APENDIX 6.4 LAMPIRAN 6.

4
TECHNICAL SPECIFICATIONS SPESIFIKASI TEKNIS
LAND WORK AND GRADING PEKERJAAN TANAH DAN GRADING

1. GENERAL
Earthworks include excavation (cut) and fill (fill)
for the construction work of Clean Water
Treatment and Supporting Buildings which will
be carried out in the Pasigala SPAM area.
Backfill work is carried out in accordance with
what is shown in the plan drawings and carried
out layer by layer and compacted until it reaches
the specified elevation.
If it turns out that at the work location there is a
utility network such as clean water pipes, electric
cables, gas pipelines and others that are still in
use, the contractor is obliged to notify the
supervisor and the authorized agency to
coordinate and consult in order to obtain
instructions in the field. The contractor's
negligence resulting in damage to public
facilities and infrastructure as mentioned above
and others, the Contractor is obliged to repair and
be responsible for compensation incurred as a
result of the work carried out.
1. UMUM
Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian (cut) dan
urugan (fill) untuk pekerjaan konstruksi
Pengolahan Air Bersih dan Bangunan Penunjang
yang akan dilaksanakan didaerah SPAM Pasigala.
Pekerjaan urugan dilakukan sesuai dengan apa
yang ditunjukan dalam gambar rencana dan
dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan hingga
mencapai elevasi yang ditentukan..
Apabila ternyata dilokasi kerja ada jaringan utilitas
seperti pipa air bersih, kabel-kabel listrik, jalur pipa
gas dan lainnya yang masih dipergunakan maka
kontraktor wajib memberitahukan kepada
pengawas dan instansi yang berwenang untuk
berkoordinasi dan berkonsultasi guna mendapatkan
petunjuk dilapangan. Kelalaian kontraktor sehingga
mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana
umum seperti disebutkan diatas dan lainnya, maka
Kontraktor berkewajiban memperbaiki dan
bertanggung jawab atas ganti rugi yang
ditimbulkan akibat dari pekerjaan yang
dilaksanakan.

Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
2. WORK METHOD
In accordance with the type of work handled, the
contractor must propose a method of carrying out
excavation work and earthfilling, especially work
that can result in work accidents.
The proposed work method must be presented in
a complete, detailed manner and includes
dimensions and is equipped with the necessary
calculations (structure). Excavation work may
only be carried out after the proposed work
method is approved by the Supervisor and the
necessary auxiliary equipment is ready in the
field.
3. GRADING WORK
3.1. LAND CLEARING
1. The clearing referred to in this clause is the
cleaning of the soil surface such as trees,
reeds, shrubs including stumps and their
roots, as well as other materials in the work
area.
2. Existing roads, buildings, trees and others
that are not designated for demolition must
be protected from defects and damage that
may arise from the execution of the
contractor's work.
3. The results of the demolition in the form of
debris and tree trunks are transported and
disposed of to a designated place with the
approval of the Board
Directors/Supervisor.
3.2 STRIPPING
1. The purpose of stripping here is the
stripping/removal of the soil layer containing
humus, roots and trees and shrubs in the site
area which is the scope of work.
2. For areas that are not muddy (hard soil), the
thickness of the peeled layer is 10-20 cm
from the original soil surface, including re-
cleaning the remnants of plant roots that are
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
2. METODA KERJA
Sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani,
kontraktor harus mengajukan metode pelaksanaan
pekerjaan galian dan urugan tanah terutama
pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
Usulan metode kerja yang diajukan harus disajikan
secara lengkap, detail dan mencantumkan dimensi
serta dilengkapi dengan perhitungan (struktur) yang
diperlukan. Pekerjaan galian tanah hanya boleh
dilakukan setelah usulan metode kerja disetujui
Pengawas dan peralatan bantu yang diperlukan
telah siap dilapangan.
3.GRADING WORK
3.1 LAND CLEARING
1. Clearing yang dimaksud didalam klausul ini
adalah pembersihan permukaan tanah seperti
pohon-pohon, alang – alang, perdu termasuk
tunggul berikut akar - akarnya, serta material
lain yang ada didaerah kerja.
2. Jalan-jalan yang ada, bangunan, pohon dan
lainnya yang tidak ditunjuk untuk dibongkar
harus dilindungi dari cacat dan kerusakan
yang mungkin timbul dari pelaksanaan
pekerjaan kontraktor.
3. Hasil bongkaran berupa puing dan batang
pohon diangkut dan dibuang ketempat yang
telah ditentukan atas persetujuan
of Direksi/Pengawas.
3.2 STRIPPING
1. Maksud stripping disini adalah
pengupasan/pembuangan lapisan tanah yang
mengandung humus, akar dan pohon-pohon
serta perdu pada daerah tapak yang
merupakan lingkup pekerjaan
2. Untuk daerah yang tidak berlumpur (tanah
keras), tebal lapisan yang dikupas sedalam 10-
20 cm dari permukaan tanah asli termasuk
 still left at the work site.
3. For muddy locations such as former rice
fields, swamps and puddles, and the like,
stripping is carried out until the mud is
gone/clean and reaches the original soil. The
results of the stripping must be disposed of
outside the work area to a place that has been
determined by the Board of
Directors/Supervisor.
3.3 EXAMINATION/CUT WORK
1. Included in the plan/work drawing.
2. The purpose of excavation (cut) in this clause
is excavation/cutting of the original soil if the
design elevation is lower than the original
ground surface as shown in the plan/work
drawing.
3. If in the execution of the work there is an
underground utility that is still in use, the
Contractor must notify the Board of
Directors/supervisor and the competent
authority for more detailed instructions, any
damage caused by the contractor, the
contractor must be fully responsible for
repairing and paying compensation.
4. If it turns out that the excavation exceeds the
specified depth, the Contractor must fill and
re-compact the area with the appropriate
material/material specifications and must
obtain the approval of the Board of
Directors/Supervisor.
5. The contractor must keep the excavations
free from landslides in the vicinity with
temporary construction as retaining soil and
free from puddles, so that the work can be
carried out properly according to technical
specifications. If necessary, pumping must
be done carefully so as not to disturb the soil
and surrounding structures.
6. Backfilling with excavated soil is carried out
layer by layer and compacted according to
the specifications and designations. This
backfill work may only be carried out after
an inspection has been conducted and
approval from the supervisor and the part to
be backfilled must be backfilled with soil and
meet the requirements for the backfill
material.
7. For excavated/cut material that does not meet
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
pembersihan kembali sisa-sisa akar tanaman
yang masih tertinggal pada lokasi pekerjaan.
3. Untuk lokasi berlumpur seperti bekas sawah,
rawa dan genangan, dan sejenisnya,
pengupasan dilakukan hingga lumpurnya
hilang/bersih dan mencapai tanah asli. Hasil
stripping harus dibuang keluar daerah kerja
ketempat yang telah ditentukan
Direksi/Pengawas.
3.3 PEKERJAAN GALIAN/CUT
1. Tercantum dalam gambar rencana/kerja.
2. Maksud galian (cut) didalam klausul ini
adalah galian/pemotongan tanah asli apabila
elevasi rencana lebih rendah daripada
permukaan tanah asli seperti ditunjukan dalam
gambar rencana/kerja.
3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat
utilitas bawah tanah yang masih digunakan
maka Kontraktor harus memberitahu
Direksi/pengawas dan instansi berwenang
untuk mendapat petunjuk lebih terinci,
kerusakan yang timbul yang diakibatkan oleh
kontraktor maka kontraktor harus bertanggung
jawab penuh dengan memperbaiki dan
membayar ganti rugi.
4. Apabila ternyata penggalian melebihi
kedalaman yang telah ditentukan maka
Kontraktor harus mengurug dan memadatkan
kembali daerah tersebut dengan spesifikasi
bahan/material yang sesuai dan harus
mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.
5. Kontraktor harus menjaga agar hasil galian
tersebut bebas dari longsoran tanah
disekitarnya dengan konstruksi sementara
sebagai penahan tanah dan terbebas dari
genangan air, sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
spesifikasi teknis. Pemompaan bila diperlukan
harus dilakukan secara hati-hati agar tidak
mengganggu tanah dan struktur disekitarnya.
6. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian
dilakukan selapis demi selapis dan dipadatkan
sesuai dengan spesifikasi dan peruntukannya.
Pekerjaan pengurugan kembali ini hanya
boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan
dan mendapat persetujuan pengawas dan
bagian yang akan diurug kembali harus diurug
dengan tanah dan memenuhi syarat material
 the requirements, it must be disposed of
outside the area while the material that meets
the requirements is collected in a place that
has received approval from the Board of
Directors/Supervisor for embankment work.
8. The final surface of the finished
excavation/cut must have a sufficient slope
so that there is no puddle when it rains or
groundwater rises to the surface.
3.4 EMPLOYMENT/FILL WORK
1. The location to be filled must be free from
mud, dirt, garbage and other things that will
disturb the density of the soil.
2. What is meant by backfill/fill work here is
backfill/soil work if the height of the planned
site surface up to the planned site elevation is
in accordance with the plan drawings. The
location to be backfilled must have been
cleaned/stripping done and free from mud,
grass and weeds, trees, dirt, garbage or others.
3. The backfill must be carried out layer by layer
with a solid thickness of 20 cm, compacted
until it reaches the maximum density with a
compactor until it reaches the design elevation
specified in the plan/work drawing.
4. Backfill material which is located in an area
where it is not possible to compact it with
heavy equipment, fill can be made with a
maximum thickness of 10 cm solid and
compacted with a hand compactor/stamper.
5. The acceptable working grade tolerance for
excavation and backfill is ± 10 mm to the
grade specified in the working drawings.
6. To achieve optimal density, the material must
be tested in an official laboratory appointed
by the Director/Supervisor in order to obtain a
standard proctor value.
7. With the same material, the material to be
compacted must also be tested in the field
using the "Sand Cone" system with a density
of 98% and carried out by a Consultant
approved by the Board of
Directors/Supervisor.
8. The test is carried out for every 400 M² of 1
(one) point, if necessary a random CBR test
will be carried out (CBR >5%). The test
schedule will be determined by the Board of
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
tanah urug.
7. Untuk material hasil galian/cut yang tidak
memenuhi syarat harus dibuang ke luar area
sedangkan material yang memenuhi syarat
dikumpulkan ditempat yang sudah mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas untuk pekerjaan
timbunan.
8. Permukaan akhir galian/cut yang telah selesai
harus mempunyai cukup kemiringan sehingga
tidak terjadi genangan disaat hujan atau air
tanah naik ke permukaan.
3.4 PEKERJAAN URUGAN/FILL
1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari
lumpur, kotoran, sampah dan lainnya yang
akan menggangu kepadatan tanah.
2. Dimaksud dengan pekerjaan urugan/fill disini
adalah pekerjaan urugan/timbunan tanah
apabila tinggi permukaan tapak rencana hingga
elevasi rencana tapak sesuai dengan gambar
rencana. Lokasi yang akan diurug harus sudah
diadakan pekerjaan dibersihkan/stripping dan
bebas dari lumpur, rumput dan alang-
alang,pohon-pohon, kotoran, sampah atau
lainnya.
3. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis
demi lapis dengan ketebalan padat 20 cm ,
dipadatkan sampai mencapai kepadatan
maksimum dengan alat pemadat hingga
mencapai elevasi rencana yang ditentukan
dalam gambar rencana/kerja.
4. Material bahan urugan yang terletak pada
daerah yang tidak memungkinkan untuk
dipadatkan dengan alat-alat berat, urugan dapat
dilakukan dengan ketebalan maksimum 10 cm
padat dan dipadatkan dengan mesin pemadat
tangan/stamper.
5. Toleransi kerataan pelaksanaan yang dapat
diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang
ditentukan didalam gambar kerja.
6. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, maka
bahan harus ditest di laboratorium resmi yang
ditunjuk oleh Direksi/Pengawas guna mendapat
nilai standar proctor.
7. Dengan bahan yang sama, material yang akan
dipadatkan harus ditest juga dilapangan dengan
sistem “Sand Cone” dengan hasil kepadatan
98% dan dilakukan oleh Konsultan yang
disetujui Direksi/Pengawas.
 Directors/Supervisor. The costs incurred are
the responsibility of the Contractor. After the
compaction is complete, the excess soil must
be moved to a place determined by the Board
of Directors/Supervisor. Peil height is
adjusted to the plan/work drawing.
9. The results of field tests must be reported in
writing and made known to the Board of
Directors/Supervisors, then all work results
are gradually re-examined against reference
benchmarks/references to determine the
planned level.
10. The part of the soil surface that has been
declared solid according to the results of the
test must be maintained and guarded not to be
damaged by external influences and remains
the responsibility of the Contractor until the
maintenance period.
11. The compaction work has been deemed
sufficient and completed after obtaining
approval from the Board of
Directors/Supervisor.
12. Backfill for hardening shall be spread in even
layers not exceeding 200 mm in thickness.
13. Soil that is too large > than 100 mm must be
loosened and the material must be mixed by
harrowing or similar methods so that a layer
of the same density is obtained.
14. Each layer must meet the planned density and
be checked through adequate field testing,
before proceeding to the next layer. The next
layer must not be spread before the results of
the previous layer work get approval from the
Board of Directors/Supervisors.
15. If the material does not reach the required and
desired density, the coating must be reworked
or replaced with the specified execution
methods in order to obtain the required
density.
16. Backfill material must meet the requirements
and must be clean and free from roots, dirt
and other organic materials. Backfill is carried
out layer by layer with a maximum thickness
of each layer of 200 mm (after compaction)
until the planned soil surface.
17. Especially for the sloping area, it must be
filled with 1.0 m longer than the planned
finish grade, then cut back so that nothing in
this area is not compacted.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
8. Pengetesan dilakukan untuk setiap 400 M² 1
(satu) titik, apabila diperlukan akan dilakukan
test CBR secara random (CBR >5%). Jadwal
pengujian akan ditentukan oleh
Direksi/Pengawas. Biaya yang timbul menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Setelah pemadatan
selesai, kelebihan tanah urugan harus
dipindahkan ketempat yang ditentukan oleh
Direksi/Pengawas. Ketinggian peil disesuaikan
dengan gambar rencana/kerja.
9. Hasil test dilapangan harus dilaporkan secara
tertulis dan agar diketahui Direksi/Pengawas,
kemudian semua hasil pekerjaan diperiksa
kembali secara bertahap terhadap patok-patok
referensi/acuan untuk mengetahui level yang
direncanakan.
10. Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan
padat sesuai hasil pengetesan harus
dipertahankan dan dijaga jangan sampai rusak
akibat pengaruh luar dan tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor sampai dengan
masa pemeliharaan.
11. Pekerjaan pemadatan telah dianggap cukup dan
selesai setelah mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas.
12. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan
harus disebar dalam lapisan-lapisan yang rata
dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm.
13. Bongkahan tanah yang terlalu besar > dari Ø
100 mm harus digemburkan dan bahan tersebut
harus dicampur dengan cara menggaru atau
cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan
yang kepadatannya sama.
14. Setiap lapis harus memenuhi kepadatan yang
direncanakan dan diperiksa melalui pengujian
lapangan yang memadai, sebelum dilanjutkan
dengan lapisan berikutnya. Lapisan berikutnya
tidak boleh dihampar sebelum hasil pekerjaan
lapisan sebelumnya mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas.
15. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang disyaratkan dan dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang kembali
pekerjaannya atau diganti dengan cara-cara
pelaksanaan yang telah ditentukan guna
mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.
16. Material urugan harus memenuhi syarat dan
harus bersih serta tidak mengandung akar-akar,
kotoran dan bahan-bahan organik lain. Urugan
dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan

3.5 COMPACTION MATERIALS AND
EQUIPMENT
1. The equipment used can be adjusted to the
needs, including:
a. Vibrator Roller
b. Sheep Foot Roller
c. Roller Tandem
d. Tire Roller
2. The materials used for materials must meet
the following requirements:
a. Backfill material is taken from an area
approved by the Board of
Directors/Supervisor.
b. The soil must be free from the organic
matter and dirt mentioned above.
c. Soil samples for fill materials must be
tested in a laboratory to determine the
quality and test results must be reported in
writing and known to the Board of
Directors/Supervisors.
d. Testing of backfill materials in the
laboratory must be carried out every 1000
M³ to ensure that the backfill material still
meets the requirements.
3.6 DEWATERING
During the excavation work and during
construction, the Contractor shall keep the
excavated area dry. If there is standing water in
the excavation, the Contractor shall pump or
create a temporary drainage channel that allows
standing water to flow outside the work site.
The contractor must make a detailed
implementation method regarding the
implementation of dewatering including
calculating the pump capacity against the water
flow that must be removed/pumped. The working
method of dewatering and the location of water
disposal must be approved by the Board of
Directors/Supervisor. The contractor must provide
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
maksimum setiap lapis 200 mm (sesudah
dipadatkan) sampai permukaan tanah yang
direncanakan.
17. Khusus daerah sloping harus ditimbun dengan
1,0 m lebih panjang dari rencana finish grade,
kemudian dipotong kembali agar pada daerah
ini tidak ada yang tidak dipadatkan.
3.5 MATERIAL DAN ALAT COMPACTION
1. Peralatan yang digunakan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, antara lain:
a. Vibrator Roller
b. Sheep Foot Roller
c. Roller Tandem
d. Tire Roller
2. Material yang digunakan untuk bahan harus
memenuhi persyaratan berikut:
a. Material urugan diambil dari area yang
disetujui oleh Direksi/Pengawas.Tanah
harus bersih dari bahan organik dan
kotoran yang telah disebutkan diatas.
c. Contoh tanah untuk bahan urugan harus
ditest di laboratorium untuk mengetahui
kualitas dan hasil pengujian harus
dilaporkan tertulis dan diketahui
Direksi/Pengawas.
d. Pengetesan bahan urugan di laboratorium
harus dilaksanakan setiap 1.000 M³ untuk
mejamin bahwa material bahan urugan
masih memenuhi syarat.
3.6 DEWATERING
Selama pelaksanaan pekerjaan galian tanah
maupun pada saat pelaksanaan konstruksi,
Kontraktor harus menjaga area galian agar tetap
kering. Jika terdapat genangan air di dalam galian,
Kontraktor harus mengadakan pemompaan atau
membuat alur drainase sementara yang
memungkinkan genangan air mengalir ke luar
lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan
secara rinci mengenai pelaksanaan dewatering
termasuk perhitungan kapasitas pompa terhadap
debit air yang harus dikeluarkan/dipompa. Metode
kerja dewatering serta lokasi pembuangan air harus
mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.
 dewatering equipment continuously in the field
with the capacity as needed. At the request of the
Superintendent, the Contractor shall add
dewatering equipment if it is judged that the
equipment is deemed insufficient in draining the
required area.
3.7 DISPOSAL OF EXCURED MATERIALS
3.7.1 Disposal Location
Disposal of excavated material is the
responsibility of the contractor. Excavated
material that does not meet specifications
must be released no later than "1 x 24
hours" at the contractor's expense to a place
determined by the Board of Directors so as
not to interfere with the storage of other
materials.
The material from the excavation with the
approval of the Board of
Directors/Supervisor has been selected
which can be used as embankment and fill
material, the rest must be disposed of
outside the work area or other place on the
instructions of the Board of
Directors/Supervisor.
The remainder of the excavation must be
disposed of in a place that has been
determined by the Board of
Directors/Supervisor by being evenly
distributed at the disposal site and
compacted. Excavated "organic soil" must
be disposed of to a location determined by
the supervisor and after drying the material
is evenly distributed at the disposal site and
compacted.
All costs required for transportation of
excavated material to be disposed of,
leveling, compaction and others are the
responsibility of the Contractor.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
Kontraktor harus menyediakan peralatan
dewatering secara terus menerus dilapangan
dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Atas
permintaan Pengawas, Kontraktor harus menambah
peralatan dewatering jika dinilai peralatan dianggap
kurang mampu dalam mengeringkan area yang
diperlukan.
3.7 PEMBUANGAN MATERIAL HASIL GALIAN
3.7.1 Lokasi Pembuangan
Pembuangan material galian menjadi
tanggung jawab kontraktor. Material hasil
galian yang tidak sesuai spesifikasi harus
dikeluarkan paling lambat dalam waktu “1 x
24 jam” atas biaya kontraktor ketempat yang
ditetapkan Direksi sehingga tidak
mengganggu penyimpanan material lain.
Material dari hasil galian tersebut atas
persetujuan Direksi/Pengawas telah diseleksi
yang dapat dimanfaatkan sebagai material
timbunan dan urugan, sisanya harus dibuang
ke luar area pekerjaan atau tempat lain atas
petunjuk Direksi/Pengawas.
Sisa hasil galian harus dibuang ketempat yang
sudah ditentukan oleh Direksi/Pengawas
dengan disebar merata dilokasi pembuangan
dan dipadatkan. Hasil galian “tanah organik”
harus dibuang ke lokasi yang ditentukan
pengawas dan setelah kering material tersebut
disebar merata dilokasi pembuangan dan
dipadatkan.
Semua biaya yang diperlukan untuk angkutan
material hasil galian yang akan dibuang,
perataan, pemadatan dan lain-lainnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
 3.7.2 Soil Compaction at the Disposal Site
The remaining excavated material in the
form of red soil must be leveled at the
disposal site and compacted at least to a
density of 90% (gamma) dry maximum
standard proctor with a minimum of 10 (ten)
passes by means of vibration/vibro.
The lumps of soil must be loosened before
compaction and the material must be stirred
by harrowing or similar methods to obtain a
layer of the same density.
Each layer must meet the required density
and be checked by field testing before
starting with the next layer. If the material
does not reach the desired density then the
compaction of the layer must be repeated
until it reaches the required density. The test
schedule will be determined and determined
by the Board of Directors/Supervisors
3.8 PROTECTION WITH GRASS HEAD
3.8.1 Description
This work includes provision of grass cover
and planting and maintenance on the project
slope site.
3.8.2 Material
The type of grass must be local species,
harmless to humans and animals as well as
agriculture, must be fast growing, disease
free and deep rooted. The Contractor must
notify the Superintendent at least 3 (three)
days prior to the start of the mulch
construction. The place or origin of grass
collection must obtain approval from the
Supervisor.
Thick grass should be planted with roots that
are not damaged and cut into squares along
with the wet/moist soil in which it grew.
Thick grass should be planted within 5 days
of being cut.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
3.7.2 Pemadatan Tanah di Lokasi Pembuangan
Material sisa hasil galian yang berupa tanah
merah harus diratakan ditempat
pembuangannya dan dipadatkan sekurang-
kurangnya mencapai kepadatan 90% γ
(gamma) dry maximum standard proctor
dengan minimal 10 (sepuluh) kali lintasan
dengan cara digetar/vibro.
Bongkahan tanah harus digemburkan terlebih
dahulu sebelum dipadatkan dan material
tersebut harus diaduk dengan cara menggaru
atau cara sejenisnya sehingga diperoleh
lapisan yang kepadatannya sama.
Setiap lapisan harus memenuhi kepadatan
yang disyratkan dan diperiksa melalui
pengujian lapangan sebelum dimulai dengan
lapisan berikutnya. Bilamana bahan tersebut
tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki
maka pemadatan pada lapisan tersebut harus
diulang sampai mencapai kepadatan yang
dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan
dan ditetapkan oleh Direksi/Pengawas.
3.8 PROTEKSI DENGAN GEBALAN RUMPUT
3.8.1 Uraian
Pekerjaan ini termasuk penyediaan gebalan
rumput dan menanam serta pemeliharaan
pada lokasi lereng proyek.
3.8.2 Material
Jenis rumput harus spesies lokal, tidak
berbahaya bagi manusia dan binatang serta
pertanian, harus dapat tumbuh cepat, tidak
berpenyakit dan berakar dalam. Kontraktor
harus memberitahukan kepada Pengawas
paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
pembuatan gebalan rumput dimulai. Tempat
atau asal pengambilan rumput harus mendapat
persetujuan dari Pengawas.
Gebalan rumput harus ditanamkan dengan
akar yang tidak rusak dan dipotong berbentuk
persegi beserta tanah basah/lembab tempat
asalnya tumbuh. Gebalan rumput harus
ditanamkan dalam batas waktu 5 hari setelah
dipotong.
 Transport and storage of grass cover must be
such that it is protected from direct sunlight,
has good ventilation and does not dry out.
The contractor must maintain the grass until
it actually grows and is acceptable to the
Board of Directors / Supervisor.
3.8.3 Work implementation
The surface to be planted with grass must be
excavated and leveled after it is clean of
debris, gravel, weeds and other things that
are considered to affect the growth of grass.
The surface must be fertile and thick surface
soil along with a layer of soil with a
thickness of 15 cm. The contractor is
responsible for maintaining the best possible
grass growth by using fertilizers at the
contractor's own expense.
Thick grass must cover 50% of the surface
so as to form strips of sodding (striped thick)
at intervals of 30 cm or cover the whole so as
to form solid sodding (full thickness)
according to the plan drawings or
Supervisor's instructions. The joints between
adjacent slabs shall not exceed 10 mm.
Thick grass planted on slopes/taluds must
use retaining bamboo poles, plugged evenly
so that it is neat then the entire surface is
watered with clean water and free from
harmful substances (kills plants).
At least 2 (two) months after the planting
work is completed, the Contractor must
continue to water and carry out other
maintenance work. The results of this grass
planting work will be determined based on
field inspections carried out every week after
planting. In areas where the grass does not
grow well, the Contractor must compensate
at the Contractor's expense.
The contractor is responsible for mowing
and cleaning the grass planting area before
the warranty/maintenance period expires
(Period of Warranty)
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
Pengangkutan dan penyimpanan gebalan
rumput harus sedemikian rupa agar terlindung
dari pengaruh langsung sinar matahari,
dilengkapi ventilasi udara yang baik dan
jangan sampai kering.
Kontraktor harus memelihara rumput sampai
benar – benar tumbuh dan dapat diterima oleh
pihak Direksi/Pengawas.
3.8.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Permukaan yang akan ditanami rumput harus
dbongkar/digali dan diratakan setelah bersih
dari serpihan, kerikil, gulma dan lain yang
dianggap dapat mempengaruhi tumbuhnya
rumput. Permukaan itu harus berupa tanah
permukaan yang subur dan gebalan beserta
lapisan tanah tersebut dengan tebal 15 cm.
Kontraktor bertanggung jawab menjaga
petumbuhan rumput sebaik-baiknya dengan
menggunakan pupuk atas biaya kontraktor
sendiri.
Gebalan rumput harus menutupi 50%
permukaan sehingga membentuk strip
sodding (gebalan bergaris) dengan interval 30
cm atau menutupi keseluruhan sehingga
membentuk solid sodding (gebalan penuh)
sesuai dengan yang tertera pada gambar
rencana atau petunjuk Pengawas. Sambungan
antara gebalan yang berdekatan tidak boleh
lebih dari 10 mm.
Gebalan rumput yang ditanam pada
lereng/talud harus menggunakan tonggak
bambu penahan, ditancapkan secara merata
agar rapi kemudian seluruh permukaan
disirami air yang bersih dan bebas dari zat-zat
yang berbahaya (mematikan tanaman).
Sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan setelah
pekerjaan penanaman tersebut selesai,
Kontraktor harus tetap menyirami dengan air
dan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
lainnya. Hasil pekerjaan penanaman rumput
ini akan ditentukan berdasarkan pemeriksaan
lapangan yang dilakukan tiap minggu setelah
selesai penanaman. Pada daerah yang
rumputnya tidak tumbuh dengan baik, maka
Kontraktor harus mengganti atas biaya
Kontraktor.

3.8.4 Measurement Method
The amount of grass planting to be paid is
the number of square meters (m²) of surface
area that has been completed measured on
the embankment, including the empty area
between each strip sodding which has been
completed and approved in accordance with
the Drawings, specifications and instructions
of the Supervisor.
4. LAND WORK
4.1 SOIL EXCAVATION
4.1.1 General
Soil excavation is carried out on:
-All parts of the building that go into the
ground
-All parts of the land that must be thrown
away
Soil excavation must be carried out as shown
in the drawings for both width, length, depth,
slope and so on and must really be water fit.
If it turns out that it will cause difficulties in
the implementation of the excavation in
accordance with the plan drawings, the
Contractor may submit a proposal to the
Board of Directors regarding the method of
implementation
4.1.2 Quarry Classification
Excavations are classified in terms of
measurement and financing as follows:
1. Ordinary excavation.
2. Medium soil excavation, for example,
sand, clay, young rock and so on.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
Kontraktor bertanggung jawab untuk
memotong dan membersihkan daerah
penanaman rumput sebelum habis masa
jaminan/pemeliharaan (Period of Warranty).
3.8.4 Metode Pengukuran
Jumlah penanaman rumput yang akan dibayar
adalah jumlah meter persegi (m²) luas
permukaan yang sudah diselesaikan yang
diukur pada talud, termasuk daerah kosong
diantara tiap gebalan garis (strip sodding)
yang sudah selesai dan disetujui sesuai
dengan Gambar, spesifikasi serta petunjuk
Pengawas.
4. PEKERJAAN TANAH
4.1 GALIAN TANAH
4.1.1 Umum
Galian tanah dilaksanakan pada:
- Semua bagian dari bangunan yang masuk
kedalam tanah
- Semua bagian dari tanah yang harus
dibuang
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang
tertera dalam gambar baik untuk lebar,
panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya
dan benar-benar harus water pas. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan dalam
pelaksanaan galian yang sesuai dengan
gambar rencana, Pemborong boleh
mengajukan usul kepada Direksi mengenai
cara pelaksanaannya.
4.1.2 Klasifikasi Galian
Galian diklasifikasi dalam pengukuran dan
pembiayaan sebagai berikut :
1. Galian tanah biasa.
2. Galian tanah sedang misalnya, pasir,
lempung, cadas muda dan sebagainya.
 3. Rock excavation consists of excavated
material which generally according to
the Board of Directors requires the use of
drills and or explosives or other special
tools.
4. Excavations where groundwater
problems arise at a depth of more than 20
cm from the constant water level, usually
groundwater rises in foundation
excavation.
4.1.3 Execution Method Of Work
The contractor must notify the Board of
Directors prior to starting excavation, cross-
section, and peil work. Measurements can
be made on undisturbed soil conditions.
1. The ground surface adjacent to the
construction is not permitted to be
disturbed without the permission of the
Board of Directors. Excavation of the
foundation on the slope and peil limits
listed on the plan drawings or on the
instructions of the Board of Directors
must be of sufficient size so that the
placement of the construction or
foundation floor with dimensions in
accordance with the plan drawings is
easy to implement.
2) Peil base floor foundation as listed on the
drawings, should not be considered
definitive. The Board of Directors can
determine changes in the peel
dimensions of the foundation floor if
deemed necessary so that the foundation
can function properly.
3) Large stones, logs and other obstacles
that may be encountered in the
excavation should be removed. If the
excavation has been completed, the
Contractor must notify the Directors of
this, and is not allowed to carry out the
foundation floor before the Engineer
agrees with the size and depth of
excavation, foundation materials and
constructions to be installed in the dug
hole. All existing cracks or crevices must
be cleaned and filled with injection and
all loose material, such as weathered
rock and thin layers, must be removed.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
3. Galian batu terdiri dari galian material
yang umumnya menurut Direksi perlu
menggunakan bor dan atau bahan
peledak atau alat-alat khusus lainnya.
4. Galian dimana timbul persoalan air tanah
pada kedalaman lebih dari 20 cm dari
permukaan air konstan, biasanya air
tanah naik pada penggalian pondasi.
4.1.3 Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Pemborong harus memberitahukan kepada
Direksi sebelum memulai pekerjaan galian,
penampang, dan peil. Pengukurannya dapat
dilakukan pada keadaan tanah yang belum
terganggu.
1. Permukaan tanah yang berdekatan dengan
konstruksi tidak dibenarkan untuk
diganggu tanpa izin dari Direksi. Galian
pondasi pada batas-batas kemiringan dan
peil yang dicantumkan pada gambar
rencana atau atas petunjuk Direksi harus
mempunyai ukuran yang cukup agar
penempatan konstruksi atau lantai pondasi
dengan dimensi yang sesuai dengan
gambar rencana mudah dilaksanakan.
2. Peil dasar lantai pondasi seperti yang
tercantum pada gambar rencana, tidak
boleh dianggap bersifat pasti. Direksi
dapat menentukan perubahan dimensi peil
dari lantai pondasi jika dipandang perlu
agar pondasi tersebut dapat berfungsi
dengan sebaik-baiknya.
3. Batu-batu besar, kayu serta rintangan-
rintangan lain yang mungkin ditemui
dalam galian harus dibuang. Apabila
penggalian telah selesai dilaksanakan
Pemborong harus memberitahukan
kepada Direksi akan hal ini, dan tidak
diperkenankan untuk melaksanakan lantai
pondasi sebelum Direksi setuju dengan
ukuran dan kedalaman galian, material-
material pondasi serta konstruksi-
konstruksi yang akan dipasang pada
lubang galian tersebut. Semua retakan
atau celah-celah yang ada harus
 4) If any excavation takes place under a
surface or surfaces as shown on the
drawings or is required to reach a solid
base, the Contractor shall completely fill
the voids in the excavation with the same
materials as specified for the foundation
or with a 1:3 concrete mix: 6 at his own
expense.
4.1.4 Coffer Dam
For excavations under water or below the
ground water level, a coffer dam must be
used.
Prior to the commencement of work, the
Contractor must provide a drawing of the
coffer dam plan to be carried out to the
Directors for approval. Coffer dam for
foundation excavation must be made deep
enough below the base surface of the
foundation, waterproof enough, and
reinforced with stiffener crosses strong
enough to ensure work safety. The area of
the coffer dam must be designed to be
sufficient for the placement of scaffolding or
foundation references and iron for pumping
water out of the concrete mold.
Coffer dams must be designed in such a way
that they are sufficiently qualified to protect
young concrete from heavy water currents or
erosion, reinforcing crosses and or other
parts of the coffer dam are not allowed to
enter and become a permanent part of the
foundation without the approval of the
Engineer so must be dismantled. with care so
as not to damage the construction.
4.1.5 Puddles in the Dig
The contractor must take care during the
execution of the work so that the excavated
hole is not flooded by water caused by
rainwater or coming out of the spring. If the
excavated hole is filled with water, the
Contractor must remove it by pumping,
drawing, or draining it through drain
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
dibersihkan dan diisi dengan spesi
(injeksi) serta semua material lepas,
seperti batu-batuan lapuk dan lapisan-
lapisan yang tipis harus dibuang.
4. Kalau sesuatu penggalian terjadi dibawah
suatu permukaan atau permukaan-
permukaan seperti tercantum pada gambar
atau diperlukan untuk mencapai suatu
dasar yang padat, Kontraktor harus
mengisi penuh kekosongan bekas galian
dengan bahan-bahan yang sama seperti
yang diperinci untuk pondasi atau dengan
adukan beton 1 : 3 : 6 atas biaya sendiri.
4.1.4 Coffer Dam
Untuk galian dibawah air atau dibawah
permukaan air tanah harus digunakan coffer
dam.
Sebelum dimulainya pekerjaan Pemborong
harus memberikan gambar rencana coffer dam
yang akan dikerjakannya kepada Direksi untuk
disetujui. Coffer dam untuk galian pondasi
harus dibuat cukup dalam dibawah permukaan
dasar pondasi, cukup kedap air, dan diperkuat
dengan silang-silang pengaku yang cukup kuat
agar keselamatan kerja terjamin. Luas coffer
dam harus direncanakan cukup untuk
penempatan perancah atau acuan pondasi serta
besi untuk keperluan pemompaan air keluar
dari acuan beton.
Coffer dam harus direncanakan sedemikian
rupa agar cukup memenuhi syarat untuk
melindungi beton muda dari arus air deras atau
erosi, silang-silang penguat dan atau bagian-
bagian lain dari coffer dam tidak diperbolehkan
masuk kedalam dan menjadi bagian permanen
dari pondasi tanpa persetujuan Direksi jadi
harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak
merusak konstruksi.
4.1.5 Genangan Air Dalam Galian
Pemborong harus menjaga pada waktu
pelaksanaan pekerjaan agar lubang galian tidak
digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan
ataupun yang keluar dari mata air. Bila lubang
galian digenangi air maka Pemborong harus
mengeluarkannya dengan jalan memompa,
menimba, ataupun mengalirkan lewat parit-
 ditches.
1. If there is a situation where according to
the Board of Directors it is not possible
to pump groundwater that quickly rises
or due to other reasons related to water
lifting capacity, then a sealed concrete
floor with sufficient dimensions may be
required so that the placement of
iron/concrete casting for the foundation
can be carried out properly.
2. Pumping water from the coffer dam
should be equipped and carried out in
such a way that the young concrete or its
parts are not carried away in the
pumping process. It is not permitted to
start pumping until the seal concrete
floor is sufficiently hard.
4.1.6 Defending The Exavation Wall
The contractor remains responsible for
maintaining the walls of all excavations and
if they collapse the contractor must repair
all damage at his own expense, and he has
no right to demand additional excavation,
concrete, construction work or lorries of
materials or workmanship. The Contractor
shall be responsible for any damage to the
structure of the building elsewhere or to
public roads, due to the collapse of the
edges of the excavation and embankments.
4.1.7 Exavation And Filling Check
Excavation and filling must be checked and
approved by the director and if necessary by
the local superintendent before the start of
the next stage of construction. The director
will be notified immediately when filling is
complete so he can get ready to test the
exact density.
Once the excavation is approved, the
Contractor shall immediately begin with the
next stage of construction and shall not leave
excavation trenches open for long periods of
time unnecessarily.
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
parit pembuang.
1. Bila terjadi keadaan bahwa menurut Direksi
tidak mungkin dilakukan memompa air
tanah yang cepat sekali naik atau karena
sebab lain sehubungan dengan daya angkat
air, maka mungkin diperlukan suatu lantai
beton seal dengan dimensi cukup agar
penempatan besi/pengecoran beton untuk
pondasi dapat dikerjakan sebagaimana
layaknya.
2. Usaha pemompaan air dari coffer dam
hendaknya dilengkapi dan dikerjakan
sedemikian agar beton muda atau bagian-
bagiannya tidak ikut terbawa dalam proses
pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan
dimulai sebelum lantai beton seal cukup
keras.
4.1.6 Mempertahankan Dinding Galian
Kontraktor tetap bertanggung jawab untuk
mempertahankan dinding semua galian dan
kalau roboh kontraktor harus memperbaiki
semua kerusakan atas biaya sendiri, dan ia
tidak berhak menuntut tambahan galian,
beton, pekerjaan bangunan atau lori-lori bahan
atau kecakapan kerja. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kerusakan pada
susunan bangunan ditempat lainnya atau pada
jalan-jalan umum, disebabkan ambruknya
pinggiran galian dan tanggul-tanggul.
4.1.7 Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian
Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan
disetujui oleh direksi dan kalau perlu oleh
pengawas setempat sebelum dimulainya tahap
konstruksi berikutnya. Direksi akan segera
diberitahukan kalau pengisian selesai sehingga
ia dapat bersiap-siap untuk mengetes secara
tepat kepadatannya.
Setelah penggalian disetujui, Kontraktor harus
segera mulai dengan tahap konstruksi berikutnya
dan tidak boleh membiarkan parit-parit
penggalian ditinggal terbuka dalam jangka lama
untuk hal-hal yang tidak perlu.
4.2 LANDFILLS
4.2.1 General
Landfills are carried out on:
1. All former foundation pits.
2. All parts that must be raised by filling, fill
the soil must be carried out according to
the drawings and details that have been
determined, including leveling and
finishing of the surrounding land.
4.2.2 Use Of Ex-Excavated Materials
The contractor must ensure that all excavated
materials that will be reused are placed
separately and protected from all
contamination such as materials that can
damage the concrete such as tree roots, wood
and so on.
Each type of material should be placed
separately, for example, the hard material is
separated from the soft ones such as clay and
so on. The use of the types of materials to be
used for the purposes of the work must be
approved by the Board of Directors.
4.2.3 Landfill
Before filling, the original subgrade to a depth
of 20 cm is removed then the surface must be
compacted and approved by the board of
directors. The sloping surface during filling
must be disassembled so that the filling
materials can be arranged perfectly on the
existing surface.
All backfill work must be carried out layer by
layer horizontally and compacted. The
thickness of each layer is 15 cm. Compaction
must be done with a mechanical compactor
(compactor) and for large jobs, rollers and so
on with the appropriate capacity can be used.
The type of fill soil must contain 30% optimal
water and 90% density according to ASTM d.
1557. Soil must first be separated from
materials that can be harmful, for example,
can damage the concrete surface or other
finishing layers.
Backfill is carried out until it reaches the
specified peil and leveled so that later there
will be no defects such as surface subsidence,
Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4
4.2 URUGAN
4.2.1 Umum
Urugan dilaksanakan pada :
1. Semua bekas lubang pondasi.
2. Semua bagian yang harus ditinggikan
dengan jalan menimbun, urugan tanah
harus dilaksanakan menurut gambar serta
peil-peil yang telah ditetapkan, juga
termasuk perataan dan penyelesaian
tanah halaman disekitarnya.
4.2.2 Penggunaan Material Bekas Galian
Pemborong harus menjamin bahwa semua
material bekas galian yang akan
dipergunakan kembali ditempatkan secara
terpisah dan dilindungi dari segala
pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat
merusak beton seperti akar pohon, kayu dan
sebagainya.
Setiap jenis material sebaiknya diletakkan
terpisah, misalnya material yang keras
dipisahkan dari yang sifatnya lembek seperti
lempung dan sebagainya. Penggunaan jenis-
jenis material yang akan dipakai untuk
keperluan pekerjaan harus ada persetujuan
dari Direksi.
4.2.3 Urugan Tanah
Sebelum mengisi, tanah dasar aslinya sampai
kedalaman 20 cm disingkirkan kemudian
permukaannya harus dipadatkan dan
disetujui oleh direksi. Permukaan yang
letaknya miring, dimasa pengisian harus
dibongkar sehingga bahan-bahan pengisian
dapat disusun sempurna pada permukaan
yang telah ada.
Semua pekerjaan pengurugan harus
dilaksanakan lapis demi lapis horizontal dan
dipadatkan. Tebal dari tiap lapis diambil 15
cm. Pemadatan harus dilakukan dengan alat
pemadat mekanis (compactor) dan untuk
pekerjaan yang besar sifatnya dapat dipakai
roller dan sebagainya dengan kapasitas yang
sesuai.
Jenis tanah isian harus mengandung air
optimal 30% dan 90% kepadatan sesuai
dengan ASTM d. 1557. Tanah harus
dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan
yang dapat membahayakan, misalnya dapat
merusak permukaan beton ataupun lapisan
 wavy and so on. finishing yang lain.
Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai
peil yang ditetapkan dan diratakan sampai
nantinya tidak akan timbul cacad-cacad
seperti turunnya permukaan, bergelombang
dan sebagainya.

4.2.4 Sandfill 4.2.4 Urugan Pasir

In principle, the work of backfilling with sand
is carried out the same as backfilling with soil.
4.2.5 Miscellanous
Backfill with other materials for example
with gravel, red stone fragments and so on
must be carried out according to the plan
drawings. These materials must be clean,
free from dirt and have a gradation in
accordance with the requirements.
Pada prinsipnya pekerjaan pengurugan dengan
pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan
dengan timbunan tanah.
4.2.5 Lain-Lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain misalnya
dengan gravel, pecahan batu merah dan
sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar
rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih,
bebas dari kotoran-kotoran serta mempunyai
gradasi yang sesuai dengan yang disyaratkan.

Bidding Document for Rehabilitation WTP Oloboju & Construction Reseirvor Sidera at Sigi District – Package 4
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Rehabilitasi IPA Oloboju & Pekerjaan Reseirvor Sidera di Kabupaten Sigi – Paket 4