perilaku dengan
menafsirkan apa yang orang lakukan.

<
← MENU AKHIRI >

Studi yang menggunakan
pendekatan subjektif sering
disebut humanistik, dan karena
itu sering juga disebut
humaniora.

<
← MENU AKHIRI >

Ciri bagamana arah/cara
berpikir kita dalam memandang
suatu obyek kajian yang dapat
digunakan untuk menentukan
pendekatan penelitian yang
akan digunakan adalah:

<
← MENU AKHIRI >

1. Bila kita dihadapkan pada gejala
untuk mengetahui penyebab, faktor
pengaruh, hubungan sebab akibat, di
mana konsep yang digunakan
sengaja diukur atau memiliki variasi
nilai (variabel) maka arahkan
penelitian secara kuantitatif.

<
← MENU AKHIRI >

2. Bila kita dihadapkan pada gejala di
mana kita masih mempertanyakan
”Mengapa” dan ”Bagaimana”, di
mana konsep bersifat abstrak,
masih remang-remang, dan multi
dimensi, maka arahkan penelitian
secara kualitatif

<
← MENU AKHIRI >

Jenis-jenis penelitian Kuantitatif

1. Survei
2. Analisis Isi Kuantitatif
3. Eksperimen dan Kuasi Eksperimen
4. Penelitian Evaluatif
5. Riset Kehumasan (Audit Monitoring
Lingkungan, Audit Humas)
6. Studi Keterbacaan
7. Riset Media

<
← MENU AKHIRI >

Forum 2

Carilah satu judul penelitian yang


mencerminkan pendekatan kuantitatif
dari jurnal atau e-journal atau dari skripsi
di repositori perpustakaan mana saja.
Kemudian berilah alasan dengan mengacu
pada cara atau arah berpikir saudara
bahwa judul penelitian tersebut termasuk
pendekatan kuantitatif.

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Kerlinger, Fred N., Metode Behavioristik.
Salim, Agus, 2006, Teori dan paradigma penelitian
Sosial, Tiara Wacana, Yogyakarta
Singarimbun, Masri dan Sofyan, Metode Penelitian
Sosial,
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan RD, Afbaeta, bandung
Vredenberght, Metode Penelitian.
Wimmer D. Roger, 1987, Mass Media Research,
Wadsworth Publisher Company, Belmont, California
Jalaluddin Rahmat. Metode Penelitian Komunikasi.
Remaja Karya. Bandung.
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Drs. Marwan Mahmudi, M.Si.

“Kalau kalian mencari segala hal yang aman dalam hidup ini, itu sama saja
kalian telah memutuskan untuk tidak berkembang”

- Shirley Hufstaedler –

Anda mungkin juga menyukai